KONSELING KELOMPOK
Disusun Oleh:
KONSELING KELOMPOK
Nim : 2107163115
2. Tahap Peralihan
Tahap Transisi 1) Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan
Pemimpin kelompok kelompok dalam melaksanakan tugas
menanyakan 2) Pemimpin kelompok memberi kesempatan
kalau kalau ada anggota bertanya kepada setiap kelompok tentang tugas-
kelompok yang tugas yang belum mereka pahami
belum mengerti dan segera 3) Pemimpin kelompok menjelaskan kembali secara
memberikan penjelasannya singkat tentang tugas dan tanggung jawab anggota
(storming) kelompok dalam melakukan kegiatan.
3. Tahap Inti/Kerja ( menggunakan langkah-langkah konseling Behavior)
a. Assesment 1) Pemimpin Kelompok mendorong masing-masing
anggota kelompok untuk mengemukakan Perilaku
Agresif yang berdampak negatif
2) Ketua kelompok memerintahkan untuk anggota
kelompok mendiagnosis sebab-sebab perilaku
agresif
b. Goal setting 1) Pemimpin kelompok menjabarkan dampak negative
dan posotif perilaku agresif
2) Anggota Kelompok mengamati tentang dampak
prilaku agresif dan mendiskusikan tentang strategi
mereduksi dampak negative prilaku agresif
terhadap dirinya dan orang lain
3) Anggota kelompok mendiskusikan perubahan
positif yang semestinya mereka lakukan
4) Pemimpin kelompok menunjuk anggota kelompok
(yang dipilih) merumuskan tujuan yang akan
dicapai yaitu menentukan cara yang tepat untuk
mereduksi perilaku agresif
c. Technique 1) Latihan Asertif :
Implementation Anggota kelompok diajak mengungkapkan perilaku-
prilaku saat mengalami perilaku agresif, apakah
karena kecewa, sedih, marah, atau kurang
terkontrolnya pikiran. Dilanjutkan diskusi kelompok
membahas perilaku konseli yang positif dan negatif
dan perilaku mana yang seharusnya diperbaiki
2) Desensitisasi sistematis :
Anggota kelompok di berikan relaksasi melalui
mendengarkan audio relaksasi agar mempunyai
pikiran positif dan setelah mendengarkan audio
relaksasi bisa mereduksi perilaku agresif, setelah
itu Konseli diminta mengungkapkan perasaannya
yang ada dalam pipikiran masing-masing
3) Pengkondisian Aversi:
a) Pemimpin kelompok memberikan lembar LKPD
1 yang diisi oleh anggota kelompok untuk
menuangkan pikiran sekaligus memberikan
contoh perilaku positif dan perilaku negative
terkait dampak perilaku agresif dialami
beberapa siswa.
b) Kemudian Pemimpin memberikan lembar LKPD
2 yang diisi oleh anggota kelompok diminta
untuk memilih perilaku yang akan dilakukan dan
mengungkapkan perasaan ketika mengalami
prilaku agresif. Boleh dikerjakan dirumah atau
setelah pelaksanaan konseling kelompok
4) Pembentukan Tingkah laku model:
Konseli diminta, mengubah dampak negative
perilaku agresif menjadi prilaku yang positif,
kemudian konseli diminta memilih merancang
kegiatan positif apa yang akan dilakukan untuk
mencegah terjadinya perilaku agresif dan dapat
membangun cara yang tepat untuk mereduksi
perilaku agresif.
4. Tahap Pengakhiran (Terminasi)
1) Pemimpin kelompok menyampaikan bahwa
Menutup kegiatan dan kegiatan sudah memasuki tahapan akhir.
tindak Lanjut 2) Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok
merangkum proses serta hasil kegiatan konseling
kelompok yang di peroleh.
3) Pemimpin kelompok memberikan kesempatan
kepada anggota kelompok untuk menyampaikan
komitmen untuk melaksanakan sebaik-baiknya
alternatif pemecahan masalah yang telah
ditentukan.
4) Pemimpin kelompok memberikan kesempatan
kepada masing-masing anggota kelompok
mengungkap kesan, keberhasilan dan manfaat
yang dicapai dalam proses konseling kelompok
serta harapan akan pelaksanaan konseling
kelompok berikutnya.
5) Pemimpin kelompok menetapkan pertemuan
selanjutnya sebagai tindak lanjut apabila
dibutuhkan serta pemimpin kelompok membuka
diri dalam melayani angggota kelompok
mengatasi permasalahan ke depannya.
6) Pemimpin kelompok menyatakan bahwa
kegiatan akan segera. berakhir dan memberikan
penguatan kepada anggota kelompok.
7) Pemimpin kelompok menutup dengan salam dan
berdoa bersama
Sub Tema
1. Karakteristik Remaja
2. Bentuk perilaku agresif yang dilakukan remaja
3. Alasan perilaku aggresif
4. Faktor yang mempengaruhi perilaku agresif
5. Dampak perilaku aggresif
6. Upaya yang dapat dilakukan untuk mereduksi prilaku agresif
A. Karakteristik Remaja
1. Masa pencarian identitas
2. Perubahan citra tubuh
3. Perubahan hubungan dengan orang tua, saudara, kandung dan teman
sebaya
4. Konflik individu
5. Tuntutan perilaku sesuai dengan adat dan norma dalam masyarakat
Menurut Taylor, Peplau, dan Sears (2009) perilaku agresif muncul berkaitan erat
dengan rasa marah yang terjadi dalam diri seseorang. Rasa marah tersebut
dapat muncul dengan sebab atau faktor sebagai berikut:
a. Adanya serangan dari orang lain. Sebagai contoh ketika seseorang
menyerang dan mengejek dengan perkataan yang menyakitkan secara tiba-
tiba maka hal ini dapat menimbulkan sikap agresif terhadap lawan.
b. Terjadinya frustasi dalam diri seseorang. Frustasi merupakan gangguan atau
kegagalan dalam mencapai tujuan. Individu yang mengalami frustasi akan
cenderung membangkitkan perilaku agresifnya. Hal ini terjadi karena individu
tidak mampu menahan penderitaan yang menimpa dirinya.
c. Ekspektasi pembalasan atau motivasi untuk balas dendam. Semakin tinggi
tingkat keberhasilan seseorang melakukan balas dendam maka semakin
tinggi kemungkinan untuk melakukan perilaku agresif.
Sedangkan menurut Myers (2012) faktor yang mempengaruhi perilaku agresif
antara lain yaitu:
a. Frustasi, merupakan gangguan atau kegagalan dalam mencapai tujuan.
b. Pembelajaran agresi, dengan menggunakan reward dan pembelajaran sosial.
c. Pengaruh lingkungan, situasi lingkungan yang menyakitkan, suhu udara
panas, serangan, kerumunan orang yang dapat memicu perilaku agresif.
d. Sistem syaraf otak, mekanisme neural otak mendukung regulasi diri dalam
meningkatkan kontrol diri sehingga mengurangi perilaku agresif.
e. Faktor genetik atau keturunan.
f. Faktor kimia dalam darah, meliputi alkohol dan obat-obatan.
Jika kita bermaksud untuk mengurangi timbulnya perilaku agresif pada anak,
maka kita harus membebaskan lingkungan sekitar dari perilaku-perilaku
agresif, menghilangkan rangsangan-rangsangan yang dapat menumbuhkan
perilaku agresif. Misalnya dengan menghilangkan tontonan, bacaan, yang
memperlihatkan kekerasan, keberutalan, kesadisan dsb, terutama filmfilm
adegan-adengan yang ada pada TV, komik, dan bacaan lainnya.
2. Mengembangkan sikap empati
Anak-anak prasekolah dan individu sangat agresif lain bisa tidak berempati
dengan korban-korban mereka. Mereka mungkin tidak merasa menderita
walaupun merugikan orang lain (berperilaku agresif) Kita dapat membanta
mengembangkan sikap empati mereka melalui contoh kegiatan, seperti:
a) menunjukan konsekuensi-konsekuensi yang berbahaya dari tindakan-
tindakan anak yang agresif,
b) menempatkan anak di tempat kejadian korban dan membayangkan
bagaimana rasanya menjadi korban.
3. Hukuman
Apabila pendekatan-pendekatan di atas tidak efektif, maka dapat dilakukan
dengan memberi hukuman yang bersifat mendidik dan manusiawi. Adapun
pedoman yang harus dijadikan acuan apabila memberi hukuman yaitu:
a) Gunakan hukuman hanya setelah metode koreksi positiftelah gagal dan
ketika membiarkan perilaku tersebut berlanjut akan menyebabkan
konsekuensi-konsekuensi negatif yang lebih serius daripada tingkat
hukuman yang dilakukan.
b) Hukuman harus digunakan hanya oleh orang-orang yang memiliki
kedekatan dan penuh kasih sayang terhadap anak ketika tingkah lakunya
dapat diterima dan yang menawarkan banyak dukungan positif untak
perilaku non agresif.
c) Menghukum seperti apa adanya, tanpa kejengkelan, ancaman, atau
melanggar moral.
d) Hukuman harus bersifat adil, konsisten dan segera.
e) Hukuman harus intens secara akal dan proporsional.
f) Bila memungkinkan, hukuman harus melibatkan biaya respons
(kehilangan hak-hak istimewa atau hadiah atau menarik diri dari perhatian)
daripada perlakuan permusuhan.
g) Bila memungkinkan, hukumannya harus terkait langsung dengan perilaku
agresif, memungkinkan anak untuk membuat restitasi, dan/atau
mempraktekkan perilaku alternatif yang lebih adaptif.
h) Jangan langsung memberikan penguatan positifsegera setelah hukuman,
anak mungkin belajar berperilaku agresif kemudian menanggung
hukuman untuk mendapatkan dukungan.
i) Menghentikan hukuman jika tidak segera efektif
Nama Konseli : ……………………………………..
Kelas/ No Absen : ……….. / ………………………….
Tema : Dampak Negative Perilaku Agresif
Petunjuk pengisian LKPD
a. Cermati beberapa kolom pernyataan dibawah ini
b. Rasakan dan bayangkan saudara berada dalam situasi tersebut!
c. Isian ini akan membantu saudara memiliki prilaku adaftif
d. Maka isilah dengan penuh kejujuran dan keterbukaan
2. Upaya- upaya apa yang telah dilkukan untuk mengurangi perilaku agresif!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………..………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Lampiran 1
INSTRUMEN EVALUASI PROSES
LAYANAN KONSELING KELOMPOK
Hari / tanggal :
Kelas :
Konselor/Guru BK : Moh Ghufron, S.Pd
Petunjuk
1. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia
2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Berikan jawaban
dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu jawaban yang paling
sesuai, pilih :
a. SB = jika hal ini dilakukan Konseli dengan sangat baik = Skor 4
b. B = jika hal ini dilakukan Konseli kelompok dengan baik = Skor 3
c. CB = jika hal ini dilakukan Konseli kelompok dengan cukup baik = Skor 2
d. KB = jika hal ini dilakukan Konseli kelompok dengan kurang baik = Skor 1
PILIHAN
NO ASPEK YANG DIOBSERVASI JAWABAN
SB B CB KB
Keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti layanan
1
konseling kelompok
Antusiasme anggota kelompok dalam setiap kegiatan
2
Konseling kelompok.
Perhatian Anggota kelompok saat pemimpin kelompok
3 menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan konseling
kelompok
Keberanian anggota kelompok bertanya ketika ada hal
4
kurang dimengerti
Partisipasi anggota kelompok berpendapat mengenai
5
permasalahan dalam konseling kelompok
Respon anggota kelompok ketika proses menemukan
6
alternatif masalah
Komunikasi antar anggota dalam kelompok bersama
7
anggota kelompok yang lain
Pemimpin kelompok dan anggota kelompok
8
mengembangkan hubungan positif dalam kelompok
Keaktifan Anggota kelompok dalam membuat komitmen
9
berasama
Keaktifan Anggota kelompok dalam menyimak aidio
10
relaksasi konseling kelompok
Kriteria Hasil
Rentangan Kategori
47-58 Sangat Baik
35-46 Baik
23-34 Cukup Baik
11-22 Kurang Baik
Lampiran 3
PENILAIAN HASIL
LAYANAN KONSELING KELOMPOK
Nama Siswa :……………………………………
Kelas : ...……………………………........
Topik : ...……………………………........
a. Pernyataan di bawah ini berisi tentang hasil yang anda peroleh setelah
mengikuti layanan Konseling kelompok.
b. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Berikan jawaban
dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu jawaban yang paling
sesuai, pilih :
- SS = jika Sangat Sesuai,
- S = jika Sesuai,
- CS = jika Cukup Sesuai,
- KS = jika Kurang Sesuai
c. Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar dan salah. Jawablah
semua pernyataan secara sungguh-sungguh dan jujur sesuai diri anda.
Hasil dari instrument ini tidak mempengaruhi nilai pelajaran anda di
sekolah, namun bermanfaat sebagai pertimbangan pemberian layanan
berikutnya. Atas bantuan dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.
Pilihan Jawaban
No Aspek yang dinilai
SS S CS KS