STKS
TERAPAN PEKERJAAN
BANDUNG SOSIAL
Oleh:
DAFTAR ISI
Cover Buku.................................................................................................................1
Daftar Isi Pedoman ....................................................................................................2
Kata Pengantar...........................................................................................................3
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................4
B. Tujuan Pedoman .........................................................................................4
C. Manfaat Pedoman.......................................................................................5
II. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ............................................................. 5
A. Ketentuan Umum Praktikum ......................................................................5
1. Tujuan dan Manfaat Praktikum ............................................................5
2. Sasaran Praktikum ................................................................................6
3. Persyaratan Mengikuti Praktikum ........................................................6
4. Waktu dan Lokasi Praktikum ...............................................................6
5. Kompetensi ..........................................................................................7
B. Bentuk Pelaksanaan Praktikum ..................................................................7
1. Sistem Praktikum .................................................................................7
2. Proses praktikum .................................................................................7
C. Supervisi dan Monitoring ...........................................................................9
D. Evaluasi dan Pelaporan ..............................................................................11
1. Penilaian ...............................................................................................11
2. Tata Tertib ............................................................................................12
3. Laporan Praktikum ...............................................................................14
III. PROSEDUR PRAKTIKUM ............................................................................ 15
A. Registrasi Mahasiswa Peserta Praktikum .................................................15
B. Pengajuan Mitra Kerja (Instansi/Perusahaan, Setting Lokasi Praktikum) .15
C. Pembekalan Praktikum .............................................................................15
D. Pengantaran Mahasiswa ke Lokasi Praktikum ..........................................15
E. Kegiatan Lapangan Mahasiswa .................................................................15
F. Penyusunan Laporan ................................................................................18
G. Ujian Praktikum ........................................................................................18
H. Evaluasi Praktikum ....................................................................................19
IV. LAMPIRAN ................................................................................................. 2
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mahasiswa diharapkan mampu menemukan realitas yang lebih luas dari apa yang
telah mereka pelajari di kelas. Kenyataan tersebut akan memotivasi mahasiswa
untuk mampu memadukan antara konsep atau teori yang dipelajari dengan
kenyataan yang dihadapi. Selain itu, diharapkan mahasiswa memiliki kepekaan
(responsive) terhadap kebutuhan masyarakat serta mampu mengadaptasikan teori
kedalam Praktik.
Praktikum ini didukung dengan kegiatan supervisi yang merupakan suatu metode
pengalihan pengetahuan dan keterampilan pekerjaan sosial di dalam praktik.
Supervisi dilakukan oleh dosen pembimbing yang terdiri dari para supervisor yang
juga turut menjadi pendamping mahasiswa di lapangan.
C. Manfaat Pedoman :
a. Memudahkan mahasiswa dalam mempersiapkan pendaftaran praktikum I
b. Memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum I
c. Memudahkan mahasiswa dalam membuat dan menyusun laporan.
b. Manfaat :
Manfaat dari pelaksanaan praktikum I adalah:
1) Meningkatnya kepekaan mahasiswa terhadap PMKS, PSKS serta
kebijakan dan program yang ada di lokasi praktikum.
2) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan
menganalisis masalah/ kebutuhan PMKS, PSKS serta kebijakan dan
program yang ada di lokasi praktikum.
3) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan konsep
dan praktik pekerjaan sosial khususnya yang berkaitan dengan PMKS,
PSKS serta kebijakan dan program yang ada di lokasi praktikum.
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
4) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan
pengetahuan, nilai dan etika serta keterampilan Praktik Pekerjaan Sosial.
5) Dihasilkannya berbagai masukan yang bermanfaat bagi pemerintah
kota/kelurahan berkaitan dengan masalah kesejahteraan sosial (PMKS),
potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) serta kebijakan dan
program di lokasi praktikum.
2. Sasaran
a. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di lokasi
Praktikum.
b. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ada di lokasi praktikum.
c. Kebijakan dan program serta kegiatan penanganan masalah kesejahteraan
sosial di lokasi praktikum.
d. Pemerintahan Desa/Kelurahan.
e. Pihak-pihak dan instansi yang relevan dengan permasalahan PMKS, PSKS
serta kebijakan dan program.
Lokasi praktikum berada di tiga kelurahan sekitar kampus Universitas Halu Oleo
yaitu kelurahan Padaleu, Lalolara dan Kambu.
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
4. Kompetensi
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang:
1) Jenis-jenis masalah kesejahteraan sosial.
2) Potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
3) Kebijakan dan program penanganan PMKS.
4) Peraturan perundang-undangan yang mendasari penanganan masalah
kesejahteraan sosial.
b. Mahasiswa mampu menerapkan keterampilan:
1) Membangun relasi profesional dengan populasi kelompok sasaran
(population target group) dan lingkungan sosialnya.
2) Mengumpulkan data dan informasi tentang populasi kelompok sasaran
(population target group) dan aset komunitas serta kebijakan dan program
3) Menganalisis masalah/kebutuhan, potensi/ sumber serta kebijakan dan
program.
4) Membuat pencatatan dan pelaporan dalam pekerjaan sosial
5) Melakukan evaluasi dan terminasi
6) Membuat laporan akhir praktikum
c. Mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai dan etika pekerjaan sosial.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Membangun dukungan aparat terhadap rencana kerja praktikan.
2) Mengenal populasi kelompok sasaran (population target group) dan
lingkungan sosialnya.
3) Membangun relasi profesional dengan populasi kelompok sasaran
(population target group) dan lingkungan sosialnya.
4) Memahami aset komunitas (human capital, physical capital, social capital,
financial capital, technological capital, religious capital, cultural capital).
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
5) Mensosialisasikan konsep PMKS dan PSKS kepada masyarakat.
6) Mengidentifikasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang
ada di lokasi praktikum
7) Melakukan asesmen terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), meliputi:
a) Pengertian masalah
b) Karakteristik masalah
c) Indikator masalah
d) Besaran dan kedalaman masalah
e) Latar belakang masalah
f) Faktor penyebab masalah
g) Dampak masalah
8) Mengidentifikasi potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) yang ada di
lokasi praktikum.
9) Melakukan asesmen terhadap potensi dan sumber kesejahteraan sosial
(PSKS), meliputi:
a) Sejarah organisasi
b) Kepengurusan dan keanggotaan
c) Kepemimpinan
d) Administrasi dan keuangan
e) Kemampuan sumber daya manusia
f) Program/ kegiatan
g) Hasil kegiatan
h) Keberlangsungan organisasi
10) Mengidentifikasi kebijakan dan program/kegiatan penanganan masalah
kesejahteraan sosial di lokasi praktikum.
11) Melakukan asesmen terhadap kebijakan dan program/ kegiatan penanganan
masalah kesejahteraan sosial di lokasi praktikum, meliputi:
a) Kebijakan dan program/kegiatan
b) Implementasi kebijakan dan program/kegiatan
c) Masalah kebijakan dan program/kegiatan
12) Mendokumentasikan kegiatan praktikum dalam bentuk pencatatan dan
pelaporan.
13) Mengkomunikasikan hasil-hasil kegiatan praktikum kepada masyarakat.
14) Melakukan rujukan tentang PMKS, PSKS serta kebijakan dan program
kepada sumber-sumber pelayanan (baik di lingkungan kota/kelurahan
maupun di luar wilayah kota/keluarhan).
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
2. Tugas-Tugas Supervisi
a. Tugas Supervisor :
1) Membimbing mahasiswa selama pelaksanaan praktikum mulai dari
tahap persiapan sampai dengan kegiatan penyusunan laporan akhir
2) Mengatasi masalah-masalah mahasiswa selama pelaksanaan
praktikum, baik secara akademik maupun non akademik
3) Memeriksa hasil pekerjaan mahasiswa seperti buku agenda, buku
catatan proses, buku data dan bukti-bukti kegiatan serta laporan hasil
kegiatan
4) Membimbing mahasiswa mulai dari perumusan masalah, rencana
intervensi dan intervensi sampai dengan terminasi
5) Mengamati dan memantau sikap, perilaku maupun kemampuan
mahasiswa selama proses praktikum melalui pengamatan langsung di
lapangan maupun melalui catatan proses praktikum.
6) Mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaan lokakarya desa/
kelurahan
7) Membimbing mahasiswa membuat laporan akhir kegiatan praktikum
8) Melakukan evaluasi dan memberikan nilai sesuai dengan sikap,
perilaku dan kemampuan yang ditampilkan mahasiswa dalam
melaksanakan seluruh tugas pokoknya dalam proses praktikum
c. Tugas Pembimbing Lapangan :
1) Memonitor kehadiran praktikan dilapangan
2) Memonitor partisipasi, kreatifitas, perilaku, interaksi dan relasi dengan
masyarakat
3) Memberikan penjelasan tentang berbagai hal yang terkait dengan
keadaan wilayah tempat praktik
4) Menjembatani kepentingan mahasiswa dengan masyarakat.
3. Pelaksanaan Supervisi
a. Setiap pembimbing (supervisor) wajib mengarahkan, menjelaskan dan
mengingatkan mahasiswa tentang pedoman praktikum, sehingga benar-
benar dapat dijalankan secara bertanggungjawab.
b. Apabila ditemukan permasalahan khusus pada mahasiswa dalam
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
pelaksanaan praktikum, maka pembimbing diharapkan dapat
menyelesaikannya bersama-sama dengan mahasiswa dan pihak-pihak
terkait.
c. Waktu pelaksaan supervisi direncanakan sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati.
a. Aspek akademik
1) pengetahuan dan pemahaman
2) kemampuan menganalisis masalah
b. Aspek sikap
1) Relasi kerja dengan
a) supervisor/liaison
b) PMKS
c) Sesama praktikan
2) Disiplin
1) kehadiran mahasiswa
2) ketepatan waktu
c. Aspek keterampilan
1) Kemampuan wawancara
2) Kemampuan observasi
3) Kemampuan asesmen
4) Kemampuan dalam pencatatan dan pelaporan
Nilai ujian lisan diberikan oleh penguji ujian lisan praktikum. Ujian lisan praktikum
dilaksanakan secara serentak dan terjadwal, paling lambat 10 hari kerja setelah
praktikum lapangan selesai.
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
2. Tata Tertib
Selama pelaksanaan praktikum, mahasiswa diwajibkan :
a. Mengikuti kegiatan pembekalan yang diselenggarakan oleh
Labkesos dan Program Ilmu Kesejahteraan Sosial UHO.
c. Mengikuti kegiatan bimbingan persiapan praktik yang diselenggarakan oleh
Supervisor.
d. Berpakaian rapi dan sopan serta mengenakan jas almamater.
e. Mengikuti aturan, adat istiadat dan tata tertib yang berlaku di lokasi
praktikum.
f. Tidak berambut gondrong bagi mahasiswa laki-laki.
g. Tidak diperbolehkan membawa pacar atau keluarga (suami, istri dan anak) untuk
menginap di lokasi praktikum.
h. Wajib menjaga nama baik almamater, termasuk menjaga nama baik sesama
praktikan.
i. Wajib memelihara kekompakan kelompok.
j. Wajib melakukan finalisasi penulisan laporan praktikum dengan bimbingan
dan arahan dosen pembimbing sesuai jadwal yang telah ditentukan.
k. Wajib mengikuti ujian lisan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
l. Bagi praktikan yang sudah mengikuti ujian lisan praktikum wajib memperbaiki
dan menyerahkan laporan praktikum ke Labpeksos, paling lambat dua minggu
setelah ujian lisan praktikum. Apabila tidak menyerahkan perbaikan laporan
praktikum sampai berakhirnya masa pengumuman nilai matakuliah, maka
nilai yang diperoleh akan berubah menjadi B.
m. Bagi mahasiswa terkena point l, masih mempunyai kewajiban untuk
memperbaiki laporan praktikum, sebagai prasyarat untuk mengikuti Ujian
Akhir (UAS).
3. Laporan Praktikum
Laporan praktikum dibuat dan diperiksa pada setiap tahap perkembangan
praktikum yang mengacu pada kolom hasil-hasil yang diharapkan pada bagian
tugas praktikan. Beberapa data yang perlu dilengkapi dalam laporan akhir antara
lain :
a. data mentah lapangan berupa naskah-naskah dokumen,
b. sumber pustaka,
c. peta,
d. foto,
e. video dan lain-lain.
C. Pembekalan Praktikum
Pembekalan praktikum adalah kegiatan untuk memberikan pemahaman
mahasiswa praktikum terhadap pedoman praktikum dan proses praktikum.
Pembekalan secara kelembagaan oleh Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial dan
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial. Pembekalan juga melibatkan pihak luar
berasal dari instansi Pemerintah Daerah dari perwakilan kepala wilayah lokasi
praktikum.
Tahap Persiapan
1. Mengikuti pembekalan Kejelasan mengenai pedoman praktikum 12 hari
Tahap Pelaksanaan
3. Pertemuan dengan aparat desa/ a. Kejelasan dan dukungan aparat
kelurahan terhadap rencana kerja praktikan.
b. Surat Pengantar Kepala Desa/ Kel untuk
RT/RW
Perpisahan dengan aparat dan a. Kesan positif aparat dan tokoh 1 hari
13. tokoh masyarakat di desa/ masyarakat terhadap kehadiran
kelurahan. praktikan .
b. Diserahkannya laporan kelompok
kepada Kepala Desa/ Kelurahan
Tahap Pasca Lapangan
14. Bimbingan finalisasi penyusunan a. Melakukan bimbingan penulisan dengan 12 hari
laporan praktikum supervisor yang telah ditunjuk hingga
mendapat persetujuan untuk dapat
mengikuti ujian lisan praktikum
b. Mendaftar ujian lisan praktikum di
Labpeksos
15. Ujian Lisan Praktikum Mengikuti ujian lisan sesuai dengan jadwal 2 hari
ujian lisan yang telah ditentukan Labpeksos
16. Penyempurnaan, pengesahan dan a. Melakukan bimbingan dengan 12 hari
penyerahan laporan praktikum pembimbing penulisan hingga mendapat
pesetujuan bahwa laporan praktikum
telah diperbaiiki dan disempurnakan
sesuai dengan catatan perbaikan.
b. Mendapatkan persetujuan atau tanda
tangan dari penguji lisan praktikum
c. Menjilid, menggandakan dan
menandatangankan kepada pembimbing
penulisan dan Kepala Prodi Sarjana
Terapan
d. Menyerah laporan yang telah
ditandatangani pembimbing dan kepala
prodik, kepada Labpeksos dan
perpustakaan yang dilengkapi dengan
soft file berupa CD.
F. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan praktikum dilakukan setelah praktikan menyelesaikan proses
praktikum. Laporan yang disusun meliputi laporan individu dan laporan kelompok,
yang akan dibimbing oleh supervisor. (Sistematika laporan individu maupun
kelompok lihat lampiran)
G. Ujian Praktikum
Ujian praktikum dilakukan paling lama 10 hari setelah praktikum selesai.
Mahasiswa/praktikan akan mendapatkan bimbingan dari supervisor untuk
mempersiapkan laporan individu yaang akan diujikan.
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
H. Evaluasi Praktikum
Evaluasi kegiatan praktikum mencakup evaluasi keseluruhan proses praktikum,
yang meliputi:
1. Ketercapaian tujuan praktikum (evaluasi hasil) dan kesesuaian pelaksanaan
praktikum dengan kompetensi (evaluasi proses).
2. Evaluasi terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa mencakup: penilaian
praktek di lapangan, pemeriksaan catatan dan laporan, penilaian proses dan
hasil kerja praktikan, penilaian laporan melalui ujian lisan yang dilaksanakan
paling lambat 10 hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan praktikum lapangan.
3. Evaluasi terhadap proses supervisi oleh dosen pembimbing (supervisor).
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1:
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM
II. TUGAS PRAKTIKAN: MENGUMPULKAN DATA TENTANG PMKS DAN PSKS DI SETIAP
RT/RW
Hasil yang Kegiatan
diharapkan
Diperolahnya data 1. Mensosialisasikan konsep PMKS dan PSKS di setiap RW
PMKS dan PSKS di 2. Melakukan pengumpulan data tentang PMKS dan PSKS di setiap
setiap RT/RW RT/RW berdasarkan instrumen yang telah disusun, contoh: lihat
by name by address lampiran
(bnba)
Lampiran 2:
KONSEPSI
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) DAN
POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
1. Anak balita telantar adalah seorang anak berusia 5 (lima) tahun ke bawah yang
ditelantarkan orang tuanya dan/atau berada di dalam keluarga tidak mampu
oleh orang tua/keluarga yang tidak memberikan pengasuhan, perawatan,
pembinaan dan perlindungan bagi anak sehingga hak-hak dasarnya semakin
tidak terpenuhi serta anak dieksploitasi untuk tujuan tertentu.
2. Anak terlantar adalah seorang anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18
(delapan belas) tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan
ditelantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang
tua/keluarga.
3. Anak yang berhadapan dengan hukum adalah orang yang telah berumur 12
(dua belas) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun,
meliputi anak yang disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan
tindak pidana dan anak yang menjadi korban tindak pidana atau yang melihat
dan/atau mendengar sendiri terjadinya suatu tindak pidana.
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
4. Anak jalanan adalah anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja di
jalanan, dan/atau anak yang bekerja dan hidup di jalanan yang menghasilkan
sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.
5. Anak dengan Kedisabilitasan (ADK) adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk
melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang
terdiri dari anak dengan disabilitas fisik, anak dengan disabilitas mental dan
anak dengan disabilitas fisik dan mental.
6. Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah adalah
anak yang terancam secara fisik dan nonfisik karena tindak kekerasan,
diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau
lingkungan sosial terdekatnya, sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya
dengan wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus adalah anak yang berusia 6 (enam)
tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun dalam situasi darurat, dari
kelompok minoritas dan terisolasi, dieksploitasi secara ekonomi dan/atau
seksual, diperdagangkan, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), korban penculikan, penjualan,
perdagangan, korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, yang menyandang
disabilitas, dan korban perlakuan salah dan penelantaran.
8. Lanjut usia telantar adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau
lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya.
9. Penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental,
intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan
dengan berbagai hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh dan
efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.
10. Tuna Susila adalah seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan
sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang dan bergantian diluar
perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan uang, materi atau
jasa.
11. Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai
dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak
mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di
tempat umum.
12. Pengemis adalah orang-orang yang mendapat penghasilan meminta-minta
ditempat umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
kasihan orang lain.
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
13. Pemulung adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan cara
memungut dan mengumpulkan barang-barang bekas yang berada di berbagai
tempat pemukiman pendudukan, pertokoan dan/atau pasar-pasar yang
bermaksud untuk didaur ulang atau dijual kembali, sehingga memiliki nilai
ekonomis.
14. Kelompok Minoritas adalah kelompok yang mengalami gangguan
keberfungsian sosialnya akibat diskriminasi dan marginalisasi yang diterimanya
sehingga karena keterbatasannya menyebabkan dirinya rentan mengalami
masalah sosial, seperti gay, waria, dan lesbian.
15. Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) adalah seseorang yang
telah selesai menjalani masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan
dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan
masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau
melaksanakan kehidupannya secara normal.
16. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah seseorang yang telah dinyatakan
terinfeksi HIV/AIDS dan membutuhkan pelayanan sosial, perawatan kesehatan,
dukungan dan pengobatan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.
17. Korban Penyalahgunaan NAPZA adalah seseorang yang menggunakan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya diluar pengobatan atau tanpa
sepengetahuan dokter yang berwenang.
18. Korban trafficking adalah seseorang yang mengalami penderitaan psikis,
mental, fisik, seksual, ekonomi dan/atau sosial yang diakibatkan tindak pidana
perdagangan orang.
19. Korban tindak kekerasan adalah orang baik individu, keluarga, kelompok
maupun kesatuan masyarakat tertentu yang mengalami tindak kekerasan, baik
sebagai akibat perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi, bentuk-bentuk
kekerasan lainnya ataupun dengan membiarkan orang berada dalam situasi
berbahaya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu.
20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) adalah pekerja migran internal dan
lintas negara yang mengalami masalah sosial, baik dalam bentuk tindak
kekerasan, penelantaran, mengalami musibah (faktor alam dan sosial) maupun
mengalami disharmoni sosial karena ketidakmampuan menyesuaikan diri di
negara tempat bekerja sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.
21. Korban bencana alam adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor terganggu fungsi sosialnya.
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
22. Korban bencana sosial adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
23. Perempuan rawan sosial ekonomi adalah seorang perempuan dewasa menikah,
belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup untuk
dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
24. Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak
mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kehidupan dirinya dan/atau keluarganya.
25. Keluarga bermasalah sosial psikologis adalah keluarga yang hubungan antar
anggota keluarganya terutama antara suami-istri, orang tua dengan anak
kurang serasi, sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan
dengan wajar.
26. Komunitas Adat Terpencil adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal
dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan
baik sosial ekonomi, maupun politik.
Lampiran 3
PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI
(contoh)
DESA/ KELURAHAN :
KECAMATAN :
KABUPATEN/KOTA :
Tabel ….
Data PMKS di Desa….
Tahun .......
Jumlah
NO JENIS PMKS
L P Jiwa KK RT
1 Anak Balita Terlantar
2 Anak Terlantar
3 Anak yang Berhadapan dengan Hukum
4 Anak Jalanan
5 Anak dengan Kedisabilitasann(ADK)
6 Anak yang menjadi korban tindak
kekerasan atau diperlakukan salah
7 Anak yang memerlukan perlindungan
khusus
8 Lanjut Usia Terlantar
9 Penyandang Disabilitas
10 Tuna Susila
11 Gelandangan
12 Pengemis
13 Pemulung
14 Kelompok Minoritas
15 Bekas Warga Binaan Lembaga
Pemasyarakatan
16 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
17 Korban Penyalahgunaan Napza
18 Korban Trafficking
19 Korban Tindak Kekerasan
20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial
(PMBS)
21 Korban Bencana Alam
22 Korban Bencana Sosial
23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi
24 Fakir Miskin
25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis
26 Komunitas Adat Terpencil
Jumlah
Sumber: Hasil Observasi
Catatan : Untuk pengisian jumlah PMKS, pilihlah sesuai dengan kategori numerasinya
(jiwa, KK atau RT)
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
Data dan informasi tentang PSKS meliputi:
1. Pekerja Sosial Profesional
2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)
3. Taruna Siaga Bencana (Tagana)
4. Penyuluh Sosial Fungsional dan Penyuluh Sosial Masyarakat
5. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
6. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS)
7. Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)
8. Karang Taruna
9. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disebut (LK3)
10. Wahana Kesejahteraan Sosial Keluarga Berbasis Masyarakat (WKSBM)
11. Dunia usaha
12. Keluarga pioner
Keterangan
1 – 6 Deskripsikan jumlah, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sudah
berapa lama, kegiatan/ program yang telah dilakukan dan hasilnya
7 – 11 Deskripsikan sejarah, kepengurusan dan keanggotaan, kepemimpinan,
adaministrasi dan keuangan, kemampuan SDM, program kegiatan yang
dilakukan dan hasilnya serta keberlangsungan hidup organisasi.
12 Deskripsikan jumlah, kondisi sosial ekonominya, program/kegiatan
yang dilakukan dan hasilnya.
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PMKS
(Contoh)
1. Initial Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Status perkawinan :
6. Agama :
7. Alamat Tempat Tinggal :
8. Masalah yang dialami:
9. Pelayanan yang sudah diperoleh dan apa hasilnya
10. Jika belum mendapatkan pelayanan bagaimana mengatasi masalah tersebut:
11. Reaksi keluarga terhadap masalah yang dialami PMKS:
12. Dukungan Sosial (keluarga, lingkungan, tokoh masyarakat, aparat desa) yang
diperoleh PMKS:
13. Hambatan yang dialami PMKS dalam mengatasi permasalahan
14. Potensi yang dimiliki PMKS (fisik, psikologis, intelektual, dan sosial):
15. Pemahaman PMKS tentang pelayanan sosial yang belum diakses:
16. Harapan PMKS terhadap permasalahannya:
17. Upaya yang dilakukan PMKS untuk mencapai harapan:
Catatan :
1. Materi Pedoman wawancara bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
proses wawancara
2. Wawancara dengan salah satu PMKS terpili, sekurang-kurang 2 responden
dengan karakteristik yang berbeda.
Misal: PMKS disabilitas, responden 2 (L/P; netra/tubuh; mental/tuna rungu
dlsbnya) PMKS Anak terlantar, responden 2 (L/P; masih punya ortu/ tidak dls)
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
LAMPIRAN 5
PEDOMAN OBSERVASI UNTUK PMKS
(Contoh)
LAMPIRAN 6
CATATAN PROSES HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
(Contoh)
Topik Wawancara :
Nama PMKS :
Hari/Tanggal :
Tujuan Wawancara :
HAMBATAN DAN
NO ISI WAWANCARA PERASAAN KOMENTAR SUPERVISOR
PEWANCARA
1. P : ………………..
YD : ……………...
2. P : ………………
YD : ……………...
Dst …
Kendari, …………………..
Yang diwawancarai, Pewawancara,
LAMPIRAN 7
CATATAN RINGKAS HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
(Contoh)
TOPIK WAWANCARA :
NAMA PMKS :
HARI/TANGGAL :
TEMPAT WAWANCARA :
TUJUAN WAWANCARA :
ISI WAWANCARA :
Kendari, ...................
Pewancara,
(Nama Jelas)
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
LAMPIRAN 8
Pada hari ini …………., tanggal/bulan/tahun, jam …….. telah dilaksanakan presentasi
praktikum Pengenalan Masalah, Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial di
Masyarakat Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP UHO bertempat di
……… dengan susunan acara terlampir.
( ) ( )
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
LAMPIRAN 9
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN, yang berisi :
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan manfaat praktikum
C. Sasaran kegiatan praktikum
D. Waktu dan lokasi praktikum
E. Proses praktikum
F. Sistematika laporan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
LAMPIRAN 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Catatan proses hasil wawancara dan observasi
Catatan ringkas hasil wancara dan observasi
Foto
Dokumen pendukung lainnya yang relevan
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
Lampiran 11
DAFTAR HADIR PROSES BIMBINGAN
Hari/Tanggal :…………………………………
Bimbingan ke :…………………………………
Desa/Kelurahan :…………………………………
Tempat Bimbingan :…………………………………
Tidak
No NRP Nama Hadir Catatan Supervisor
Hadir
Kendari, ……………2017
(Nama Supervisor)
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO
Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP 2017
UHO