Anda di halaman 1dari 9

NEGERI 2 SOPPENG

Jln. H. A. Mahmud No 69, Cangadi, Appanang, Kec. Liliriaja, Kab. Soppeng, Sulawesi Selatan
90861
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

KONSELING KELOMPOK

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A Komponen Layanan Layanan Responsif


B Bidang Layanan Belajar/ akademik
C Topik Layanan Mengatasi rasa mengantuk siswa dikelas dengan cara “pijat
penghilang rsa kantuk”
D Fungsi Layanan Penyembuhan
E Tujuan Umum 1. Tahap pengenalan: mengetahui hal-hal yang dapat
membuat siswa mengantuk di kelas
2. Tahap akomodasi: menyadari pentingnya untuk
menhilangkan sikap mengantuk dikelas
3. Tahap tindakan: peserta didik mengekspresikan sikap
antusias belajar dengan tidak mengantuk
F Tujuan Khusus 1. Anggota kelompok dapat menganalisis tentang kesulitan
belajar(C4)
2. Anggota kelompok dapat membiasakan sikap semangat
dalam mengikuti pelajaran dengan tidak mengantuk (A5)
3. Anggota kelompok dapat mengaplikasikan grakan pijat
sederhana yang dapat diterapkan ketika belajar agar tidak
mengantuk (P5)
G Sasaran Layanan/ jumlah Kelas X/ 4 orang
anggota
H Waktu 2 kali jam pembelajaran
I Metode/ teknik Ceramah, diskusi, dan penugasan
J Media/ alat LCD, Laptop, PPT, Vidio youtube https://youtu.be/JtIc15eGgIE

K Pelaksanaan
1. tahap awal/ pendahuluan
a. pembentukan Pembentukan kelompok
kelompok  Mengucapkan salam, menerima anggota
kelompok/konseli secara terbuka
 Mengucapkan terimakasih serta mengajak anggota
kelompok berdo’a untuk memulai kegiatan
 Pemimpin kelompok (guru BK/konselor) beserta anggota
kelompok/konseli secara bersama-sama membentuk nama
kelompok dan menjelaskan peranannya sebagai
pemimpin kelompok dan anggota kelompok.
Pembinaan Hubungan Baik
 Membangun suasana keakraban, kebersamaan, untuk
terbangunnya dinamika kelompok yang terbuka dan
penuh semangat.
 Pemimpin kelompok memulai perkenalan melalui
permainan bimbingan dan konseling.
Membentuk Norma Kelompok
 Pemimpin kelompok menjelaskan tujuan dan pelaksanaan
layanan konseling kelompok yang akan diselenggarakan.
 Menyampaikan asas konseling kelompok (kesukarelaan,
kerahasiaan,keterbukaan, dan kenormatifan)
 Pemimpin kelompok menetapkan aturan yang berlaku
dalam konseling kelompok sesuai persetujuan anggota
kelompok dan melakukan kontrak waktu.
 Pemimpin kelompok membacakan janji kelompok/janj
kerahasiaan yang diikuti oleh anggota kelompok.
 Pemimpin kelompok mengarahkan bahwa anggota
kelompok diharapkan agar ikut berperan aktif dalam
pelaksanaan konseling kelompok
b. Tahap  Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok dan
peralihan menjelaskan batasan masalah pribadi
(transisi)  Menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk
memasuki tahap selanjutnya dan mengenali suasana
kesiapan kelompok
L 1. Tahap inti
 Kegiatan guru BK Melakukan Asesmen
dan siswa  Anggota kelompok diberi kesempatan untuk
menceritakan pengalaman mereka terkait prilaku
mengantuk ketika belajar dikelas
 Anggota kelompok mengemukakan masalah pribadinya
secara bergantian.
 Pemimpin kelompok mengidentifikasi masalah yang
dihadapi anggotanya
Menetapkan Tujuan
 Anggota kelompok bersama pemimpin kelompok
bersama-sama mengdentifikasi faktor faktor yang
menyebabkan anggota kelompok bosan/ mengantuk
dikelas
Memilih Dan Implementasi Strategi
 Pimpinan kelompok mengajak anggota kelompok untuk
mendiskusikan solusi dari permasalahan yang diutarakan
 Anggota kelompok saling berdiskusi
 Pimpinan kelompok menyimpulkan hasil diskusi
 Anggota kelompok bersama pemimpin kelompok
menetapkan strategi yang sesuai dengan masalahnya,
yakni dengan “pijat” untuk mengurangi rasa mengantuk,
Rasional
 Pemimpin kelompok menyampaikan tujuan dan
prosedur singkat pelaksanaan ‘’pijat’’
 Mengonfirmasi kembali kesediaan anggota kelompok
menggunakan strategi ‘pijat’
Konselor memberi contoh latihan “pijat”
 Konselor menanyangkan video tutorial “pijat penghilang
rasa ngantuk”
 Pemimpin kelompok memberikan contoh secara singkat
beberapa gerakan sesuai dengan vidio
 Anggota kelompok mengamati gerakan yang
dicontohkan sambil menirukannya sedikit-sedikit
 Anggota klompok dan pimpinan klompok melakukan
gerakan pijat bersama sama
Penilaian setelah latihan
 Pemimpin kelompok menanyakan kepada anggotanya
tentang sesi latihan pijat, dengan memberikan
pertanyaan:
- Bagaimanakah perasaan kalian setelah melakukan
latihan pijat?
- Apakah kalian mengalami kesulitan dalam latihan
pijat tadi?
 Pimpinan kelompok menjelaskan bahwa gerakan pijat ini
dapat dilakukan dikelas untuk mencegah siswa
mengantuk.
Pekerjaan rumah dan tindak lanjut
 Anggota kelompok diberi pekerjaan rumah untuk
mencoba melakukan latihan pijat secara mandiri dan
mengisi penilaian terhadap latihan hari ini (LKPD) di
rumah
 Pemimpin kelompok mengatur sesi tindak lanjut
2. Tahap penutup  Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan
penutup konseling kelompok akan segera diakhiri.
 Menanyakan tentang ketercapaian harapan anggota
 Anggota kelompok mengungkapkan pesan dan kesan
selama mengikuti kegiatan konseling kelompok
 Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih kepada
anggota kelompok.
 Do’a penutup dan salam penutup.
L Evaluasi
1. Evaluasi proses  Angket evaluasi proses
2. Evaluasi hasil  Angket evaluasi hasil

Mengetahui: Cangadi,……………..

Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

……………….. ………………
Materi Layanan

Setiap guru pasti berharap proses pembelajaran berlangsung secara menyenangkan dan membuat siswa
antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena ketika siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
maka kemampuan siswa dalam menangkap materi pembelajaran juga bisa maksimal sehingga tujuan
pembelajaran bisa tercapai. Namun harapan terkadang berbanding balik dengan fakta yang anda,
terkadang dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah muncul perasaan jenuh dan bosan untuk mengikuti
pembelajaran. Perasaan bosan dan jenuh pada siswa biasanya muncul diakhir-akhir jam sekolah karena
pada waktu tersebut konsentrasi anak dalam mengikuti pembelajaran mulai menurun jadi untuk
mengatasi hal tersebut butuh cara khusus agar semangat dan motivasi belajar siswa tetap tinggi dalam
mengikuti pembelajaran.

Terkadang juga kita menemukan beberapa guru yang sudah susah payah menjelaskan panjang lebar suatu
materi pelajaran namun siswa kurang mampu memahami maksud guru, namun guru kurang menyadari
hal tersebut dan terus melanjutkan materi pembelajaran tanpa berusaha mengecek pemahaman siswa,
sehingga ketika pertemuan selanjutnya guru bertanya tentang materi pelajaran yang telah pelajari
sebelumnya akan tetapi kebanyakan siswa sudah tidak mengingat materi pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya. Hal demikian sebaiknya bisa diminimalisir agar pembelajaran tidak menjadi kurang
bermakna, ibaratkan “masuk telinga kiri keluar di telinga kanan” atau kurang membekas dalam ingatan
siswa.

Perasaan bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran menjadi hal yang mesti diminimalisir oleh guru
dengan menerapkan metode dan teknik pembelajaran yang efektif membangkitkan semangat belajar
siswa. Bagaimana sih Cara Agar Siswa Tidak Bosan Mengkuti pembelajaran ? dalam artikel ini akan diulas
secara detail Cara Agar Siswa Tidak Bosan Mengkuti pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran bisa
tercapai; berikut pemaparannya

6 Cara Agar Siswa Tidak mengantukv Mengikuti pembelajaran di Sekolah

1. Menerapkan pembelajaran yang bervariasi

Salah satu yang menyebabkan munculnya perasaan bosan dan jenuh dalam diri siswa adalah
pembelajaran yang monoton atau dengan cara yang begitu-begitu saja. Oleh karena itu cara agar siswa
tidak bosan mengkuti pembelajaran, sebaiknya guru menerapkan pembelajaran yang bervariasi, misalkan
dalam pertemuan pertama guru menggunakan model pembelajaran mind mapping maka dalam
pertemuan selanjutnya guru menggunakan model lain seperti model pembelajaran berbasis pengalaman
dan begitupun dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Jika hal tersebut dilakukan maka siswa akan
selalu antusias mengikuti pembelajaran sehinggan perasaan bosan dan jenuh bisa dihindari.

2. Melibatkan siswa dalam pembelajaran

Penyebab lain munculnya rasa bosan dan jenuh dalam diri siswa adalah cara guru dalam mengajar yang
kurang tepat. Sebagian guru mengajar dengan menggunakan metode teacher center yakni pembelajaran
lebih banyak berpusat pada guru sehingga siswa seolah-olah hanya sebagai pendengar dalam
pembelajaran, sebaiknya dalam proses pembelajaran diterapkan metode student center dimana siswa
yang menjadi pusat pembelajaran sehingga siswa menjadi aktif dan terlibat dalam pembelajaran, peran
guru dalam student center sebagai fasilitator, katalisator, motivator dan inspirator. Dengan metode
tersebut siswa akan lebih antusias dalam mengikuti pelajaran serta bisa mencegah perasaan jenuh dan
bosan dalam belajar

3. Kontekstual learning

Cara selanjutnya agar siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran adalah dengan mempaktikan
pembelajaran Kontekstual learning. Kontekstual learning adalah pembelajaran yang membawa siswa
dalam pembelajaran yang nyata bukan hanya sekedar teori namun disertai dengan media yang bisa
membuat proses pembelajaran lebih nyata, menerapkan pembelajaran kontekstual bisa dilakukan
dengan mengajark siswa belajar diluar ruangan atau dialam misalkan di lingkungan sekitar sekolah, mata
pelajaran yang cocok dalam pembelajaran ini seperti mata pelajaran IPA, PKN, dan IPS. Selain
menyenangkan pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa bisa melihat secara nyata wujud benda
yang dipelajari misalkan siswa belajar tentang tumbuhan maka siswa diajak belajar di sekitar sekolah
untuk melihat berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitarnya.

4. Belajar sambil bermain

Cara selanjutnya agar siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran adalah dengan menerapkan

metode belajar sambil bermain. Kebiasaan bermain dalam diri siswa tidak bisa dihilangkan begitu saja,
dan tak jarang kita menemukan siswa yang bermain-main dalam ketika pembelajaran sedang berlangsung
dan hal tersebut wajar. Oleh karena itu tidak ada salahnya mencoba menerapkan pembelajaran yang
membawa siswa bermain namun tetap berisi nilai-nilai pelajaran di dalamnya. Misalkan permainan games
dengan model TGT (teams games tournamnet), Problem solving, GI (group investigation) dan lain-lain.

5. Menjadi guru yang menyenangkan

Guru memegang peranan sentral dalam suatu pembelajaran, kondusif atau tidaknya suatu pembelajaran,
menyenangkan atau tidaknya suatu pembelajaran, antusias atau tidaknya siswa semua tergantung dari
cara guru dalam menyajikan pembelajaran. Jadi jangan tanyakn kenapa siswa bosan dan jenuh untuk
belajar tapi tanyakanlah apakah pembelajaran yang anda terapkan sudah tepat. Dengan menjadi guru
dengan pribadi yang menyenangkan akan membuat siswa lebih enjoy dalam mengikuti pembelajaran,
perasaan tertekan dapat diminimalisir.

6. Mengajar dengan menggunakan media pembelajaran

Langkah terakhir yang bisa guru coba terapkan untuk mengatasi perasaan bosan dan jenuh siswa belajar
adalah dengan menggunakan media pembelajaran ketika mengajar. Dengan menggunakan media
pembelajaran pemahaman siswa lebih realistis atau nyata tidak hanya sebatas teori dan konsep saja
Berdasarkan 6 Cara Agar Siswa Tidak Bosan Mengikuti Pembelajaran di sekolah maka dapat disimpulkan
bahwa guru memiliki peranan yang sentral dalam proses pembelajaran sehingga guru dituntut unutk lebih
inovatif dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal. Demikianlah artikel
tentang 6 Cara Agar Siswa Tidak Bosan Mengikuti Pembelajaran di Sekolah. semoga bermanfaat

https://www.rijal09.com/2017/01/6-cara-agar-siswa-tidak-bosan-mengikuti-pembelajaran-di-
sekolah.html
Angket Penilaian Proses

Skor
Sangat Tidak setuju Sangat
NO Pernyataan tidak setuju setuju
setuju
1 2 3 4
1. Saya aktif dalam mengikuti bimbingan yang diberikan
guru
2. Saya bersemangat mengikuti bimbingan yang diberikan
guru
3. Menurut saya waktu yang tersedia untuk bimbingan
memadai
4. Selama bimbingan saya bebas dalam berpendapat
5. Media yang ditayangkan dalam layanan BK sudah tepat
6. Layanan BK membuat saya bersemangat mengikutinya
7. Layanan BK memberikan saya kebebasan dalam
mengungkapkan perasaan saya
8. Waktu untul yanan BK sudah efektif
9. Layanan BK memberikan saya kesempatan untuk aktif
10. Menurut saya media yang digunakan sesuai dengan
masalah yang dibahas.
Total Skor
Rubrik penilaian:

1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 10 = 10, dan skor tertinggi adalah 4 x 10 = 40
2. Kategori hasil :
 Sangat baik = 32-40.
 Baik = 24-31
 Cukup = 14-23
 Kurang = …-13

Mengetahui: Cangadi,……………..
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

……………….. ………………
Angket Penilaian Hasil
Skor
NO Pernyataan 1 2 3 4
Sangat Tidak setuju Sangat
tidak setuju setuju
setuju
1. Saya dapat menjelaskan materi layanan yang diberikan
dengan baik
2. Saya dapat menggunakan informasi yang saya dapat dalam
. layanan kedalam kehidupan sehari-hari
3. Layanan BK membuat saya dapat merencanakan hidup
dengan lebih bai

4. Saya merasa saya akan bisa melaksanakan tugas dengan


baik setelah mendapatkan layanan BK
5. Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan
6. Kejunuhan belajar saya agak berkurang setelah mendapat
. layanan BK
7. Layanan BK merubah mindset saya
8. Setelah mengikuti layanan BK, saya lebih bersemangat
datang kesekolah
9. Saya menyadari pentingnya permainan-permainan kecil
untuk mengatasi rasa mengantuk saya sesuai dengan materi
yang disampaikan
10. Prilaku saya berubah lebih baik setelah mendapatan layanan
BK
11. Saya akan mempertahankan perubahan prilaku saya yang
baik setelah menerima layanan BK
12. Prilaku baik yang saya peroleh setelah layanan BK akan terus
saya biasakan dan saya kembangan agar nantinya menjadi
pribadi yang lebih optimal
Total skor
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 12 = 12, dan skor tertinggi adalah 4 x 12 = 48
2. Kategori hasil :
 Sangat baik = 40-48
 Baik = 32-39
 Cukup = 22-31
 Kurang = …-21
Mengetahui: Cangadi,……………..
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

…………… ……………….
Media
Lembar Kerja Peserta Didik

Kerjakan tugas berikut


1. Video lah diri anda memperagakan gerakan latihan pijat tersebut
2. Video di up di akun youtub kelas
3. Setelah video di up link youtube di share ke teman kelas agar dapat dipraktekkan didalam
kelas

Anda mungkin juga menyukai