Anda di halaman 1dari 67

TUGAS AKHIR UTS

PADA MATERI
KOMUNIKASI AGRIBISNIS
TIK

Setelah mempelajari materi Kombis ini , mahasiswa dapat;


Memberikan definisi komunikasi Agribisnis dengan kata-
kata sendiri dan menyebutkan unsur-unsur komunikasi.
Menjelaskan arti pentingngnya komunikasi yang efektif
bagi kesuksesan di dunia agribisnis.
Menguraikan karakteristik komunikasi agribisnis yang
efektif.
Menguraikan perbedaan antara komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal.
Menjelaskan pentingnya etika dalam komunikasi agri-
bisnis.
Mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam
komunikasi agribisnis.
Pentingnya Komunikasi
Organisasi terdiri atas sejumlah orang yang saling ber-
interaksi dan saling bergantung.
Interaksi dan kebergantungan memerlukan koordinasi
dan selanjutnya koordinasi mensyaratkan komunikasi.
Interkasi terjadi di antara pimpinan organisasi ,pimpinan
dengan karyawan dan dengan audience di luar organisasi.
Karena itu dalam setiap organisasi terjadi proses
komunikasi dalam berbagai bentuk dan pola.
Komunikasi Menurut Ruang Lingkup
Menurut ruang lingkup terjadinya komunikasi, dibedakan
menjadi:
1. Komunikasi internal, yaitu komunikasi yang
berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan
organisasi atau perusahaan, yang terjadi diantara
orang-orang dalam organisasi saja.
2. Komunikasi eksternal , yaitu pertukaran informasi
terjadi antara organisasi dengan pihak luar seperti
kreditur,pemasok, pelanggan dan sebagainya.
Komunikasi internal maupun eksternal dapat
berlangsung melalui saluran formal maupun informal.
(Gambar 2.1)
Lanjutan,
Komunikasi Formal
Komunikasi resmi yang mengikuti rantai perintah dalam
struktur organisasi suatu perusahaan. Komunikasi yang tata
caranya telah diatur dalam struktur organisasi dapat terjadi
secara vertikal ataupun horizontal.
Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau
perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi
dan mengabaikan hirarkhi organsasi.
Gambar 2.1 : Bentuk bentuk Komunikasi.

Internal Eksternal

Komunikasi yg direncanakan Komunikasi yg direncanakan


Formal

antar orang-orang dalam (surat, antar organisasi dengan orang-


orang di luar (surat, laporan,
memo, e-mail, pesan instan)
memo, e-mail, situs web pesan
yang mengikuti rantai hirarkhi instan, dan konferensi pers)
dalam struktur organisasi

Komunikasi kasual antar karyawan Komunikasi kasual dengan para


Informal

(e-mail, pesan instan, percakapan pemasok, pelanggan investor, dan


tatap muka langsung, dan telepon) orang luar lainnya (percakapan
yang tidak mengikuti rantai hirarkhi tatap muka, e-mail, pesan instan,
organisasi. dan telepon)

Sumber: Bovee & Thill. 2007:10 Komunikasi Bisnis.Indeks


Komunikasi Menurut
Kelangsungannya
Komunikasi Langsung
Proses komunikasi yang dilaksanakan secara
langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga
ataupun media komunikasi yang ada dan tidak
dibatasi oleh jarak.
Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasi yang dilaksanakan dengan
bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau
media komunikasi
KOMUNIKASI FORMAL
Komunikasi yang mengalir sepanjang garis komando
(tingkat hirarki) dalam struktur organisasi. Di seluruh
jaringan formal internal informasi mengalir dalam tiga
arah;
1. Aliran ke arah bawah. Komunikasi dari atas ke
bawah (top-down atau downward communications)
2. Aliran ke arah atas. Komunikasi dari bawah ke atas
(bottom-up atau upward communications)
3. Aliran horizontal. Komunikasi horizontal (horizontal
atau lateral communications)
Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai
perbedaan fungsi yang sangat tegas.
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

Komuniksi dianggap efektif hanya jika


komunikan memahami pesan dengan benar
dan memberikan respon sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh komunikator.

Bovee & Thill (2007:7) komunikasi yang efektif


akan membantu mengatur arus kerja,
memperbaiki hubungan bisnis, meningkatkan
citra profesional, dan memberikan berbagai
manfaat lainnya
Gambar 1.2 Manfaat Komunikasi Yang Efektif

Pemecahan
masalah lebih
cepat
Respon Pengambilan
stakeholder keputusan
lebih meningkat lebih mantab

Citra KOMUNIKA Produktivitas


profesional SI YANG lebih
lebih meningkat EFEKTIF meningkat

Bahan Arus kerja


promosi lebih lebih
Hubungan mantab
jelas
bisnis lebih
kuat

Sumber: Bovee & Thill ,2007, Komunikasi Bisnis, Jilid I. P T Indeks, Jakarta, hal. 5
Karakteristik Komunikasi yang
Efektif.
1. Praktis.
Memuat informasi yang berguna bagi penerima, yaitu informasi
dapat membantu mereka melakukan tindakan yang diinginkan atau
untuk memahami keinginan pengirim.
2. Faktual.
Berisi fakta yang jelas, meyakinkan, akurat, etis dan bukan kesan.
3. Padat.
Mengandung informasi yang paling penting, dan bukan semua
informasi.
4. Jelas.
Berisi pesan pesan yang menghasilkan respon spesifik dari
penerima.
5. Persuasif.
Mengungkapkan manfaat bagi penerima yang memberikan respon
sesuai dengan cara yang pengirim inginkan.
Gambar: 1.2 Proses Komunikasi

Langkah 1 Umpan balik juga perlu disan- Langkah 6


Pengirim dikan, dikirim, dan diartikan
Penerima
mempunyai ide
mengirim
atau informasi
umpan balik
untuk dibagi

Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5


Pengirim Pengirim Penerima Penerima
menyandikan mengirim menerima mengartikan
ide pesan pesan pesan

Sumber: Bovee & Thill ,2007, Komunikasi Bisnis, Jilid I. P T Indeks, Jakarta,
hal. 12
TUJUAN KOMUNIKASI

Efek dari proses komunikasi dapat seperti


yang menjadi tujuan komunikasi atau
sebaliknya.
Secara umum tujuan komunikasi meliputi;
Perubahan sikap [attitude change]
Perubahan pendapat [opinion change]
Perubahan perilaku [behaviour change]
Perubahan sosial [social change]
KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yg


digunakan untuk menyampaikan pesan (bisnis) kepada
pihak lain dengan menggunakan kata/bahasa baik secara
tertulis atau lisan.
Contoh
Membuat dan mengirim suat pengantar barang
kepada pihak lain.
seorang presenter membawakan acara musik di
stasiun televisi,
seorang wartawan menulis berita atau opininya di
surat kabar, atau
seorang manajer menelpon bawahannya.
Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi
besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau
keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal
ketimbang nonverbal.
Praktek Komunikasi Verbal

Praktek komunikasi verbal bisa dilakukan dengan dua cara:


1. Berbicara (speaking) dan menulis (writing).
Untuk menyampaikan pesan (bisnis), orang cenderung
lebih menyukai berbicara ketimbang menulis.
Selain karena alasan cepat dan praktis, berbicara dianggap
lebih mudah menyentuh sasaran karena langsung
didengar komunikan.
Pesan yang sangat penting dan kompleks lebih tepat
disampaikan secara tertulis. Bentuk komuniikasi tertulis
antara lain berupa surat, memo, dan laporan.
2. Mendengar (listening) dan membaca (reading).
Pelaku bisnis cenderung lebih suka menerima atau
mendapatkan informasi ketimbang menyampaikannya.
Untuk itu keterampilan mendengar dan membaca sangat
diperlukan.
Gambar 1.2. Aneka Bentuk Komunikasi Verbal dalam
Bisnis
KOMUNIKASI TERTULIS (Written Communication)

Menulis Membaca
9 % 16 %

1
Mengirim 2
pesan Menerima
pesan
Mendengarka
Berbicara n
30 %
45 %
KOMUNIKASI LISAN (Oral Communication)

Sumber: diadopsi dari Purwanto. Komunikasi Bisnis,


2006:7
KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tanpa kata terucap
dan tertulis.
Komunikasi nonverbal memiliki sifat;
Kurang terstruktur, sehingga sulit dipelajari,
Spontan dalam hal penyampaian pesan.
Efisien
Sahih/ reliabel, komunikasi nonverbal mempunyai tingkat
kepercayaan yang tinggi thd kebenaran pesan-pesan yang
disampaikan lewat bahasa isyarat.
Albert M. dalam Sutisna Dewi (2007:8) menyimpulkan
bahwa tingkat kepercayaan yg bersumber dari pembicaraan
orang, hanya 7 % yg berasal dari bhs verbal , 38 % dari
vokal suara dan 55 % dari ekspresi wajah
FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan
nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
1. Repetisi, yaitu meyakinkan apa yang. Misalnya setelah
mengatakan penolakan, kita menggelengkan kepala.
2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya
tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan
dengan mengangguk-anggukkan kepala.
3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain
thd pesan verbal. Misalnya anda memuji prestasi teman dengan
mencibirkan bibir, seraya berkata Hebat, kau memang hebat.
4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan
nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat
penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau
menggarisbawahi nya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa
jengkelnya anda dgn memukul meja.
TUGAS AKHIR UTS
PADA MATERI
KOMUNIKASI AGRIBISNIS
PROSES MENULIS PESAN
BISNIS
Pesan-pesan bisnis bisa ditujukan untuk pelanggan,
pemasok, kantor pajak, kantor akuntan, dan pihak-pihak
lainnya yang langsung maupun tidak langsung
berhubungan dengan organisasi kita
Pesan bisnis yang efektif membutuhkan tiga langkah
dalam proses menulis yaitu:
1. Merencanakan pesan bisnis,
2. Menulis pesan bisnis,
3. Menyelesaikan pesan
Ketiga langkah di atas diaplikasikan pada berbagai
macam pesan
PROSES PERENCANAAN PESAN BISNIS

Perencanaan pesan bisnis adalah proses pe-


netapan berbagai kegiatan yg akan dilakukan
sebelum pesan bisnis tersebut diluncurkan.
Purwanto (2006:69) proses perencanaan
meliputi kegiatan;
1. Menentukan tujuan
2. Menganalisis audiens
3. Menentukan ide pokok
4. Menyeleksi saluran dan media
1. Menetapkan Tujuan Pesan Bisnis

Secara umum ada tiga tujuan pesan bisnis yaitu;


1. Memberikan informasi (memberi tahu) tentang
segala hal yang berkaitan dengan dunia bisnis
kepada pihak lain.
2. Melakukan persuasi (membujuk) kepada pihak lain
agar apa yang disampaikan dapat dipahami dan
direspon sebagimana dikehendaki.
3. Melakukan kolaborasi (bekerjasama) bisnis antara
seseorang dengan pihak lain
Setiap pesan juga mempunyai tujuan khusus, yaitu
apa yang diharapkan oleh komunikator, dan apa
yang seharusnya dilakukan oleh komunikan setelah
mereka menerima pesan.
Memenuhi Kebutuhan
Informasi
Ada lima pedoman agar pesan bisnis mampu
memenuhi kebutuhan Informasi audiens:
1. Temukan apa yang diinginkan oleh audiens dan
segera penuhi
2. Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan dan
informasi tambahan yang relevan perlu diberikan
3. Berikan semua informasi yang diperlukan
4. Pastikan bahwa informasinya akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya
5. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audiens
dan berikan perhatian khusus.
Etika Berkomunikasi

Bovee & Thill (2007:31) komunikasi yang beretika terdiri


dari semua informasi yang: relevan, benar secara akal
sehat, dan tidak menipu dengan cara apa pun.
Komunikasi yang tidak beretika meliputi informasi yang
salah dan informasi yang menyesatkan.
Untuk memastikan komunikasi bisnis yang etis harus
melibatkan tiga elemen yaitu:
1. Individu yang beretika
2. Kepemimpinan perusahaan yang beretika
3. Kebijakan dan struktur yang tepat untuk mendukung
pemilihan keputusan dan tindakan etis.

Hambatan Komunikasi
Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang
memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran
pengiriman dan penerimaan pesan. Contoh; suara bising,
cetakan yang tidak jelas, tidak ada sinyal. (transmisi).
Hambatan Semantik
Semantik adalah pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Hambatan jenis ini terjadi karena salah mengartikan
makna. Contoh; orang berbicara dengan bahasa yang
berbeda, menggunakan istilah rumit ,dsb
Hambatan Manusiawi
Hambatan yang muncul dari masalah pribadi yg dihadapi,
baik komunikator maupun komunikan. Hambatan ini
mencakup baik yang berasal dari perbedaan individual
Cara Mengatasi Hambatan dan
Memperbaiki Komunikasi
Meminimumkan gangguan teknis.
Mengadopsi pendekatan yang berpusat pada
penerima.
Menyesuaikan keterampilan bisnis
Memberikan dan merespon umpan balik
yang konstruktif.
Menjjadi sensitif pada etka bisnis
Memanfaatkan teknologi (bovee & Thill,2007)
PENULISAN LAPORAN DAN PROPOSAL
BISNIS
PENGERTIAN LAPORAN
Laporan adalah penyampaian informasi baik
secara lisan, tertulis ataupun visual dari seorang
pejabat kepada pejabat lain dalam suatu sistem
administrasi.
Laporan merupakan catatan faktual tertulis
yang secara obyektif menyampaikan informasi
tentang beberapa aspek bisnis.
Proposal, adalah usulan Yng menggambarkan
kondisi saat ini dan kondisi yang akan dicapai
dengan upaya perbaikan yang rasional
Karakteristik Laporan Bisnis

Suatu laporan bisnis mempunyai karakteristik


Netral, tidak memihak
Obyektif, logis dan tidak emosional
Menyajikan fakta, peristiwa, kondisi, produk,
perkembangan, masalah, dsb.
Disusun secara sistematis
Memiliiki tujuan yang jelas, yaitu membantu pemecah-
an masalah dan pengambilan keputusan
Umumnya diminta oleh pihak yang memiliki wewenang
lebih tinggi (Dewi, 2007: Purwanto,2006)
PENGORGANISASIAN LAPORAN

Penyusunan tubuh laporan bisnis dapat dilakukan


dengan pendekatan, yaitu;
1. Deduktif (langsung ), berarti menjelaskan ide
pokok atau rekomendasi terlebih dahulu
menjelasksan hal-hal yang rinci.
2. Induktif (tidak langsung), berarti fakta-fakta
yang ada dijelaskan terlebih dahulu sebagai
dasar/argumentase ide pokok pokok atau
rekomendasi yang dijelaskan kemudian
Pendekatan mana yang digunakan , tergantung
karakteristik pembacanya.
Jenis Laporan
Bovee & Thill (2008:86) menyatakan di sepanjang karir
anda akan berurusan dengan lusinan laporan, dan
laporan tersebut terbagi dalam tiga kategori dasar:
1. Laporan informasional, menawarkan data, fakta, umpan
balik dan jenis informasional lain tanpa analisis, atau
rekomendasi.
2. Laporan analitis, menawarkan informasi maupun ,
analisis, dan juga dapat mencakup rekomendasi.
3. Proposal menawarkan persuasi terstruktur untuk
penerima internal atau eksternal.
Laporan Informasional
Laporan informasional memberikan informasi yang
dibutuhkan para karyawan, manajer untuk mengambil
keputusan, bertindak, dan merespon kondisi yang dinamis
di dalam dan di luar organisasi.
Laporan informasional merupakan laporan yang paling
tidak rumit karena tidak membutuhkan analisis dan
persuasif.
Empat kaategori laporan informasional.
1. Laporan untuk memonitor dan mengontrol operasional.
2. Laporan untuk menerapkan kebijakan dan prosedur.
3. Laporan untuk menunjukkan pemenuhan kewajban.
4. Laporan kemajuan dokumen
Laporan Untuk
Memonitor Dan
Mengontrol Operasional
Memberikan umpan balik dan jenis informasi lainnya
untuk pengambilan keputusan.
Rencana, menetapkan ekspektasi dan panduan tindakan
langsung pada masa mendatang.
Laporan operasional, memberikan umpan balik untuk fungsi
organisasi yang sangat bervariasi termasuk penjualan,
persediaan, pengeluaran, pengiriman, dan sebagainya.
Laporan kegiatan personil, memberikan informasi sehubungan
dengan pengalaman individual sewaktu melaksanakan
tugasnya. Fungsinya sebagai mata dan telinga perusahaan .
Laporan untuk
Menerapkan Kebijakan
dan Prosedur
Laporan untuk menerapkan kebijakan dan
prosedur, merupakan sarana paling umum untuk
menyampaikan panduan, menyetujui prosedur dan
keputusan organisasional lainnya.
Laporan kebijakan dap berupa buku saku, yang
berisi manual kebijakan
Laporan posisi jabatan adalah jenis khusus dari
laporan kebijakan yang memberikan garis besar
posisi resmi eksekutif individual terhadap isu yang
berdampak terhadap keberhasilan perusahaan.
Laporan untuk
Menunjukkan
Pemenuhan Kewajban
Memberikan informasi untuk diperlihatkan kepada para
regulator atau pihak berwenang lain bahwa perusahaan
memenuhi persyaratan formal.
Laporan pemenuhan kewajiban, terhadap berbagai jenis
regulasi pemerintah.
Laporan pajak penghasilan
Laporan penggunaan tenaga kerja asing
Laporan penggunaan bahan yang berbahaya
Laporan kecelakaan kerja
Laporan PHK
Laporan Kemajuan
Dokumen
Memberikan informasi kepada para manajer,
investor, atau pelanggan, informasi tentang
kemajuan proyek dan kegiatan lain.
Laporan pendahuluan mencakup persiapan suatu
proyek, hasil yang diharapkan dan metode
pelaksanaan.
Laporan perkembangan, berisi uraian perkem-
bangan pelaksanaan proyek secara berkala.
Laporan akhir, laporan mengenai akhir
pelaksanaan proyek.
Strategi Oganisasi Laporan
Informasi
Laporan informasional dapat mencakup laporan yang
sangat positif (peningkatan penjualan), laporan netral
(laporan pemantauan), laporan yang sangat negatif
(tingkat kepuasan pelanggan yang rendah).
Karena laporan informasional memfokuskan penyam-
paian data dan informasi yang langsung, maka pende-
katan langsung menjadi umum.
Lazimnya laporan informasional menggunakan topik
organisasional, yang mengatur materi menurut salah
satu topik yang berikut: perbandingan, bagian, kronologis,
geografi, kategori.
LAPORAN ANALITIS
Laporan analitis, laporan yang menyajikan fakta,
menganalisis, dan menafsirkan kemudian mengambil
kesimpulan dan memberi rekomendasi
Laporan analitis, tidak hanya sekedar mengirim informasi,
tetapi juga mempelajari situasi atau masalah dan mere-
komendasikan solusi.
Tiga kategori laporan analitis:
1. Laporan untuk mempelajari peluang
2. Laporan untuk menyelesaikan masalah
3. Laporan untuk mendukung keputusan
Laporan Untuk Mempelajari
Peluang
Menjelaskan kemungkinan resiko dan penghargaan
karena memilih melakukan tindakan tertentu.
Setiap peluang bisnis mengandung beberapa derajat
resiko, dan juga menuntut berbagai keputusan dan
tindakan untuk mengambil peluang tersebut.
Laporan analisis pasar, digunakan untuk menilai kemungkinan
keberhasilan produk baru.
Laporan penelitian, dapat digunakan untuk memeriksa aspek
tertentu dari keputusan yang diajukan.
Laporan untuk
Menyelesaikan Masalah
Menganalisis masalah (sebagai pilihan) dan menyaran-
kan solusi
Laporan pemecahan masalah, mempelajari mengapa sesuatu
tidak berjalan sebagaimana mestinya, bagaimana cara
membenahinya.
Laporan analisis kegagalan, mempelajari peristiwa yang terjadi
pada masa lalu, dengan harapan untuk mempelajari cara
menghindari kegagalan yang sama pada masa mendatang.
Laporan untuk
Mendukung Keputusan
Menilai kebaikan suatu keputusan masa lalu
atau masa mendatang.
Laporan kemungkinan (feasibility reports) diperlukan
ketika para manajer perlu mendalami pencabangan
keputusan yang akan mereka buat (seperti
mengganti agen iklan atau mengganti materi yang
digunakan dalam proses manufaktur)
Laporan penilaian (justification report) menilai
keputusan yang telah

0
Strategi Oganisasi Laporan
Analitis

Sebelum memilih strategi organisasional, pertimbang-


kanlah kemungkinan reaksi penerima.
Penerima yang reseptif (receptive audience). Ketika
yakin penerima menyetujui solusi yang ditawarkan
maka gunakan pendekatan langsung yang
memfokus-kan pada kesimpulan dan rekomendasi.
Penerima yang skeptis (skeptical audience).
Manakala yakin penerima tidak setuju atau bahkan
bersikap bermusuhan gunakan pendekatan tidak
langsung, yang fokus pada alasan di balik kesimpulan
dan rekomen-dasi.
PROPOSAL

Proposal merupakan kategori khusus dari laporan yang


menggabungkan pemberian informasi dan komunikasi
yang persuasif
Meskipun format khusus untuk proposal tak terhitung
jumlahnya, semua itu dapat dikelompokan ke dalam dua
kategori umum.
Proposal internal
Proposal eksternal
Proposal ditulis bisa karena permintaan penerima
(solicited proposal) maupun proposal yang tidak diminta
(unsolicited proposal)
Proposal internal

Proposal internal digunakan untuk meminta keputusan


dari para manajer dalam organisasi. Proposal internal
terdiri :
1. Proposal pendanaan, yang meminta dana dan dukungan
manajemen terhadap proyek baru.
2. Proposal proyek umum, yang meminta ijin untuk mengambil
tindakan atas proyek khusus.
Proposal eksternal

Proposal eksternal, digunakan untuk meminta


keputusan dari pihak di luar organisasi. Proposal
eksternal mencakup:
1. Proposal investasi, yang meminta pendanaan dari
investor eksternal.
2. Proposal dana bantuan,yang meminta dana dari
badan pemerintah dan organisasi pemberi sponsor
lainnya.
3. Proposal penjualan, yang menganjurkan solusi
individual pada calon pelanggan dan meminta
keputusan pembelian.
Strategi Organisasiorosnal
Proposal
Sebagaimana laporan informasional dan analitis struktur
proposal tergantung apakah penerima mengharapkan
proposal itu dan yakin dterima.
Pendekatan langsung, digunakan bila masalah dan
solusi sudah dikenali dan telah ditetapkan di RFP,
menekankan pada rekomendasi.
Pendekatan tidak langsung dipakai jika proposal tidak
diminta, yaitu menekan pada argumentasi
SYARAT LAPORAN YANG
EFEKTIF

1. Berorientasi pada penerima, logis, fokus dan mudah


diikuti.
2. Jelas dan Lugas, uraiannya mudah dimengerti, dan
tidak memberi peluang timbulnya multi tafsir.
3. Akurat dan Lengkap, dalam arti mengandung semua
data yang relevan dan diperlukan
4. Tepat waktu, karena laporan akan berkurang bahkan
hilang manfaatnya apabila disampikan melampaui
waktu yang telah ditetapkan.
5. Disusun secara jujur , obyektif, dan transparan, kapan
pun informasi negatif harus disampaikan
TRIMAKASIH
TUGAS

Buatlah perencanaan pesan bisnis


Apa temanya
1. Rumuskan tujuannya
2. Siapa dan analisis audiensnya
3. Tentukan ide pokoknya
4. Rencanakan saluran dan media yang akan
digunakan dan alasan mengapa saluran dan media
tersebut yang dipilih.

Anda mungkin juga menyukai