ABSTRACT
The main problem faced by most big companies in running their business, including PT Kereta
Api Indonesia (PT KAI) is the less effective of interpersonal communicationin in their business
management. This situation often triggers miscommunication among managers, staff, and
employees. .This research was conducted to investigate the above mentioned problem. The
qualitative approach was chosen to give more specific and operational suggestions. The
purposes of this research are to find out influencial and the most infulencial factors on the
effectiveness of interpersonal communication at PT KAI. Data colleting methods used in this
research were interview, observation and literature.study. The result of this research shows that
there are seven effective factors of interpersonal communiation and three ineffective factors of
interpersonal communication at PT KAI. The seven effective factors are tolerance, trust, equity,
response, emphaty and suporting behavior. The three ineffetive factors are open mindedness,
togetherness and honesty.
ABSTRACT
Masalah utama yang dihadapi oleh sebagian besar perusahaan besar dalam menjalankan
bisnisnya, termasuk PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) adalah kurang efektifnya komunikasi
interpersonal dalam pengelolaan bisnis mereka. Situasi ini sering memicu miskomunikasi antara
manajer, staf, dan karyawan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan di atas.
Pendekatan kualitatif dipilih untuk memberikan saran yang lebih spesifik dan operasional.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan faktor paling infulencial
terhadap efektivitas komunikasi interpersonal pada PT KAI. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan literature.study. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh faktor efektif komunikasi interpersonal dan
tiga faktor yang tidak efektif dalam komunikasi interpersonal pada PT KAI. Tujuh faktor yang
efektif adalah toleransi, kepercayaan, kesetaraan, respon, emphaty dan perilaku suporting. Tiga
faktor ineffetive adalah keterbukaan pikiran, kebersamaan dan kejujuran.
19
PENDAHULUAN terutama komunikasi interpersonal yang
Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai melibatkan dua orang atau lebih.
makhluk sosial adalah perilaku komunikasi
antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono
sendiri dan pasti membutuhkan orang lain. (2001:205) mengatakan bahwa komunikasi
Kecenderungan ini dapat dilihat dalam interpersonal adalah komunikasi yang
kehidupan sehari-hari yang menunjukan fakta berbentuk tatap muka, interaksi orang ke
bahwa semua kegiatan yang dilakukan orang, dua arah, verbal dan non verbal, serta
manusia selalu berhubungan dengan orang saling berbagi informasi dan perasaan antara
lain termasuk dalam kegiatan perkantoran. individu dengan individu atau antar individu
di dalam kelompok kecil. Dalam dunia
Suranto AW (2011:71) menyatakan bahwa perkantoran komunikasi interpersonal terjadi
komunikasi merupakan salah satu bidang sangat intensif.
yang sangat penting dalam kegiatan kantor.
Dalam kegiatan kantor komunikasi Aktivitas komunikasi interpersonal di
dilakukakn oleh kumpulan orang yang perkantoran dapat dilihat dari berbagai sudut
bersama-sama menyelenggarakan kegiatan pandang yaitu komunikasi antara atasan
kantor atau kegiatan ketatausahaan. Kantor dengan bawahan, komunikasi antar karyawan
merupakan pusat pengolahan informasi, dan komunikasi antara karyawan dengan
tempat para pejabat berkumpul untuk atasan. Menurut Bapak Agus Wahid, Asisten
merundingkan segala sesuatu untuk Manajer SDM PT KAI DAOP 4 Semarang
kepentingan kantor, dan tempat para (Wawancara, tanggal 6 Maret 2013), kendala
karyawan menyelesaikan pekerjaan utama yang biasa dihadapi PT KAI dalam
administrasi atau tata usaha. bidang pelayanan jasa adalah kurang
Seorang manajer kantor harus dapat efektifnya komunikasi antarpribadi yang
berkomunikasi secara efektif dengan semua dilakukan oleh pegawai senior, pegawai
pegawai kantor baik secara horizontal, junior, manajer maupun koordinator. Banyak
vertikal maupun diagonal. Pengurusan terjadi kesalahpahaman dalam suatu pekerjaan
informasi (information handling), yakni karena ketidakefektifan dalam komunikasi
penyampaian penerimaan berita, akan dapat interpersonal sehingga mengakibatkan
berjalan dengan baik bila dalam kantor itu pertengkaran atau perselisihan.
terdapat komunikasi yang efektif.
Aspek-aspek komunikasi interpersonal yang
Komunikasi efektif sangat diperlukan dalam dibahas dalam penelitian ini meliputi aspek
dunia kerja. Dengan keterampilan toleransi, sikap menghargai orang lain, sikap
komunikasi, seseorang dapat membangun terbuka, kepercayaan, keakraban, kesejajaran,
sebuah hubungan yang harmonis, hangat dan respon, suasana emosional dan kejujuran.
baik di tempat kerja, baik dengan atasan,
bawahan maupun rekan kerja. Jika hubungan Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah
yang baik telah tercipta, hal ini akan dapat untuk mengetahui:
membantu seseorang pada peningkatan dan a. faktor-faktor yang mempengaruhi
kesuksesan karirnya. efektifitas komunikasi interpersonal di
Sebaliknya, ketidakmampuan membangun PT KAI DAOP 4 Semarang Sub Bagian
komunikasi efektif, akan menimbulkan Sumbar Daya Manusia (SDM).
berbagai kerugian baik bagi hubungan dengan b. faktor-faktor yang dominan yang
atasan, bawahan dan rekan kerja. Dalam mempengaruhi efektifitas komunikasi
setiap perusahaan pasti terjadi komunikasi
Admisi & Bisnis Volume 18 No 1
21
Pratiwi, Farouk/AdBis 18(1): 19-30
Adapun keterangan pada Gambar 1, adalah juga merupakan awal dimulainya suatu
sebagai berikut: siklus proses komunikasi baru, sehingga
1. Keinginan berkomunikasi. proses komunikasi berlangsung secara
Seorang komunikator mempunyai berkelanjutan.
keinginan untuk berbagi gagasan
dengan orang lain. Gambar 1. tersebut menunjukan bahwa proses
2. Encoding oleh komunikator. komunikasi interpersonal berlangsung sebagai
Encoding merupakan tindakan siklus. Artinya umpan balik yang diberikan
memformulasikan isi pikiran atau oleh komunikan, menjadi bahan bagi
gagasan ke dalam simbol-simbol, kata- komunikator untuk merancang pesan
kata dan sebagainya sehingga berikutnya. Proses komunikasi terus
komunikator merasa yakin dengan berlangsung secara interaktif, sehingga
pesan yang disusun dan cara komunikator dan komunikan dapat saling
penyampaiannya. berbagi peran.
3. Pengirim pesan.
Untuk mengirim pesan kepada orang Tipe Komunikasi Interpersonal
lain yang dikehendaki, komunikator Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam
memilih saluran komunikasi seperti (Deddy Mulyana dan Gembirasari, 2005: 15-
telepon, SMS, email, surat ataupun 16) menjelaskan bahwa komunikasi
secara tatap muka. antarmanusia muncul dalam beberapa tipe
4. Penerimaan pesan. situasi yang berbeda yaitu sebagai berikut:
Pesan yang dikirim oleh komunikator a. Komunikasi dua orang
telah diterima oleh komunikan. Komunikasi dua orang atau diadik
5. Decoding oleh komunikan. mencakup segala jenis hubungan
Decoding merupakan kegiatan internal antarpribadi, antara satu orang dengan
dalam diri penerima. Melalui indera, orang lain, mulai dari hubungan paling
penerima mendapatkan macam-macam singkat biasa sampai hubungan yang
data dalam bentuk mentah, berupa kata- bertahan lama dan mendalam, misalnya
kata dan simbol-simbol yang harus komunikasi diadik pimpinan dan
diubah ke dalam pengalaman- bawahan. Ciri komunikasi diadik adalah
pengalaman yang mengandung makna. pihak-pihak yang terlibat komunikasi dua
Dengan demikian decoding adalah orang yang berlangsung singkat, karena
proses memahami pesan. Apabila diantara dua orang itu hanya saling
semua berjalan lancar, komunikan memandang, tegur sapa, tersenyum, dan
tersebut menterjemahkan pesan yang sebagainya.
diterima dari komunikator dengan b. Wawancara
benar, memberi arti sama pada simbol- Wawancara adalah salah satu tipe
simbol sebagaimana yang diharapkan komunikasi interpersonal di mana dua
oleh komunikator. orang terlibat dalam percakapan yang
6. Umpan balik. berupa tanya jawab. Misalnya seorang
Setelah menerima pesan dan pimpinan mewawancarai karyawan yang
memahaminya, komunikan memberikan menjadi bawahannya untuk mencari
respon atau umpan balik. Dengan informasi mengenai pelaksanaan suatu
umpan balik ini, seorang komunikator pekerjaan. Dalam komunikasi
dapat mengevaluasi efektivitas interpersonal tipe wawancara ini, arah
komunikasi. Umpan balik ini biasanya distribusi pesan bersifat relatif tetap.
22
Admisi & Bisnis Volume 18 No 1
23
Pratiwi, Farouk/AdBis 18(1): 19-30
Dalam penelitian ini digunakan data Bentuk struktur organisasi yang digunakan
kuantitatif dan kualitatif. Disamping itu oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero)
digunakan juga data primer dan sekunder. DAOP 4 Semarang adalah bentuk organisasi
Data primer diperoleh dari wawancara dengan lini dan staff dengan kekuasaan tertinggi
beberapa informan dari PT KAI Daop 4 dipegang oleh seorang Vice President yang
Semarang. Data sekunder ini diperoleh dari membawahi masing-masing bagian,
buku-buku, brosur, keterangan-keterangan diantaranya Deputy Vice President, Manager
atau publikasi lainnya. SDM dan Umum, Manager Keuangan,
Manager Humasda, Manager Sistem
Pengambilan sampel penelitian dilakukan Informasi dan Manager Pengadaan Barang
dengan teknik purposive sampling. Sugiyono dan Jasa. Pegawai PT KAI (Persero) DAOP 4
(2013:300) mendefinisikan bahwa purposive Semarang berjumlah 186 orang dengan
sampling adalah teknik pengambilan sampel rincian pada Tabel 1.
sumber data dengan pertimbangan tertentu.
24
Admisi & Bisnis Volume 18 No 1
Tabel 1
Personalia PT KAI (Persero) DAOP 4 Semarang
No Jabatan Jumlah
1 Vice President 1
2 Deputy Vice President 1
3 Manager Pelayanan 1
4 Manager JJ 1
5 Manager Pemasaran Angkutan 1
6 Manager IT 1
7 Manager Pegusahaan Aset 1
8 Manager Operasi 1
9 Manager Humasda 1
10 Manager Hukum 1
11 Manager SDM&Umum 1
12 Manager Sintelis 1
13 Manager Keuangan 1
14 Manager Sarana 1
15 Manager PBJ 1
16 Manager Assets 1
17 Manager Kesehatan 1
18 Manager Pengamanan 1
19 Pelayanan 14
20 JJ 15
21 Pemasaran Angkutan 10
22 IT 2
23 Pengusahaan Aset 13
24 Operasi 11
25 Humas 2
26 Hukum 3
27 SDM 12
28 Penggajian 4
29 Dokumen 6
30 KRT&Protokoler 8
31 Sintelis 8
32 Keuangan 9
33 Penagihan 3
34 Anggaran Akun 11
35 Sarana 9
36 PBJ 5
37 Staf Real Property Asset 12
38 MPK AREA 4 SM 7
39 Pengamanan 5
Jumlah 186
Sumber: PT KAI (Persero) DAOP 4 Semarang
25
Pratiwi, Farouk/AdBis 18(1): 19-30
26
Admisi & Bisnis Volume 18 No 1
27
Pratiwi, Farouk/AdBis 18(1): 19-30
28
Admisi & Bisnis Volume 18 No 1
29
Pratiwi, Farouk/AdBis 18(1): 19-30
30