Anda di halaman 1dari 33

KOMUNIKASI BISNIS

Dosen:
Ch.Dini Ika Handayani, SE, MM.
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah Komunikasi Bisnis bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa berkomunikasi,
baik tulisan maupun lisan. Kemampuan ini diharapkan
akan bermanfaat dalam lingkungan kerja perusahaan
atau organisasi lainnya, mata kuliah ini diberikan
untuk mahasiswa Manajemen dan Akuntansi dalam
rangka pengembangan ketrampilan berkomunikasi
Sumber Literatur:

 1. Thill John V., Bovee Courtland L., 2007, Excellence in


Business Communication, Seventh Edition, USA: Pearson
Prentice Hall.
 2. Djoko Purwanto, 2011, Komunikasi Bisnis, Jakarta:
Erlangga.
 4. Totok Haryanto, Arini Hidayah, Alfalisyado,2020,
Komunikasi Bisnis, Purwokerto, UMP
Bobot Penilaian
Aspek afektif dan kognitif
 Ujian Tengah Semester (UTS) : 30%
 Ujian Akhir Semester (UAS) : 30%
 Tugas : 15%
 Presentasi : 15%
Kehadiran : 10%
MEMAHAMI KOMUNIKASI
BISNIS
Memahami Komunikasi Bisnis
 Komunikasi menurut Himstreet dan Bavy dalam
Business Communication : Principles and Methods
adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu
melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan
simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau
tindakan.
 Komunikasi menurut Bovee adalah suatu proses
pengiriman dan penerimaan pesan
 Macam –macam komunikasi : komunikasi
antarpribadi, komunikasi lintas budaya, dan
komunikasi bisnis

 Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang


digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam bentuk komunikasi verbal dan
nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu
Gambar 1.1. Model Komunikasi Berlo
4 Unsur utama komunikasi; Source, Message, Channel, Receiver dan 3 unsur lain
yaitu; effect, feedback, dan lingkungan

Saluran
Pesan Penerima
Sumber dan (receiver) Efek
(Message) Media
(Source)
(channel)

Umpan
Balik Lingkungan

Sumber: diadosi dari Dewi,2007, Komunikasi Bisnis, C.V Andi Offset,


Yogyakarta, hal. 4
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Komuniksi dianggap efektif hanya jika komunikan
memahami pesan dengan benar dan memberikan
respon sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
komunikator.
Bovee & Thill (2007:7) komunikasi yang efektif akan
membantu mengatur arus kerja, memperbaiki
hubungan bisnis, meningkatkan citra profesional, dan
memberikan berbagai manfaat lainnya (gambar 1.2)
Gambar 1.2 Manfaat Komunikasi Yang Efektif

Pemecahan
masalah lebih
cepat
Respon Pengambilan
stakeholder keputusan
lebih lebih mantab
meningkat

Citra KOMUNIKASI Produktivitas


profesional YANG lebih
lebih EFEKTIF meningkat
meningkat

Bahan Arus kerja


promosi lebih lebih
Hubungan mantab
jelas
bisnis lebih
kuat

Sumber: Bovee & Thill ,2007, Komunikasi Bisnis, Jilid I. P T Indeks,


Karakteristik Komunikasi yang Efektif.
1. Praktis.
Memuat informasi yang berguna bagi penerima, yaitu informasi dapat
membantu mereka melakukan tindakan yang diinginkan atau untuk
memahami keinginan pengirim.
2. Faktual.
Berisi fakta yang jelas, meyakinkan, akurat, etis dan bukan kesan.
3. Padat.
Mengandung informasi yang paling penting, dan bukan semua informasi.
4. Jelas.
Berisi pesan –pesan yang menghasilkan respon spesifik dari penerima.
5. Persuasif.
Mengungkapkan manfaat bagi penerima yang memberikan respon sesuai
dengan cara yang pengirim inginkan.
Gambar: 1.2 Proses Komunikasi

Langkah 1 Umpan balik juga perlu disan- Langkah 6


Pengirim dikan, dikirim, dan diartikan
Penerima
mempunyai ide
mengirim
atau informasi
umpan balik
untuk dibagi

Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5


Pengirim Pengirim Penerima Penerima
menyandikan mengirim menerima mengartikan
ide pesan pesan pesan

Sumber: Bovee & Thill ,2007, Komunikasi Bisnis, Jilid I. P T Indeks, Jakarta,
hal. 12
TUJUAN KOMUNIKASI
Efek dari proses komunikasi dapat seperti yang
menjadi tujuan komunikasi atau sebaliknya.
Secara umum tujuan komunikasi meliputi;
Perubahan sikap [attitude change]
Perubahan pendapat [opinion change]
Perubahan perilaku [behaviour change]
Perubahan sosial [social change]
Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
1. Fungsi Informatif ini berkaitan dengan pemenuhan kebu-
tuhan informasi yang diperlukan agar setiap anggota orga-
nisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti
2. Fungsi regulatif ini berkaitan dengan pengaturan dan
pengendalian organisasi – melalui peraturan, prosedur,
perintah dan laporan.
3. Fungsi persuasif ini berkaitan dengan upaya
menumbuhkan komitmen bawahan dalam melaksanakan
tugasnya.
4. Fungsi Integratif berkaitan dengan upaya organisasi
menyediakan saluran komunikasi baik formal maupun
informal, yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik
Bentuk Dasar Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya terdiri dari dua bentuk,
yaitu:
1. Komunikasi verbal
2. Komunikasi non verbal
KOMUNIKASI VERBAL
 Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yg digunakan
untuk menyampaikan pesan (bisnis) kepada pihak lain dengan
menggunakan kata/bahasa baik secara tertulis atau lisan.
 Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar.
Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih
mudah disampaikan secara verbal ketimbang nonverbal.
 Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur
dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan pencapaian
pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik
CONTOH KOMUNIKASI VERBAL
 Membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang
menunggak pembayaran
 Membuat dan mengirim surat penawaran harga barang
kepada pihak lain
 Membuat dan mengirim surat konfirmasi barang kepada
pelanggan
 Membuat dan mengirim surat pemesan barang (order)
kepada pihak lain
 Berdiskusi dalam satu tim kerja (teamwork)
 Melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja
 Mengadakan briefing dengan staf karyawan
 Melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan
Praktek Komunikasi Verbal
Praktek komunikasi verbal bisa dilakukan dengan dua cara:
1. Berbicara (speaking) dan menulis (writing).
 Untuk menyampaikan pesan (bisnis), orang cenderung lebih
menyukai berbicara ketimbang menulis.
 Selain karena alasan cepat dan praktis, berbicara dianggap lebih
mudah “menyentuh” sasaran karena langsung didengar komunikan.
 Pesan yang sangat penting dan kompleks lebih tepat disampaikan
secara tertulis. Bentuk komunikasi tertulis antara lain berupa surat,
memo, dan laporan.
2. Mendengar (listening) dan membaca (reading).
 Pelaku bisnis cenderung lebih suka menerima atau mendapatkan
informasi ketimbang menyampaikannya.
 Untuk itu keterampilan mendengar dan membaca sangat diperlukan.
Gambar 1.2. Aneka Bentuk Komunikasi Verbal dalam Bisnis

KOMUNIKASI TERTULIS (Written Communication)

Menulis
Membaca
9’ % 16 %

1
Mengirim 2
pesan Menerima
pesan
Mendengarkan
Berbicara
30 % 45 %
KOMUNIKASI LISAN (Oral Communication)

Sumber: diadopsi dari Purwanto. Komunikasi Bisnis, 2006:7


KOMUNIKASI NONVERBAL
 Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang
diguna-kan untuk menyampaikan pesan tanpa kata terucap dan
tertulis.
 Komunikasi nonverbal memiliki sifat;
Kurang terstruktur, sehingga sulit dipelajari,
Spontan dalam hal penyampaian pesan.
Efisien
Sahih/ reliabel, komunikasi nonverbal mempunyai tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan
yang disampaikan lewat bahasa isyarat.
KOMUNIKASI NONVERBAL
• Albert M. dalam Sutisna Dewi (2007:8) menyimpulkan
bahwa tingkat kepercayaan yang bersumber dari
pembicaraan orang, hanya 7 % yg berasal dari bahasa
verbal , 38 % dari vokal suara dan 55 % dari ekspresi
wajah.

• Komunikasi nonverbal penting artinya terutama dalam


menyampaikan perasaan dan emosi, mendeteksi
kecurangan dan kejujuran, serta sifatnya yang efisien
FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan
nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
1.Repetisi, yaitu meyakinkan apa yang. Misalnya setelah mengatakan
penolakan, kita menggelengkan kepala.
2.Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya
tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan
dengan mengangguk-anggukkan kepala.
3.Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain
terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan
mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
4.Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan
nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan
yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5.Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahi nya.
Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan
memukul meja.
Tujuan Komunikasi nonverbal
1. Memberikan informasi
2. Mengatur alur suatu percakapan
3. Mengekspresikan emosi
4. Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau
mengembangkan pesan-pesan verbal
5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
6. Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya
memberi contoh cara mengayunkan tongkat golf
yang baik dan benar
Aneka Bentuk Komunikasi Nonverbal

Bahasa Bahasa
Simbol Tubuh
Sentuhan
Intonasi
Suara

Ekspresi
wajah Penggunaan
jarak dan
waktu
Bahasa
Sandi Seragam
Etika Berkomunikasi
 Bovee & Thill (2007:31) komunikasi yang beretika terdiri dari
semua informasi yang: relevan, benar secara akal sehat, dan
tidak menipu dengan cara apa pun.
 Komunikasi yang tidak beretika meliputi informasi yang salah
dan informasi yang menyesatkan.
 Untuk memastikan komunikasi bisnis yang etis harus
melibatkan tiga elemen yaitu:
1. Individu yang beretika
2. Kepemimpinan perusahaan yang beretika
3. Kebijakan dan struktur yang tepat untuk mendukung
pemilihan keputusan dan tindakan etis.

Hambatan Komunikasi
Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan
dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan
penerimaan pesan. Contoh; suara bising, cetakan yang tidak jelas,
tidak ada sinyal. (transmisi).
Hambatan Semantik
Semantik adalah pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Hambatan jenis ini terjadi karena salah mengartikan makna.
Contoh; orang berbicara dengan bahasa yang berbeda,
menggunakan istilah rumit ,dsb
Hambatan Manusiawi
Hambatan yang muncul dari masalah pribadi yg dihadapi, baik
komunikator maupun komunikan. Hambatan ini mencakup baik
yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan
persepsi, umur, keadaan emosi, maupun faktor psikologis, seperti
prasangka, pikiran yang sempit.
Cara Mengatasi Hambatan dan
Memperbaiki Komunikasi
Meminimumkan gangguan teknis.
Mengadopsi pendekatan yang berpusat pada penerima.
Menyesuaikan keterampilan bisnis
Memberikan – dan merespon – umpan balik yang
konstruktif.
Menjadi sensitif pada etka bisnis
Memanfaatkan teknologi (Bovee & Thill,2007)
Kesalahpahaman dalam Komunikasi
Faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan
penerima pesan:
1.Masalah dalam mengembangkan pesan
mencakup antara lain munculnya keragu-raguan
tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi atau
asing dengan audience, adanya pertentangan emosi,
kesulitan dalam mengkspresikan ide atau gagasan
2. Masalah dalam menyampaikan pesan
terkait dengan sarana fisik untuk berkomunikasi
Kesalahpahaman dalam Komunikasi
3. Masalah dalam menerima pesan
gangguan yang umum terjadi adalah kurangnya
konsentrasi selama melakukan komunikasi, pikiran
melayang, memikirkan hal-hal lain diluar yang
dibicarakan
4. Masalah dalam menafsirkan pesan
 Perbedaan latar belakang
 Perbedaan penafsiran kata
 Perbedaan reaksi emosional
Bagaimana Memperbaiki Komunikasi
Syarat melakukan komunikasi efektif:
a. Persepsi
b. Ketepatan
c. Kredibilitas
d. Pengendalian
e. Keharmonisan
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai
hambatan yang dihadapi dalam komunikasi dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
1.Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati
2.Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3.Mempermudah upaya umpan balik antara pengirim dan
penerima pesan

Anda mungkin juga menyukai