Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUKUM SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

SURAT UTANG NEGARA

DOSEN PENGAMPU : DR. SITI RODIAH, S.H., M.H

KELOMPOK 4

Muhammad Wildan (211000005)

Muhamad Faisal Firdaus (211000025)

Zanzibar Nurnajmuddin Sya (211000016)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................4
1.2.1 Apa Tujuan Surat Utang Negara? ............................................................................4
1.2.2 Apa dasar Hukum Surat Utang Negara? ..................................................................4
1.3 Tujuan ............................................................................................................................5
1.3.1 Memahami dan mengetahui Tujuan Surat Utang Negara .......................................5
1.3.2 Memahami dan mengetahui Dasar Hukum Surat Utang Negara ............................5
BAB II .......................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5

2.1 Surat Utang Negara (SUN) .............................................................................................5


A. Pengertian Surat Utang Negara ..................................................................................5
B. Tujuan Surat Utang Negara .........................................................................................6
C. Dasar Hukum Surat Utang Negara ..............................................................................7
BAB III ......................................................................................................................... 8

PENUTUPAN .............................................................................................................. 8

Kesimpulan ..........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9

2
.

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini yang berjudul “Surat Utang Negara”dapat tersusun sampai selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi khususnya kepada Ibu Dr. Siti Rodiah, S.H., M.H. selaku dosen mata
kuliah Hukum Surat Berharga dan Pasar Modal. dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini

Bandung, 20 Novemver 2023

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berinvestasi merupakan salah satu cara yang digunakan masyarakat untuk
mengalokasikan kelebihan uang yang dimilikinya. Terdapat beberapa jenis
investasi, termasuk investasi pasar modal. Seiring berjalannya waktu, pasar modal
kini tidak hanya tersedia di pasar modal konvensional, namun juga ada pasar
modal syariah.

Penerbitan surat utang negara pada awalnya dimaksudkan untuk


membiayai pelaksanaan program retrukturisasi dan rekapitalisasi perbankan akibat
adanya krisis keuangan dan moneter yang melanda negara kesatuan nerupblik
indonesia (NKRI) pada tahun 1997. Namun seiring perkembangan, penerbitan
surat utang dipandang sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan anggaran akibat defisit anggaran yang semakin meningkat dari tahun
ke tahun. Sampai saat ini. Salah satu bentuk pinjaman negara yang berupa surat
utang dinamakan Surat Utang Negara (SUN). Obligasi Negara Ritel/Obligasi Ritel
Indonesia (ORI). Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Serta Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) atau sukuk. Menurut perkembangan terakhir, pemerintah
terus menerbitkan berbagai seri Surat Berharga Negara (SBN) sebagai instrument
pinjaman negara. Obligasi Negara Ritel/Obligasi Ritel Indonesia merupakan salah
satu instrument sumber pembiayaan anggaran manakala terjadi defisit pada
APBN.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa Tujuan Surat Utang Negara?
1.2.2 Apa dasar Hukum Surat Utang Negara?

4
1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami dan mengetahui Tujuan Surat Utang Negara
1.3.2 Memahami dan mengetahui Dasar Hukum Surat Utang Negara

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Surat Utang Negara (SUN)

A. Pengertian Surat Utang Negara


SUN atau Surat Utang Negara adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah
yang berupa pengakuan utang dalam rupiah atau valuta asing yang pembayaran bunga
serta pokoknya dijamin oleh negara sesuai dengan masa berlakunya. Penerbitan SUN
memiliki tujuan spesifik. Kemudian, berdasarkan bentuknya, SUN dapat
diperjualbelikan pun tidak dapat diperjualbelikan.
Dari sisi pemerintah, SUN bermanfaat untuk mencari dana pembiayaan APBN.
Sementara itu, dari sisi pembeli atau investor, SUN adalah suatu produk keuangan yang
menawarkan keuntungan, dengan adanya pembayaran bunga atau kupon dan potensi
peningkatan harga (capital gain). Dalam bahasa awamnya, SUN ini adalah bukti
pemerintah berutang kepada investor dalam jangka waktu tertentu. Pemerintah
menjamin pembayaran bunga dan pokok dari SUN sesuai masa berlakunya. Pasal 1
angka 1 UU 24/2002 menerangkan bahwa Surat Utang Negara adalah surat berharga
yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang
dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai
dengan masa berlakunya.
SUN memiliki masa berlaku. Artinya, pemerintah akan mengembalikan dana
pokok investor setelah masanya habis atau sudah jatuh tempo. Jatuh tempo SUN ini

5
beragam mulai dari tiga bulan hingga 30 tahun. SUN dapat dimiliki investor institusi
ataupun investor perseorangan yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI),
dibuktikan dengan melampirkan KTP saat pembelian. SUN bisa didapatkan melalui
pasar perdana maupun pasar sekunder. Pasar Perdana adalah kegiatan penawaran dan
penjualan Surat Utang Negara untuk pertama kali, sedangkan Pasar Sekunder adalah
kegiatan perdagangan Surat Utang Negara yang telah dijual di Pasar Perdana.
SUN merupakan salah satu alternatif investasi yang relatif bebas risiko gagal
bayar. SUN memberikan peluang bagi investor dan pelaku pasar untuk melakukan
diversifikasi portofolionya guna memperkecil risiko investasi. Tingkat keuntungan
investasi pada SUN, sebagaimana pada obligasi pada umumnya bersumber dari
penghasilan kupon (bunga) dan potensi kenaikan harga (capital gain) dari harga
obligasi.
SUN merupakan instrumen investasi yang bebas risiko gagal bayar karena
pembayaran bunga/kupon dan pokoknya dijamin oleh UU SUN. Oleh karena itu, setiap
tahun Pemerintah menganggarkan pembayaran kupon maupun pokok SUN dalam
APBN.

B. Tujuan Surat Utang Negara


Penerbitan SUN dilakukan demi tujuan spesifik. Menurut Pasal 4 Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2002 menyebutkan bahwa tujuan dari penerbitan Surat Utang
Negara antara lain:

1. Untuk membiayai defisit APBN Jika suatu saat negara mengalami defisit maka
salah satu sumber pembiayaan berasal dari penerbitan SUN. Hal ini berdasarkan
atas perhitungan yang cermat dengan meminimalkan biaya utang pada anggaran
negara.

2. Menutup kekurangan kas jangka pendek

Surat Utang Negara dapat digunakan untuk menutup kekurangan kas jangka
pendek karena terjadi ketidaksesuaian antara arus kas penerimaan dengan arus kas

6
pengeluaran dari rekening kas negara dalam 1 tahun anggaran. Hal itu agar kegiatan
atau proyek yang ditetapkan dalam APBN tidak mengalami hambatan.

3. Mengelola Portofolio Negara

Pemerintah pusat memiliki wewenang untuk menerbitkan SUN atas izin DPR
dan dimasukkan dalam kerangka pengesahan APBN setelah konsultasi terlebih dahulu
dengan Bank Indonesia. Pemerintah wajib membayar keuntungan beserta pokok saat
jatuh tempo dengan dana yang sudah disediakan APBN.

C. Dasar Hukum Surat Utang Negara


Dasar hukum penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan pengelolaannya, yaitu
sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 149/PMK.08/2018 Tentang Pembelian


Kembali Surat Utang Negara sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 3/PMK.08/2021

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat


Utang Negara di Pasar Perdana.

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.08/2008 tentang Penjualan


SUN dalam Valuta Asing di Pasar Perdana Internasional, sebagaimana terakhir kali
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.08/2009.

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 66/KMK.01/2003 tentang Penunjukan


Bank Indonesia sebagai Agen untuk Melaksanakan Lelang Surat Utang Negara di
Pasar Perdana.

6. Peraturan Bank Indonesia mengenai peran Bank Indonesia sebagai penata


usaha SUN.

7. Surat Edaran Bank Indonesia mengenai peran Bank Indonesia sebagai penata
usaha SUN

7
Dasar hukum Surat Utang Negara (SUN) diatur dalam Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara atau UU 24/2002. Dengan adanya UU
24/2002, ada sejumlah kepastian hukum yang timbul, di antaranya adalah:

1. Penerbitan SUN hanya untuk tujuan tertentu.


2. Pemerintah wajib membayar bunga dan pokok SUN yang jatuh tempo.

3. Jumlah SUN yang akan diterbitkan setiap tahun anggaran harus


memperoleh persetujuan DPR dan dikonsultasikan kepada Bank Indonesia
terlebih dahulu.

4. Perdagangan SUN diatur dan diawasi oleh instansi berwenang.

5. Memberikan sanksi hukum terhadap pemalsuan dan penerbitan SUN


oleh pihak yang tidak berwenang.

BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa obligasi yang pemerintah RI
keluarkan untuk membiayai kebutuhan negeri. Pemerintah membuka kesempatan bagi
masyarakat Indonesia berkontribusi langsung dalam pembangunan Indonesia. Jenis
SUN antara lain Obligasi Negara dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Manfaat
SUN adalah memenuhi biaya kebutuhan anggaran negeri, menutup defisit APBN, dan
mengelola portofolio negeri. Bagi investor, SUN bisa menjadi agunan dan menjadi
instrumen investasi berisiko rendah dengan imbal hasil optimal

8
Saran

Saran dalam penulisan hasil karya tulis ini adalah, Bagi para investor yang ingin
menginvestasikan dananya dalam Surat Utang Negara hendaknya memperhatikan
berapa faktor persentasi diantaranya bunga, serta kelemahan, kelebihan dari masing-
masing jenis investasi. Karena kelemahan dan kekurangan surat utang Negara adalah
petunjuk untuk memastikan berinvestasi serta perusahaan yang menerbitkan serta
waktu dan tata cara berinvestasi dalam Surat Utang Negara.

DAFTAR PUSTAKA

https://kemenkeupedia.kemenkeu.go.id/search/konten/11489-dasar-hukum-
penerbitan-surat-utang-negara-sun

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/08~PMK.08~2009Per.htm

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/67#:~:text=Surat%20
Utang%20Negara%20(SUN)%20merupakan,dan%20Belanja%20Negara%20(
APBN).

https://ritaelfianis.id/surat-utang-negara/

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh/article/view/47090/21950

Anda mungkin juga menyukai