Makalah:
Disusun Oleh:
Maihatun Hasanah
FAKULTAS SYARI'AH
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
(www.ojk.go.id).
B. Pengertian Obligasi dan Sukuk
2
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 8, No.1,April 2011 : 31-39
6
Muhamamd Kamal Zubair Dalam pemahaman praktisnya, Sukuk
merupakan bukti (claim) kepemilikan.3
3
Muhammad Kamal Zubair, Obligasi dan Sukuk dalam perspektif keuangan Islam (Jurnal: Asy-Syir’ah,
Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Vol. 46 No. 1 Januari-Juni 2012)
4
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktik Pasar Modal Syariah (Bandung: Pustaka Setia, 2013) hal.
174-175.
7
C. Obligasi dan Sukuk dalam Perspektif Fiqih
Obligasi syariah atau juga yang biasa dipahami dengan sukuk berasal
dari Bahasa Arab. Dalam Bahasa arab sukuk merupakan bentuk dari kata Sakk
yang mempunyai arti lembaran kontrak ataupun dokumen yang sama dengan
catatan dan sertifikat (Ibrahim, 2013).5
5
JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016
8
berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten
kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar
pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa hasil/margin/fee serta
membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
9
Kedua, ketentuan khusus:
a. Mudharabah (Mugaradah)/Qirad.
b. Musyarakah
c. Murabahah.
d. Salam.
e. Istishna'.
f. ljarah
2. Jenis
usaha yang dilakukan Emiten (mudarib)tidak boleh bertentangan
dengan syariah dengan memperhatikan substansi Fatwa DSN-MUI
Nomor 20/DSN- MUIIV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk
Reksa Dana Syariah;
3. Pendapatan
(hasil) investasi yang dibagikan Emiten (mudarib) kepada pemegang
Obligasi Syariah Mudharabah (shahibul mal)harus bersih dari unsur non halal;
4. Pendapatan
(hasil) yang diperoleh pemegang Obligasi Syariah sesuai akad yang
digunakan;
5. Pemindahan
kepemilikan obligasi syariah mengikuti akad-akad yang digunakan.
Adapun
landasan hukum yang menjadi pegangan DSN-MUI dalam
menetapkan bolehnya penggunaan obligasi adalah:6
1. Q. S.al-Maidah [5]:1
6
Muhammad Firdaus,dkk.(cd.),Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah;Konsep Dasar Obligasi
Syariah,Jakarta:Renaisan,2005,hal 77-79
10
2.Q.S.al-Isra’[17]:34,
3.Q.S.al-Baqarah [2]:275,
5 H.R. Ibnu Majah, “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan diri
orang lain. ”
6. Kaidah Fiqh:
a.“Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang
mengharamkannya”;
b.“Kesulitan dapat menarik kemudahan”;
c.“Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat/ kebiasaan sama dengan sesuatu yang
berlaku berdasarkan syara(selama tidak bertentangan dengan syariah).”
11
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Kamal Zubair, Obligasi dan Sukuk dalam perspektif keuangan Islam
(Jurnal: Asy-Syir’ah, Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Vol. 46 No. 1 Januari-Juni
2012
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktik Pasar Modal Syariah (Bandung:
Pustaka Setia, 2013)
14