Anda di halaman 1dari 20

MUHAMMAD YUSRAN HAYAT

200404500006

BK A
SMP NEGERI 2 LILIRIAJA
Jln. H. A. ABD Muis No 24, Pacongkang, Jampu, Kec. Liliriaja, Kab. Soppeng, Sulawesi Selatan 90861

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL BIDANG SOSIAL

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A Komponen Layanan Layanan dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik Layanan Etika Bergaul di Media Sosial
D Fungsi Layanan Pemahaman- Informasi- Pencegahan
E Tujuan Umum 1. Tahap pengenalan: memahami pengertian etika bergaul
dimedia sosial
2. Tahap akomodasi: menyadari pentingnya menjaga
keharmonisan dimedia sosial melalui etika
3. Tahap tindakan: merancang strategi bermedia sosial
dengan bijak
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat memahami tentang etika bergaul
dimedia sosial (C2)
2. Peserta didik dapat menganalisis dampak positif dan
negative penggunaan media sosial, serta kasus kasus
cybercrime (C4)
3. Peserta didik dapat menerapkan kiat-kiat etika bermedia
sosial didalam kehidupan sehari hari (P4)
G Sasaran Layanan Kelas VII
H Materi Layanan 1. Pengertian etika bergaul di media sosial
2. Pentingnya etika bergaul di media sosial
3. Contoh kasus/ dampak negative media sosial
4. Penerapan etika bergaul di media sosial
5. Manfaat menjaga etika dimedia sosial
I Waktu 2 kali 45 menit
J Sumber 1. PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN
BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
MENENGAH ATAS (SMA), 2016
2. Mutiah, T., Albar, I., Fitriyanto, A.R. and Rafiq, A., 2019.
Etika Komunikasi dalam menggunakan Media Sosial.
Jurnal Global Komunika, 1(1), pp.14-24.
3. Fahrimal, Yuhdi. "Netiquette: Etika jejaring sosial generasi
milenial dalam media sosial." Jurnal Penelitian Pers Dan
Komunikasi Pembangunan 22.1 (2018): 69-78.
4. Mutiah T, Albar I, Fitriyanto AR, Rafiq A. Etika
Komunikasi dalam menggunakan Media Sosial. Jurnal
Global Komunika. 2019 Dec;1(1):14-24.
5. https://mediaindonesia.com/humaniora/438661/informasi-
hoaks-meningkat-di-masa-pandemi
K Metode/ teknik Exprential based Learning, Tanya jawab, curah pendapat, dan
penugasan
L Media/ alat PPT , LCD, Laptop
M PELAKSANAAN
Tahap awal/ Pendahuluan
Kegiatan Guru BK Kegiatan Peserta Didik
1. Guru BK membuka kegiatan 1. Peserta didik
dengan salam menjawab salam
2. Guru BK mengarahkan 2. Peserta didik berdoa
peserta didik untuk berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing
masing
3. Guru BK membina 3. Peserta didik
hubungan baik dengan menjawab sapaan guru
peserta didik, dengan BK dengan semangat
menanyakan kabar

a. Pernyataan 4. Guru BK menyampaikan 4. Peserta didik


tujuan kata sambutan/ pengantar menyimak
penyampaian guru BK
5. Guru BK mengapresiasi 5. Peserta didik
kehadiran dan semangat menyimak
peserta didik penyampaian dari
Guru BK
6. Guru BK menyampaikan 6. Peserta didik
pengantar terkait bimbingan menyimak
klasikal penyampaian dari
Guru BK
7. Guru BK menyampaikan 7. Peserta didik
tentang tujuan umum mendengarkan
tpenyampaian tujuan
umum layanan
8. dan tujuan khusus yang akan 8. Peserta
dicapai didikmendengarkan
penyampaian tujuan
khusus layanan
Kegiatan Guru BK Kegiatan Peserta Didik
1. Guru BK menjelaskan 1. Peserta didik
langkah-langkah kegiatan, menyimak penjelasan
- Pendahuluan langkah kegiatan
- Inti layanan
- Penutup
b. Penjelasan 2. Guru BK mengajak peserta 2. Peserta didik
Langkah- didik untuk menyepakati memyepekati kontrak
Langkah kontrak layanan layanan
Kegiatan
3. Guru BK menjelaskan tugas 3. Peserta didik
dan tanggung jawab peserta menyimak peran dan
didik dalam kegiatan tanggunya jawabnya
selama proses layanan
Kegiatan Guru BK Kegiatan Peserta Didik
1. Guru BK memberikan 1. Peserta didik
penjelasan/ gambaran umum menyimak penjelasan
tentang topik yang akan guru BK
c. Mengarahkan dibihas
Kegiatan 2. Guru BK menjelaskan 2. Peserta didik
mengenai pentingnya mengetahui urgensi
mengapa topic tersebut dari dopik yang akan
(rasionalisasi) dibahas
Kegiatan Guru BK Kegiatan Peserta Didik
1. Guru BK menjelaskan 1. Peserta didik
kegiatan yang akan ditempuh menyimak penjelasan
siswa pada tahap selanjutnya guru BK
d. Tahap (tahap inti)
Peralihan 2. Guru BK menanyakan 2. Peserta didik
kesiapan peserta didik menjawab pertanyaan
melaksanakan kegiatan, dan guru BK mengenai
memulai ke tahap inti kesiapannya dalam
mengikuti sesi layanan
Tahap Inti ( Metode Experiental Learning)
Kegiatan Guru BK Kegiatan Peserta Didik
1. Guru BK menayangkan PPT 1. Peserta didik bersiap
‘’Etika bergaul di media untuk masuk ke materi
sosial”
2. Guru BK mengajak siswa 2. Peserta didik
untu memperhatikan PPT menyimak PPT
3. Guru BK mencoba mengorek 3. Peserta didik
pengalaman peserta didik menjawab pertanyaan
terkait penggunaan media guru BK sesuai
sosial, dengan melontarkan dengan pemahaman
pertanyaan. dan pengalaman
a. Tahap - Apakah anda semua masing masing
Pengalaman menggunakan media
Konkret/ sosial?
concret - Kira kira berapa lama
waktu yang anda
experient
gunakan dalam bermedia
sosial setiap harinya?
- Coba ceritakan sedikit
mengenai hal apa yang
membuat anda sangat
suka bermedia sosial?
4. Guru BK menyimpulkan 4. Peserta didik
jawaban jawaban yang menyimak penjelasan
diutarakan peserta didik guru bk
5. Selanjutnya, guru BK 5. Peserta didik
menampilkan slide PPT memperhatikan slide
terkait diagram/ data PPT terikay data
penggunaan media sosial di penggunaan media
Indonesia sosial di Indonesia
6. Dari diagram tersebut guru 6. Peserta didik
BK menjeskan bahwa setiap menyimak penjelasan
tahunnya penggunaan media guru BK
sosial di Indonesia
mengalami peningkatan
7. Selanjutnya guru BK 7. Peserta didik kembali
menampilkan slide PPT data melihat slide PPT
statistic tentang pengguna terkait data pengguna
media sosial dan rata rata media sosal
waktu yang dihabiskan orang
dalam bermedia sosial
8. Guru BK menjelaskan 8. Peserta didik
dengan seksama data tersebut memperhatikan
(point 7) penjelasan guru BK
dengan seksama
9. Guru BK mengajak siswa 9. Peserta didik
untuk berpikir secaa nyata melakukan relleksi
mengenai fakta yang
berdasarkan data tersebut
Kegiatan Guru BK Kegiatan Siswa
1. guru BK menjelaskan kepada 1. Peserta didik
peserta didik bahwa mendengarkan
sesungguhnya media sosial penjelasan guru BK
memiliki banyak kegunaan/
manfaat
2. guru BK bertanya kepada 2. Peserta didik
peserta didik menjawab pertanyaan
- coba kemukakan guru bk
manfaat/ dampak positif
yang anda dapatkan
ketika menggunakan
b. tahap sosial media
observasi 3. selanjutnya guru BK 3. Peserta didik
refleksi / mencoba merefleksi peserta menyimak penjelasan
reflective didik dengan menjelaskan guru BK
bahwa media sosial itu
observation
ibaratkan pisau bermata dua
memiliki sisi positif dan
juga terdapat banyak dampak
negative
4. Guru BK menampilkan 4. Peserta didik
kembali slide PPT terkait menawab
dampak negative sosial memperhatikan
media, dan contoh contoh pemaparan materi
kasusnya
5. Setelah menjelaskan PPT, 5. Peserta didik
Guru bk mengajukan menjawab pertanyaan
pertanyaan kepada siswa
- dalam rangka menjaga
keharmonisan dan
kedamain di media
sosial, hal apakah yang
mesti kita lakukan ?
6. Guru BK mengapresiasi 6. Peserta didik
jawaban yang disampaikan menerima umpan balik
peserta didik dari guru BK
Kegiatan Guru BK Kegiatan Peserta Didik
1. Guru BK menjelaskan 1. Peserta didik
kepada siswa, bahwa hal menyimak penjelasan
yang bisa dilakukan agar materi
menjaga keharmonisan
dimedia sosial adalah
menjaga etika pergaulan
2. Guru Bk menjelaskan 2. Peserta didik
kembali slide PPT tentang menyimak materi inti
etika dan cara cara bergaul di yang disampaikan oleh
media sosial. guru BK
Berikut 5 etika yang akan
dijelaskan secara rinci
- ‘’Menggunakan bahasa
yang baik dan benar’’.
Dalam point ini guru BK
akan mengajarkan siswa
c. tahap etika dalam
berpikir menghubungi guru
abstrak/ melalui whatshaap
abstract - “Memberi informasi
yang memiliki sumber
conceptualizat
referensi yang jelas’’
ion Pada point ini guru BK
akan mengajarkan cara
menyikapi berita hoax
- “hindari penyebaran
conten pornografi,
SARA, dan kekerasan”
Pada point ini akan
ditekankan sanksi sanksi
- “Tidak memposting
informasi pribadi orang
lain”
Pada point ini akan
ditegaskan sanksi yang
didapatkan oleh poserta
didik
- “biasakan membuat akun
media sosial yang jelas,
tidak membuat akun 3. Peserta didik
fake/ palsu” menyampaikan
3. Selanjutnya, guru BK simpulan dari materi
meminta 1-2 orang peserta
didik untuk menyimpulkan
materi yang telah 4. Peserta didik
disampaikan menerima umpan balik
4. Guru BK mengapresiasi dari guru BK
jawaban dari peserta didik 5. Peserta didik bersiap
5. Guru BK mengarahkan untuk masuk ke tahap
peserta didik untuk masuk selanjutnya
ketahap selanjutnya
Kegiatan Guru BK Kegiatan Peserta DIdik
1. guru BK mengajak siswa 1. Peserta didik bersiap
untuk melakukan larihan/ mengsisi LKPD
LKPD
2. latihan yang akan diberikan 2. Peserta didik akan
oleh guru BK kepada siswa belajar menghubungi
adalah belajar menghubungi guru melalui
guru melalui whatshaap Whatshaap
3. Guru BK membagikan 3. Peserta didik
LKPD kepada siswa membaca dengan
sekasama LKPD
4. Disajikan tiga situasi yang 4. Peserta didik
dialami siswa mengerjakan LKPD
- siswa sedang sakit
sehingga tidak sempat
d. tahap kesekolah
pengalaman - siswa ada urusan/ acara
aktif/ active keluarga sehingga harus
experimentati izin ke guru
- siswa ingin menayakan
on
materi yang kurang jelas
kepada guru terkait
pembelajaran di sekolah
dari ketiga situasi tersebut,
siswa diminta untuk
mengirimkan pesan kepada
guru ( No WA Konselor)
melalui wa dengan
memerhatikan etika/ kiat kiat
yang telah disampaikan pada
saat materi layanan
5. guru BK memerikasa 5. Peserta didik
pekerjaan siswa, dan melakukan perbaikan
memberikan masukan, serta terhadap jawaba yang
umpan balik dari hasil telah dikerjakan
kegiatan siswa 6. Pserta didik mengisi
6. Guru BK membagikan evaluasi
angket evaluasi
Tahapan Penutup
Kegiatan Guru BK Kegiatan Peserta Didik
1. Guru BK mengajak peserta 1. Peserta didik
didik melakukan refleksi atas memberikan simpulan
kegiatan yang telah
dilakukan
2. Guru BK memberikan 2. Peserta didik
penguatan penguatan menyimak penjelasan
3. Guru BK berharap kepada guru BK
siswa dengan mengetahui 3. Peserta didik
etika bergaul dimedia sosial menyimak perkataan
diharapkan dipat menjaga guru BK
tata karma dan keharmonisan
dalam bermedia sosial
4. Memberikan motivasi dan
memberikan pesan-pesan 4. Peserta didik
moral menyimak perkataan
5. Rencana tindak lanjut guu BK
5. Siswa menyepakati
6. Guru menutup kegiatan rencana tindak lanjut
layanan dengan mengajak 6. Peserta didik menutup
peserta didik kegiatan dengan
bersyukur/berdoa dan hamdalah dilanjutkan
mengakhiri dengan salam dengan doa, dan
menjawab salam guru
BK
N EVALUASI
a. Evaluasi Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
proses memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik mengisi angket
penilaian
2. Guru BK memperhatikan proses layanan terutama keaktifan
3. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
4. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
5. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
b. Evaluasi hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

Mengetahui: Pacongkang,……………..
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

……………….. ………………
Lampiran I
RASIONALISASI
Di kehidupan pada jaman ini, banyak orang-orang menggunakan sosial media. Macam-macam
sosial media ada banyak seperti Instagram, Twitter, Facebook, Whatsapp, dll. Kegiatan bersosial media
ini menjadi salah satu kegiatan populer di abad ini, kegiatan bersosial media pun banyak dan bermacam-
macam, salah satunya berkomunikasi antar sesama pengguna sosial media. Berkomunikasinya bisa
melewati Email, berkomentar status, DM (Direct Massage).

Media sosial bagi orang-orang bukan hanya sebagai komunikasi secara langsung saja, akan tetapi
dengan pengguna media soisal lebih dimudahkan dalam proses berkomunikasi dan juga informasi.
Penggunaan media sosial saat ini yang tumbuh pesat memilki dampak positif dan negatif dalam
kehidupan sosial masyarakat. Apalagi berdasarkan data, masyarakat Indonesia amat aktif menggunakan
media sosial.

Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019 pengguna media sosial di
Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi. Jumlah tersebut naik 20% dari survei
sebelumnya. Sementara pengguna media sosial mobile (gadget) mencapai 130 juta atau sekitar 48% dari
populasi. Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak
191 juta orang pada Januari 2022. Jumlah itu telah meningkat 12, 35% dibandingkan pada tahun
sebelumnya yang sebanyak 170 juta orang. Dari jumlah tersebut kebanyakan yang mendominasi adalah
usia 13-18 tahun sebanyak 75, 5 %. Dengan demikian pengguna media sosial media didominasi oleh anak
remaja awal yang usia sekolah

Ada dua sisi kebaikan dan keburukan ketika menggunakan media sosial. Pertama, media sosial
akan memberikan kebaikan untuk kita melalui manfaat- manfaat yang diperoleh apabila kita bijak
menggunakannya. Kedua, media sosial akan menjadi keburukan apabila digunakan untuk hal negatif dan
bahkan menimbulkan masalah yang berakibat merugikan orang lain. Tingginya angka penggunaan media
sosial dan menjadi trend dikehidupan sekarang ini memicu juga tingginya cybercrime, penyebaran dan
ujaran kebencian, penyebaran berita bohong, penipuan jual beli online, kasus prostitusi online, Dari 1.627
kasus yang ditangani polisi, 1.207 kasus merupakan kasus cybercrime. Kerugiaan akibat cybercrime di
indonesia usd 895 billion yang artinya mencapai 1,20% dari total keseluruhan perkiraan kerugian akibat
cybercrime secara global mencapai usd 71,620 billion. Maka dari itu, media sosial menjadi salah satu
wadah yang sangat mudah disalahgunakan untuk penyebaran cybercrime. Dimana banyak terdapat kasus-
kasus cybercrime yang terjadi di beberapa media sosial sepert facebook, instragram maupun twitters.

Dengan demikian, pengguna media sosial khusunya usia 13-18 tahun diharapkan berhati-hati
dalam bermedia sosial, salah satu cara yang bisa dilakukan agar menjaga keharmonisan dimedia sosial
adalah menjaga etika dalam bersosial media agar tidak terjadi penyalahgunaan atau pelanggaran hukum
cybercrime atau dengan kata lain menggunakan media sosial dengan cerdas
Lampiran II
Materi Layanan
A. Pengertian Etika Bergaul di Media Sosial
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani “ethos” yang berarti norma-
norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik
Selain itu dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin ethicus yang
berarti kebiasaan. Sesuatu dianggap etis atau baik, apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat.
Pengertian lain tentang etika ialah sebagai studi atau ilmu yang membicarakan perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk. Etika juga
disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan
sebagai acuan untuk menilai tingkah laku yang baik atau buruk. Etika dalam perkembangannya
sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia
untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya
membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan
yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan kita
Etika sendiri adalah prinsip yang mengatur tingkah laku manusia. Sedangkan media
sosial sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh pengguna dalam proses sosial . Jadi
dapat diartikan, etika bermedia sosial merupakan prinsip yang mengatur tentang hubungan
interaksi antar manusia satu dengan yang lain. Secara umum, etika komunikasi berkaitan dengan
moral dalam segala bentuk komunikasi dan bergaul di media sosial

B. Pentingnya Etika Bergaul di Media Sosial


Hadirnya media sosial dalam kehidupan manusia telah membentuk komunitas masyarakat
tersendiri. Suratmenyurat yang dahulu dilakukan secara tradisional (merpati pos atau kantor pos)
sekarang bisa dilakukan hanya dengan duduk dan mengetik surat tersebut di depan computer
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam media sosial adalah sebagai berikut:
1. Bahwa pengguna media sosial berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki budaya,
bahasa dan adat istiadat yang berbeda- beda.
2. Pengguna media sosial merupakan orang–orang yang hidup dalam dunia anonymouse, yang
tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
3. Pengguna media sosial merupakan orang–orang yang hidup dalam dunia anonymouse, yang
tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
4. Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam media sosial memungkinkan seseorang untuk
bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal –
hal yang tidak seharusnya dilakukan.
5. Harus diperhatikan bahwa pengguna media sosial akan selalu bertambah setiap saat dan
memungkinkan masuknya “penghuni” baru di media sosial tersebut.
C. Contoh Kasus/ dampak negative media sosial
1. Kasus Pencemaran Nama Baik
Menurut www.nasional.kompas.com, pidana pencemaran nama baik melalui media sosial
paling banyak ditangani kepolisian. Kasus pencemaran nama baik mencapai 45% dari kasus
kejahatan cyber yang ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
bisa dikatakan hampir setiap hari sebenarnya terjadi kasus serupa, yang hal ini disebabkan
semakin bebasnya masyarakat dalam mengekpresikan pendapatnya melalui internet dalam hal
ini media sosial. Salah satu kasus yang sangat sering terjadi adalah kasus penghinaan atau
pencemaran nama baik lewat melalui media sosial internet.
Peraturan diatur dalam ketentuan Undang-undang ITE, yaitu : Pasal 27 ayat (3) UU ITE,
yang berbunyi: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen
elektronik yang bermuatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”, Pasal 45 UU ITE,
yang berbunyi : (1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
2. Kasus Penyebaran atau Ujaran Kebencian (Hate Speech)
Ujaran kebencian hate/ speech didefinisikan sebagai ujaran tulisan tindakan atau
pertunjukan yang ditujukan untuk menghasut kekerasan atau prasangka terhadap seseorang
atas dasar karakteristik kelompok tertentu yang dianggap ia wakili seperti kelompok ras.
Di Indonesia ada banyak pasal-pasal yang mengatur tindakan Hate Speech. Rabu 238
Kepolisian Indonesia mengungkapkan penangkapan tiga pimpinan sindikat Saracen yang
diduga berada di balik sejumlah berita bohong dan provokatif bernuansa SARA di media
Penegakan hukum atas dugaan terjadinya tindak pidana ujaran kebencian dengan mengacu
pada ketentuan Pasal 156 KUHP Pasal 157 KUHP Pasal 310 KUHP Pasal 311 KUHP Pasal
28 Ayat 1 dan 2 dan Pasal 45 ayat 2. Pada konteks inilah lewat pemberitaan media korporasi
atas kasus Dandhy artikel ini ingin menunjukkan sedikit dari problem tersebut. Dipicu oleh
ujaran kebencian melalui media social atau kasus di mana seseorang menyeruakan
pendapatnya tanpa melihat situasi.
3. Kasus Penyebaran Berita Bohong (Hoax)
Kasus Penyebaran Berita Bohong (Hoax) Sebagai pengguna aktif media sosial maupun
aplikasi pesan, masyarakat Indonesia rentan menerima informasi yang tidak tepat.
Penyampaian akan informasi begitucepat dimana setiap orang telah dengan mudah
memproduksi informasi, dan informasi yang begitu cepat tersebut melalui beberapa media
sosial seperti facebook, twitter, ataupun pesan telpon genggam seperti, whatsapp dan lain
sebagainya yang tidak dapat difilter dengan baik. Informasi yang dikeluarkan baik orang
perorang maupun badan usaha melalui media sosial dan elektronik ketika telah terkirim dan
dibaca oleh banyak orang dapat mempengaruhi emosi, perasaan, pikiran bahkan tindakan
seseorang atau kelompok. Sangat disayangkan apabila informasi yang disampaikan tersebut
adalah informasi yang tidak akurat terlebih informasi tersebut adalah informasi bohong
(hoax) dengan judul yang sangat provokatif mengiring pembaca dan penerima kepada opini
yang negatif. Opini negatif, fitnah, penyebar kebencian yang diterima dan menyerang pihak
ataupun membuat orang menjadi takut, terancam dan dapat merugikan pihak yang diberitakan
sehingga dapat merusak reputasi dan menimbulkan kerugian materi.
Menurut pandangan psikologis, ada dua faktor yang dapat menyebabkan seseorang cenderung
mudah percaya pada hoax. Orang lebih cenderung percaya hoax jika informasinya sesuai
dengan opini atau sikap yang dimiliki (Respati, 2017). Contohnya jika seseorang penganut
paham bumi datar memperoleh artikel yang membahas tentang berbagai teori konspirasi
mengenai foto satelit maka secara naluri orang tersebut akan mudah percaya karena
mendukung teori bumi datar yang diyakininya. Secara alami perasaan positif akan timbul
dalam diri seseorang jika opini atau keyakinannya mendapat afirmasi sehingga cenderung
tidak akan mempedulikan apakah informasi yang diterimanya benar dan bahkan mudah saja
bagi mereka untuk menyebarkan kembali informasi tersebut. Hal ini dapat diperparah jika si
penyebar hoax memiliki pengetahuan yang kurang dalam memanfaatkan internet guna
mencari informasi lebih dalam atau sekadar untuk cek dan ricek fakta.
4. Kasus Penipuan Jual Beli Online
Penipuan online menjadi sebuah permasalahan Cybercrime di Indonesia, penipuan online
yang marak terjadi di Indonesia adalah penipuan jual beli. Hal ini terjadi karena penjual dan
pembeli tidak bertemu langsung atau hanya melalui sosial media yang bersifat online.
Menurut cnnindonesia.com kasus penipuan jual beli online pada tahun 2021 mencapai
115.756 laporan, angka ini tentunya bukan angka sedikit. Namun jika dilihat dari laporan
pada tahun 2020 sebanyak 167.675, tentunya terjadi penurunan kasus penipuan jual beli
online.
Salah satu kasus nyata yang menyita perhatian publik tentang penipuan jual beli online aalah
kasus Grab Toko. Grab toko ini menjual ponsel pintar dengan harga yang sangat murah
seperti Iphone 11 hanya Rp 5 juta dan Poco X3 NFC mulai dari Rp 1 jutaan. Setelah agresif
menjual ponsel pintar dengan harga yang miring, aduan mulai bermunculan karena pelanggan
yang membeli ponsel pintar dari Grab Toko tidak kunjung datang serta toko tidak
melakukan refund. Dugaan penipuan semakin menguat ketika diketahui Grab Toko bukan
bagian dari Grab Indonesia.
Dari kasus penipuan jual beli online tersebut kerugiaan yang ditaksir mencapai Rp 17 miliar.
Tentunya hal ini melanggar Undang-Undang ITE, karena menggunakan teknologi untuk
berbuat hal yang kriminal.
Faktor terjadinya penipuan jual beli online ini disebabkan beberapa faktor yang menyebabkan
penipuan jual beli online menjadi kasus yang marak yaitu :
a. Faktor teknologi semakin canggih, menyebabkan semua orang bisa mengakses internet
dengan sangat mudah. Hal tersebut menimbulkan hal yang positif dan negatif bagi
masyarakat. Hal positif yang didapatkan masyarakat yaitu dapat mengakses internet
dengan mudah, sedangkan negatifnya maraknya kasus cybercrime yang terjadi. Belum
ada sosialiasi tentang jual beli online yang aman di kalangan masyarakat luas.
b. Banyak masyarakat yang belum paham tentang tata cara jual beli online yang aman dan
benar. Masyarakat perlu disosialiasikan tentang jual beli online agar menekan angka
laporan tentang penipuan jual beli online. Dengan masyarakat tau tata cara jual beli
online maka kasus tentang penipuan jual beli online.
c. Ekonomi juga menjadi faktor yang mengakibatkan penipuan jual beli online ini marak
terjadi. Ditambah dengan banyaknya angka pengangguran di Indonesia, tentunya orang
akan melakukan apapun untuk mendapatkan keuntungan tanpa sadar hal itu sudah
melanggar undang – undang.
d. Budaya dimana konsumerisme atau materialistik, keinginan untuk mendapatkan uang
dengan mudah. Banyak masyarakat yang ingin mendapat uang secara instant atau mudah,
dengan melakukan penipuan jual beli online maka oknum yang melakukan hal tersebut
mendapatkan uang dengan bermodalkan internet dan keahlian merangkai kata agar
korban percaya dengan pelaku. dengan mudah. Banyak masyarakat yang ingin mendapat
uang secara instant atau mudah, dengan melakukan penipuan jual beli online maka
oknum yang melakukan hal tersebut mendapatkan uang dengan bermodalkan internet dan
keahlian merangkai kata agar korban percaya dengan pelaku.
5. Kasus Prostitusi Online
Prostitusi online sebagai kejahatan cyber crime merupakan kejahatan jual beli perdagangan
manusia dalam kegiatan kasus tawar menawar yang bersendikan pada pelayanan penikmat
jasa yang pelancaran nya bersendikat pada dunia maya atau jejaring internet sebagai media
penyambung dalam meluruskan aksi kejahatan tersebut. Berdasarkan ketentuan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik yang mengatur
tentang Prostitusi diatur dalam Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi: “Barang siapa dengan
sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan”.Dan sebagaimana telah diatur dalam Buku II KUH Pidana Bab XIV tentang
Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Buku III KUH Pidana Bab II tentang Pelanggaran
Ketertiban Umum.
D. Penerapan Etika Bergaul di Media Sosial
Alangkah baiknya apabila kita mengetahui etika apa saja yang harus di perhatikan pada saat
menggunakan jejaring sosial. Tidak sedikit permasalahan sosial yang terjadi akibat kurangnya
kesadaran masyarakat dalam beretika dalam sosial media. Justru para pengguna terkadang
dibutakan oleh berita yang tidak benar akibat dari hasutan yang beredar pada media sosial
1. Etika dalam berkomunikasi
Pada saat melakukan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial, biasanya banyak yang
cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi. Hal ini di buktikan dengan banyaknya
kata-kata kasar yang kerap kali muncul pada saat melakukan percakapan melalui jejaring
sosial, baik yang sengaja dan tidak sengaja. Alangkah baiknya apabila sedang melakukan
komunikasi pada jaringan internet menggunakan bahasa yang sopan dan layak. Biasakanlah
untuk menggunakan bahasa yang tepat dengan siapapun pada saat kita berinteraksi, termasuk
saat berinteraksi melalui media sosial.
Adapun etika etika dalam mengirim pesan adalah
a. Gunakan kalimat yang utuh
Kalimat-kalimat dengan susunan yang tepat, desertai tanda baca yang tepat juga
merupakan salah satu bagian yang penting supaya etika komunikasi bisa dijaga dengan
baik. Hindari menggunakan kalimat-kalimat yang tidak utuh. Kalimat yang tidak utuh
bisa memicu timbulnya ambigu dan ketidakjelasan makna sehingg bisa menjadi sumber
kesalahpahaman
b. Berhati-hati saat menggunakan huruf
Menulis sesuatu di media sosial dengan mengggunakan huruf capital semua bisa
memberikan kesan marah, kecewa dan menantang.
c. Pemilihan simbol dan ikon yang tepat
Dalam media sosial banyak sekali simbol dan ikon yang seringkali disrtakan dalam
sebuah informasi atau tulisan. Terkadang orang lebih memperhatikan seimbol atau ikon
daripada kalimat yang penting. Oleh karena itu, berhati-hati dalam menggunakan simbol
dan ikon adalah
d. Menggunakan bahasa yang sesuai
Bahasa yang sesuai disini adalah menunjukkan bagaimana tata karma kita saat
berkomunikasi dengan orang lain. Perhatikan dengan siapa kita berbicara. Jangan sampai
keluar bahasa-bahasa yang kurang sopan pada orang tertentu sheingga etika dalam
berkomunikasi ini menjadi hilang
e. Memberikan respon dengan sgera
Menunda-nunda untuk memberikan respon atau bahkan mengabaikan akan memberikan
kesan yang jelek. Apalagi sekarang ini banyak sekali media sosial yang juga sudah
melengkapi fitur pemberitahuan bahwa pesan yang disampaikan sudah dibaca oleh
penerima pesan
f. Memberikan informasi yang memiliki referensi/ sumber jelas
Informasi yang disebarkan tanpa refernsi yang jelas akan menimnulkan efek berantai
terhadap setiap orang. Bahkan akibat penyebaran info yang tidak jelas sumbernya itu bisa
berurusan hingga ranah hokum
g. Tidak memancing pertentangan
Hindari melakukan komunikasi yang memancing pertentangan melalui media sosial.
Melihat persepsi orang yang berbeda terhadap paparan informasi, maka kita juga harus
memperhatikan hal ini supaya terhindar dampak negative dari media sosial
2. Menghindari penyebaran SARA, Pornografi & Pornoaksi ( kekeasan )
Alangkah baiknya apabila kita tidak menyebarkan informasi yang mengandung unsur SARA
(Suku, Agama dan Ras) serta pornografi pada jejaring sosial. Biasakan untuk menyebarkan
hal-hal yang berguna dan tidak menimbulkan konflik antar sesama. Hindari juga meng-
upload foto kekerasan seperti foto korban kekerasan, foto kecelakaan lalu lintas maupun foto
kekerasan dalam bentuk lainnya. Jangan menambah kesedihan para keluarga korban dengan
menyebarluaskan foto kekerasan karena mungkin saja salah satu dari keluarganya berada di
dalam foto yang dishare.
3. Kroscek kebenaran data dan bersikap kritis
Kritis merupakan kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional, maksudnya mereka
bisa melihat suatu permasalahan secara objektif. Penting memiliki rasa kritis saat bermedia
sosial, lantaran medsos biasanya digunakan untuk membagikan informasi dari satu pihak
saja. Saat ini tentu tidak jarang kalau kita menemukan berita yang menjelekkan salah satu
pihak di media sosial. Hal inilah yang terkadang bertujuan demi menjatuhkan nama pesaing
dengan menyebarkan berita yang hasil rekayasa. Oleh karena itu, pengguna media sosial
dituntut agar lebih cerdas lagi saat menangkap sebuah informasi. Apabila ingin menyebarkan
informasi tersebut, alangkah bijaknya jika melakukan kroscek terlebih dahulu atas kebenaran
informasi tersebut.
4. Menghargai hasil karya oranglain
Pada saat menyebarkan informasi baik dalam bentuk foto, tulisan maupun video milik orang
lain maka biasakan untuk mencantumkan sumber informasi sebagai salah satu bentuk
penghargaan atas hasil karya seseorang. Jangan membiasakan diri untuk serta merta
mengcopy paste tanpa mencantumkan sumber informasi tersebut.
5. Berhati hati saat mengunggah,
jangan terlalu mengumbar informasi pribadi Media sosial dijadikan sebagai dunia kedua bagi
para penggunanya. Banyak hal yang bisa dibagikan ke media sosial mulai dari ranah hidup
pribadi, hiburan, pendidikan, hingga pemikiran dan cara pandang. Dari sekian banyak hal
yang bisa dibagikan ke media sosial, setiap pengguna medsos harus memiliki kehati-hatian
saat membagikan sesuatu ke dunia maya. Jika unggahan terlalu pribadi, bahkan hingga
menyebarkan data seperti alamat rumah, nomor ponsel, tangga lahir, dan lain sebagainya,
maka bisa jadi identitas kita disalahgunakan oleh oknum. Hal tersebut bisa saja membuat
kontak lain dalam daftar Anda juga akan menjadi informasi bagi mereka yang ingin
melakukan tindak kejahatan kepada diri Anda
6. Tidak membagikan berita hoaks
Hoaks adalah ancaman terbesar yang kini membayang-bayangi kehancuran bangsa. Berita
hoaks mudah menyebar, apalagi jika dalam berita tersebut terdapat iming-iming ajakan atau
berbau menakut-nakuti. Hoaks biasanya lebih mudah tersebar dalam media sosial yang lebih
privat seperti aplikasi berkirim pesan WhatsApp, pasalnya link dengan mudah dibagikan dari
satu grup ke grup lain, yang mana setiap grup pesan memiliki banyak anggota
E. Manfaat Menjaga Etika di Media Sosial
Ada banyak fungsi dari penerapan etika dalam Media Sosial, antara lain :
1. Berfungsi untuk menyelesaikan konflik sosial termasuk soal moral
2. Membantu membangun konsistensi perilaku dalam bermasyarakat
3. Menyelidiki masalah hingga ke-akar-akarnya
4. Sebagai patokan apa yang harus diubah dalam masyarakat dan apa yang masih bisa
diterapkan, dalam hal berperilaku
5. Membantu memberikan penilaian terhadap cara berpikir seseorang, apakah dia berpikir
jernih, kritis, dan rasional
6. Sebagai orientasi etis untuk mengambil sikap yang wajar di masyarakat
7. Sebagai patokan untuk mendapatkan sudut pandang yang jernih
Lampiran III
Angket penilaian proses

Skor
Sangat Tidak setuju Sangat
NO Pernyataan tidak setuju setuju
setuju
1 2 3 4
1. Saya aktif dalam mengikuti bimbingan yang
diberikan guru
2. Saya bersemangat mengikuti bimbingan yang
diberikan guru
3. Menurut saya waktu yang tersedia untuk bimbingan
memadai
4. Selama bimbingan saya bebas dalam berpendapat
5. Media yang ditayangkan dalam layanan BK sudah
tepat
6. Layanan BK membuat saya bersemangat
mengikutinya
7. Layanan BK memberikan saya kebebasan dalam
mengungkapkan perasaan saya
8. Waktu untuk lyanan BK sudah efektif
9. Layanan BK memberikan saya kesempatan untuk
aktif
10. Menurut saya media yang digunakan sesuai dengan
masalah yang dibahas.
Total Skor
Rubrik penilaian:
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 10 = 10, dan skor tertinggi adalah 4 x 10 = 40
2. Kategori hasil :
 Sangat baik = 32-40.
 Baik = 24-31
 Cukup = 14-23
 Kurang = …-13

Mengetahui: Pacongkang,……………..
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

……………….. ………………
Lampiran IV
Angket Penilaian Hasil
Skor
NO Pernyataan 1 2 3 4
Sangat Tidak setuju Sangat
tidak setuju setuju
setuju
1. Saya dapat menjelaskan materi layanan yang diberikan
dengan baik
2. Saya dapat menggunakan informasi yang saya dapat
. dalam layanan kedalam kehidupan sehari-hari
3. Layanan BK membuat saya dapat merencanakan hidup
dengan lebih baik

4. Layanan yang saya peroleh dalam layanan BK memang


saya butuhkan
5. Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila bersikap
sesuai dengan materi yang disampaikan
6. Layanan BK membuat saya dapat merencanakan hidup
. saya dengan lebih baik
7. Layanan BK merubah membantu saya dalam bergaul di
media sosial
8. Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi yang disampaikan
9. Saya menyadari pentingnya mengaplikasikan etika
bermedia sosial sesuai dengan materi yang
disampaikan
10. Prilaku saya berubah lebih baik setelah mendapatan
layanan BK
11. Saya akan mmpertahankan perubahan prilaku saya
yang baik setelah menerima layanan BK
12. Prilaku baik yang saya peroleh setelah layanan BK
akan terus saya biasakan dan saya kembangan agar
nantinya menjadi pribadi yang lebih optimal
Total skor
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 12 = 12, dan skor tertinggi adalah 4 x 12 = 48
2. Kategori hasil :
 Sangat baik = 40-48
 Baik = 32-39
 Cukup = 22-31
 Kurang = …-21
Mengetahui: Pacongkang,……………..
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

…………….. ……………
Lampiran V
Lembar Kerja Peserta Didik
Mari berlatih Menghubungi Guru di Media Sosial
1. Pada kesempatan ini, kita akan berlatih menghungi guru melalui media sosial/ whatshaap dengan
memperhatikan etika- etika yang ada
2. Disajikan beberapa situasi yang mengharuskan anda untuk menghubungi guru karena adanya
sesuatu yang ingin disampaikan
a. Anda tidak sempat datang kesekolah,karena berhubung sedang kurang sehat
b. Anda tidak sempat datang kesekolah, karena ingin menghadiri acara keluarga/ acara
lainnya yang mengharuskan anda tidak bisa datang kesekolah
c. Anda menghibungi guru karena ingin menanyakan materi yang menurut anda belum jelas
pada saat dijelaskan didalam kelas
3. Pilihlah satu diantara tiga situasi yang disajikan diatas
4. Setelah menentukan pilihan, berlatilah menghubungi guru melalui whatshapp dengan
menyampaikan tujuan yang telah dipilih tadi
5. Dalam mengirimkan pesan harap memperhatikan panduan/ aturan berikut
a. Menghungi di jam kerja
b. Pasang foto profil yang wajar dan tidak alay
c. Ucapkan salam pembuka
d. Perkenalkan diri terlebih dahulu (Nama, Nis, Kelas)
e. Sampaikan maksud dan tujuan
f. Gunakan kalimat yang utuh, pemilihan simbol dan ikon yang tepat, dan menggunakan
bahasa yang sesuai
g. Tuliskan terimakasih dan salam penutup
h. Pesan dikirim di No. Whtashaap Konselor (CP 0852-5188-9580, muhammadyusranhayat)

Selamat Bekerja

Lampiran VI
Maedia Layanan

Anda mungkin juga menyukai