A. LATAR BELAKANG
Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung adalah calon pekerja sosial yang harus
memiliki kompetensi intervensi yang dilandasi oleh pengetahuan, nilai, keterampilan pekerjaan
sosial. Intervensi pekerjaan sosial dilaksanakan dalam aras mikro, meso, dan makro. Praktikum
yang menyediakan pembelajaran praktik secara langsung (learning by doing) merupakan
komponen yang sangat penting dalam pendidikan pekerjaan sosial untuk membangun
kompetensi tersebut.
Praktikum mahasiswa Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Politeknik
Kesejahteraan Sosial dilakukan secara bertahap mulai dari praktikum untuk membangun
kompetensi dasar pemetaan permasalahan sosial; kemudian prktikum untuk membangun
kompetensi praktik pekerjaan sosial mikro berbasis lembaga; selanjutnya praktikum untuk
membangun kompetensi praktik pekerjaan sosial makro pengembangan komunitas. Praktikum-
praktikum tersebut selanjutnya disebut praktikum I, praktikum II, dan praktikum III.
Praktikum III, yang berfokus pada praktik pekerjaan sosial makro khususnya pengembangan
komunitas/masyarakat lokal, merupakan kegiatan kurikurer yang wajib dilaksanakan oleh
mahasiswa POLTEKESOS pada semester VIII. Praktik ini dijadikan sebagai media pembelajaran
untuk menerapkan berbagai pengetahuan, nilai, dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dari
berbagai mata kuliahdalam kesatuan praktik di lapangan dalam kehidupan nyata yang menjadi
arena praktik pekerjaan sosial. Pembelajaran praktik langsung dalam kehidupan masyarakat ini
diharapkan dapat mengasah kompetensi pekerjaan sosial serta kepekaan dalam menangani
permasalahan sosial serta mengembangkan dan mendayagunakan potensi dan sumber yang ada
di sekitar komunitas.
Dalam Praktikum III, mahasiswa diarahkan agar memberdayakan komunitas sehingga lebih
mampu: (a) menemukenali permasalahan sosial, kebutuhan, potensi dan sumber;(b) mendorong
pengembangan insiatif lokal dalam merencanakan; dan (c) melaksanakan upaya perubahan
untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas dengan mengoptimalkan partisipasi dan
pendayagunaan sumberdaya lokal. Di samping itu, mahasiswa juga diarahkan untuk
mengidentifikasi kebijakan-kebijakan sosial yang relevan mulai dari tingkat pusat sampai dengan
tingkat lokal dalam rangka mencari peluang-peluang pengembangan.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Umum
Tujuan umum praktikum III adalah meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam melakukan
pengembangan komunitas/masyarakat lokal.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus praktikum III adalah agar mahasiswa memiliki:
a. Kemampuan untuk menerapkan konsep dan teori-teori praktik pekerjaan sosial makro
dalam pengembangan komunitas/masyarakat lokal.
b. Kemampuan untuk mengaplikasikan prinsip dan etika pekerjaan sosial dalam praktik
pekerjaan sosial dalam pengembangan komunitas;
c. Kemampuan berkomunikasi dan mengembangkan relasi pertolongan praktik pekerjaan
sosial dengan target group dan interest group;
d. Kemampuan melakukan inisiasi sosial dengan melibatkan masyarakat di dalam memahami
profil masyarakat;
e. Kemampuan melakukan asesmen untuk menemukenali dan menganalisis permasalahan,
kebutuhan, potensi dan sumber, sertakebijakan sosial yang relevan.
f. Kemampuanmerumuskan perencanaan intervensiuntuk pengembangan komunitas/
masyarakat local secara partisipatif;
g. Kemampuan menerapkan rencana intervensi.
h. Kemampuan melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil intervensi.
i. Kemampuan melakukan terminasi dan rujukan dalam pengembangan
komunitas/masyarakat lokal.
j. Kemampuan melakukan pencatatandan pelaporan dalam pengembangan komunitas/
masyarakat lokal.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum III bagi:
1. Mahasiswa
Manfaat praktikum III bagi mahasiswa antara lain:
a. Mahasiswa memiliki pengalaman praktik pengembangan komunitas untuk merintis
pengembangan karier professionalsebagai pekerja sosial.
b. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan
kopmunitas/masyarakat lokal.
c. Mahasiswa lebih memahami dan peka terhadap isu-isu penting yang berkaitan dengan
kesejahteraan komunitas/masyarakat lokal.
2. Lembaga POLTEKESOS
Manfaat praktikum III bagi POLTEKESOS antara lain:
a. Meningkatnya kualitas kurikulum Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial
POLTEKESOS Bandung.
b. Meningkatnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Pekerjaan Sosial dalam
pelaksanaan supervisi praktik pekerjaan sosial.
c. Memperoleh kesempatan untuk mempromosikan profesi dan pendidikan pekerjaan sosial
3. Masyarakat dan Pemerintah Kota / Kabupaten yang Menjadi Lokasi Praktikum di Kota Makassar
Manfaat praktikum III bagi masyarakat dan pemerintah daerah antara lain:
a. Meningkatnya kesadaran dan berkembangnya inisiatif masyarakat untuk menangani
permasalahan sosial dan pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat di lingkungannya.
b. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam menangani permasalahan sosial dan
pemenuhan kebutuhan serta mengembangkan dan mendayagunakan potensi dan sumber
yang ada.
c. Mendapat masukan tentang peluang-peluang pemanfaatan sistem sumber penyedia
pelayanan yang dapat diakses untuk menangani permasalahan sosial dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
d. Mendapat masukan tentang peluang-peluang pengembangan kebijakan di tingkat lokal.
D. SASARAN PRAKTIKUM
Perubahan kemampuan masyarakat dalam mengorganisasikan dan melaksanakan upaya-upaya
bersama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, mencegah, dan menangani
permasalahan sosial, termasuk pengembangan kebijakan lokal yang relevan.
Dengan demikian, sasaran perubahan dalam praktikum III mencakup:
1. Warga masyarakat (kelompok sasaran (target groups) penerima manfaat upaya perubahan)
sosial
2. Berbagai elemen warga masyarakat (tokoh maupun warga masyarakat umum) sebagai
kelompok kepentingan (interest groups)
3. Berbagai organisasi lokal yang relevan dengan isu yang ditangani
4. Pembuat kebijakan di tingkat pemerintahan lokal.
F. SISTEM PRAKTIKUM
Kegiatan praktikum III (Intervensi Makro) Progam Pendidikan Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial
POLTEKESOS Bandung, diselenggarakan secara daring dengan menggunakan sistem block
placement yaitu selama waktu praktikum mahasiswa berada di wilayah tempat tinggalnya
masing-masing sebagai lokasi praktikum dengan menaati protocol kesehatan selama selama 2,5
(dua setengah) bulan. Kegiatan praktikum dibagi menjadi 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu: tahap
kegiatan pralapangan (persiapan), tahap kegiatan lapangan, dan tahap pascalapangan (kegiatan
finalisasi penulisan laporan, ujian lisan, perbaikan dan penyempurnaan, pengesahan serta
penyerahan laporan praktikum).
8. Wajib menjaga nama baik almamater, termasuk menjaga nama baik sesama praktikan.
9. Wajib memelihara kekompakan kelompok.
10. Setiap hari minimal mahasiswa melaksanakan tugas selama 8 jam lapangan dan sisa waktu
digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas yang bersifat administratif.
11. Wajib melakukan finalisasi penulisan laporan praktikum dengan bimbingan dan arahan dosen
pembimbing sesuai jadwal yang telah ditentukan.
12. Wajib mengikuti ujian lisan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
13. Tidak meninggalkan lokasi praktikum tanpa seijin supervisor, liaison dan pendamping
lapangan. Apabila diijinkan praktikan tetap akan mendapat konsekuensi sebagai berikut:
1) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan sakit.
No Lamanya Konsekuensi
a) 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi.
b) 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang ditinggalkan, dikurangi 3 hari.
c) 7 – 12 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang ditinggalkan, dikurangi 3 hari .
d) , 12 hari ke Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang ditinggalkan, dikurangi 3 hari,
atas nilai maksimal A-.
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal ujian tahun berikutnya.
2) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan berduka cita karena keluarga
inti dan atau nenek/kakek meninggal dunia.
No Lamanya Konsekuensi
a) 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi.
b) 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang ditinggalkan.
c) 7 – 10 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang ditinggalkan.
Nilai maksimal A –.
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal ujian tahun berikutnya.
3) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan menengok keluarga inti dan atau
nenek/ kakek sakit keras/ kritis.
No Lamanya Konsekuensi
a) 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi.
b) 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sebanyak 1,5 kali dari jumlah hari yang ditinggalkan.
c) 7 – keatas Mengganti hari praktik sebanyak 1,5 kali dari jumlah hari yang ditinggalkan.
Nilai maksimal A-.
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal ujian tahun berikutnya.
a) 1 – 3 hari Mengganti hari praktik sebanyak 2 kali jumlah hari yang ditinggalkan.
Nilai maksimal B+.
b) 4 – 9 hari Mengganti hari praktik sebanyak 2 kali jumlah hari yang ditinggalkan.
Nilai maksimal B.
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal ujian tahun berikutnya.
c) 9 hari – Mengulang praktikum.
keatas Nilai praktikum E.
14. Bagi praktikan yang sudah mengikuti ujian lisan praktikum wajib memperbaiki dan
menyerahkan laporan praktikum ke Labpeksos, paling lambat dua minggu setelah ujian
lisan praktikum. Apabila tidak menyerahkan perbaikan laporan praktikum sampai
berakhirnya masa pengumuman nilai matakuliah, maka nilai yang diperoleh akan berubah
menjadi B.
15. Bagi mahasiswa terkena point “14”, masih mempunyai kewajiban untuk memperbaiki
laporan praktikum, sebagai prasyarat untuk mengikuti Ujian Akhir Program Studi (UAPS).
I. PESERTA PRAKTIKUM
Peserta praktikum III adalah mahasiswa Semester VIII Prodi Pekerjaan Sosial Program Sarjana
Terapan, yang telah lulus Praktikum I dan II, telah melaksanakan kontrak kredit untuk mata kuliah
Praktikum III dan tidak sedang mengontrak mata kuliah lain selain praktikum III dan Skripsi.
Mahasiswa Poltekesos berasal dari Kota Makassar sebanyak 1 (satu) orang.
K. PEMBIMBING
Pembimbing praktikum III (Intervensi Makro) terdiri atas “Supervisor” dan “Liaison” adalah dosen
tetap Poltekesos yang ditetapkan oleh Direktur POLTEKESOS Bandung. Selain itu, selama di
lapangan, kelompok praktikan didampingi oleh seorang Pendamping Lapangan. Pendamping
Lapangan tersebut adalah aparatur pemerintah desa atau tokoh masyarakat di lokasi praktikum
yang telah ditunjuk oleh Kepala Desa atau Lurah. Oleh sebab itu sumberdaya manusia yang akan
dilibatkan dalam kegiatan praktikum ini secara rinici sebagai berikut:
1. Supervisor = 1 supervisor
2. Liaison = 1 liaison
3. Pendamping lapangan = 1 orang
L. PENILAIAN PRAKTIKUM
Penilaian praktikum terdiri atas nilai lapangan dan nilai ujian lisan praktikum. Persentase nilai
praktikum, 60 persen nilai lapangan dan 40 persen nilai ujian lisan praktikum, dengan batas
kelulusan nilai akhir praktikum adalah 3.00 (B).
Nilai lapangan diberikan oleh supervisor, dengan memperhatikan masukan-masukan dari liaison
dan pendamping lokal (aparat desa/kelurahan dari tokoh-tokoh masyarakat yang ditunjuk). Unsur
yang membentuk nilai praktikum:
1. Aspek pengetahuan, meliputi pemahaman konsep komunitas, pemerintah desa/daerah dan
praktik pekerjaan sosial makro.
2. Aspek Sikap, meliputi sikap dalam mengimplementasikan etika pekerjaan sosial, sikap dalam
kerja sama dengan berbagai sistem kegiatan (action system) dan Sikap dalam bekerja secara
profesional.
3. Aspek Keterampilan, meliputi Keterampilan Inisiasi Sosial, Pengorganisasian Sosial,
Asesmen, Menyusun Perencanaan Intervensi, Melaksanakan Intervensi, Evaluasi, Terminasi
dan Rujukan serta Pencatatan dan Pelaporan.
N. PENUTUP
Demikian proposal kami, sebagai salah satu informasi gambaran penyelenggaraan praktikum III
Praktik Pekerjaan Sosial dalam Pengembangan Komunitas dan selanjutnya semoga mendapat
dukungan dan kemudahan dari berbagai pihak, khususnya Pemerintah Daerah yang menjadi
lokasi Praktikum di wilayah Kota Makassar.