Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANDINI NIA HARTINI

NPM : CG181120659

PRODI : MANAJEMEN KOMUNIKASI (PR)

TUGAS ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI 2

Contoh Komunikasi Intrepersonal

Secara Ontologi : Ontologi itu sendiri membahas tentang apa yang ingin diketahui mengenai teori
tentang keberadaan.

Komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan di sebuah perusahaan departemen gudang.
Saat terjadinya selisih pada perhitungan stock barang maka yang harus di lakukan oleh staff gudang
adalah dengan membuat laporan berita acara yang kemudian di sampaikan kepada leader atau
penanggung jawab guadang. Kemudian leader akan melakukan penghitungan ulang bersama staff untuk
mencari selisih dan memastikan jumlah barang.

Secara Epistomologi : epistemologi membahas mengenai bagaimana proses memperoleh


pengetahuan.

Dalam kasus di atas terdapat komunikasi interpersonal, efektifitas komunikasi interpersonal,


pola komuniaksi, dan juga gaya kepemimpinan

 Komunikasi Interpersonal : Tubbs dan Moss (2008) mengartikan komunikasi interpersonal sebagai
sebuah proses komunikasi antara komunikan dan komunikator yang ditandai dengan terwujudnya
saling pengertian, kesenangan, saling mempengaruhi, hubungan sosial yang baik, juga adanya
tindakan nyata sebagai umpan-balik. Komunikasi diharapkan dapat mengurangi dampak buruk yang
timbul pada kelompok yang berkaitan dengan kejenuhan dalam pekerjaan.

 Efektifitas Komunikasi Interpersonal : Efektifitas Komunikasi Interpersonal kelebihan dari


sistem komunikasi menurut Alo Liliweri adalah umpan balik yang bersifat segera. Sementara itu agar
komunikasi interpersonal dapat berjalan efektif maka harus memiliki lima aspek efektifitas
komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Joseph DeVito yakni dalam tulisan Liliweri (1997) :
Keterbukaan (openness); Empati (emphaty); Sikap Mendukung (supportiveness); Sikap Positif
(positiveness); Kesetaraan (equality).

 Pola Komunikasi : pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses
komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen
lainnya (Soejanto, 2001:27). Pola Komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang
atau lebih dalam proses pengiriman, dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami.

 Luthans dalam bukunya " Organizational Behavior" mendefinisikan gaya kepemimpinan merupakan
cara pimpinan untuk mempengaruhi anggota/bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut
mau melakukan kehendaknya untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal
tersebut mungkin tidak disenangi. Gaya kepemimpinan yang efektif sangat berorientasi pada
bawahannya yang bergantung pada komunikasi untuk tetap menjaga agar semua orang bekerja
sesuai dengan unit pekerjaannya masing-masing.

Seacara aksiologi : membahas mengenai nilai yang berkaitan dengan kegunaan atau manfaat dari
pengetahuan yang diperoleh

 Etika komunikasi : adanya etika komuniaksi antara bawahan terhadap atasan dalam
berkomunikasi. Sebelum menyampaikan pendapat banyak pertimbangan atau lebih
mempersiapkan hal apa saja yang akan di sampaikan. Atur jarak yang sesuai dengan lawan
bicara, sehingga lawan bicara merasa nyaman dan bisa mendengar apa yang akan di sampaikan.
Dalam kasus ini pun seorang staff harus mempersiapkan beberapa berkas untuk menyampaikan
sebuah permasalahannya kepada leader atau penanggung jawab gudang.
 Gaya Pemimpin Penasihat atau Consultative : Pemimpin pada sistem 3 ini lebih bersifat
terbuka dan sudah memberikan kepercayaan lebih kepada bawahannya. Pemimpin tetap
melakukan fungsi controlling namun dengan proses negoisasi dan kolaborasi. Dalam sistem ini,
bawahan memiliki hak dalam mengemukakan pendapat dalam pengambilan keputusan,
terutama keputusan yang langsung berhubungan dengan tugas yang mereka kerjakan. Disini,
komunikasi yang terjadi sudah dua arah yakni dari atasan ke bawahan dan sebaliknya. Dapat
dilihat dari sikap seorang leader yang mencoba memecahkan sebuah masalah bersama staff
gudang.

Anda mungkin juga menyukai