Anda di halaman 1dari 4

7.

Menurut lombroso seorang penjahat adalah orang yang


memiliki bakat untuk menjadi jahat. Bakat jahat tersebut
berasal dari keturunan secara genetik. Bakat jahat tersebut
juga tidak dapat ditolak serta tidak dapat dirubah. Melihat pada
teori tersebut patut dicermati bahwa teori ini memberikan
stigma buruk pada seseorang. Seorang anak penjahat akan
dianggap sebagai penjahat pula. Tentu saja teori ini
bertentangan dengan kodrat dan hakikat manusia sebagai
makhluk Allah SWT. Karena setiap bayi yang baru lahir adalah
bagaikan selembar kain putih yang suci dan bersih.
5. Aliran ini mendasarkan pada pandangan bahwa intelegensi
dan rasionalitas merupakan ciri fundamental manusia dan
menjadi dasar bagi penjelasan perilaku manusia, baik yang
bersifat perorangan maupun kelompok. Intelegensi mampu
membawa manusia untuk berbuat mengarahkan dirinya
sendiri, dalam arti lain ia adalah penguasa dari dirinya sendiri.
Ini adalah pokok pikiran aliran klasik dengan dilandasi
pemikiran yang demikian maka penjahat dilihat dari batasanbatasan perundang-undangan yang ada.
4. Secara yuridis, kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu
tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang
berlaku dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang
berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah
laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat
korban) dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi
sosial dari masyarakat
3. Metode pendekatan dalam mempelajari kriminologi :
Pendekatan deskriptif, yaitu memberikan gambarkan tewntang
kejahatan pelakunya melalui pengamatan observasi dan
pengumpulan fakta-fakta kejahatan dan pelakunya, seperti
jenis-jenis kejahatan, frekuensinya, jenis kelamin, umur dan
cirri-ciri lainnya. Secara sederhana, dalam pendekatan ini dapat
digambarakan tentang kejahatan (jenis belakang, reaksi
masayarakat dan lain-lain), serta korban.

pendekatan kasual tau etiologis, yaitu pendekatan dengan


menguanakan metode interprestasi terhadap fakta-fakta yang
diperoleh, guna factor penyebabnya . pendekatan kasual ini
juga dapat berupa suatu interpretasi fakta yang dapat
digunakan untuk mencari sebab dan musabab kejahatan baik
secara umum maupun kasusu-kasus secara individual.
Pendekatan sini disebut sebagai etilogi criminal
pendekatan normatif, yaitu melakukan atau telah pengkajian
fakta-fakta yang ditemukan berdasarkan asapek hukumnaya.
Apakah fakta-fakta itu merupakan suatu kejahtan atau tidak,
sehingga diharapkan dengan kriminologi berperan dalam
proses kriminalisasi dan de kriminalisasi dalam rangka
pembaruahan dalam hokum pidana.
1b. WME. Noach memberikan defenisi Kriminologi adalah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki gejala-gejala kejahatan dan
tingkah laku yang tidak senonoh, sebab-musabab serta akibatakibatnya
10. Persoalan labeling kedua (efek lebeling) adalah bagaimana
labeling mempengaruhi seseorang yang terkena label/cap.
Persoalan ini memeperlakukan lebeling sebagai variabel yang
independen atau variabel bebas /mempengaruhi. Dalam kaitan
ini, terdapat dua proses bagaimana labeling mempengaruhi
seseorang yang terkena cap/lebel untuk melakukan
penyimpangan tingkah lakunya.
1) Cap/label tersebut menarik perhatian pengamat dan
mengakibatkan pengamat selalu memperhatikannya dan
kemudian seterusnya cap/lebel itu di berikan padanya oleh si
pengamat.
2) Label atau cap tersebut sudah di adopsi oleh seseorang
dan mempengaruhi dirinya sehingga ia mengakui dengan
sendirinya sebagai mana cap/lebel itu di berikan padanya oleh
si pengamat.
15. Seperti yang dikemukakan oleh E.H.Sutherland dan Cressey
(Ramli Atmasasmita 1983:66) yang mengemukakan bahwa

dalam crime prevention dalam pelaksanaannya ada dua buah


metode yang dipakai untuk mengurangi frekuensi dari
kejahatan, yaitu :
Metode untuk mengurangi pengulangan dari kejahatan
Merupakan suatu cara yang ditujukan kepada pengurangan
jumlah residivis (pengulangan kejahatan) dengan suatu
pembinaan yang dilakukan secara konseptual.
Metode untuk mencegah the first crime
Merupakan satu cara yang ditujukan untuk mencegah
terjadinya kejahatan yang pertama kali (the first crime) yang
akan dilakukan oleh seseorang dan metode ini juga dikenal
sebagai metode prevention (preventif).
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa upaya
penanggulangan kejahatan mencakup aktivitas preventif dan
sekaligus berupaya untuk memperbaiki perilaku seseorang
yang telah dinyatakan bersalah (sebagai seorang narapidana)
di lembaga pemasyarakatan. Dengan kata lain upaya
penanggulangan kejahatan dapat dilakukan secara preventif
dan represif.
11. Dalam penjelasan tentang kejahatan, spiritualisme memiliki
perbedaan mendasar dengan metode penjelasan kriminologi
yang ada saat ini. Berbeda dengan teori- teori saat ini,
penjelasan spiritualisme memfokuskan perhatiannya pad
perbedaan antara kebaikan yang datang dari tuhan atau dewa
dan keburukan yang datang dari setan. Seseorang yang telah
melakukan kejahatan dipandang sebagai orang yang telah
terkena bujukan setan (evill/ demon).
6. mazhab ini dipengaruhi oleh determinisme ekonomi, bahwa
tingkat kejahatan adalah konsekuensi dari masyarakat kapitalis
akibat dari sistem ekonomiyang diwarnai penindasan terhadap
buruh, sehingga menciptakan faktor-faktor yang dapat
mendukung terjadinya kejahatan. Dalam perkembangannya,

ajaran ini menghubungkan kondisi kejahatan dengan kondisi


ekonomi yang dianggap memiliki hubungan sebab akibat.
13.

Anda mungkin juga menyukai