Anda di halaman 1dari 9

OBLIGASI

Kelompok 1
NAMA :

Jimmi Rolly Hengki sinurat 19150023 -Muh Dicci Chandra 19153132


-Yuanda eski dongoran 19150089 -Rani Sonia pardede 19150023
-Ida parwati 19150069 -Rizki zarudin tambunan 19150048
-Ivanika Satria 19150040 -Bima sucahyo 19150033
-Rahmat hidayat 19150084
PENGERTIAN

 Obligasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “obligate” yang dalam bahasa
Indonesia disebut dengan “obligasi” yang berarti kontrak.

 Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh entitas pemerintahan atau
perusahaan dengan jangka waktu tertentu.

 Undang-Undang No. 24 Tahun 2002


Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang
dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga
dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya.
JENIS – JENIS

1. Obligasi Pemerintah

Surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah dan Rupiah yang

pembayaran bunga dan pokok nya dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia sampai dengan

jatuh tempo.

2. Obligasi Pemerintah Ritel/Surat Berharga negara (SBN)

Surat Berharga Negara untuk investor ritel adalah produk investasi yang diterbitkan oleh

pemerintah dan dijual kepada individu Warga Negara Indonesia (WNI) melalui Agen Penjual.

Terdiri dari 2 jenis yaitu konvensional dan syariah, untuk konvensional dikenal dengan Obligasi

Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR). Sedangkan jenis syariah adalah Sukuk Negara

Ritel (SR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST).


CONTOH OBLIGASI

Obligasi korporasi yang merupakan obligasi yang diterbitkan oleh

perusahaan swasta nasional termasuk BUMN dan BUMD.

Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan oleh

pemerintah sesuai dengan UU No.24/2002.

Sukuk korporasi yang merupakan instrumen berpendapatan tetap yang

diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam & LK

Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.


 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang merupakan surat

berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah

Islam sesuai dengan Undang-Undang No.19/2008 Tentang Surat

Berharga Syariah Negara (SBSN).

 Efek Beragun Aset (EBA) yang merupakan efek bersifat utang yang

diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.


 kelebihan obligasi

 1. Mudah diperdagangkan di pasar sekunder yang diatur dalam


mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI) atau transaksi di luar
bursa.
 2. Keuntungan obligasi diperoleh dari kupon bunga dan selisih
harga ketika dibeli dan dijual kembali.
 3. Lebih aman karena pembayaran kupon dan pokok obligasi
dijamin dalam UU No 19 Tahun 2008 yang mengatur tentang
surat berharga negara.
 4. Bisa dijaminkan sebagai agunan terutama untuk obligasi
negara.
Kekurangan Obligasi

 1. Penerbit obligasi berisiko gagal bayar dan konsekuensinya


investor tidak memperoleh untung serta tidak mendapatkan
kembali seluruh pokok utang. Namun, kekurangan ini tidak
berlaku pada obligasi negara yang terlindungi undang-undang.
 2. Rentan terhadap perubahan suku bunga, ekonomi, dan
kondisi politik yang tidak stabil. Perubahan-perubahan
tersebut berdampak pada pasar keuangan.
 3. Menjual obligasi sebelum jatuh tempo di Pasar Sekunder
menimbulkan kerugian bagi investor karena harga jualnya
lebih rendah dari harga belinya.
Pembagian jenis obligasi

 Obligasi terbagi menjadi dua berdasarkan nominalnya


 1. Obligasi Konvensional, yaitu surat utang yang mempunyai nilai nominal besar, kurang lebih sebesar Rp1 miliar per lot.
 2. Obligasi Ritel, yaitu surat utang yang mempunyai nilai nominal kecil, misalnya Rp1 juta per lot.
 Obligasi terbagi menjadi tiga berdasarkan penerbitnya
 1. Corporate Bonds merupakan obligasi yang diterbitkan perusahaan baik perusahaan pemerintah (BUMN) maupun
swasta dengan masa jatuh tempo minimal satu tahun.  Misalnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menerbitkan
obligasi senilai Rp2 triliun pada tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap (fixed coupon) yang berjangka lima tahun.
 2. Government Bonds Merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah. Obligasi pemerintah Indonesia terbagi lagi
menjadi beberapa jenis antara lain Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SukRi), Saving Bond Ritel (SBR)
dan Sukuk Negara Tabungan (ST).
 3. Municipal Bonds merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah dengan tujuan untuk membiayai
pembangunan yang berhubungan kepentingan publik.
 Obligasi terbagi menjadi dua jenis berdasarkan imbal hasil
 1. Obligasi konvensional yakni surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan pinjaman sebagai
tambahan modal dengan memberikan bunga/ imbal hasil kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
 2. Obligasi syariah (sukuk) yakni surat utang yang memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang perhitungannya
berdasarkan prinsip syariah Islam dan tidak mengandung unsur riba. Imbal hasil sukuk dibayarkan secara berkala dalam
periode tertentu.
 Karakteristik Obligasi
 Obligasi memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis surat berharga lainnya, yaitu:
 Nilai Obligasi
 Pihak yang berperan dalam mengeluarkan obligasi harus memberikan informasi terkait jumlah uang yang dibutuhkan,
atau sering disebut dengan jumlah emisi obligasi. Besaran jumlah obligasi yang dikeluarkan ini harus ditentukan oleh
aliran arus kas, performa perusahaan dan besarnya keperluan bisnis.
 Jangka Waktu Obligasi
 Obligasi memiliki jangka waktu mulai dari 1 tahun – 10 tahun. Tapi, umumnya jatuh tempo suatu obligasi adalah 5 tahun.
Biasanya, para investor lebih memilih obligasi jangka pendek karena memiliki nilai risiko yang kecil.
 Principal dan Coupon Rate
 Principal rate adalah suatu nominal uang yang harus dikeluarkan para penerbit obligasi pada pemegang obligasi pada
masa jatuh tempo. Nilai principal rate ini erat kaitannya dengan redemption value, maturity value, par value or face value.
 Disisi lain, coupon rate adalah suatu tingkatan bunga yang wajib dibayarkan oleh para penerbit obligasi pada pemegang
obligasi di setiap tahunnya.
 Jadwal Pembayaran
 Pembayaran kupon obligasi harus dilakukan oleh sanga penerbit obligasi secara berkala sesuai dengan kesepakatan
yang sudah ditetapkan. Seperti per tiga semester, per semester atau triwulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai