Anda di halaman 1dari 4

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

NAMA : FAIZAL ROHMAN


NIM : 181185
MATA KULIAH : HUKUM PERSEROAN DAN PERBANKAN
SEMESTER/KELAS : VII/ C2
DOSEN PENGAMPU : HJ.HAPPY YULIA A, ST.,SH.,MKN.,MH

1. Jelaskan pengertian dari perusahaan menurut UU ?

Pengertian perusahaan
Menurut undang-undang nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan perusahaan adalah
bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan
serta berkedudukan dalam wilayah negara republik indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan san
atau laba

Pengertian perusahaan menurut undang-undang nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan
perusahaan adalah bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-
menerus dan didirikan serta berkedudukan dalam wilayah negara republik indonesia untuk tujuan
memperoleh keuntungan san atau laba

2. Jelaskan macam-macam perusahaan berdasarkan bentuknya dan hukum yang


mengaturnya ?

1. Perusahaan perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu orang
di mana keuntungan atas usaha tersebut juga sepenuhnya menjadi keuntungan satu orang tersebut hal
ini tentu memiliki konsekuensi tersendiri yang disebarkan keseluruhannya kepada orang tersebut dalam
hukum positif indonesia belum ditemukan satupun aturan hukum yang mengatur secara khusus tentang
badan usaha perseorangan perusahaan perseorangan biasanya memiliki nama perusahaan dagang ( pd)
usaha dagang (ud) usaha perseorangan (up) dan sebagainya perusahaan perseorangan menurut
undang-undang nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan undang-undang daftar perusahaan
termasuk perusahaan yang wajib didaftarkan ke kantor pendaftaran perusahaan

2. Maatschap atau persekutuan

Dasar hukum Maatschap ada pada pasal 1618 sampai pasal 1652 Bab VIII bagian satu buku III
Kuhp perdata) Maatschap atau persekutuan merupakan suatu perjanjian dengan mana dua orang atau
lebih mengikatkan diri untuk memasukkan suatu dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang terjadi karenanya (pasal 1618 KUHP Perdata). Maatschap atau persekutuan ini
memiliki karakter yang bersifat dua muka maksud dari masker cepat tua muka ialam Escape untuk
kegiatan yang bersifat komersial dan bisa untuk kegiatan yang bersifat non komersial termasuk dalam hal
ini untuk persekutuan persekutuan yang menjalankan profesi tetapi dalam praktek kebanyakan dipakai
ialah basket untuk kegiatan non komersial kegiatan profesi seperti persatuan diantara para Lawyer dalam
kuhp perdata tidak diatur, Bagaimana cara pendirian maatschap karena hubungan pada maatschap
terjadi hanya bersifat intern di antara para sekutu Dengan demikian tidak relevan untuk didaftarkan dan
diumumkan Meskipun tidak relevan untuk didaftarkan atau diumumkan tetapi dalam praktek maatschap
didirikan sampai Dengan penandatanganan akta pendiriannya dihadapan notaris demikian Mengingat
bahwa maatschape adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan suatu persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karena nya
(pasal 1618 KUHP Perdata)

22012022
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

3 Firma

Firma dari bahasa belanda vennootschap onder firma secara harfiah perserikatan dagang antara
beberapa perusahaan atau sering juga disebut fa adalah sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan
usaha antara dua orang atau lebih disebut firman dengan memakai nama bersama atau satu nama yang
digunakan bersama untuk memperluas usahanya firma fa ialah suatu persekutuan antara dua orang atau
lebih yang menjalankan badan usaha dengan nama bersama dan mempunyai tujuan untuk membagi
hasil yang didapat dari percobaan tersebut dalam mendirikan firma mempunyai anggota paling sedikit
dua orang atau lebih semua anggota mempunyai tanggung jawab terhadap perusahaan dalam
menyertakan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum di dalam akta pendirian firma Firma bukan
merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena tidak ada pemisahan harta kekayaan antara
persekutuan pribadi sekutu-sekutu setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan
tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Hukum dan HAM Firma berakhir apabila
jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir dasar hukum Firma diatur dalam
pasal 15 sampai 35 bab 3 bagian 1 buku 1 KUHD segala yang menjadi dasar hukum maatschap dan
Perjanjian perjanjian antara para pihak Firma merupakan perseorangan yang didirikan untuk melakukan
suatu usaha di bawah suatu nama bersama pasal 16 KUHD tata cara pendirian diatur dalam pasal 22 23
28 dan 29 KUHD.

4 CV

CV adalah berbentuk badan usaha kemitraan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dimana beberapa
anggota memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas dan beberapa anggota lainnya memiliki tanggung
jawab yang terbatas adalah singkatan dari commanditaire vennootschap yang merupakan jenis entitas
bisnis yang belum memiliki badan hukum pendirian CV atau asosiasi komanditer adalah menggunakan
akta dan harus terdaftar pemilik modal dalam CV atau persekutuan komanditer dibagi menjadi dua jenis
yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif Dasar hukum CV sama dengan dasar hukum Firma yakni segala yang
diatur dalam pasal 15 sampai 32 bab 3 bagian buku 1 KUHD serta perjanjian antar pihak memiliki
pengertian bahwa perseroan yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang atau disebut juga
perseroan komanditer jadikan antara seseorang aku antar beberapa orang Persero yang bertanggung
jawab secara tanggung renteng untuk keseluruhannya dan 1 orang atau lebih sebagai pemberi pinjaman
uang.

3. Bandingkan menurut saudara mana yang lebih baik mendirikan Firma atau CV,
Berikut alasannya ?

Mengingat CV diatur satu titel dengan Firma Fa dan diatur dalam satu titel ketiga bagian 1 buku 1
KUHD dan mengingat CV merupakan bentuk khusus dari firma, maka ketentuan pendirian Firma tersebut
diatas berlaku untuk CV sebagaimana salah satu karakteristik CV adalah pembatasan tanggung jawab
dari pada Sekutu diam, maka agar pembatasan tanggung jawab sekutu diam itu berlaku mutlak untuk
save haruslah minimal dibuat secara otentik dan didaftarkan ke PN di atas disebutkan bahwa CV
merupakan bentuk khusus dari firma, maka di mana letak toko Susan CV dibanding firma dalam Firma
semua sekutu saling bertanggung jawab secara tanggung renteng sampai kepada harta kekayaan
pribadinya untuk seluruh perikatan perikatan persekutuan pasal 18 KUHD sedangkan dalam CV ada dua
macam sekutu yaitu sekutu komplementer sekutu kerja sekutu aktif dan sekutu komanditer sekutu diam
sekutu pasif sekutu aktif merupakan sekutu yang bertanggung jawab penuh sampai pada harta kekayaan
pribadi, sedangkan sekutu pasif merupakan Itu yang hanya bertanggung jawab tidak lebih dari bagiannya
dalam persekutuan.

4. Apa perbedaan dari PT Tertutup dan PT Terbuka dan jelaskan masing-masing !

22012022
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

Pada dasarnya pengertian dari PT Terbuka maupun PT Tertutup tetap sama, yaitu badan hukum
yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Namun, PT Terbuka atau yang juga
dikenal dengan Perseroan Publik diharuskan untuk melakukan penawaran umum saham ke publik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Artinya, PT Terbuka bukan
hanya tunduk pada UUPT dan UU Cipta Kerja tetapi juga dengan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Hal ini jelas berbeda dengan PT Tertutup yang tidak melakukan penawaran sahamnya kepada
publik sehingga hanya tunduk pada UUPT dan UU Cipta Kerja. Adanya kewajiban untuk menawarkan
sahamnya ke publik membuat saham PT Terbuka biasanya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
sedangkan PT tertutup tidak perlu mendaftarkan sahamnya di BEI.Dalam PT Terbuka terdapat kriteria
jumlah pemegang saham dan kriteria modal disetor. PT Terbuka sendiri setidaknya harus memiliki 300
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah atau suatu jumlah
pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dalam peraturan pelaksananya. Sedangkan untuk
PT Tertutup dapat didirikan minimal oleh dua orang dengan modal minimal lima puluh juta rupiah.Selain
perbedaan di atas, PT Terbuka dan juga PT tertutup memiliki perbedaan dalam hal pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Umumnya RUPS untuk PT Tertutup dilaksanakan di tempat
kedudukan PT atau tempat PT melakukan kegiatan usahanya yang utama sebagaimana ditentukan
dalam anggaran dasar. Hal ini diatur lebih lanjut dalam Pasal 76 UUPT. Untuk PT Terbuka, RUPS bukan
hanya dapat dilakukan di tempat kedudukan PT dan tempat PT melakukan kegiatan usahanya melainkan
juga di tempat kedudukan bursa efek di mana saham perseroan tersebut dicatatkan. Pemanggilan RUPS
untuk PT Tertutup cukup dilakukan 14 hari sebelum tanggal RUPS dilaksanakan. Pemanggilan ini
dilakukan dengan surat tercatat dan/atau dengan iklan dalam surat kabar. Menurut Pasal 83 UUPT, PT
Terbuka sebelum melakukan pemanggilan RUPS wajib didahului dengan pengumuman mengenai akan
diadakan pemanggilan RUPS. Pengumuman kepada pemegang saham dilakukan 14 hari sebelum
pemanggilan dilakukan dan pemanggilan RUPS harus dilakukan paling lambat 21 hari sebelum RUPS
dilakukan. Pemanggilan RUPS untuk PT Terbuka yang sahamnya tercatat pada Bursa Efek dilakukan
minimal melalui :

- Satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.


- Situs web Bursa Efek
- Email Investor

Perlu diketahui, apabila PT Tertutup telah memenuhi kriteria sebagai PT Terbuka maka menurut
Pasal 24 ayat 1 UUPT, PT Tertutup wajib mengubah anggaran dasarnya paling lama 30 hari terhitung
sejak terpenuhinya kriteria tersebut. Ini berarti PT Tertutup harus merubah statusnya menjadi PT terbuka
apabila modal dan jumlah pemegang sahamnya telah memenuhi kriteria sebagai PT Terbuka.

5. Sebutkan dan jelaskan organ pembentuk Yayasan ?

1.Pembina Kedudukan pembina diatur dalam Pasal 28 ayat (1) UU Yayasan yang berbunyi
Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus
atau pengawas oleh undang-undang ini atau anggaran dasar. Berdasarkan kedudukan tersebut,
wewenang yang dimiliki Pembina mencakup: keputusan mengenai perubahan anggaran dasar;
pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas; penetapan kebijakan
umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan; pengesahan program kerja dan rancangan
anggaran tahunan Yayasan; dan penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran
Yayasan. Yang dapat diangkat sebagai anggota pembina adalah orang perseorangan sebagai pendiri
yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota pembina dinilai mempunyai
dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan. Jika karena sebab apapun yayasan

22012022
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

tidak mempunyai pembina, maka paling lambat 30 hari terhitung sejak kekosongan tersebut anggota
pengurus dan pengawas wajib mengadakan rapat gabungan untuk mengangkat pembina.

2.Pengurus Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan


berdasarkan Pasal 31 ayat (1) UU Yayasan. Pengurus yayasan merupakan orang perseorangan yang
cakap dan mampu melakukan perbuatan hukum. Pelarangan untuk merangkap jabatan sebagai anggota
pembina dan anggota pengawas juga diterapkan kepada pengurus berdasarkan Pasal 31 ayat (3) UU
Yayasan. Pengangkatan pengurus dilakukan oleh pembina berdasarkan hasil rapat pembina. Jangka
waktu sejak diangkatnya pengurus berdasarkan Pasal 32 ayat (1) UU Yayasan adalah lima tahun dan
dapat diangkat kembali sesuai dengan aturan anggaran dasar yayasan. Adapun susunan dari pengurus
sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara.
Pemberhentian pengurus dapat dilakukan setiap saat jika pembina menilai pengurus melakukan tindakan
yang merugikan yayasan. Pemberhentian tersebut dilakukan berdasarkan keputusan rapat pembina. Tata
cara dan susunan pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian pengurus diatur dalam anggaran
dasar. Terkait dengan pelaksanaan kepentingan dan tujuan yayasan, pengurus bertanggung jawab
penuh atas pelaksanaan tersebut serta berhak untuk mewakili yayasan baik di dalam maupun di luar
pengadilan. Dengan kewenangan tersebut, pengurus yang menjalankan tugas diluar ketentuan anggaran
dasar dan mengakibatkan kerugian bagi yayasan atau pihak ketiga bertanggung jawab penuh secara
pribadi atas kerugian yang ditimbulkan. Maka dari itu, Pengurusan harus dijalankan dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab berdasarkan Pasal 35 ayat (2) UU Yayasan. Kegiatan kepengurusan ternyata
boleh dilakukan oleh selain pengurus yaitu pelaksana kegiatan yayasan. Penjelasan Pasal 35 ayat (3)
menyebutkan pelaksana kegiatan sebagai pengurus harian yayasan yang melaksanakan kegiatan
yayasan sehari-hari. Berbeda dengan pengurus, pelaksana kegiatan dimungkinkan untuk mendapatkan
gaji atau upah atas pekerjaannya. Pengurus juga dapat memberhentikan atau mengangkat pelaksana
kegiatan selama ia melakukannya atas dasar itikad baik serta untuk kepentingan dan tujuan yayasan.

3.Pengawas Layaknya tugas komisaris dalam Perseroan Terbatas, Pengawas Yayasan adalah
organ yayasan yang betugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada pengurus dalam
menjalankan kegiatan yayasan. Yayasan paling kurang harus memiliki satu pengawas yang wewenang,
tugas dan tanggung jawabnya diatur dalam anggaran dasar yayasan. Pengawas yang dapat diangkat
oleh yayasan adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum. Pengawas yayasan
dapat diangkat dan diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan rapat pembina yang dilakukan
selaras dengan anggaran dasar. Pengangkatan pengawasan dilakukan untuk masa jabatan lima tahun
dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan. Jika terdapat hal-hal yang dinilai tidak sesuai
dengan tugas kepengurusan, pengawas dapat memberhentikan sementara pengurus dengan
menyebutkan alasannya dan melaporkan secara tertulis kepada pembina. Jika dalam kurun masa
jabatan pengawas melakukan kesalahan atau kelalaian yang menyebabkan yayasan pailit dan kekayaan
yayasan tidak cukup untuk menutup kerugian, maka setiap anggota pengawas bertanggung jawab secara
tanggung renteng atas kerugian tersebut. Namun bila anggota pengawas dapat membuktikan
sebaliknya, ia tidak ikut bertanggung jawab atas kerugian yayasan.

22012022

Anda mungkin juga menyukai