Anda di halaman 1dari 12

Komunikasi bisnis islam

Semester 4 Ekonomi Syariah


Pertemuan pertama
Sub materi:
1. Peran Komunikasi
2. Pengertian Komunikasi
3. Proses Komunikasi
4. Kontinum Komuni

1. Peran komunikasi
Barnard dalam Luthans (2006:371) menyatakan, ”komuni-kasi membuat sistem kooperatif
organisasi menjadi lebih dinamis dan menghubungkan tujuan organisasi dengan semua manusia
yang terlibat di dalamnya.
Kontribusi aktivitas komunikasi pada efektivitas manajer (Luthans, 2006:370)
1) Komunikasi rutin/Routine communication (44 % ),
2) Pertukaran informasi/Networking (11 %),
3) Manajemen tradisional/Tradisional management (19 %),
4) MSDM/ Human resources management (26 %)
2. Pengertian komunikasi
DEFINISI KOMUNIKASI
 Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006:3) komunikasi adalah proses pertukaran informasi
antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-
sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
 Luthans (2006:372)”kebanyakan definisi komunikasi yang digunakan dalam buku perilaku
organisasi menekankan penggunaan simbol-simbol untuk mentransfer makna informasi (The
use of symbols to transfer the meaning of information)”
 Robbins (2008:5) Komunikasi meliputi transfer maupun pemahaman makna.
 Komunikasi adalah bentuk apa saja dari interaksi – kata-kata, senyuman, anggukan kepala,
gerakan tangan, sikap badan , gerakan mata – yang berakibat diterimanya arti, sikap, atau
perasaan yang sama.
 Rogers, dalam Dewi (2007:3) komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yg pada gilirannya
akan tiba kepada saling pengertian.
KOMUNIKASI BISNIS
Priyatna dan Elvinaro (2009:25) Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dilakukan antar
manusia , manusia dengan institusi, institusi dengan institusi, yang berkaitan dengan
pertukaran barang /jasa untuk memperoleh profit.
Purwanto (2006:3) adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal untuk
mencapai tujuan tertentu.
TUJUAN KOMUNIKASI
Efek dari proses komunikasi dapat seperti yang menjadi tujuan komunikasi atau sebaliknya.
Secara umum tujuan komunikasi meliputi;
1) Perubahan sikap [attitude change]
2) Perubahan pendapat [opinion change]
3) Perubahan perilaku [behaviour change]
4) Perubahan sosial [social change]
3. FUNSGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1) Fungsi Informatif ini berkaitan dengan pemenuhan kebu-tuhan informasi yang diperlukan
agar setiap anggota orga-nisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti
2) Fungsi regulatif ini berkaitan dengan pengaturan dan pengendalian organisasi – melalui
peraturan, prosedur, perintah dan laporan.
3) Fungsi persuasif ini berkaitan dengan upaya menumbuhkan komitmen bawahan dalam
melaksanakan tugasnya.
4) Fungsi Integratif berkaitan dengan upaya organisasi menyediakan saluran komunikasi
baik formal maupun informal, yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas
dan pekerjaan dengan baik
BENTUK KOMUNIKASI
a. KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yg digunakan untuk menyampaikan
pesan (bisnis) kepada pihak lain dengan menggunakan kata/bahasa baik secara
tertulis atau lisan.
Contoh
 Membuat dan mengirim suat pengantar barang kepada pihak lain.
 seorang presenter membawakan acara musik di stasiun televisi,
 seorang wartawan menulis berita atau opininya di surat kabar, atau
 seorang manajer menelpon bawahannya.
Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya,
ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang
nonverbal.
Peraktek komuikasi verbal
Praktek komunikasi verbal bisa dilakukan dengan dua cara:
1) Berbicara (speaking) dan menulis (writing).
- Untuk menyampaikan pesan (bisnis), orang cenderung lebih menyukai
berbicara ketimbang menulis.
- Selain karena alasan cepat dan praktis, berbicara dianggap lebih mudah
“menyentuh” sasaran karena langsung didengar komunikan.
- Pesan yang sangat penting dan kompleks lebih tepat disampaikan secara
tertulis. Bentuk komuniikasi tertulis antara lain berupa surat, memo, dan
laporan.
2) Mendengar (listening) dan membaca (reading).
- Pelaku bisnis cenderung lebih suka menerima atau mendapatkan
informasi ketimbang menyampaikannya.
- Untuk itu keterampilan mendengar dan membaca sangat diperlukan
b. KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang diguna-kan untuk
menyampaikan pesan tanpa kata terucap dan tertulis.
 Komunikasi nonverbal memiliki sifat;
- Kurang terstruktur, sehingga sulit dipelajari,
- Spontan dalam hal penyampaian pesan.
- Efisien
- Sahih/ reliabel, komunikasi nonverbal mempunyai tingkat kepercayaan
yang tinggi thd kebenaran pesan-pesan yang disampaikan lewat bahasa
isyarat.
Albert M. dalam Sutisna Dewi (2007:8) menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan
yg bersumber dari pembicaraan orang, hanya 7 % yg berasal dari bhs verbal , 38 %
dari vokal suara dan 55 % dari ekspresi wajah
1) Fungsi komunikasi noverbal
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal
yang dihubungkan dengan pesan verbal:
a) Repetisi, yaitu meyakinkan apa yang. Misalnya setelah mengatakan
penolakan, kita menggelengkan kepala.
b) Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa
sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan
mengangguk-anggukkan kepala.
c) Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain thd
pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan
mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
d) Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal.
Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak
terungkap dengan kata-kata.
e) Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahi nya.
Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dgn memukul
meja
2) Etika berkomunikasi
Bovee & Thill (2007:31) komunikasi yang beretika terdiri dari semua informasi
yang: relevan, benar secara akal sehat, dan tidak menipu dengan cara apa pun.
Komunikasi yang tidak beretika meliputi informasi yang salah dan informasi
yang menyesatkan.
Untuk memastikan komunikasi bisnis yang etis harus melibatkan tiga elemen
yaitu:
a) Individu yang beretika
b) Kepemimpinan perusahaan yang beretika
c) Kebijakan dan struktur yang tepat untuk mendukung pemilihan
keputusan dan tindakan etis.
3) Hambatan komunikasi

a) Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak
pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan.
Contoh; suara bising, cetakan yang tidak jelas, tidak ada sinyal.
(transmisi).
b) Hambatan Semantik
Semantik adalah pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Hambatan
jenis ini terjadi karena salah mengartikan makna. Contoh; orang
berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan istilah rumit ,dsb
c) Hambatan Manusiawi
Hambatan yang muncul dari masalah pribadi yg dihadapi, baik
komunikator maupun komunikan. Hambatan ini mencakup baik yang
berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi,
umur, keadaan emosi,mauapun faktor psikologis,seperti
prasangka,pikiran yang sempit
c. Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi
a) Meminimumkan gangguan teknis.
b) Mengadopsi pendekatan yang berpusat pada penerima.
c) Menyesuaikan keterampilan bisnis
d) Memberikan – dan merespon – umpan balik yang konstruktif.
e) Menjjadi sensitif pada etka bisnis
f) Memanfaatkan teknologi (bovee & Thill,200

BAB II
KOMUNIKASI DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI BISNIS
Materi ke 2
A. PENTINGNYA KOMUNIKASI
 Organisasi terdiri atas sejumlah orang yang saling ber-interaksi dan saling bergantung.
 Interaksi dan kebergantungan memerlukan koordinasi dan selanjutnya koordinasi
mensyaratkan komunikasi.
 Interkasi terjadi di antara pimpinan organisasi ,pimpinan dengan karyawan dan dengan
audience di luar organisasi.
 Karena itu dalam setiap organisasi terjadi proses komunikasi dalam berbagai bentuk dan
pola.
B. KOMUNIKASI MENURUT RUANG LINGKUPNYA
Menurut ruang lingkup terjadinya komunikasi, dibedakan menjadi:
1. Komunikasi internal, yaitu komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau
lingkungan organisasi atau perusahaan, yang terjadi diantara orang-orang dalam organisasi
saja.
2. Komunikasi eksternal , yaitu pertukaran informasi terjadi antara organisasi dengan pihak
luar seperti kreditur,pemasok, pelanggan dan sebagainya.
Komunikasi internal maupun eksternal dapat berlangsung melalui saluran formal maupun
informal.
 Komunikasi Formal
Komunikasi resmi yang mengikuti rantai perintah dalam struktur organisasi suatu
perusahaan. Komunikasi yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasi dapat
terjadi secara vertikal ataupun horizontal.
 Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan
dalam struktur organisasi dan mengabaikan hirarkhi organsasi
C. KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA
a. Komunikasi Langsung
Proses komunikasi yang dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga
ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
b. Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasi yang dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat
atau media komunikasi

D. KOMUNIKASI FORMAL
Komunikasi ynag mengalir sepanjang garis komando (tingkat hirarki) dalam struktur organisasi.
Di seluruh jaringan formal internal informasi mengalir dalam tiga arah;
1. Aliran kearah bawah.komunikasi dari atas kebawah (top-down atau downward
communications)
2. Aliran kearah atas.komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward
communications)
3. Aliran horizontal. Komunikasi horizontal (horizontal atau lateral communications)
Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas.
a. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berads pada tatran manajemen
mengirimkan pesan kepada bawahnya.
Tujuan komunikasi dari atas ke bawah ini adalah;
1. Pemberian pengarahan atau instruksi kerja (job rationale)
2. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job
raitonnale)
3. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procudures and
practices)
4. Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan
5. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
b. Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirimkan pesan kepada atasanya.
Tujuan komunikasi dari bwah ke atas ini adalah;
1. Penyampaian informal tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
2. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang
tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
3. Penyampaian saran-saran perbaikkan dari bawahan
4. Penyampain keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaanya.
c. Komunikasi horizontal
Komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedu-
dukan yang setara. 
Tujuan komunikasi horisontal ini adalah:
1. Memperbaiki koordinasi tugas
2. Upaya pemecahan masalah
3. Saling berbagi informasi
4. Upaya pemecahan konflik
5. Membina hubungan melalui kegiatan Bersama
E. KOMUNIKASI INFORMAL
Walaupun sudah tersedia jalur komunikasi formal, kebe-radaan jalur komunikasi informal tidak
bisa dihindari.
Dengan jalur komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam organisasi, tanpa melihat
kedudukan, hirarki, jabatan dapat berkomunikasi secara luas.
Mereka dapat membicarakan masalah-masalah khusus yang masih terkait dengan situasai kerja
yang ada dalam organisasi maupun masalah umum seperti; humor, olah raga, keluarga, seni,
musik, TV, politik, dan sebagainya.
F. KOMUNIASI MENURUT SIFAT DAN JUMLAH KOMUNIKAN
1. Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
KAP adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih, baik secara
terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Komunikasi antar dua orang dalam situasi
tatap muka disebut komunikasi diadik.
2. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang
dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya
3. Komunikasi massa
Komunikasi Massa adalah komunikasi yg menggunakan media massa, baik cetak atau
elektronik yg dikelola oleh suatu lembaga , yg ditujukan kepada sejumlah besar orang
yang tersebar dibanyak tempat.
G. TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Menurut Purwanto (2006:22) beberapa tujuan komunikasi antarpribadi, meliputi;
1. Menyampaikan informasi kepada orang lain, agar orang tersebut mengetahui sesuatu.
2. Berbagi pengalaman tentang suka duka kehidupan yang mungkin berharga bagi orang
lain
3. Menumbuhkan simpati (sikap positip) utk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain
4. Melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang memberikan manfaat kedua
belah pihak.
5. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan kepada orang lain, sehingga dapat mengurangi
beban pikiran.
6. Menumbuhkan motivasi untuk melakukan sesuatu yang baik dan positip
H. KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Bovee & Thill (2007: 90) Komunikasi antar budaya adalah suatu proses mengirimkan dan
menerima pesan-pesan antar orang-orang yang latar belakang budayanya dapat membawa mereka
mengartikan tanda-tanda verbal dan nonverbal dengan cara berbeda.
 Bovee & Thill (2007: 88) keaneragaman angkaan kerja mmbawa manfaat yang nyata
dalam bisnis; rentang pandangan dan ide-ide yang lebih luas; pengertian mengenai pasar
yang lebih luas; kumpulan orang-orang berbakat yang dapat direkrut.
 Budaya mempengaruhi semua hal tentang komunikasi termasuk;
1) Bahasa
2) Sinyal-sinyal nonverbal
3) Arti kata
4) Isu-isu mengenai waktu dan tempat
5) Aturan-aturan tentang hubungan manusia
I. KOMUNIKASI VISUAL VS KOMUNIKASI AUDIOVISUAL
Bentuk komunikasi yang berkembang seiring perkembangan teknologi perkantoran dan teknologi
komunikasi atau informasi dibedakan:
1. Komunikasi visual adalah penyampaian pesan yang berupa gambar, foto atau grafik untuk
memudahkan pemahaman dan interpretasi lawan-komunikasi.
2. Komunikasi audiovisual, merupakan kegiatan penyampaian pesan melalui simbol-simbol
animasi dan suara. Film merupakan salah satu bentuk komunikasi audiovisual yang populer
dalam kegiatan komunikasi bisnis.

BAB III
MERENCAKAN PESAN-PESAN BISNIS

A. PROSES MENULIS PESAN BISNIS


Pesan-pesan bisnis bisa ditujukan untuk pelanggan, pemasok, kantor pajak, kantor akuntan, dan
pihak-pihak lainnya yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan organisasi kita
Pesan bisnis yang efektif membutuhkan tiga langkah dalam proses menulis yaitu:
1. Merencanakan pesan bisnis,
2. Menulis pesan bisnis,
3. Menyelesaikan pesan
Ketiga langkah di atas diaplikasikan pada berbagai macam pesan
Proses perencanaan pesan bisnis
Perencanaan pesan bisnis adalah proses pe-netapan berbagai kegiatan yg akan dilakukan
sebelum pesan bisnis tersebut diluncurkan.
Purwanto (2006:69) proses perencanaan meliputi kegiatan;
1. Menentukan tujuan
2. Menganalisis audiens
3. Menentukan ide pokok
4. Menyeleksi saluran dan media
1) Menetapkan tujuan pesan bisnis
Secara umum ada tiga tujuan pesan bisnis yaitu;
a) Memberikan informasi (memberi tahu) tentang segala hal yang berkaitan dengan
dunia bisnis kepada pihak lain.
b) Melakukan persuasi (membujuk) kepada pihak lain agar apa yang disampaikan
dapat dipahami dan direspon sebagimana dikehendaki.
c) Melakukan kolaborasi (bekerjasama) bisnis antara seseorang dengan pihak lain
Setiap pesan juga mempunyai tujuan khusus, yaitu apa yang diharapkan oleh komunikator, dan
apa yang seharusnya dilakukan oleh komunikan setelah mereka menerima pesan.
 Bovee & Thill (2009:128) tujuan pesan bisnis dikatakan jelas dan bermakna apabila dapat
menjawab lima pertanyaan;
1. Apakah segala sesuatu akan berubah sebagai akibat dari pesan yang akan dikirimkan?
2. Apakah tujuan pesan tersebut realistik?
3. Apakah waktunya tepat?
4. Apakah pesan disampaikan oleh orang yang tepat?
5. Apakah tujuan penyampaian pesan mengacu pada tujuan organisasi?
(Bila jawabannya sebaliknya maka tunda atau batalkan untuk mengirimkannya)
2) Menganalis audiens
Analisis audiens merupakan proses pemeriksaan seluruh faktor objektif/empiris yang
berkaitan dgn komunikan. Audiens bisa individu atau organisasi.
Tujuannya untuk mengidentifikasi kebutuhan audiens dan memprediksi reaksinya terhadap pesan
Kegiatan dalam analisis audiens meliputi;
 Mengembangkan profil audiens
 Memenuhi kebutuhan informasi audiens
 Memuaskan kebutuhan motivasional audiens
Metode yg dapat digunakan untuk analisis audiens adalah pengamatan/observasi, wawancara,
survei
B. CARA MENGEMBANGKAN PROFIL AUDIENS
a. Menentukan ukuran dan komposisi audiens
besar kecilnya dan homogin tidaknya audiens akan menentukan bentuk dan format
penulisan pesan
b. Mengenali audiens utama
Kenali dan pastikan orang yg paling berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil
keputusan.
c. Menentukan tingkat pemahaman audiens
Memprediksi kemampuan serap audiens
d. Memperkirakan reaksi audiens
Untuk menghidari kritik dan perdebatan pesan bisnis perlu dilengkapi argumentasi yg
didukung bukti yg memadai dan diakhiri kesimpulan dan rekomendasi.
 Memenuhi kebutuhan informasi
Ada lima pedoman agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan Informasi audiens:
a) Temukan apa yang diinginkan oleh audiens dan segera penuhi
b) Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan dan informasi tambahan yang relevan
perlu diberikan
c) Berikan semua informasi yang diperlukan
d) Pastikan bahwa informasinya akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya
e) Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audiens dan berikan perhatian khusus.
3. MENENTUKAN IDE POKOK
Ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yg menjelaskan isi dan tujuan topik
tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens.
Syarat ide pokok yang dibuat untuk perencanaan komunikasi harus ringkas, langsung pada
pokok persoalan, dan memperlihatkan hasil yang akan diperoleh bila kegiatan dilakukan.
Penentuan ide pokok dapat dilakukan melalui:
a. Menggali Ilham (brainstorming),
b. Petunjuk atasan
c. Kebiasaan, ini terutama untuk peristiwa yang terjadi berulang-ulang
4. PEMILIHAN SALURAN DAN MEDIA
 Ide-ide dapat disampaikan lewat dua saluran yaitu saluran lisan dan tertulis.
 Saluran mana yang digunakan tergantung pada tujuan pesan,waktu, formalitas dan harapan
audiensnya
 Masing-masing saluran memiliki beberapa jenis media yang dapat dipilh seperti; surat,
surat elektronik, telepon, faximile, buletin.
SALURAN KOMUNIKASI LISAN
Komunikasi lisan dapat digunakan apabila:
 Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima
 Pesan relatif sederhana dan mudah dimengerti
 Tidak membutuhkan catatan permanen
 Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan ekonomis
 Ingin mendorong interaksi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNIKASI LISAN

Kelebihan Kelemahan
 Menyediakan umpan balik dengan  Tidak menyediakan rekam-an
segera komunikasi yg dapat dibuktikan
 Memungkinkan terjadinya tanpa alat perekam
kenyamanan berinteraksi  Mengurangi kendali komunikator
 Meliputi berbagai isyarat pada pesan
nonverbal  Seringkali mengabai kan
 Memungkinkan mengeks- kemungkinan memperbaiki atau
presikan emosi dibalik pesan mengedit pesan

SALURAN KKOMUNIKASI TERTULIS


Komunikasi tertulis dapat digunakan apabila:
- Tidak diperlukan umpan balik secara langsung
- Pesan terperinci dan kompleks
- Memerlukan perencanaan yang seksama
- Memerlukan catatan yg permanen
- Penerima dalam jumlah yang banyak
- Penerima sulit dijangkau karena tersebar secara geografis
- Ingin meminimalkan distorsi.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KOMUNIKASI TERTULIS

Kelebihan Kelemahan
 Memungkinkan membuat rencana  Membutuhkan waktu untuk umpan
dan mengendali-kan pesan. balik
 Meningggalkan bukti yg dapat  Kekurangan isyarat non-verbal
diverifikasi  Membutuhkan keterampilan khusus
 Meminimalkan distorsi pesan dlam menyiapkan, dan
 Dapat menjangkau pene-rima yang memproduksinya
secara geogra-fis jauh.  Membutuhkan banyak sumberdaya
utk membuat dan mendistribusikannya

MEDIA

SALURAN LISAN SALURAN TERTULIS


 Percakapan tatap muka  Surat, memo, laporan selebaran, proposal
(pidato,rapat , dll)  E-mail
 Telepon  Telepon (SMS)
 Audio, TV, komputer  Komputer
 Teleconference  Faks
 Video conference  Telegram
 Pos biasa dan khusus

PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN MEDIA


- Kekayaan sebuah media, yaitu kemampuan media untuk; menyampaikan pesan, menfasilitasi
umpan balik.
- Formalitas sebuah pesan
- Keterbatasn media
- Tujuan pengirim
- Urgensi dan biaya
- Preferensi /harapan penerima
BAB IV
PENULISAN DAN PENYELESAIAN PESAN-PESAN BISNIS
Kelanjutan dari proses perencanaan pesan bisnis yaitu menulis pesan dan menyelesaikan pesan.
Menulis pesan berkaitan dengan upaya untuk mengorganisir pesan dan memformulasikan pesan.
Menyelesaikan pesan meliputi kegiatan menyunting, memproduksi dan mencetak pesan.
Pengorganisasian
 Pengorganisasian pesan erat kaitannya dengan penyusunan kata, kalimat, dan paragraf.

 Pesan diorganisasikan dengan baik, bila kata, kalimat, dan paragraf yang digunakan adalah
sederhana, mudah dimengerti, dan dapat dilaksanakan.
 Sebaliknya bila pesan tidak diorganisir dengan baik maka pesan tidak dapat mencapai sasaran
dan respon audien tidak seperti yang diharapkan
Pesan Pesan Yang Baik Tidak Organisasi Dengan Baik
 Menurut Purwanto (2006:81) , Bovee & Thill (2007:144). Dewi (2007:65) ada beberapa hal yang
dapat menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi dengan baik.
1. Bagian awal terlalu panjang (bertele-tele), sehingga akan mempersulit penerima dalam
memahami maksud pesan
2. Memasukan informasi yang tidak relevan, sehingga mengkaburkan pesan pokok dan
membuang waktu untuk membacanya.
3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis, sehingga subtansi pesan sulit dipahami.
4. Informasi penting sering terlupakan, karena perhatian terpusat pada penyadian ide
pendukung dan pelengkap
Cara pengorganisasian pesan

 Untuk mencapai pengorganisasian yg baik diperlukan tiga langkah yaitu:


1. Menetapkan ide/gagasan pokok.
2. Mengelompokkan ide/gagasan
3. Memutuskan pola/pendekatan urutan gagasan. (Dewi, 2007:66)
Mengelompokkan ide
 Ide pokok umumnya didukung oleh beberapa ide pendukung.

Dalam menyiapkan pesan yang panjang dan kompleks maka perlu dibuat outline yang
berfungsi:
 Membayangkan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya.
 Menuntun penyampaian ide-ide secara lebih sistematis, efisien dan efektif.
Susunan suatu outline digolongkan menjadi.
 Ide pokok yaitu yang menjadi inti/tema sentral pesan
 Poin pendukung, sebagai ide pendukung ide pokok
Ilustrasi yang berupa bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan
Memilih pendekatan
Setelah mendefinisan ide, langkah berikutnya adalah menentukan urutan yang akan digunakan
dalam penyajian ide.
Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu:
1. Pendekatan langsung atau deduktif
 Dimana ide pokok ditempatkan di bagian awal diikuti ide-ide pendukung berupa
argumentasi atau bukti-bukti.
 Pendekatan ini digunakan bila audiens diperkirakan akan bereaksi positip atau
menyenangkan saat menerima pesan.
2. Pendekatan tak langsung atau induktif
 Argumentasi atau bukti-bukti pendukung disajikan di awal lalu diikuti ide pokok

 Pendekatan ini digunakan bila audiens diperkirakan bereaksi negatif atau tidak
menyenangkan saat menerima pesan

Anda mungkin juga menyukai