Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AKHIR TARUNA/TARUNI AKADEMI KEPOLISIAN

SEMARANG

Untuk Memenuhi Tugas Observasi Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan


Dosen Pengampu Moh. Toharudin, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Iqmah Aisah NIM 86206180032


2. Jenal Arifin NIM 86206180036
3. Nani Rosanti NIM 86206180034
4. Syafei Marsegal NIM 86206180045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
DESEMBER 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT yang sudah memberi kami
berkah dan karuniaNya untuk menyelesaikan laporan observasi mengenai Tugas
Akhir Taruna/Taruni Akademi Kepolisian Semarang.
Namun keberhasilan kami bukan hanya semata usaha kami saja, tapi juga
banyak bantuan dari orang-orang disekitar kami. Dan pada kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada Beliau-Beliau yang sudah membantu
tugas observasi kami. Penyusun ingin berterima kasih kepada :
1. Dekan FKIP Drs. Budi Adjar Pranoto, S.H, M.M.Pd.
2. Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
Moh. Toharudin, M.Pd.
3. Gubernur Akademi Kepolisian Irjen. Pol. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si.
4. Dosen dan Taruna/Taruni Akademi Kepolisian yang telah memberikan waktu
dan pengetahuannya untuk membantu penyusun melakukan observasi.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari nilai
sempurna, maka dari itu kami akan menerima dengan senang hati setiap kritik dan
saran yang membangun. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan, semoga
laporan observasi kami ini memberi manfaat untuk setiap pembaca dan juga
menambah ilmu bagi kami. Terima kasih.

Brebes, Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i


KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Observasi ...........................................................................1
B. Permasalahan Observasi ..............................................................................2
C. Tujuan Observasi ........................................................................................2
D. Manfaat Observasi.......................................................................................3

BAB II OBSERVASI DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Observasi ...........................................................................................4
B. Pembahasan .................................................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................9
B. Saran ............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10


LAMPIRAN..........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Observasi


Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang berperan
dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok kepolisian dibutuhkan anggota yang
memiliki kemampuan, kemahiran, dan ketrampilan yang tangguh dan baik.
Dalam menanggapi hal ini Kepolisian Negara Republik Indonesia
mendirikan berbagai Lembaga Pendidikan Kepolisian. Lembaga Pendidikan
Kepolisian atau Lemdikpol adalah lembaga pendidikan kedinasan dan lembaga
pendidikan akademik di bawah kendali Kapolri. Tugas pokok Lemdikpol adalah
merencanakan, mengembangkan, dan menyelenggarakan fungsi pendidikan
pembentukan dan mengembangkan berdasarkan jenis pendidikan Polri yang
meliputi pendidikan profesi, kepemimpinan akademis, dan vokasi serta mengelola
komponen pendidikan di lingkungan Polri. Satuan kerja Lemdikpol diantaranya
Sespimpol, STIK , Akpol, dan Setukpa.
Akademi Kepolisian atau sering disingkat Akpol adalah sebuah lembaga
pendidikanuntuk mencetak perwira Polri. Adalah unsur pelaksana pendidikan
pembentukan Perwira Polri yang berada di bawah Kalemdikpol. Berdasarkan
Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 Akpol bertujuan menyelenggarakan
pendidikan pembentukan Perwira Polritingkat Akademi.
Sistem pendidikan di Akpol menggunakan pendekatan pendidikan melalui
metode pembelajaran, pelatihan dan pengasuhan. Hal ini menjadikan semua
kegiatan berada dalam satu kawasan dari segi belajar, tempat tinggal dan kegiatan
lain.
Akademi Kepolisian Semarang (AKPOL), sebagai satu-satunya pencetak
perwira tinggi di Kepolisian Negara Republik Indonesia, memiliki peran pokok
dalam menyiapkan kader utama dan pilihan untuk menentukan masa depan
kepolisian. Pada skala yang lebih luas, masa depan tidak hanya berkaitan dengan

1
institusi kepolisian namun juga masa depan bangsa secara keseluruhan. Pada
konteks ini, situasi kepolisian merupakan cermin dari situasi masyarakat. Baik
buruknya polisi akan menentukan baik buruknya masyarakat. Maka, pada konteks
ini tugas AKPOL menjadi sangat berat. AKPOL tidak hanya berperan
menentukan masa depan Kepolisian Negara Republik Indonesia, tetapi AKPOL
juga bertugas, berkewajiban dan berperan untuk menentukan masa depan bangsa
dan Negara Republik Indonesia.
Maka dari itu Akademi Kepolisian (Akpol) sebagai salah satu sekolah
kedinasan (vokasi) mempunyai ketentuan bahwa setiap taruna yang akan
menyelesaikan studinya dan memperoleh gelar akademik wajib membuat Tugas
Akhir. Hal ini penting untuk diperhatikan mengingat Akpol merupakan lembaga
pendidikan pembentukan perwira Polri yang berkualitas.

B. Permasalahan Observasi
Berdasarkan pada latar belakang maka permasalah pada observasi ini
adalah:
1. Apa bentuk atau jenis Tugas Akhir Taruna/Taruni Akpol?
2. Apa syarat-syarat untuk memenuhi Tugas Akhir?
3. Dilatar belakangi oleh hal apa sajakah yang bisa membuat Taruna/Taruni
mengusulkan judul skripsi?
4. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan Taruna/Taruni Akpol untuk
memenuhi Tugas Akhir?
5. Dimana tempat Taruna/Taruni melakukan penelitian untuk memenuhi
Tugas Akhir?
6. Apa kendala-kendala yang dialami Taruna/Taruni Akpol dalam
mengerjakan Tugas Akhir?

C. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari observasi ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk atau jenis Tugas Akhir Taruna/Taruni Akpol.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat memenuhi Tugas Akhir.

2
3. Untuk mengetahui hal yang melatar belakangi Taruna/Taruni Akpol
mengusulkan judul skripsi.
4. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan Taruna/Taruni Akpol untuk
memenuhi Tugas Akhir.
5. Untuk mengetahui tempat Taruna/Taruni Akpol melakukan penelitian
untuk memenuhi Tugas Akhir.
6. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami Taruna/Taruni Akpol
dalam mengerjakan Tugas Akhir.

D. Manfaat Observasi
1. Manfaat Subjektif
a. Manfaat FKIP
Memenuhi salah satu tugas observasi mata kuliah pengantar ilmu
pendidikan pada jurusan PGSD, fakultas FKIP Universitas Muhadi
Setiabudi Brebes.
b. Manfaat Taruna/Taruni
Semoga bisa mempererat tali persaudaraan,saling tukar pendapat dan
mengetahui seluk beluk Universitas Muhadi Setiabudi Brebes.
2. Manfaat Objektif
Observasi ini akan dapat menjadi masukan/acuan dan pegangan dalam
observasi kembali terkait Tugas Akhir Taruna-Taruni Akademik
Kepolisian Semarang.

3
BAB II
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi
1. Jenis atau bentuk Tugas Akhir Taruna/Taruni Akpol adalah skripsi.
Sebenarnya Tugas Akhir Taruna/Taruni Akpol sama seperti Tugas Akhir
pada perguruan tinggi biasa yaitu skripsi. Yang membedakannya adalah
harus menyeimbangkan antara akademik, jasmani dan kepribadian.
2. Syarat-syarat untuk memenuhi Tugas Akhir
Disetiap akhir semester itu ada pelatihan kerja, dari teori-teori yang selama
ini diterima nanti dibuat suatu praktek. Dari pelatihan kerja kita mendapat
bahan-bahan untuk menunjang Tugas Akhir.
3. Hal yang melatar belakangi Taruna/Taruni Akpol mengusulkan judul
skripsi adalah kasus-kasus kriminal yang terjadi di lingkungan masyarakat.
4. Kegiatan yang dilakukan Taruna/Taruni Akpol untuk memenuhi Tugas
Akhir adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitiannya
dapat berupa:studi kasus, penelitian pengembangan (developmental
research), penelitian tindakan (action research), evaluasi program
(program evaluation), fieldresearch dan lain-lain. Penelitian dengan
pendekatan kuantitatif, jenis penelitiannya dapat berupa: survei,
eksperimen, expost facto.
5. Tempat Taruna/Taruni Akpol melakukan penelitian untuk memenuhi
Tugas Akhir biasanya di Polres dan Polda.
6. Kendala-kendala yang dialami Taruna/Taruni Akpol dalam mengerjakan
Tugas Akhir adalah hampir sama dengan kendala yang dialami
mahasiswa-mahasiswi yang ada di perguruan tinggi.

4
B. Pembahasan
1. Jenis atau bentuk Tugas Akhir Taruna/Taruni Akpol adalah skripsi.
Akademi Kepolisian (Akpol) sebagai salah satu sekolah kedinasan (vokasi)
mempunyai ketentuan bahwa setiap taruna yang akan menyelesaikan
studinya dan memperoleh gelar akademik wajib membuat skripsi dan akan
diujikan. Akpol mempunyai peraturan tentang penyelenggaraan pendidikan
dan ujian yang baku untuk mendukung penyelesaian program studi bagi
taruna.
Penulisan skripsi dalam pendidikan vokasi mempunyai titik penekanan yang
berbeda dengan pendidikan science pada umumnya. Pada pendidikan vokasi
mengarahkan taruna untuk mengembangkan keahlian terapan dan
berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan
lapangan kerja. Oleh karena itu, skripsi yang akan dibuat oleh taruna
disesuaikan dengan orientasi kecakapan kerja sebagai calon Perwira Polri
dalam menjawab tantangan tugas yang diamanatkan dalam UU Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Sejalan dengan pola pendidikan Akademi Kepolisian yang menghasilkan
Sarjana Terapan Kepolisian, maka kompetensi Taruna Akademi Kepolisian
perlu memiliki pengalaman pelatihan menyusun pola pikir dan pola tindak
yang bertanggung jawab melalui penulisan skripsi yang disesuaikan dengan
kompetensi dan potensi yang dimilikinya yaitu kemampuan bernalar
akademik, berperilaku profesional, mengambil keputusan yang tepat dan
arif, berkarakter, dan bermoral.
Berdasarkan kurikulum yang berlaku di Akademi Kepolisian,
taruna telah dibekali dengan kompetensi dalam berbagai bidang
keahliannya, kompetensi dalam bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi
dan berpikir, statistika sebagai sarana analisis, metode penelitian sebagai
kompetensi bernalar akademis menjadi dasar penyusunan skripsi untuk
diterapkan dalam ilmu kepolisian yang interdisipliner.

5
Penulisan Skripsi adalah karya ilmiah hasil penelitian yang mengkaji
permasalahan tertentu yang dijawab secara metodologis rasional-empirik,
atau pembahasan argumentatif fenomena naturalistik induktif (kasus), atau
deskriptif argumentatif teoretik tentang suatu fenomena.
2. Syarat-syarat untuk memenuhi Tugas Akhir
Disetiap akhir semester tingkatan itu ada pelatihan kerja. Pelatihan kerja
adalah implementasi dari teori-teori yang selama ini diterima Taruna/Taruni
Akpol yang dibuat suatu praktek. Dari pelatihan kerja tersebut,
Taruna/Taruni Akpol mendapat bahan-bahan untuk menunjang Tugas
Akhir.
3. Hal yang melatar belakangi Taruna/Taruni Akpol mengusulkan judul skripsi
adalah kasus-kasus kriminal yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Misalnya pembunuhan, pembegalan, perampokan dll.
Topik-topik yang menjadi objek pengkajian dan penelitian taruna berkenaan
dengan bidang-bidang yang menjadi mata pelajaran pokok, sedangkan tema
sentralnya ditetapkan oleh Dewan Verifikasi Skripsi (DVS). Tema sentral
itu disesuaikan dengan minat taruna dimasa depan, sesuai dengan
profesional teknis kepolisian. Kemudian taruna mengembangkannya sampai
ditemukan permasalahan yang layak diteliti.
4. Kegiatan yang dilakukan Taruna/Taruni Akpol untuk memenuhi Tugas
Akhir adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitiannya
dapat berupa:studi kasus, penelitian pengembangan (developmental
research), penelitian tindakan (action research), evaluasi program (program
evaluation), fieldresearch dan lain-lain. Penelitian dengan pendekatan
kuantitatif, jenis penelitiannya dapat berupa: survei, eksperimen, expost
facto.
Pemilihan jenis penelitian bukan berdasarkan keinginan atau selera tetapi
argumentasi mengapa peneliti menggunakan suatu jenis penelitian, bukan
jenis penelitian yang lain. Dalam hal ini disesuaikan dengan permasalahan
serta pendekatan dan sifat (tujuan) penelitian. Penelitian yang bertujuan
untuk menjajaki atau mengungkap fakta (eksploratif) tentu lebih tepat

6
didekati secara kualitatif dengan metode etnografi, “field research”, studi
kasus atau grounded research. Penelitian tersebut dapat pula bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang fenomena yang diteliti (deskritif). Sementara
penelitian yang bertujuan untuk menerangkan korelasi antara dua atau lebih
variabel lebih tepat menggunakan metode survei atau eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif.
5. Tempat Taruna/Taruni Akpol melakukan penelitian untuk memenuhi Tugas
Akhir biasanya di Polres dan Polda.
Contoh fenomena tentang tingginya penggunaan Narkotika di kalangan
pelajar, maka ada beberapa fungsi yang ada di Polri dalam menyelesaikan
masalah tersebut, apakah fungsi reserse Narkoba, Intelijen, Binmas,
Samapta. Dari beberapa fungsi yang ada tersebut taruna diharapkan dapat
mengambil satu fungsi yang fokus untuk menjawab permasalahan dari latar
belakang yang terjadi. Contoh taruna akan melihat fungsi satuan Narkoba
sebagai fungsi penting dalam memberikan solusi terhadap tingginya
penggunaan Narkotika di kalangan pelajar. Setelah taruna mengambil fungsi
satuan Narkoba di tingkat Polres sebagai objek dalam menanggulangi
permasalahan di Polres X, taruna dapat menentukan apakah kinerja tingkat
perorangan, unit, atau satuan sebagai fokus sorotan untuk dijadikan objek
dalam penelitiannya. Setelah taruna tertarik untuk fokus melihat bahwa
kinerja dari Satuan Narkoba di Polres X menjadi penekanan, maka taruna
setidaknya terus menelusuri lebih dalam lagi bagian dari kinerja yang
relevan dalam penanggulang Narkotika dikalangan pelajar. Contohnya
adalah kinerja penyuluhan oleh Unit Binluh Satuan Narkoba di Polres X.
Dengan demikian, penyuluhan oleh Satuan Narkoba di Polres X menjadi
sentral dalam penelitian bagi taruna dalam melakukan penelitian.
6. Kendala-kendala yang dialami Taruna/Taruni Akpol dalam mengerjakan
Tugas Akhir adalah hampir sama dengan kendala yang dialami mahasiswa-
mahasiswi yang ada di perguruan tinggi.
Menurut penelitian Mujiyah dkk (2001) diperoleh bahwa kendala-kendala
yang biasa dihadapai mahasiswa dalam menulis tugas akhir skripsi adalah

7
kendala internal yang meliputi malas sebesar (40%), motivasi rendah
sebesar (26,7%), takut bertemu dosen pembimbing sebesar (6,7%), sulit
menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing skripsi sebesar (6,7%).
Kendala eksternal yang berasal dari dosen pembimbing skripsi meliputi sulit
ditemui sebesar (36,7%), minimnya waktu bimbingan sebesar (23,3%),
kurang koordinasi dan kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan
pembimbing 2 sebesar (23,3%), kurang jelas memberi bimbingan sebesar
(26,7%), dan dosen terlalu sibuk sebesar (13,3%). Kendala buku–buku
sumber meliputi kurangnya buku–buku referensi yang fokus terhadap
permasalahan penelitian sebesar (53,3%), referensi yang ada merupakan
buku edisi lama sebesar (6,7%). Kendala faslitas penunjang meliputi
terbatasnya dana dengan materi skripsi, kendala penentuan judul atau
permasalahan yang ada sebesar (13,3%), bingung dalam mengembangkan
teori sebesar (3,3%). Kendala metodologi meliputi kurangnya pengetahuan
penulis tentang metodologi sebesar (10%), kesulitan mencari dosen ahli
dalam bidang penelitian berkaitan dengan metode penelitian dan analisis
validitas instrumen tertentu sebesar (6,7%).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akademi Kepolisian (Akpol) sebagai salah satu sekolah kedinasan
(vokasi) mempunyai ketentuan bahwa setiap taruna yang akan menyelesaikan
studinya dan memperoleh gelar akademik wajib membuat skripsi dan akan
diujikan. Akpol mempunyai peraturan tentang penyelenggaraan pendidikan dan
ujian yang baku untuk mendukung penyelesaian program studi bagi taruna. Salah
satunya adalah mengacu pada tiga aspek, yaitu : aspek sikap perilaku, aspek ilmu
pengetahuan dan ketrampilan, aspek jasmani serta kesehatan. Aspek tersebut
diikuti sejak peserta didik mengikuti pendidikan sejak tahap pendidikan dasar
(Dikdasbhara) sampai dengan akhir pendidikan atau kelulusan.
Penulisan skripsi dalam pendidikan vokasi mempunyai titik penekanan
yang berbeda dengan pendidikan science pada umumnya. Pada pendidikan vokasi
mengarahkan taruna untuk mengembangkan keahlian terapan dan berorientasi
pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.

B. Saran
Akademi Kepolisian Semarang (AKPOL), sebagai satu-satunya pencetak
perwira tinggi di Kepolisian Negara Republik Indonesia, memiliki peran pokok
dalam menyiapkan kader utama dan pilihan untuk menentukan masa depan
kepolisian. Maka dari itu penyusun menyarankan agar Akpol lebih meningkatkan
lagi hal-hal yang berhubungan dengan Tugas Akhir, khususnya dalam hal syarat-
syarat untuk memenuhi Tugas Akhir. Dan adanya transparansi informasi
mengenai Tugas Akhir Akpol diberbagai media massa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Akademik. http://akpol.ac.id/akademik/. Diakses 26 Desember 2018

Suharmanto, Athlon. 2017. BHAKTI DHARMA WASPADA PETUNJUK TEKNIS.


https://caridokumen.com/download/bhakti-dharma-waspada-petunjuk-
teknis-penyusunan-dan-pembimbingan-skripsi-program-sarjana-s-1-terapan-
kepolisian-taruna-akademi-kepolisian-_5a464287b7d7bc7b7afcc6f8_pdf.
Diakses 26 Desember 2018.

Kurniasari, Anisa Budi. 2011.


http://eprints.undip.ac.id/58620/2/ANISA_BUDI_KURNIASARI_2102011
3120020_BAB_I.pdf. Diakses 26 Desember 2018.

2018. POLRES SUKABUMI KOTA TERIMA 18 TARUNA DAN TARUNI AKPOL.


http://tribratanewspolrestasukabumi.com/polres-sukabumi-kota-terima-18-
taruna-dan-taruni-akpol/. Diakses 26 Desember 2018.

2017. 19 Taruna Akpol Penelitian di Polres Cilacap.


https://tribratanews.jateng.polri.go.id/2017/03/02/19-taruna-akpol-
penelitian-polres-cilacap/. Diakses 26 Desember 2018.

Master, Jani. 2012. Kendala Mahasiswa Dalam Menulis Skripsi.


http://staff.unila.ac.id/janter/2012/05/30/kendala-mahasiswa-dalam-menulis-
skripsi/. Diakses 26 Desember 2018.

10
LAMPIRAN

Gambar.1 Penjelasan Mengenai Tempat-Tempat yang Ada di Akademi


Kepolisian

Gambar.2 Penjelasan Mengenai Akademi Kepolisian

11
Gambar.3 Sesi Tanya Jawab dengan Dosen Akademi Kepolisian

Gambar.4 Sesi Tanya Jawab dengan Taruna/Taruni Akademi Kepolisian

12
Gambar.5 Penerimaan Taruna/Taruni Akademi Kepolisian Untuk Penelitian
Tugas Akhir

Gambar.6 Sidang Skripsi Taruna/Taruni Akademi Kepolisian

13

Anda mungkin juga menyukai