1. Siapakah antropolog Perancis yang memperkenalkan suatu ilmu pengetahuan baru yang
bersumber dari berbagai ilmu yang mempelajari masalah kejahatan sebagai masalah
manusia (Kriminologi) ?
5. Sebutkan dan jelaskan beberapa teori yang dapat dipergunakan untuk menganalisis
JAWABAN
1. Topinard
2. Ada 5 yaitu sebagai berikut :
Menurut Bonger :
b. Sosiologi criminal (Criminal Sociology), ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu
gejala masyarakat, pokok utama ilmu ini adalah, sampai dimana letak sebab-sebab kejahatan
dalam masyarakat
c. Psikhologi criminal (Criminal Psychology), ilmu pengetahuan tentang penjahat yang dilihat
dari sudut jiwanya.
d. Psikhopatologi dan Neuropatologi criminal, yaitu suatu ilmu tentang penjahat yang sakit jiwa
atau Urat Syaraf.
b. Politik criminal, usaha untuk menanggulangan kejahatan di mana suatu kejahatan telah
terjadi. Dalam hal ini dilihat bagaimana seseorang melakukan kejahatan. Jadi tidak
semata-mata penjatuhan sanksi.
menurut teori asosiasi diferensial, tingkah laku jahat dipelajari dalam kelompok
melalui interaksi dan komunikasi. Yang dipelajari dalam kelompok tersebut adalah teknik
untuk melakukan kejahatan dan alas an (nilai-nilai, motif, rasionalisasi dan tingkah laku )
yang mendukung perbuatan jahat tersebut.
Sudah menjadi kesepakatan diantara para penganut teori label bahwa proses
pemberian label merupakan penyebab seseorang untuk menjadi jahat. Menurut Romli
Atmasasmita, terdapat dua konsep penting dalam teori ini, yaitu, Primary Deviance:
Ditujukan kepada perbuatan pentimpangan tingkah laku awal serta Secondary Deviance
Berkaitan dengan reorganisasi psikologis dari pengalaman seseorang sebagai akibat dari
penangkapan dan cap sebagai penjahat. Sekali cap atau status ini dilekatkan pada
seseorang, maka sangat sulit orang yang bersangkutan untuk selanjutnya melepaskan diri
dari cap yang dimaksud dan kemudian akan mengidentifikasikan dirinya dengan cap yang
telah diberikan masyarakat terhadap dirinya.
D. Teori Konflik
Teori ini muncul tidak lama setelah teori label. Teori ini lebih menekankan pada
pola kejahatan yang ada dan mencoba untuk memeriksa atau meneliti pembentukan hukum
dan penerapan hokum pidana. Teori konflik pada hakikatnya merupakan cabang dari teori
label. Ada beberapa bentuk teori konflik yang yang mendasar pada suatu asumsi bahwa
konflik merupakan keadaan yang alamiah yang ada dalam masyarakat. Bentuk teori ini
terbagi atas dua bagian, yaitu Konflik Konservatif dan Radikal Konflik
E. Teori Kontrol
Pengertian teori kontrol merujuk kepada setiap perspektif yang membahas ihwal
pengendalian tingkah laku manusia. Teori kontrol merupakan suatu teori yang berusaha
mencari jawaban mengapa orang melakukan kejahatan. Berbeda dengan teori-teori yang
lain. Teori kontrol tidak lagi mempertanyakan mengapa orang melakukan kejahatan tetapi
mengubah pertanyaan tersebut menjadi; mengapa tidak semua orang melanggar hukum
atau mengapa orang taat pada hukum. Sehingga harus ada yang bisa mengontrol itu
semua, terhadap perbuatan kejahatan itu harus tersedia ancaman hukuman di dalam
undang-undang. Tidak boleh suatu perbuatan dipidana kalau perbuatan pidananya tersebut
belum diatur oleh undang-undang.
6. Teori Psikogenesis
Teori ini mengatakan bahwa perilaku kriminalitas timbul karena factor intelegensi,
ciri kepribadian, motivasi, sikap-sikap yang salah, fantasi, rasionalisasi, internalisasi diri
yang keliru, konflik batin, emosi yang kontroversial dan kecenderungan psikopatologis,
artinya perilaku jahat merupakan reaksi terhadap masalah psikis, misalnya pada keluarga
yang hancur akibat perceraian atau salah asuhan karena orangtua terlalu sibuk berkarier.
Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan adalah psikologis dari seorang
pelaku kejahatan, maksudnya adalah pelaku memberikan respons terhadap berbagai
macam tekanan kepribadian yang mendorong mereka untuk melakukan kejahatan. Faktor
ini didominasi karena pribadi seseorang yang tertekan dengan keadaan hidupnya yang tak
kunjung membaik, atau frustasi. Teori ini menggambarkan bahwa untuk melawan
kejahatan itu haruslah diadakan peningkatan di bidang ekonomi. Dengan kata lain
kemakmuran, keseimbangan dan keadilan sosial akan mengurangi terjadinya kejahatan.
7. 1. Terlantarnya anak-anak
2. Kesengsaraan
10. Kejahatan politik adalah yang meliputi penghianatan, spionase, sabotase, dan sebagainya.