Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUKUM SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL


SURAT UTANG NEGARA

DOSEN PENGAMPU : DR. SITI RODIAH, S.H., M.H

KELOMPOK 8

VANNY ELVAHIRA 211000090

SADDAM ARDIWINATA 211000095

KELVIN SATRIA YUDHA 211000101

KEISYA ALIFIA K 211000113

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.2.1 Apa pengertian dari Surat Utang Negara?...............................................................4
1.2.2 Apa Tujuan Surat Utang Negara?............................................................................4
1.2.3 Apa dasar Hukum Surat Utang Negara?..................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................4
1.3.1 Memahami dan mengetahui makna Surat Utang Negara.......................................4
1.3.2 Memahami dan mengetahui Tujuan Surat Utang Negara.......................................4
1.3.3 Memahami dan mengetahui Dasar Hukum Surat Utang Negara............................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................4

2.1 Surat Utang Negara (SUN).............................................................................................4


2.1.1 Pengertian Surat Utang Negara..............................................................................4
2.1.2 Tujuan Surat Utang Negara....................................................................................6
2.1.3 Dasar Hukum Surat Utang Negara.........................................................................7
BAB III PENUTUPAN................................................................................................8

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Surat Utang Negara”. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini maka kami mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Dr. Siti Rodiah, S.H., M.H. selaku dosen mata kuliah Hukum Surat
Berharga dan Pasar Modal di Fakultas Hukum Universitas Pasundan. Selain itu, kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah singkat ini.

Harapan kami, makalah ini bisa memberikan manfaat sebesar mungkin bagi
siapa pun yang membacanya. Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
diharapkan dapat membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat
bagi kami selaku penyusun dan para pembaca.

Bandung, 4 Novemver 2023

Kelompok 4 Hukum Surat Berharga dan Pasar Modal (R)

3
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Berinvestasi merupakan salah satu cara yang digunakan
masyarakat untuk mengalokasikan kelebihan uang yang dimilikinya.
Terdapat beberapa jenis investasi, termasuk investasi pasar modal.
Seiring berjalannya waktu, pasar modal kini tidak hanya tersedia di
pasar modal konvensional, namun juga ada pasar modal syariah.
Salah satu instrumen investasi yang umum adalah Surat
Berharga Negara (SBN). SBN merupakan jaminan negara berupa surat
konfirmasi utang dalam mata uang Rupiah atau Valuta asing termasuk
Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Ritel Negara (ORI), Surat
Perbendaharaan Negara (SPN) dan Surat Berharga Syariah Negara,
dimana pembayaran , bunga dan pokok dijamin oleh Negara Republik
Indonesia. SUN dan pengelolaan diatur dalam Undang-Undang No. 24
Tahun 2002, yang terdiri dari SPN dan Obligasi Negara. SUN
digunakan oleh pemerintah untuk membiayai kebutuhan anggaran
pemerintah seperti untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).

I.2 Rumusan Masalah


I.2.1 Apa pengertian dari Surat Utang Negara?
I.2.2 Apa Tujuan Surat Utang Negara?
I.2.3 Apa dasar Hukum Surat Utang Negara?

I.3 Tujuan
I.3.1 Memahami dan mengetahui makna Surat Utang Negara
I.3.2 Memahami dan mengetahui Tujuan Surat Utang Negara
I.3.3 Memahami dan mengetahui Dasar Hukum Surat Utang Negara

4
BAB II PEMBAHASAN

II.1 Surat Utang Negara (SUN)


II.1.1 Pengertian Surat Utang Negara
SUN atau Surat Utang Negara adalah surat berharga
yang diterbitkan pemerintah yang berupa pengakuan utang
dalam rupiah atau valuta asing yang pembayaran bunga serta
pokoknya dijamin oleh negara sesuai dengan masa
berlakunya. Penerbitan SUN memiliki tujuan spesifik.
Kemudian, berdasarkan bentuknya, SUN dapat
diperjualbelikan pun tidak dapat diperjualbelikan.
Dari sisi pemerintah, SUN bermanfaat untuk mencari
dana pembiayaan APBN. Sementara itu, dari sisi pembeli
atau investor, SUN adalah suatu produk keuangan yang
menawarkan keuntungan, dengan adanya pembayaran bunga
atau kupon dan potensi peningkatan harga (capital gain).
Dalam bahasa awamnya, SUN ini adalah bukti
pemerintah berutang kepada investor dalam jangka waktu
tertentu. Pemerintah menjamin pembayaran bunga dan pokok
dari SUN sesuai masa berlakunya.
Pasal 1 angka 1 UU 24/2002 menerangkan bahwa Surat
Utang Negara adalah surat berharga yang berupa surat
pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta
asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh
Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
SUN memiliki masa berlaku. Artinya, pemerintah akan
mengembalikan dana pokok investor setelah masanya habis
atau sudah jatuh tempo. Jatuh tempo SUN ini beragam mulai
dari tiga bulan hingga 30 tahun.
SUN dapat dimiliki investor institusi ataupun investor
perseorangan yang merupakan Warga Negara Indonesia

5
(WNI), dibuktikan dengan melampirkan KTP saat
pembelian. SUN bisa didapatkan melalui pasar perdana
maupun pasar sekunder. Pasar Perdana adalah kegiatan
penawaran dan penjualan Surat Utang Negara untuk pertama
kali, sedangkan Pasar Sekunder adalah kegiatan perdagangan
Surat Utang Negara yang telah dijual di Pasar Perdana.
SUN merupakan salah satu alternatif investasi yang
relatif bebas risiko gagal bayar. SUN memberikan peluang
bagi investor dan pelaku pasar untuk melakukan diversifikasi
portofolionya guna memperkecil risiko investasi. Tingkat
keuntungan investasi pada SUN, sebagaimana pada obligasi
pada umumnya bersumber dari penghasilan kupon (bunga)
dan potensi kenaikan harga (capital gain) dari harga obligasi.
SUN merupakan instrumen investasi yang bebas risiko
gagal bayar karena pembayaran bunga/kupon dan pokoknya
dijamin oleh UU SUN. Oleh karena itu, setiap tahun
Pemerintah menganggarkan pembayaran kupon maupun
pokok SUN dalam APBN.

II.1.2 Tujuan Surat Utang Negara


Penerbitan SUN dilakukan demi tujuan spesifik.
Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002
menyebutkan bahwa tujuan dari penerbitan Surat Utang Negara
antara lain:

1. Untuk membiayai defisit APBN Jika suatu saat


negara mengalami defisit maka salah satu sumber
pembiayaan berasal dari penerbitan SUN. Hal ini
berdasarkan atas perhitungan yang cermat dengan
meminimalkan biaya utang pada anggaran negara.

6
2. Menutup kekurangan kas jangka pendek

Surat Utang Negara dapat digunakan untuk menutup


kekurangan kas jangka pendek karena terjadi ketidaksesuaian
antara arus kas penerimaan dengan arus kas pengeluaran dari
rekening kas negara dalam 1 tahun anggaran. Hal itu agar
kegiatan atau proyek yang ditetapkan dalam APBN tidak
mengalami hambatan.

3. Mengelola Portofolio Negara

Pemerintah pusat memiliki wewenang untuk


menerbitkan SUN atas izin DPR dan dimasukkan dalam
kerangka pengesahan APBN setelah konsultasi terlebih dahulu
dengan Bank Indonesia. Pemerintah wajib membayar
keuntungan beserta pokok saat jatuh tempo dengan dana yang
sudah disediakan APBN.

II.1.3 Dasar Hukum Surat Utang Negara


Dasar hukum penerbitan Surat Utang Negara (SUN)
dan pengelolaannya, yaitu sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang


Surat Utang Negara.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


149/PMK.08/2018 Tentang Pembelian Kembali Surat Utang
Negara sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 3/PMK.08/2021

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar
Perdana.

7
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
217/PMK.08/2008 tentang Penjualan SUN dalam Valuta
Asing di Pasar Perdana Internasional, sebagaimana terakhir
kali diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
170/PMK.08/2009.

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor


66/KMK.01/2003 tentang Penunjukan Bank Indonesia
sebagai Agen untuk Melaksanakan Lelang Surat Utang
Negara di Pasar Perdana.

6. Peraturan Bank Indonesia mengenai peran Bank


Indonesia sebagai penata usaha SUN.

7. Surat Edaran Bank Indonesia mengenai peran Bank


Indonesia sebagai penata usaha SUN

Dasar hukum Surat Utang Negara (SUN) diatur dalam


Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang
Negara atau UU 24/2002. Dengan adanya UU 24/2002, ada
sejumlah kepastian hukum yang timbul, di antaranya adalah:

1. Penerbitan SUN hanya untuk tujuan tertentu.


2. Pemerintah wajib membayar bunga dan pokok
SUN yang jatuh tempo.
3. Jumlah SUN yang akan diterbitkan setiap tahun
anggaran harus memperoleh persetujuan DPR
dan dikonsultasikan kepada Bank Indonesia
terlebih dahulu.
4. Perdagangan SUN diatur dan diawasi oleh
instansi berwenang.
5. Memberikan sanksi hukum terhadap pemalsuan
dan penerbitan SUN oleh pihak yang tidak
berwenang.

8
BAB III PENUTUPAN

III.1 Kesimpulan
Surat utang negara merupakan perangkat yang
dilahirkan oleh pemerintah yang berfungsi untuk mendanai
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Surat utang
negara diterbitkan secara resmi oleh pemerintah sesuai dengan
ketentuan Undang-undang No. 24 Tahun 2002 yang memiliki
fondasi hukum dari negara. Surat utang negara bisa dimiliki
oleh siapa saja baik investor institusi ataupun investor
perorangan. Surat utang negara adalah suatu kreasi keuangan
yang menawarkan dengan adanya pembayaran bunga atau
kupon serta potensi peningkatan harga. Pihak negara
diwajibkan membayar bunga dan pokok surat utang negara
yang sudah jatuh tempo. Melakukan pendanaan pada instrumen
investasi terbilang aman dikarenakan telah dijamin oleh negara
dan juga pihak-pihak yang berwenang.

III.1.1 Saran

Dari kesimpulan diatas, saran dalam penulisan hasil


karya tulis ini adalah, Bagi para calon investor yang ingin
menginvestasikan dananya dalam Surat Utang Negara
hendaknya memperhatikan berapa persentasi bunganya, serta
kelemahan, kelebihan dari masing-masing jenis investasi.
Karena kelemahan dan kekurangan surat utang Negara adalah
petunjuk untuk memastikan berinvestasi serta perusahaan
yang menerbitkan serta waktu dan tata cara berinvestasi
dalam Surat Utang Negara.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://kemenkeupedia.kemenkeu.go.id/search/konten/11489-dasar-hukum-
penerbitan-surat-utang-negara-sun

https://money.kompas.com/read/2023/05/07/084903026/pahami-ini-pengertian-
surat-utang-negara-dan-jenisnya#google_vignette

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/08~PMK.08~2009Per.htm

https://www.bareksa.com/berita/berita-ekonomi-terkini/2018-07-30/pengertian-
surat-utang-negara-jenis-dan-manfaatnya

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/67#:~:text=Surat
%20Utang%20Negara%20(SUN)%20merupakan,dan%20Belanja%20Negara
%20(APBN).

https://ritaelfianis.id/surat-utang-negara/

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh/article/view/47090/21950

10

Anda mungkin juga menyukai