PENDAHULUAN
Kinerja menurut Ilyas (1993) adalah “Penampilan hasil kerja pegawai baik secara
kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun
kelompok. Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi
kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi (determinan) kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teori
kinerja. Secara umum factor fisik dan non fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi
lingkungan fisik sangat mempengaruhi kondisi karyawan dalam bekerja. Selain itu,
kondisi lingkungan fisik juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non
fisik”. Setiap pegawai diharapkan dapat meningkatkan kinerja. Dengan meningkatnya
kinerja pegawai, pekerjaan lebih baik, kerusakan akan dapat dikurangi dan sebagainya.
Kinerja yang dimaksud adalah kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu pegawai
terhadap lingkungan kerjanya itu sendiri. Kinerja pegawai yang baik dan optimal menjadi
harapan setiap instansi.
PT OSS merupakan perusahaan asal China yang bergerak di bidang smelter nikel
yang terletak di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi tenggara. Dalam
proses kerja tentunya memerlukan komunikasi dalam menunjang keberhasilan dalam
suatu pekerjaan. Titik fokus penelitian ini adalah bagaimana komunikasi organisasi dalam
suatu perusahaan. Sehingga berdasarkan kenyataan tersebut, penulis tertarik untuk
mengangkat sebuah judul “AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM
PENGELOLAAN TAMBANG DI PT.OSS MOROSI KABUPATEN KONAWE”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan berasal dari kata “kelola” yang diberi awalan “pe” dan akhiran
“an” yang merupakan kata kerja atau dapat juga diartikan sebagai mengerjakan
sesuatu kegiatan atau dapat juga diidentikkan dengan istilah mengatur.
Penambangan bahan galian dibagi alas tiga bagian yaitu tambang terbuka,
tambang bawah tanah dan tambang bawah air. Tambang terbuka dikelompokkan atas
quarry strip mine, open cut, tambang alluvial, dan tambang semprot. Tambang bawah
tanah dikelompokkan atas room and pillar, longwall, caving, open stope, supported
stope, dan shrinkage. Sistem penambangan dengan menggunakan kapal keruk dapat
dikelompokkan menjadi tambang bawah air, walaupun relatif dangkal.
Pengertian tambang bawah tanah secara umum adalah tambang yang tidak
berhubungan langsung dengan udara luar. Terdapat beberapa tahapan dalam
tambang bawah tanah yaitu, pembuatan jalan utama (main road), pemasangan
penyangga (supported), pembuatan lubang maju untuk produksi, ventilasi,
drainase, dan fasilitas tambang bawah tanah lainnya. Setelah itu melakukan
operasional penambangan bawah tanah dengan atau tanpa bahan peledak dan
kemudian membawa bahan galian ke stockpile untuk diolah dan dipasarkan.
Pengertian tambang bawah air adalah metode penambangan di bawah air yang
dilakukan untuk endapan bahan galian alluvial, marine dangkal dan marine dalam.
Peralatan utama penambangan bawah air ini ialah kapal keruk.
Bahan galian yang sudah selesai ditambang pada umumnya harus diolah terlebih
dahulu di tempat pengolahan. Hal ini disebabkan antar lain oleh tercampurnya pengotor
bersama bahan galian, perlunya spesifikasi tertentu untuk dipasarkan serta kalau tidak
diolah maka harga jualnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan yang sudah
diolah. Selain itu, bahan galian perlu diolah agar dapat mengurangi volume dan ongkos
angkut, men ingkatkan nilai tambah bahan galian, dan untuk mereduksi senyawa kimia
yang tidak dikehendaki pabrik peleburan.
Cara Pengolahan bahan galian secara garis besar dapat dibagi alas pengolahan secara
fisika, secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal, dan pengolahan secara fisika dan
kimia dengan ekstraksi metal. Pengolahan bahan galian secara fisika ialah pengolahan
bahan galian dengan cara memberikan perlakuan fisika seperti peremukan, penggerusan,
pencucian, pengeringan, dan pembakaran dengan suhu rendah. Contoh yang tergolong
pengolahan ini seperti pencucian batu bara. Pengolahan secara fisika dan kimia tanpa
ekstraksi metal, yaitu pengolahan dengan cara fisika dan kimia tanpa adanya proses
konsentrasi dan ekstraksi metal. Contohnya, pengolahan batu bara skala rendah
menggunakan reagen kimia. Pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia dengan
ekstraksi metal, yaitu pengolahan logam mulia dan logam dasar.
Kedua, Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fitriani tentang ”Strategi
Komunikasi Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai”. Persoalan yang melatar belakangi penelitian ini
adalah rendahnya kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten
Bengkalis. Diantaranya faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai tersebut adalah
rendahnya kemampuan komunikasi organisasi di Sekretariat Daerah Kabupaten
Bengkalis. Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus pada bagaimana strategi komunikasi
organisasi sekretariat daerah kabupaten bengkalis dalam meningkatkan kinerja pegawai?
Untuk menjawab pertanyaan penelitian itu, maka peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan analisis deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi.
Setelah dilakukan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Pertama, bahwa selama ini
Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis melalui pimpinannya telah melakukan strategi
peningkatan kinerja pegawai, melalui penentuan tujuan dengan melaksanakan visi dan
misi yang harus dicapai dan diterapkan. Kedua, Upaya yang sudah dilakukan oleh
pimpinan unit kerja di jajaran Sekretariat Daerah sudah mulai meningkatkan kinerja para
pegawai dari sebelumnya. Hasil dari penelitiian ini juga menunjukkan bahwa Strategi
Komunikasi Organisasi dalam Meningkatkan kinerja Pegawai di Kantor Sekda
Kabupaten Bengkalis dalam bentuk vertikal secara keseluruhan sudah berjalan baik.
Hovland sebagaimana yang dikutip oleh Alice T.R. menjelaskan bahwa komunikasi
adalah proses bila mana seseorang individu atau komunikator menyampaikan stimulan
berupa lambang kata-kata untuk mengubah tingkah laku individu lainnya atau
komunikan. Komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
Sejalan dengan hal tersebut, Robbins juga mengatakan bahwa komunikasi adalah
proses penyampaian informasi, gagasan, fakta, pikiran dan perasaan dari satu orang ke
orang lain.61 Dalam kehidupan organisasi, komunikasi menjadi sesuatu yang sangat
penting karena komunikasi dapat meningkatkan saling pengertian antara atasan dan
bawahan dalam hal ini pegawai dan pimpinan, dan meningkatkan koordinasi dari
berbagai macam kegiatan/tugas yang berbeda. Pendapat ini ditegaskan oleh Golddhaber
bahwa komunikasi merupakan proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan
yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
Oleh karena itu, strategi komunikasi organisasi yang baik, akan memberikan dampak
yang efektif bagi peningkatan kinerja pekerja/karyawan tambang. Dalam penelitian ini,
tolak ukur atau indikator-indikator strategi yang dapat digunakan dalam mempermudah
proses penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut: