Anda di halaman 1dari 59

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama

nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan

judul Saham dan Obligasi guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika Bisnis.

Tak lupa kami sebagai penulis menghaturkan shalawat beserta salam kepada Nabi besar kita

Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-Quran dan sunnah untuk

keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan untuk memenuhi syarat penilaian

pada semester II di mata kuliah Matematika Bisnis. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak-

banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan

selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah

ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca

demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Mei 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
Makalah Saham dan Obligasi 1 | P a g e
KATA PENGANTAR....1

DAFTAR ISI...2

BAB I PENDAHULUAN...3
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.4


A. PENGERTIAN SAHAM DAN OBLIGASI
B. PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI

BAB III ANALISIS PEMBAHASAN8


SAHAM
OBLIGASI
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......41

DAFTAR PUSTAKA...43

LAMPIRAN..44

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah Saham dan Obligasi 2 | P a g e
Dimasa dewasa ini banyak dari kalangan masyarakat yang menjalankan kegiatan
inventasi. Investasi pada dasarnya adalah kreatifitas seseorang untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam berinvestasi terdapat begitu banyak alternatif yang dapat digunakan oleh
masyarakat pemodal untuk melakukan investasi yang di inginkan, misalnya investasi dapat
dilakukan antara lain menabung, membeli tanah dan bangunan, membeli emas, maupun
membeli surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Namun, dari begitu banyaknya
alternatif investasi, masyarakat pemodal belum terlalu mengetahui alternatif yang dapat
memberikan dia keuntungan yang besar.
Beberapa orang beranggapan bahwa berinvestasi dengan cara membeli properti, tanah,
emas adalah alternatif investasi yang sangat menjanjikan, padahal berinvestasi di alternatif ini
selain memiliki pengembalian yang rendah juga memiliki risiko yang cukup besar. Misalnya
saja berinvestasi dengan cara membeli properti (rumah dan tanah), mungkin masyarakat
pemodal beranggapan bahwa berinvestasi di alternatif ini sangat menjanjikan karena harganya
semakin lama semakin tinggi padahal alternatif ini memiliki risiko yang cukup tinggi seperti
tergusur ataupun kebakaran.
Saham dan obligasi merupakan alternatif investasi yang sangat menjanjikan, namun,
masih banyak masyarakat pemodal yang belum menanamkan kelebihan dananya untuk
berinvestasi di saham dan obligasi di karenakan masyarakat pemodal belum mengetahui
keuntungan yang dapat diberikan saham dan obligasi. Dalam kegiatan investasi tersebut pada
umumnya dikoordinasikan oleh suatu lembaga, yaitu bursa efek, yang mana dalam
kegiatannya selalu diawasi oleh BAPEPAM. Dalam kegiatan investasi tersebut, sebagaimana
yang kita ketahui bersama pada pasar modal terdapat beberapa instrument investasi yang
sering digunakan sebagai alternatif kegiatan investasi ini
Secara sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan dan yang
menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Di Indonesia sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas
Unjuk. Contoh obligasi atas Unjuk dapat dilihat seperti spesimen obligasi yang bunga 18%
pertahun. Kalau diamati tanggal 1 Februari 1997, kupon bunga sebanyak 32 lembar
dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan dapat dilepaskan untuk
memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini mempunyai nilai nominal Rp. 50 Milyar.

Makalah Saham dan Obligasi 3 | P a g e


Berbeda dengan obligasi atas Nama untuk pokok pinjaman, nama pemilik tercantum
dalam sertifikat obligasi beserta kupon bunga. Sedangkan bagi obligasi atas Nama untuk
bunga, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan alamat pemilik
dicatat perusahaan emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga. Kemudian bagi
obligasi atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi,
akan tetapi tidak ada kupon dan bunga langsung disampaikan kepada pemilik yang namanya
tercantum diperusahaan emiten.

1.2 Rumusan masalah


A. PENGERTIAN SAHAM DAN OBLIGASI
B. PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI
C. JENIS-JENIS SAHAM DAN OBLIGASI

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari saham dan obligasi.
2. Untuk mengetahui perbedaan diantara saham dan obligasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis saham dan obligasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN SAHAM DAN OBLIGASI


Makalah Saham dan Obligasi 4 | P a g e
1.1 PENGERTIAN SAHAM
Dalam bahasa Belanda saham disebut aandeel, dan dalam bahasa Inggris disebut
dengan share, dalam bahasa Jerman disebut aktie, dan dalam bahasa Perancis
disebut action. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan
kata saham di dalamnya sebagai tanda bukti pemilikan sebagian dari modal perseroan.
Saham adalah surat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan yang melakukan
penawaran umum (go public) dalam nominal dan persentase tertentu. Sementara itu,
saham merupakan jumlah satuan dari modal kooperatif yang sama jumlahnya bisa diputar
dengan berbagai cara berdagang, dan harganya bisa berubah sewaktu-waktu tergantung
keuntungan dan kerugian atau kinerja perusahaan tersebut.
Ada berbagai definisi saham yang telah dikemukakan oleh para ahli maupun berbagai
buku-buku teks, antara lain:
Menurut Gitman: Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan
perusahaan. (Gitman:2000, 7)
Menurut Bernstein: Saham adalah selembar kertas yang menyatakan kepemilikan dari
sebagian perusahaaan. (Bernstein:1995, 197)
Menurut Mishkin: Saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap
pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim
atas pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang
meminjamkan, sering juga disebut instrumen keuangan. (Mishkin:2001, 4).
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa saham menunjukkan
kepemilikan atas suatu perusahaan dan memberikan hak kepada pemiliknya. Kepemilikan
tersebut memberikan kontribusi kepada pemegangnya berupa return yang dapat
diperolehnya, yaitu keuntungan modal (capital gain) atas saham yang memiliki harga jual
lebih tinggi daripada harga belinya, atau deviden atas saham tersebut. Di samping hak
lainnya non-financial-benefit berupa hak suara dalam RUPS. Peluang untuk mendapatkan
return dari capital gain ini memotivasi para investor untuk melakukan perdagangan
saham di pasar modal (Bursa Efek).

1.2 PENGERTIAN OBLIGASI


Kata obligasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu obligatie atau obligaat, yang berarti
kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan atau surat hutang suatu pinjaman Negara atau
daerah atau perseroan dengan bunga tetap. Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995,

Makalah Saham dan Obligasi 5 | P a g e


Obligasi Konvensional yaitu surat berharga jangka panjang yang bersifat hutang yang
dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi dengan kewajiban membayar bunga
pada periode tertentu dan melunasi pokok pada saat jatuh tempo.
Obligasi merupakan instrumen utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh
modal. Jangka waktu jatuh tempo dari suatu obligasi adalah jumlah tahun yang telah
dijanjikan oleh emiten untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, jatuh tempo dari
obligasi mengacu pada tanggal berakhirnya eksistensi utang tersebut dan hari dimana
emiten akan menebus obligasi dengan membayar jumlah yang terutang.

B. PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI


Perbedaan Antara Saham dengan Obligasi
a. Penghasilan pemilik saham disebut sebagai deviden dimana frekuensi penghasilan
yang dia terima tidak ditentukan sedangkan pada pemilik obligasi, penghasilan yang
diterima sudah disebutkan pada surat obligasi dengan tingkat bunga yang sudah
disesuaikan untuk jangka waktu tertentu.
b. Keuntungan investasi yang didapatkan oleh pemegang saham bergantung pada
keuntungan perusahaan sehingga tidak bisa ditentukan secara tetap. Bahkan dalam
beberapa kasus jika perusahaan merugi maka Anda selaku pemegang saham juga
merasakan imbasnya. Sedangkan pemegang obligasi keuntungannya sudah dapat
dipastikan karena pada faktanya tidak memiliki hubungan dengan perusahaan.
c. Harga investasi saham tidak bisa dipastikan dan cukup sulit untuk diprediksi.
Terkadang harga saham bisa naik namun tidak jarang juga turun, bergantung pada
perkembangan perusahaan. Sedangkan harga obligasi biasanya relatif stabil dan
sensitif terhadap suku bunga dan tingkat inflasi.
d. Bentuk kepemilikan pada saham adalah pemegang saham memiliki hak milik terhadap
perusahaan tertentu, sedangkan bentuk kepemilikan pada obligasi hanya berbentuk
pengakuan utang. Jadi, pemegang saham sudah sebagai pemilik perusahaan atau
memiliki hak pada suatu perusahaan, sedangkan pemegang obligasi bukan pemilik
perusahaan melainkan perusahaan hanya berutang.
e. Waktu investasi saham bersifat jangka waktu tidak tertentu sedangkan obligasi sudah
memiliki jangka waktu yang ditetapkan.
f. Pajak pemegang saham sudah dipotong terlebih dahulu jadi keuntungan yang
diperoleh oleh bersifat bersih, sedangkan pemilik obligasi, keuntungan yang akan

Makalah Saham dan Obligasi 6 | P a g e


diperoleh mengalami pemotongan. Karena itu biasanya perhitungan potongan pajak
sudah dilakukan terlebih dahulu sebelum pembayaran utang oleh pihak perusahaan.
g. Hak suara atau menentukan kebijakan perusahaan pada pemegang saham memiliki
andil untuk menentukannya karena merupakan pemilik perusahaan juga. Sedangkan
pemegang obligasi tidak dapat ikut serta menentukan kebijakan perusahaan karena
statusnya adalah sebagai pemberi pinjaman.
h. Jika likuidasi atau pembubaran terjadi pada perusahaan maka pemegang saham tidak
memiliki hak prioritas untuk pembagian. Pembagian bukan prioritas perusahaan.
Namun pada pemegang obligasi punya klaim inferior untuk mendapatkan aset-aset
yang dipunyai oleh perusahaan demi pembayaran utang. Oleh karena itu, pemilik
obligasi diprioritaskan ketika perusahaan mengalami likuidasi.

Dari pengertian dan perbedaan antara saham dan obligasi diatas tentu kita bisa
memilih mana investasi yang cocok dilakukan, kita dapat mempertimbangkan mengenai
jangka waktu, keuntungan dan kemungkinan yang terjadi. Dengan demikian kita dapat
menentukan jenis investasi yang terbaik untuk keuntungan yang didapatkan serta
kemungkinan resiko yang ada.

BAB III
ANALISIS PEMBAHASAN
SAHAM
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah
diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham
tersebut. Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor

Makalah Saham dan Obligasi 7 | P a g e


disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan
mendapatkan deviden dan capital gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah
masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap
paling menguntungkan seperti yang telah diketahui bahwa saham memberikan dua macam
penghasilan yaitu deviden dan capital gain.
Saham yaitu satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang
mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham,
memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk
'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini
adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham
dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).
Pasar yang di dalamnya berjalan usaha jual-beli saham disebut Bursa, dimana
didalamnya juga melibatkan para broker yang menjadi perantara antara penjual dengan
pembeli. Disebut sebagai bursa karena dinisbatkan kepada sebuah hotel di Belgia dimana
kalangan konglomerat dan para broker berkumpul untuk melakukan operasi kerja mereka.
Atau dinisbatkan kepada sorang lelaki Belgia bernama Deer Bursiah, yang memiliki sebuah
istana tempat berkumpulnya kaum konglomerat dan para broker untuk tujuan yang sama.
Target bursa adalah menciptakan pasar simultan dan kontinu dimana penawaran dan
permintaan serta orang-orang yang hendak melakukan perjanjian jual-beli dipertemukan.
Tentunya semua itu dapat menggiring kepada berbagai keuntungan.
Saham diperjualbelikan di pasar modal. Salah satu pasar modal yang cukup dikenal
oleh masyarakat adalah bursa saham. Selain saham, bursa saham juga menyediakan sarana
untuk perdagangan sekuritas dan instrumen finansial lainnya, seperti obligasi, reksa dana,
mata uang, ORI, dll. Untuk dapat memperjualbelikan sahamnya dalam suatu bursa saham,
perusahaan yang bersangkutan harus mendaftarkan sahamnya terlebih dahulu di bursa saham.
Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik evaluasi terlebih
dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham, agar resiko
bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli menyarankan agar berinvestasi di dalam saham dilakukan
dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun untuk bisa
mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestasi di dalam saham.
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham
preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena
memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki

Makalah Saham dan Obligasi 8 | P a g e


satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan
perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan
lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol
huruf tidak memiliki arti apa-apa.

I. JENIS-JENIS SAHAM
a. Jenis-jenis saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar dan Likuditas.
Kapitalisasi Pasar adalah harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar di
pasar. Suatu saham yang berkapitalisasi besar biasanya lebih likuid atau mudah
diperjualbelikan di bursa. Berdasarkan kapitalisasinya, jenis-jenis saham dikategorikan
menjadi:
Saham Unggulan atau Papan Atas (Blue Chip - big cap)
Saham yang termasuk kategori ini adalah saham berkapitalisasi pasar diatas Rp. 40
triliun. Selain berkapitalisasi besar saham-saham ini juga tergolong blue chip, yaitu
saham perusahaan besar dengan kinerja dan fundamental yang baik, dikelola dengan
professional, bergerak pada bidang industri yang dibutuhkan banyak orang, dapat
mencetak untung besar dan rutin membagikan deviden. Saham ini fundamentalnya
kuat dan tidak mudah digoreng oleh bandar karena kapitalisasi pasarnya besar dan
jenis saham ini juga layak dimiliki untuk investasi jangka panjang dibandingkan
dengan saham lain.
Pada Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip
biasanya terdaftar dalam indeks LQ 45. Namun, pada bursa saham Indonesia sampai
sekarang tidak ada kriteria dan pengkategorian yang jelas untuk membedakan saham
blue chip atau tidak. Jadi, di mata investor, ada beberapa saham yang dianggap blue
chip, ada yang dianggap tidak.
Walaupun belum ada kriteria yang jelas, tetapi berdasarkan beberapa prespektif
ada ciri-ciri perusahaan yang memiliki saham blue chip. Cirinya diantaranya adalah
ukuran perusahaan besar. Artinya, perusahaan ini memiliki jangkauan pasar yang luas,
aset yang besar dan modal yang kuat.
Selain itu, perusahaan memiliki reputasi dan nama baik. Reputasi yang baik diukur
dari manfaat nyata yang diberikan oleh perusahaan tersebut kepada masyarakat.
Misalnya perusahaan motor. Dengan adanya motor, masyarakat akan mudah bepergian
ke mana pun.

Makalah Saham dan Obligasi 9 | P a g e


Ciri lainnya, perusahaan memiliki kinerja keuangan yang sehat dan manajemen
yang profesional. Perusahaan juga konsisten dan kontinyu membagi deviden bagi para
pemegang sahamnya. Perusahaan dengan saham blue chip, likuiditas saham di pasar
cukup tinggi, ditandai dengan tingginya jumlah saham yang beredar di masyarakat.
Contoh saham blue chip yang ada di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra Internasional Tbk (ASII),
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan masih banyak lagi.

Saham Lapis Kedua (Second Layer medium cap)


Saham-saham perusahaan yang lebih kecil dari saham blue chip. Kapitalisasi
pasarnya antara Rp. 1 triliun sampai Rp. 40 triliun. Pergerakan harga saham lapis
kedua biasanya berfluktuatif dan fundamental perusahaan cukup baik, tetapi masih
dalam tahap prospek berkembang. Beberapa saham lapis kedua juga tidak begitu
likuid dan rentan terhadap aksi goreng-menggoreng di bursa.
Saham lapis kedua di beberapa negara juga dengan penny stock yang biasanya
harganya dibawah 1.000 jika diluar negeri biasanya dibawah 1 dollar. Ciri-cirinya
saham lapis kedua ini biasanya likuiditasnya rendah tetapi menyimpan potensi
keuntungan yang luar biasa terkadang sampai ribuan persen, akan tetapi tentu saja
tidak terlepas dengan risiko yang besar pula dimana biasanya saham lapis kedua ini di
manipulasi sedemikian rupa.
Lantas apakah saham ini harus di jauhi? Tentu saja tidak juga, investor smart dapat
menyisihkan sebagian kecil portofolionya ke saham lapis kedua tentu saja dengan
menggabungkannya dengan analisa fundamental. Terkadang banyak sekali saham
lapis kedua yang fundamentalnya bagus, tetapi karena likuiditasnya kecil sering kali
kita mengabaikannya tetapi menyimpan potensi keuntungan yang luar biasa contohnya
seperti saham CNKO.

Saham Lapis Ketiga (Third Layer small cap)


Saham-saham jenis ini memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar yang amat kecil,
yaitu dibawah Rp. 1 triliun. Jenis saham ini juga sering dikenal sebagai saham tidur
dan sedikit orang yang memilikinya.

Makalah Saham dan Obligasi 10 | P a g e


Sedangkan mudah atau tidaknya anda membeli atau menjual saham ditentukan oleh
likuiditas saham tersebut. Berdasarkan likuiditasnya, karakter saham dapat dikategorikan
menjadi:
Saham Berlikuiditas Tinggi
Jenis saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan mempermudah investor untuk
membeli dan menjual saham tersebut. Umumnya saham-saham yang termasuk dalam
kategori ini adalah saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar (big
cap) dan fundamental yang bagus. Tetapi tidak semua saham yang fundamentalnya
bagus memiliki likuiditas yang tinggi. Misalnya, saham HM Sampoerna (HMSP).
Kedua perusahaan tersebut memiliki fundamental yang bagus, tapi sahamnya tidak
likuid.

Saham Musiman (Cylical Stock)


Saham jenis ini akan bergerak aktif apabila ada peristiwa tertentu yang mempengaruhi
kondisi bisnis emiten tersebut. Biasanya, saham-saham seperti ini baru akan bergerak
aktif, jika ada kejadian tertentu yang mempengaruhi kondisi bisnis pada saham
tersebut, baik itu kejadian politik atau ekonomi. Misal : saham pada PT Matahari Putra
Prima. Saham emiten yang berkode MPPA ini biasanya bergerak aktif saat musim
liburan atau menjelang Hari Raya. Biasanya, pada saat seperti itu orang akan belanja
besar-besaran. Sehingga, pendapatan perusahaan ini pun bisa menggelembung.

Saham Tidur
Saham ini tingkat likuiditasnya sangat rendah. Umumnya saham ini akan bergerak
apabila ada aksi korporasi (corporate action) atau berita yang terkait dengan eksistensi
emitennya. Informasi yang ada mengenai perusahaan tersebut biasanya hanya berupa
rumor, tapi pergerakan harga sahamnya dapat sangat drastis. Saham ini sering kali
menjadi sasaran empuk bagi para bandar dalam aksi goreng-menggoreng.

b. Jenis-jenis saham berdasarkan Kepemilikannya


Saham Biasa (Common Stock)
Saham Biasa (common stock) adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau
sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban
menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai sifat

Makalah Saham dan Obligasi 11 | P a g e


kebalikan dari Saham Preferen (preferred stock) dalam hal pengambilan suara,
pembagian deviden dan hak-hak yang lain.
Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses
pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stock split dan
memilih dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan
dalam bentuk deviden dan capital gain.
Sebagian besar saham yang beredar di bursa adalah saham umum. Pemilik saham
ini akan menerima dividen jika perusahaan memperoleh laba dan pada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) setuju mengenai adanya pembagian dividen tersebut. Jika
suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para pemegang saham biasa ini akan
menerima hak atas sisa aset perusahaan paling akhir setelah semua kewajiban atau
hutang pada pihak lain sudah dilunasi.

Saham Preferen (Preferred Stock)


Saham Preferen (preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan
hak melebihi saham biasa. Saham preferen disebut juga dengan saham istimewa sebab
mempunyai banyak keistimewaan. Biasanya keistimewaan ini dihubungkan dalam hal
pembagian deviden atau pembagian aktiva pada saat likuiditas.
Jenis saham ini memberikan deviden kepada pemegang sahamnya secara pasti.
Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para pemegang saham preferen
ini ini akan menerima hak atas sisa aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa.
Umumnya besarnya deviden yang dibagikan kepada pemegang saham peferen ini
sudah ditetapkan.
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara
obligasi (bond) dan saham biasa, seperti bond yang membayarkan harga atas
pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen
seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah
klaim pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen
mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih
dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59).
Kelebihan dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi
pertama kali harus dibagikan untuk saham preferen, kalau ada kelebihan baru
dibagikan kepada pemegang saham biasa. Deviden saham preferen tidak terutang atas

Makalah Saham dan Obligasi 12 | P a g e


dasar waktu, tetapi baru terutang jika sudah diumumkan oleh perusahaan. Dalam hal
pimpinan perusahaan tidak mengumumkan pembagian deviden dalam suatu periode
maka deviden tidak hilang.
Biasanya saham preferen mempunyai nilai nominal dan devidennya dinyatakan
dalam persentase dari nilai nominal. Apabila saham prioritas tidak mempunyai nilai
nominal maka devidennya dinyatakan dalam bentuk rupiah dan bukan dalam bentuk
persentase.
Suatu perusahaan dapat mengeluarkan lebih dari satu macam saham preferen
disebut saham preferen ke satu, saham preferen kedua dan seterusnya, dimana saham
preferen kesatu mempunyai klaim yang pertama terhadap laba dan saham preferen
kedua mempunyai klaim kedua dan seterusnya. Saham preferen dipisah lagi menjadi:
i. Saham preferen kumulatif. Saham preferen kumulatif adalah saham preferen yang
devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham dengan kata
lain saham ini merupakan saham yang dijamin akan memperoleh deviden setiap
tahunnya. Apabila dalam satutahun deviden tidak dapat dibayarkan maka pada
tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar tersebut harus dilunasi dulu
sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa.
ii. Saham preferen tidak kumulatif. Saham ini merupakan kebalikan dari saham
preferen kumulatif. Dalam saham preferen tidak kumulatif pemegang saham tidak
akan memperoleh pembagian keuntungan secara penuh manakala dalam suatu
periode ada deviden yang belum dibayar. Dalam saham jenis ini, pemegang saham
preferen akan mendapat proritas akan tetapi hanya sampai pada jumlah tertentu
sehingga tidak seluruh deviden yang tidak dibayar akan dipenuhi seluruhnya,
kadangkala tidak menutup kemungkinan bahwa deviden yang tidak dibayar pada
tahun sebelumnya tidak akan dibayar ditahun kemudian.
iii. Saham preferen partisipasi. Saham ini merupakan saham preferen dalam hak
devidennya tidak terbatas dalam jumlah tertentu. Ini berarti saham ini disamping
memperoleh deviden tetap juga akan memperoleh bonus (tambahan) deviden
manakala perusahaan mencapai sasaran yang telah digariskan.
iv. Saham preferen konvertibel (convertible preferred stocks). Adalah saham preferen
yang dapat diujur dengan surat berharga lain yang dikeluarkan oleh perusahaan
lain yang menerbitkan saham ini umumnya hak konversi ditujukan untuk dapat
ditukarnya saham preferen dengan saham biasa. Meskipun saham preferen

Makalah Saham dan Obligasi 13 | P a g e


umumnya mempunyai hak yang didahulukan dalam pembagian deviden akan
tetapi dalam hubungannya dengan kekuasaan terhadap keberadaan perusahaan
sangat jauh lebih kecil dibandingkan dengan saham biasa.

c. Jenis-jenis saham berdasarkan Volatilitas


Volatilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi harga harian suatu saham. Saham dengan
fluktuasi harga yang tinggi disenangi oleh para trader, namun saham ini juga bisa memicu
kerugian besar kalau tidak hati-hati. Berdasarkan volatilitasnya, jenis saham dibagi
menjadi:
Saham dengan Volatilitas Tinggi
Saham ini memiliki jarak fluktuasi harga yang lebar. Mudah naik dan mudah turun,
seringkali dalam transaksi harian pergerakannya bisa mencapai 5-10% atau lebih.

Saham dengan Volatilitas Rendah


Saham ini kalau bergerak sangat lambat. Setiap kali naik sekitar 1-2% atau kurang.
Jenis saham ini tidak cocok untuk seorang trader.
Jangan terjebak pada saham yang tiba-tiba ramai sesaat. Pada saat suatu saham tidur
sedang digerakkan, saham tersebut bisa sangat sering ditransaksikan, seakan-akan saham
tersebut sangat likuid, harganya naik turun dengan cepat, sehingga sangat menarik bagi
trader. Jangan terjebak, setelah puas digoreng, saham tersebut biasanya tidur lagi, dan
akhirnya yang masuk belakangan akan gigit jari. Jika ingin dijual akan terpaksa dijual di
harga rendah. Jadi sebaiknya dipantau terus, jangan terbatas pada rentang waktu tertentu.
Volatilitas juga berbeda pada kondisi normal dan krisis. Pada saat krisis volatilitas saham
cenderung lebih tinggi, bahkan dalam beberapa kasus saham bisa naik dan turun sebesar
10-20% dalam sehari. Oleh karena itu situasi krisis sebenarnya merupakan peluang bagi
trader untuk mendapatkan profit berlipat-lipat. Karena alasan ini pula, banyak investor
yang berpaling menjadi trader di saat krisis.

d. Jenis-jenis saham berdasarkan Cara Peralihan Hak


Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Saham Atas Unjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham
tersebut. Saham jenis ini sangat mudah dipindahkan seperti halnya mata uang. Oleh
karena itu kualitas kertas lembar saham dibuat spesifik agar sulit untuk dapat

Makalah Saham dan Obligasi 14 | P a g e


dipalsukan. Dalam saham jenis ini pada sertifikatnya tidak tercantum nama pemilik
saham sehingga manakala pemiliknya ingin menjual atau memindahkan kepada orang
lain akan dapat melaksanakannya dengan mudah.
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham Atas Nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya.
Saham jenis ini merupakan kebalikan dari saham atas unjuk. Saham ini memuat nama
pemiliknya dan nama ini akan tercantum dalam buku perseroan sehingga apabila
terjadi pemindahan saham atas nama maka harus menempuh prosedur tertentu yang
harus dipenuhi.
Saham ini mempunyai tingkat keamanan yang tinggi sebab sudah tercantum dalam
buku perseroan sehingga apabila saham ini hilang maka cukup memberitahukan
kepada perusahaan untuk meminta penggantian.

II. STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN


Saham yang dikeluarkan perusahaan nantinya merupakan bukti penyertaan pemegang
saham kadalam perusahaan. Jumlah yang terakumulasi dalam perusahaan dinamakan
dengan nama modal saham. Modal saham dapat dibagi atas tiga macam yaitu:
a. Modal Dasar
Dalam anggaran dasar perseroan akan dicantumkan modal dasar yang
menggambarkan estimasi modal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Modal dasar
ini dibagi dalam sejumlah saham dengan nilai nominal tertentu. Semakin kecil nilai
nominal lembar saham akan semakin banyak lembar saham yang harus dikeluarkan
oleh perseroan.

b. Modal Ditempatkan
Jika modal yang ditempatkan kurang dari batas minimal yang ditetapkan maka
perseroan tidak akan diakui atau disahkan oleh pemerintah dan keberadaannya tidak
dianggap sebagai perseroan terbatas tetapi akan tunduk pada ketentuan perusahaan
persekutuan. Jika sudah demikian, antara harta peribadi dan harta perusahaan tidak
akan terpisah dan para pemilik perusahaan mempunyai kewajiban untuk
menyelesaikan segala kewajibannya meskipun seluruh harta pribadinya tidak
mencukupi.

Makalah Saham dan Obligasi 15 | P a g e


c. Modal Disetor
Semua pendiri perseroan terbatas bertanggung jawab terhadap seluruh modal
ditempatkan akan tetapi walaupun demikian tidak harus setoran kedalam perusahaan
dilakukan pada saat perusahaan baru beroperasi. Ada batas kontribusi minimal
besarnya uang yang harus disetor kadalam perusahaan dan setiap negara mempunyai
kebijakan sendiri.

Nilai suatu saham dapat dipandang dalam empat konsep yang memberikan makna yang
berbeda, yaitu:
a. Suatu saham memiliki nilai nominal yaitu nilai perlembar saham yang berkaitan
dengan kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal tidak mengukur nilai riil
suatu saham, akan tetapi hanya digunakan untuk menentukan besarnya modal disetor
penuh dalam neraca.
b. Nilai buku perlembar saham, yaitu total ekuitas dibagi jumlah saham beredar. Nilai
buku perlembar saham menunjukkan nilai aktiva bersih perlembar saham yang
dimiliki oleh pemegangnya.
c. Nilai pasar, yaitu nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran
saham di bursa saham. Harga pasar saham inilah yang menentukan indeks harga
saham gabungan ( IHSG ).
d. Nilai fundamental atau nilai intrinsik saham, yaitu menentukan harga wajar suatu
saham agar harga saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya
sehingga tidak terlalu mahal.

III. PASAR BURSA


Ada beberapa istilah Pasar di dunia saham yang dijelaskan di bawah ini:
a. Pasar Perdana
Pasar perdana adalah proses awal dimana sebuah perusahaan ingin melepas / menjual
sahamnya kepada publik (masyarakat), proses ini biasa disebut dengan IPO (Initial
Public Offering), tempat transaksi beli nya Langsung melalui sekuritas yang di telah
ditunjuk ....untuk penjelasan detailnya klik IPO dan Prosesnya

Makalah Saham dan Obligasi 16 | P a g e


b. Pasar Sekunder
Proses selanjutnya setelah Pasar Perdana melepas IPO adalah pasar sekunder, di
pasar sekunder transaksi jual belinya dilaksanakan melalui Bursa Efek Indonesia
tetapi untuk proses ini anda tetap melalui broker/sekuritas yang anda pilih sendiri dan
harus memiliki rekening di broker/perusahaan sekuritas tersebut.

Investor dapat melakukan transaksi perdagangan saham di Bursa dengan cara melalui:
a. Pasar Reguler
Cara perdagangan di pasar reguler seperti adalah cara yang umum dilakukan
investor, sesama investor melakukan tawar menawar harga, jika ada harga yang cocok
antar para investor maka transaksi akan DONE (selesai), setelah itu proses
pembayaran (beli) atau menerima pembayarannya (Jual) di lakukan pada T+3 (3 hari
setelah transaksi investor DONE (selesai).
Contoh: Saham PT. Ogah Rugi di bursa saat itu harganya Rp. 5.000 / lbr saham.
Lalu ada investor ingin membeli di harga Rp 5.050 (ada batasan maksimum
pergerakan harga, jam perdagangan dan batas harga), lalu ada yang mau menjual di
harga 5.050. Harga sudah cocok (match) proses langsung DONE (selesai). Kalau tidak
ada pasangan penjual n pembeli dengan harga yang sama, proses akan mengantung
dan akan di clear pada saat penutupan jam trading saham/close market.

b. Pasar Negoisasi
Cara perdagangan di pasar negoisasi, hampir sama dengan reguler ada tawar
menawar juga tetapi tidak dilakukan di pasar bursa efek (tetap dalam pengawasan
Bursa). Tawar menawar harganya hanya antar investor secara pribadi, seperti kita
menawar harga telur dipasar, pembeli telur langsung melakukan tawar menawar
dengan penjual telur.
Biasanya pasar negoisasi ini dipilih oleh investor karena investor memiliki jumlah
lembar saham tidak sampai 1 Lot (500 lembar). Di pasar negoisasi ini harga yang
Makalah Saham dan Obligasi 17 | P a g e
ditawarkan bisa lebih murah dibandingkan harga saham saat itu. Perlu diketahui
jumlah saham yang bisa diperdagangkan di pasar reguler minimal 1 Lot (500 lembar).
Maka apabila kurang dari 1 Lot gunakan pasar negoisasi.

c. Pasar Tunai
Cara perdagangan di pasar tunai sama persis seperti pasar reguler hanya saja
sistem pembayarannya yang berbeda. Di pasar reguler pembayaran T+3, sistem
pembayaran di pasar tunai T+0 jadi dilakukan hari itu juga.

Apapun cara perdagangan yang digunakan untuk transaksi, perhatikan aturan-aturan yang
telah ditetapkan di masing-masing pasar perdagangan, jika memilih pasar reguler
pembayarannya T+3, jangan lewat dari T+3 karena akan dikenakan bunga sebesar
0.2% /hari termasuk hari libur. Jika anda menggunakan pasar negoisasi maka pastikan
bahwa transaksi anda disepakati oleh bursa.
Macam-macam transaksi Pasar Bursa:
a. Pertama: Dari Sisi Waktunya
Transaksi instan. Yakni transaksi dimana dua pihak pelaku transaksi melakukan
serah-terima jual-beli secara langsung atau paling lambat 224 jam. Transaksi
instan adalah serah-terima barang sungguhan, bukan sekedar transaksi semu, atau
bukan sekedar jual-beli tanpa ada barang, atau bisa diartikan ada serah-terima riil.
Transaksi berjangka. Yakni transaksi yang diputuskan setelah beberapa waktu
kemudian yang ditentukan dan disepakati saat transaksi. Terkadang harus
diklarifikasi lagi pada hari-hari yang telah ditetapkan oleh komite bursa dan
ditentukan serah-terimanya di muka. Transaksi berjangka tujuannya pada
umumnya adalah hanya semacam investasi terhadap berbagai jenis harga tanpa
keinginan untuk melakukan jual-beli secara riil, dimana jual-beli ini pada
umumnya hanya transaksi pada naik turun harga-harga itu saja.

Baik transaksi instan maupun transaksi berjangka terkadang menggunakan kertas-


kertas berharga, terkadang menggunakan barang-barang dagangan. Bahkan diantara
transaksi berjangka ada yang bersifat permanen bagi kedua pihak pelaku. Ada juga
yang memberikan beberapa bentuk hak pilih sesuai dengan bentuk transaksi. Transaksi
yang memberikan hak pilih ini memiliki perbedaan dari transaksi lain, bahwa orang

Makalah Saham dan Obligasi 18 | P a g e


yang mendapatkan hak pilih harus membayar biaya kompensasi bila ia menggunakan
hak pilih tersebut.

b. Kedua: Dari Sisi Objek


Dari sisi objeknya transaksi bursa efek ini terbagi menjadi dua:
Transaksi yang menggunakan barang-barang komoditi (Bursa komoditi).
Transaksi yang menggunakan kertas-kertas berharga (Bursa efek).

Dalam bursa komoditi yang umumnya berasal dari hasil alam, barang-barang
tersebut tidak hadir. Barter itu dilakukan dengan menggunakan barang contoh atau
berdasarkan nama dari satu jenis komoditi yang disepakati dengan penyerahan
tertunda.
Bursa efek sendiri objeknya adalah saham dan giro. Kebanyakan transaksi bursa
itu menggunakan kertas-kertas saham tersebut. Giro yang dimaksud di sini adalah cek
yang berisi perjanjian dari pihak yang mengeluarkannya, yakni pihak bank atau
perusahaan untuk orang yang membawanya agar ditukar dengan sejumlah uang yang
ditentukan pada tanggal yang ditentukan pula dengan jaminan bunga tetap, namun
tidak ada hubungannya sama sekali dengan pergulatan harga pasar.

IV. NILAI-NILAI SAHAM


Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga
saham (Husnan, 1996: 315) yaitu:
a. Analisa Fundamental Saham: Menyaring Informasi Bursa
Belajar investasi mencakup mempelajari bagaimana cara menganalisa instrumen
investasi melalui informasi yang ada. Hal ini juga berlaku dalam berinvestasi saham.
Informasi sangat penting bagi investor. Investor yang ingin berinvestasi saham untuk
jangka panjang wajib melakukan analisis fundamental dengan mencari tahu mengenai apa
saja yang berkaitan dengan saham dan perusahaan yang menerbitkannya dan informasi
lain yang sensitif terhadap saham sebagai bahan analisa fundamental saham.
Analisis fundamental adalah analisis berdasarkan faktor-faktor fundamental yang akan
mempengaruhi nilai nominal saham suatu perusahaan dengan mencoba melihat kondisi
perekonomian, industri, prospek saham dan tersebut. Analisis fundamental dibagi dalam
tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan;

Makalah Saham dan Obligasi 19 | P a g e


Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model
teknik fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-
keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi
yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor tingkat bunga,
pendapatan nasional suatu negara, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang
diterapkan oleh suatu negara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari
faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
pengembalian dari investasi.
Alasan mengapa kebijakan moneter dapat mempengaruhi return saham yang
diterima dikarenakan oleh besar kecilnya tingkat jumlah uang yang beredar. Ketika
jumlah uang yang beredar semakin tinggi, maka terdapat kecenderungan
meningkatnya kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan
perusahaan-perusahaan mendapatkan supply uang yang lebih tinggi dari biasanya.
Ketika supply uang tinggi, maka kegiatan operasional yang bersifat profit oriented
juga akan meningkat dan otomatis akan membuat laba perusahaan meningkat pula.
Hal ini pada gilirannya nanti akan meningkatkan return saham dari perusahaan yang
bersangkutan.
Analisis Industri
Analisis industri merupakan salah satu bagian dari analisis fundamental. Analisis
industri biasanya dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi. Dalam analisis
industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk
bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling menjanjikan
ataupun sebaliknya. Setelah melakukan analisis industri, investor nantinya akan
menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-
saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio
yang akan dibentuknya.
Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor, karena
analisis tersebut dipercaya bisa membantu investor untuk mengidentifikasi peluang-
peluang investasi dalam industri yang mempunyai karasteristik risiko dan return yang
menguntungkan bagi investor. Beberapa penelitian yang terkait dengan analisis
industri, telah didokumentasikan oleh Reilly dan Brown (1997) dan menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan seperti berikut ini:

Makalah Saham dan Obligasi 20 | P a g e


i. Studi mengenai kinerja tahunan industri, menunjukkan bahwa industri yang
berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda pula;
ii. Tingkat return masing-masing industri berbeda di setiap tahunnya;
iii. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup
beragam;
iv. Tingkat risiko berbagai industri juga beragam; dan
v. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu.

Dapat disimpulkan bahwa analisis industri penting dilakukan untuk meminimalkan


risiko ataupun mengidentifikasi industri yang mempunyai prospek yang
menguntungkan. Selanjutnya analisis industri juga perlu diikuti oleh analisis
perusahaan, sehingga investor dapat menentukan saham-saham dari perusahaan mana
saja dalam suatu kelompok industri yang mempunyai kombinasi return-risiko yang
terbaik.
Dalam melakukan analisis industri, investor juga perlu menilai suatu industri dan
menentukan return yang diharapkan dari suatu industri yang akan dianalisis. Dengan
menilai dan menentukan return yang diharapkan dari suatu industri, investor akan
dapat menentukan peluang investasi pada industri-industri yang punya prospek
terbaik. Untuk menilai suatu industri, ada dua langkah yang perlu dilakukan, yaitu: (1)
mengestimasi Earning Per Share (EPS) yang diharapkan dari suatu industri, dan (2)
mengestimasi Price Earning Ratio (P/E) yang diharapkan atau disebut juga sebagai
ecpected earning multiplier industri. Selanjutnya, jika hasil kedua estimasi tersebut
dikalikan, maka akan diperoleh nilai akhir yang diharapkan dari suatu industri
(expected ending value of industry).
Dengan mengetahui nilai akhir yang diharapkan dari suatu industri selanjutnya
akan dapat ditentukan tingkat return yang diharapkan dari suatu industri. Caranya
adalah dengan membagi nilai akhir yang diharapkan dari suatu industri ditambah
dengan dividen yang diharapkan dari industri, dengan nilai awal industri tersebut pada
periode sebelumnya. Selanjutnya, dengan membandingkan tingkat return yang
diharapkan dari industri terhadap tingkat return yang disyaratkan oleh investor,
investor akan dapat menentukan industri mana saja yang layak dijadikan pilihan
investasinya. Dalam penentuan keputusan investasi industri tersebut, pilihan investor

Makalah Saham dan Obligasi 21 | P a g e


sebaiknya pada industri-industri yang mampu memberikan return dharapkan yang
lebih besar dibanding tingkat return yang disyaratkan investor.
* Estimasi earning per share industry
Untuk mengestimasi EPS kita perlu mengestimasi penjualan per lembar saham
dari suatu industri terlebih dahulu. Ada tiga teknik yang dapat digunakan untuk
mengestimasikan tingkat penjualan suatu industri, yaitu dengan daur hidup
industri (industri life cycle), analisis input-output, serta hubungan antara industri
dengan ekonomi secara keseluruhan. Ketiga teknik tersebut sifatnya saling
melengkapi, sehingga investor dapat mengkombinasikan ketiga teknik tersebut
untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai posisi dan prospek industri
dalam beberapa skenario.
i. Prakiraan penjualan dan daur hidup industri
Tahap perkembangan industri dapat digunakan untuk mengestimasi besarnya
penjualan dari suatu industri. Tahap perkembangan industri umumnya dibagi
menjadi lima yaitu tahap permulaan, pertumbuhan yang cepat, tahap
kedewasaan (mature), stabil dan penurunan.
Tahap permulaan: masa-masa awal perkembangan sebuah industri,
pertumbuhan penjualan sangat kecil, dan profit yang dihasilkan
kemungkinan akan menunjukkan angka negatif karena perusahaan harus
mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menutupi biaya promosi dan
pengembangan produk di awal-awal pertumbuhan industri.
Tahap pertumbuhan: penjualan tumbuh sangat cepat, permintaan meningkat,
persaingan belum begitu ketat, profit tumbuh dengan tinggi. Pertumbuhan
industri pada tahap ini akan cenderung lebih besar dari pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan.
Tahap kedewasaan: pertumbuhan penjualan mulai menurun, banyak pesaing
mulai masuk dan permintaan relatif stabil. Oleh karena itu, profit akan
mengalami penurunan dan menuju tingkat keuntungan yang normal.
Pertumbuhan industri pada tahap ini sedikit lebih besar dari pertumbuhan
secara keseluruhan.
Tahap stabil: tahap yang paling panjang dalam daur hidup industri. Pada
tahap ini investor mengestimasi pertumbuhan penjualan secara mudah karena
penjualan berkorelasi tinggi dengan kondisi ekonomi. Namun besarnya

Makalah Saham dan Obligasi 22 | P a g e


pertumbuhan penjualan masing-masing perusahaan secara individual dalam
suatu industri akan berbeda-beda satu dengan yang lain, tergantung dari
kemampuan manajerial dari masing-masing perusahaan.
Tahap penurunan: tingkat penjualan dan profit industri semakin menurun,
perusahaan ada yang mulai keluar dari industri dan investor mulai berpikir
untuk mencari alternatif industri lain yang lebih menguntungkan.
Pertumbuhan industri pada tahap ini akan jauh di bawah pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan.
Dengan mengestimasi tahap daur hidup suatu industri, secara umum kita dapat
mengestimasi tingkat pertumbuhan penjualan suatu industri.
ii. Prakiraan penjualan dan analisis input-output
Analisis input-output adalah suatu cara alternatif untuk mengetahui gambaran
prospek penjualan suatu industri di masa yang akan datang, dengan cara
mengidentifikasi pemasok (supplier) dan konsumen dari sautu industri. Dengan
melakukan analisis input-output, kita dapat mengestimasi permintaan
konsumen di masa datang, serta kemampuan pemasok untuk menyediakan
barang dan jasa yang diperlukan dalam suatu industri. Informasi tersebut
nantinya dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat penjualan dan
keuntungan suatu industri di masa depan.
iii. Prakiraan penjualan dan hubungan industri dan ekonomi
Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan tingkat penjualan industri
dengan kondisi perekonomian secara keseluruhan yang berhubungan dengan
barang dan jasa yang diproduksi oleh industri tersebut. Teknik ini didasari oleh
asumsi bahwa kondisi perekonomian dimana suatu industri beroperasi akan
terkait dengan penjualan dan keuntungan suatu industri.

* Persaingan dan return industri yang diharapkan


Faktor penting lain yang mempengaruhi besarnya profit yang bisa diperoleh suatu
industri adalah intensitas persaingan dalam industri tersebut. Michael Porter
berpendapat mengenai strategi kompetitif, yaitu suatu strategi yang berguna untuk
mencapai posisi kompetitif dalam industri. Intensitas persaingan dalam suatu
industri akan menentukan kemampuan industri untuk tetap memperoleh tingkat
return di atas rata-rata. Intensitas persaingan merupakan gambaran lima faktor

Makalah Saham dan Obligasi 23 | P a g e


utama persaingan. Lima kekuatan persaingan akan menentukan profitabilitas
industri karena lima faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap komponen
ROI dalam suatu industri. Lima faktor yang menentukan intensitas persaingan
dalam suatu industri adalah:
i. Persaingan antara perusahaan yang ada dalam industri
Persaingan dipengaruhi oleh pertumbuhan industri dan biaya tetap, serta
hambatan untuk keluar dari industri tersebut. Pertumbuhan yang lambat akan
membuat perusahaan semakin ketat bersaing memperebutkan pangsa pasar
yang relatif kecil. Tingginya biaya tetap juga akan mendorong peningkatan
persaingan, karena dengan tingginya biaya tetap akan mengharuskan
perusahaan untuk memproduksi dengan kapasitas penuh. Hal itu akan
membuat penawaran di pasar akan semakin meningkat yang kemudian akan
menyebabkan harga barang semakin menurun, sehingga persaingan akan
semakin ketat.
ii. Ancaman pemain baru
Meskipun sebuah industri mempunyai jumlah pesaing yang sedikit, investor
perlu mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang potensial menjadi pemain
baru dalam industri. Besarnya ancaman pemain baru ini akan dipengaruhi oleh
adanya hambatan-hambatan masuk (barrier to entry) dalam suatu industri,
seperti tingginya biaya investasi, peraturan pemerintah dan harga barang yang
relatif kecil dibandingkan dengan biaya produksi. Jika hambatan masuk suatu
industri relatif tinggi maka kemungkinan adanya pemain baru yang masuk
dalam industri tersebut akan semakin kecil.

iii. Ancaman adanya produk substitusi


Produk substitusi akan membatasi profit potensial suatu industri karena barang
substitusi akan memunculkan alternatif bagi produk perusahaan. Dalam
kondisi seperti ini, kemampuan perusahaan untuk menentukan harga produk
akan semakin berkurang, karena dibatasi adanya produk substitusi. Artinya,
jika harga produk perusahaan terlalu tinggi, konsumen bisa saja berpindah ke
produk substitusi yang ditawarkan di pasar.
iv. Bargaining power pembeli

Makalah Saham dan Obligasi 24 | P a g e


Daya tawar pembeli di pasar yang kuat bisa mempengaruhi profitablitas
industri. Hal ini terjadi jika konsumen dapat menawar harga atau meminta
kualitas yang lebih tinggi dengan kemungkinan pilihan dari produk yang akan
diberikan oleh pesaing lain. Bila jumlah konsumen lebih banyak dari jumlah
industrinya maka bargaining power konsumen akan rendah. Sebaliknya jika
jumlah industri lebih banyak dari konsumennya maka bargaining power
konsumen akan besar.
v. Bargaining power pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi return industri di masa yang akan datang karena
mereka mempunyai kekuatan untuk menentukan harga dan kualitas dari
produknya. Jika jumlah pemasok lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
industrinya, maka pemasok memiliki bargaining power yang besar.
Sebaliknya, jika pemasok lebih banyak dari industrinya maka bargaining
power pemasok akan berkurang.
Analisis lima faktor yang menentukan persaingan industri dapat digunakan
untuk menilai profit potensial dari suatu industri untuk jangka panjang.
Disamping itu investor juga bisa mengamati perubahan lingkungan yang
terjadi setiap saat, karena bisa jadi struktur industri akan berubah akibat adanya
perubahan lingkungan tersebut.

* Estimasi earning multiplier suatu industry


Teknik untuk melakukan estimasi earning multiplier industri ada dua, yaitu
analisis makro dan analisis mikro. Dalam analisis makro, investor mempelajari
hubungan antara earning multiplier untuk industri dengan earning multiplier
pasar. Sedangkan dalam analisis mikro, estimasi earning multiplier industri
dilakukan dengan cara mengamati variabel-variabel yang mempenagruhi earning
multiplier industri, seperti dividend-payout ratio (DPR), tingkat return yang
diisyaratkan dalam industri (k), dan tingkat pertumbuhan earning dan dividen
industri yang diharapkan (g).
Analisis makro mengasumsikan adanya hubungan antara perubahan dalam k dan
g untuk industri tertentu dengan pasar keseluruhan. Asumsi ini sama halnya
dengan hubungan antara perubahan dalam P/E rasio industri dengan P/E pasar
secara keseluruhan. Sebelum menggunakan analisis makro untuk mengestimasi

Makalah Saham dan Obligasi 25 | P a g e


earning multiplier untuk industri, diperlukan suatu usaha mengevaluasi terlebih
dahulu kualitas hubungan antara rasio P/E industri yang akan dianalisis dengan
P/E pasar. Disamping itu perlu dilengkapi dengan pasar mikro.
Estimasi earning multiplier industri dengan analisis mikro yang dilakukan
dengan cara mengestimasi tiga variabel yang menentukan earning multiplier
industri (dividend-payout ratio, tingkat return yang diisyaratkan dan tingkat
pertumbuhan earning dan dividen yang diharapkan) dan membandingkan ketiga
variabel tersebut dengan P/E pasar. Dari hasil analisis tersebut, selanjutnya dapat
diketahui apakah earning multiplier industri akan berada di atas, di bawah
ataupun sama dengan earning multiplier pasar.

Dalam melakukan analisis fundamental ada dua metode yang digunakan untuk
menyaring saham-saham yang layak mendapat perhatian. Pertama, top-down (dari atas
ke bawah), melihat faktor makro ekonomi terlebih dahulu untuk mengetahui industri atau
sektor usaha yang bagus pada saat itu. Kedua, bottom-up (dari bawah ke atas) yang
merupakan kebalikan dari metode top-down. Dalam metode ini, investor sudah yakin
memilih saham incaran (informasi yang dapat membuat harga saham naik).
Membaca tabel saham merupakan informasi dasar. Tetapi itu hanya sebagian kecil
saja. Ada banyak informasi lain yang dapat dipakai oleh investor dan profesional
investasi untuk menganalisa fundamental saham. Informasi yang terbuka atau bahkan
yang tersembunyi diusahakan mencari tahu secepatnya.

Angka Berbicara
Empat unsur informasi finansial mencakup: nilai buku saham, pendapatan per saham,
nilai buku ekuitas dan ratio pengeluaran merupakan indikator yang baik dari bentuk
kedudukan sebuah perusahaan dan apakah sahamnya merupakan investasi yang baik.
Analisa fundamental saham bisa dilakukan dengan mempelajari nilai buku saham.
Pengertian nilai buku adalah perbedaan antara asset perusahaan dan passive. Suatu
nilai buku yang kecil atau rendah dari begitu banyak utang, misalnya, berarti bahwa
profit perusahaan akan dibatasi walaupun ia melakukan begitu banyak bisnis. Kadan-

Makalah Saham dan Obligasi 26 | P a g e


kadang nilai buku saham yang rendah berarti aset yang ditaksir terlalu rendah; para
ahli menganggap perusahaan-perusahaan ini merupakan investasi yang baik.
Pendapatan per saham dihitung dengan membagi jumlah saham ke dalam keuntungan.
Jika penghasilannya bertambah tiap tahun, berarti perusahaan semakin bertumbuh.
Nilai buku ekuitas. Perolehan dalam ekuitas adalah persentase yang diperoleh dengan
membagi penghasilan perusahaan per saham dengan nilai bukunya.
Analisa fundamental saham yang lain mencakup ratio pengeluaran. Ratio pengeluaran
adalah persentase penghasilan bersih perusahaan yang digunakan untuk membayar
dividen.
Jumlah yang normal adalah 25% dan 50% dari penghasilan bersih.
Ratio yang lebih tinggi artinya perusahaan berjuang memenuhi kewajiban-
kewajibannya.
Angka-angka tersebut dicatat secara teratur dalam media finansial dan juga tersedia dari
broker. Analisa fundamental saham dimulai dengan mempelajari keempat unsur
informasi finansial tersebut (nilai buku saham, pendapatan per saham, nilai buku ekuitas,
ratio pengeluaran).

Transparansi Informasi
Perusahaan terus berhubungan dengan orang yang memiliki sahamnya. Perusahaan
dituntut secara hukum untuk memberitahukan dari waktu ke waktu kepada pemegang
saham mengenai bagaimana jalannya bisnis perusahaan tersebut. Informasi tersebut dapat
sangat bernilai dengan terus membuka rekening dalam investasi Anda.
Informasi untuk analisa fundamental saham yang paling lengkap diberikan
perusahaan tercakup dalam laporan tahunannya. Anda juga mendapat laporan kwartalan,
dengan ringkasan kinerja perusahaan pada saat itu. Laporan tahunan seperti namanya
yaitu suatu laporan operasi perusahaan selama setahun lalu. Sering sangat rumit didesain
dan diilustrasikan., biasanya dimulai dengan surat dari pimpinan perusahaan menyangkut
masalah-masalah utama tahun lalu dann memberikan beberapa prediksi yang luas tentang
tahun yang akan datang.
Suatu laporan tahunan sebagai bahan analisa fundamental saham yang yang tipikal
mencakup :
Bagian yang memuat garis besar filosofi perusahaan atau beberapa pengertian
bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya.

Makalah Saham dan Obligasi 27 | P a g e


Laporan detail masing-masing segmen tentang operasi perusahaan.
Mereka dapat mengungkapkan kelemahan-kelemahan dalam struktur manajemen atau
produk atau jasa yang diberikan perusahaan.
Informasi finansial, mencakup pernyataan profit dan kerugian selama setahun dan
lembar neraca yang menunjukan aset perusahaan dan pasiva pada akhir tahun
dibanding tahun sebelumnya. Informasi finansial merupakan salah satu bahan analisa
fundamental saham yang penting.
Catatan kaki berkaitan dengan ringkasan keuangan dapat kadang-kadang
mengungkapkan masalah-masalah seperti peraturan hukum yang menentang
perusahaan atau peraturan-peraturan pemerintah yang mungkin mempengaruhi
profitabilitas.
Pernyataan tertulis dari auditor juga bisa dijadikan sebagai acuan analisa fundamental
saham. Pernyataan tertulis dari auditor dapat mententramkan pemegang saham karena
akuntan publik hanya yang terdaftar di Bapepam yang boleh mengaudit perusahaan
publik telah memeriksa laporan keuangan perusahaan dan menjamin bahwa itu fair
dan akurat.
Pada dasarnya analisa fundamental saham mencakup:
1. Analisa empat aspek finansial, yaitu: nilai buku saham, pendapatan per saham,
nilai buku ekuitas dan ratio pengeluaran.
2. Analisa laporan tahunan perusahaan termasuk di dalamnya: garis besar filosofi
perusahaan, laporon detil operasi perusahaan, informasi finansial, catatan kaki dan
pernyataan tertulis dari auditor.
Namun, agar dapat membuat analisa fundamental secara menyeluruh tidak cukup hanya
melihat dari kedua hal tersebut saja, tetapi harus melihat hal-hal seperti kemampuan
manajemen, operasional, transparansi, rencana, persaingan perusahaan (sejenis atau apple
to apple), tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi serta kebijakan atau
peraturan pemerintah.
Beberapa langkah yang harus Anda lakukan dalam melakukan analisis fundamental
saham:
Amati dan pelajari kondisi makro ekonomi dan pasar. Disini Anda dapat melihat
bidang usaha yang sedang baik dan prospeknya bagus.
Analisa laporan keuangan perusahaan tersebut untuk mengetahui kinerjanya.
Membandingkan dengan perusahaan pesaing yang sejenis.

Makalah Saham dan Obligasi 28 | P a g e


Analisa harga saham tersebut apakah sudah murah.
Menilai efesiensi operasional perusahaan tersebut.
Memperhatikan kredibilitas manajemen dan pemegang saham mayoritas.
Mencari informasi dari sumber lain (berita, analisis media massa atau perusahaan
sekuritas, hasil riset dan isu-isu) yang berhubungan dengan perusahaan tersebut.
Milikilah saham-saham perusahaan dengan memahami betul kinerjanya, bidang
bisnisnya, siapa yang menjalankannya dan prospek bisnisnya kedepan.

b. Analisis Teknikal Saham


Membahas soal analisa harga saham, sebenarnya analisis fundamental bukan satu-
satunya alat analisis yang digunakan para investor dan analis. Banyak orang yang
menganut metode lain yang disebut analisis teknikal saham. Bagi mereka, jika
dibandingkan dengan analisis fundamental, analisis teknikal dianggap lebih jitu untuk
melahirkan rekomendasi investasi. Sebagian orang berpendapat bahwa analisis teknikal
lebih sebagai seni ketimbang ilmu pengetahuan.
Pada prinsipnya analisis teknikal merupakan metode analisis instrumen investasi yang
menggunakan data-data historis mengenai perubahan harga saham maupun instrumen
lainnya, volume dan beberapa indikator pasar yang lain untuk melahirkan rekomendasi
keputusan investasi. Analisis ini bisa diterapkan pada bursa saham, pasar valuta asing,
bursa komoditas atau pasar apapun yang pergerakan harga dagangannya dipegaruhi oleh
permintaan dan penawaran.

Perbedaan analisis fundamental dan teknikal


Jika analisis fundamental lebih banyak menggunakan indikator-indikator perusahaan
untuk melakukan analisa harga saham sebuah perusahaan, sebaliknya analisis teknikal
saham maupun instrumen lainnya lebih banyak menggunakan data-data pasar. Berhubung
data-data pasar lazim tersaji dalam bentuk grafik (charts), maka para analis teknikal lebih
sering menggeluti grafik-grafik semacam itu daripada laporan keuangan emiten. Itu
sebabnya para penganut aliran ini sering mendapat julukan sebagai chartist.
Dengan menggunakan data-data mengenai harga, pasokan serta permintaan di masa
lalu, analisis teknikal saham bertujuan memprediksi bagaimana permintaan dan pasokan
dimasa mendatang, serta menganalisa harga saham yang mungkin akan terbentuk
karenanya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan suatu tren atau pola yang

Makalah Saham dan Obligasi 29 | P a g e


berulang dari pergerakan harga saham dan kemudian dieksploitasi untuk mendapatkan
kentungan. Para analis teknikal juga percaya bahwa proses perubahan harga saham yang
disebabkan oleh adanya suatu informasi yang baru di pasar akan cenderung mengikuti
suatu tren tertentu. Dengan menyimpulkan hal-hal tersebut, analisis teknikal dipakai
untuk mendasari keputusan kapan harus mengambil untung (profit taking), mengurangi
kerugian (cut loss), mulai melakukan akumulasi saham atau mulai menahan posisi (wait
& see).
Analisis fundamental dan analisis teknikal, mana yang lebih baik? Tingkat kesalahan
analisis teknikal relatif lebih tinggi daripada analisis fundamental. Tapi, jika kita disiplin
dan menggunakan tool yang tepat, analisis teknikal saham bisa sama-sama kuat dengan
analisa fundamental saham. Pada prinsipnya adalah buy low sell high, beli murah jual
mahal.
Analisa harga saham dan volume perdagangan adalah sarana utama dari analisis
teknikal saham dan grafik adalah sarana untuk menampilkan data tersebut. Data volume
perdagangan akan digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi
pasar dan akan membantu untuk memperkirakan tren harga selanjutnya. Perubahan harga
saham baik kenaikan atau penurunan biasanya akan berkorelasi dengan kenaikan atau
penurunan volume perdagangan. Penurunan harga dari satu pola tertentu yang diikuti
oleh volume penjualan yang sangat tinggi, umumnya akan diterjemahkan bahwa pasar
(saham) akan mengalami bearish (harganya menurun).
Analisis teknikal saham lebih banyak menggunakan data-data pasar. Oleh karena itu,
para analis teknikal lebih suka memperhatikan pergerakan harga saham di bursa
dibanding mengamati laporan keuangan atau membaca berita-berita koran yang berkaitan
dengan emiten yang sedang diamati. Tugas mereka memang mengamati perubahan harga
saham tersebut untuk mempelajari pola berpikir atau perilaku pihak-pihak lain yang
terlibat di bursa. Dari analisa harga saham tersebutlah mereka lalu memprediksikan arah
pergerakan harga saham tersebut melalui data-data yang tersaji dalam bentuk grafilk
(charts).
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang
adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat
menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan
analisis teknikal saham hanya ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan
harga saham (atau instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist)

Makalah Saham dan Obligasi 30 | P a g e


memilah harga menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah
dan harga penutupan.
Kita semua memahami, bahwa harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun
secara berangsur-angsur sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak,
lembah atau bisa juga mendatar (harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya
menganalisa harga saham dan mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham,
para chartist berpedoman pada dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren
tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang
membuat tren akan berubah.
Untuk memberikan gambaran mengenai cara bekerja para analis teknikal, berikut ini ada
beberapa metode analisis teknikal saham yang paling umum digunakan dan mudah
dipahami:
Moving Average (MA)
Moving average (MA) atau rata-rata bergerak adalah salah satu dari sekian banyak
metode analisa harga saham yang sering digunakan dalam analisis teknikal saham.
Moving average (MA) adalah rata-rata harga saham selama periode waktu yang
telah lalu dan kemudian diplot ke dalam grafik beserta harga saham aktual di pasar
saat itu. MA yang berasal dari rata-rata harga saham selama lima hari perdagangan,
contohnya, ditulis sebagai MA-5. MA yang berasl dari rata-rata harga selama 15
hari ditulis sebagai MA-15. Jadi moving average menyatakan rata-rata harga
saham tersebut akan dihitung lagi seiring dengan berjalannya waktu. Data harga
yang digunakan biasanya adalah harga penutupan (closing price).

Buatlah sebuah grafik bersumbu X (horizontal) dan Y (vertical). Sumbu X


melambangkan hari (tanggal) da sumbu Y melambangkan harga. Kemudian
hitunglah rata-rata harga saham selama 10 hari kebelakang, termasuk hari ini
(MA-10). Hubungkanlah titik-titik dari harga rata-rata tersebut dalam garis MA.
Makalah Saham dan Obligasi 31 | P a g e
Bersamaan dengan itu, sambungkan pula titik-titik harga penutupan saham (harga
aktual) setiap harinya pada grafik yang sama sampai jangka waktu yang Anda
kehendaki. Lama-lama akan terbentuk 2 buah kurva yaitu kurva MA dan kurva
aktual.
Cara menganalisanya adalah jika kurva aktual menembus kurva MA dari bawah ke
atas dengan volume perdagangan yang cukup tinggi, hal tersebut memberi sinyal
saat yang tepat untuk membeli saham. Sebaliknya jika kurva aktual menembus
kurva MA dengan volume perdagangan tingg dari atas ke bawah, hal tersebut
memberi sinyal untuk jual. Pergerakan harga saham berupa kenaikan harga diikuti
dengan volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal pasar akan
membaik (bullish). Sedangkan perubahan harga berupa penurunan harga yang
diikuti volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal pasar akan
memburuk (bearish).

Double Top dan Double Bottom

Metode analisa teknikal saham berikutnya adalah metode double top dan double
bottom. Double Top, pola ini terbentuk ketika ada perubahan harga saham berupa
kenaikan sampai pada level tertentu, lalu turun dan kemudian naik lagi (dengan
volume perdagangan lebih kecil) menyamai level harga tertinggi sebelumnya dan
kemudian menurun lagi. Jika kejadian tersebut berulang sekali lagi, maka akan
terbentuk kurva yang memiliki dua puncak kembar (seperti huruf M). Pola dari
analisa harga saham ini menunjukan bahwa pasar telah dua kali gagal mencoba
menembus batas harga atas (tertinggi) tersebut. Jika harga kemudian menurun
sampai menembus tingkat harga terendah sebelumnya (sebelum puncak yang
kedua), itu mengindikasikan tren pergerakan harga saham akan terus menurun.
Pola double top ini memberikan sinyal untuk segera melakukan aksi jual.
Kebalikan dari pola Double Top yaitu pola double bottom (seperti huruf W).
Dengan logika yang sama, pola ini memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli
karena diperkirakan harga akan terus meningkat.
Makalah Saham dan Obligasi 32 | P a g e
Triangle
Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi dua,
yaitu Ascending Triangle (segitiga menaik) dan Descending Triangle (segitiga
menurun). Descending Triangle terbentuk jika ada beberapa lembah yang sama
rendah dengan beberapa puncak yang semakin menurun. Dengan kata lain, terjadi
perubahan harga saham antara garis batas bawah yang horizontal dengan garis
batas yang mempunyai kemiringan menurun. Jika harga menembus garis batas
bawah disertai dengan peningkatan volume perdagangan, ini memberi sinyal untuk
melakukan aksi jual karena analisa harga saham tersebut diperkirakan harga akan
terus menurun.

Sementara Ascending Triangle terbentuk jika pergerakan harga saham mengikuti


pola yang berkebalikan dengan Descending Triangle. Pola ini memberikan sinyal
untuk melakukan aksi beli saham karena diperkirakan harga akan terus menaik.

Head & Shoulder


Analisis teknikal saham Head & Shoulder memberikan sinyal untuk jual karena
diperkirakan harga akan terus menurun. Garis leher (neckline) digambarkan
dengan menarik garis lurus dari bagian paling bawah kedua bahu untuk
mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan. Jika dari analisa harga saham,
pergerakan harga saham (bahu kanan) menembus garis leher dari atas ke bawah
(piercing the neckline), inilah sinyal untuk segera menjual saham untuk
mengurangi kerugian (cut loss).

Makalah Saham dan Obligasi 33 | P a g e


Head & Shoulder dapat terjadi secara terbalik (Inverse Head & Shoulder), dua
bahu dan kepala mengarah kebawah. Garis leher terbentuk dengan menarik garis
lurus diatas kedua bahu. Jika pola itu terbentuk dan kurva harga dibahu kedua
(bahu kanan) menembus garis leher dari bawah keatas, maka itu adalah sinyal
untuk beli karena ada kecenderungan perubahan harga saham di mana harga bakal
terus naik.
Bentuk dan ukuran Head & Shoulder maupun Inverse Head & Shoulder ini dapat
bervariasi, kurva ini bisa dalam jangka waktu yang pendek dan panjang, bisa
mendatar atau memiliki kemiringan tertentu.

Support Level & Resistance Level


Pada analisa teknikal saham support level and resistance level ini, harga dikatakan
berada pada support level (SL) jika harga tersebut berada pada level terendah dan
pada level tersebut pergerakan harga saham berupa penurunan sangat sukar terjadi.
Umumnya SL terbentuk setelah suatu saham mengalami kenaikan harga yang
besar dan kemudian mengalami penurunan karena adanya aksi ambil untung
(profit taking) dari para investor. Sementara, harga saham dikatakan berada pada
resistance level (RL) jika harga berada pada level tertinggi dan pada level tersebut
harga sangat sukar untuk naik. Sebuah RL cenderung akan terbentuk setelah suatu
saham mengalami penurunan yang cukup signifikan dari harga sebelumnya. SL
dan RL dapat diterjadi saat harga sedang dalam tren naik (uptrend), mendatar
(sideway) atau turun (downtrend).

Untuk mendapatkan keuntungan Anda dapat menggunakan prinsip beli murah, jual
mahal (buy low sell high). Jadi, dengan analisa harga saham yang tepat, Anda
harus membeli saham pada saat harga berada pada SL dan menjual saham pada
Makalah Saham dan Obligasi 34 | P a g e
saat harga diperkirakan berada pada RL. Tentu saja keuntungan yang diperoleh
tidaklah bertahan lama. Makin banyak orang mengetahui adanya SL dan RL pada
suatu saham dan memanfaatkannya, pola ini akan hancur dengan sendirinya.
Kunci dalam menggunakan metode analisa teknikal saham ini adalah kecepatan
memperoleh informasi. Orang yang pertama tahu adanya SL dan RL inilah yang
punya potensi cukup besar untuk memetik keuntungan, sementara yang
belakangan hanya kebagian sisanya saja, atau malah rugi karena sebenarnya RL
dan SL-nya sudah berubah lagi.
Para ahli meyakini bahwa jika SL ditembus, maka biasanya SL tersebut akan
menjadi RL yang baru. Begitu pula jika RL yang ditembus maka RL tersebut
menjadi SL yang baru. Semakin besar volume perdagangan yang terjadi akan
semakin memperkuat posisi SL dan RL yang terjadi.
Demikianlah beberapa contoh metode analisa teknikal saham yang sederhana,
masih banyak lagi metode lain yang menganalisa perubahan harga saham yang
lebih rumit dengan banyak parameter yang disertakan. Umumnya para analis
menggunakan beberapa metode sekaligus agar hasil analisa harga saham dan
keputusan investasi yang diambil lebih akurat. Ada banyak aplikasi komputer
untuk menghitung rumus analisis teknikal saham yang semakin canggih, Anda
hanya tinggal menginput database harga saham yang Anda kehendaki dan
beberapa metode berbentuk grafik pergerakan harga saham siap dianalisa.

V. JENIS PENILAIAN SAHAM


Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a. Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika
dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar
aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku:
* Nilai nominal, ialah nilai yang ditetapkan oleh emiten.
* Agio saham, ialah selisih harga yang diperoleh dari yang dibayarkan investor kepada
emiten dikurangi harga nominalnya.

Makalah Saham dan Obligasi 35 | P a g e


* Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan
emiten, yaitu jumlah nilai nominal ditambah agio saham.
* Laba ditahan, ialah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan
diinvestasikan kembali ke perusahaan dan merupakan sumber dana internal.

b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi
dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang
sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.

c. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham
tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal.
Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa
mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).

VI. SAHAM PERDANA (IPO INITIAL PUBLIC OFFERING)


Sebuah perusahaan yang akan memutuskan akan go public harus terlebih dahulu
mempersiapkan segala persyaratan dokumen yang diharuskan oleh Bapepam, kemudian
perusahaan tersebut dapat menawarkan sahamnya kepada publik Penawaran Saham
Perdana (IPO-Initial Public Offering).

Proses go public perusahaan


Bermula dari perusahaan kecil yang membuat produk atau jasa yang kemudian
berkembang, sehingga akhirnya dapat menjadi perusahaan yang cukup maju. Perusahaan
terus berjalan, produksi atau jasa kian bertambah, modal perusahaan juga harus diperbesar
bahkan jika perlu harus dilakukan ekspansi. Jika suatu perusahaan sudah sampai pada
tahap tersebut, maka perusahaan tersebut dapat memilih untuk go public sharing
kepemilikan saham dengan publik dan sebagai kompensasinya perusahaan tersebut
memperoleh modal yang dibutuhkan.
Langkah awal proses go public perusahaan adalah direksi perusahaan datang ke
perusahaan sekuritas yang akan bertindak sebagai penjamin emisi yang menjamin

Makalah Saham dan Obligasi 36 | P a g e


penawaran saham perdana perusahaan tersebut. Perusahaan sekuritas bersama-sama
dengan emiten mempersiapkan dokumen, menetapkan harga saham dan menjualnya ke
publik.
Proses go public perusahaan selanjutnya adalah menyiapkan prospektus perusahaan.
Penjamin emisi akan menyiapkan prospektus perusahaan go public, yaitu suatu dokumen
resmi yang harus disiapkan untuk setiap investor yang tertarik terhadap perusahaan
tersebut. Isi prospektus tersebut tentang analisa detail sejarah keuangan perusahaan,
tentang produk atau jasa dan latar belakang serta pengalaman manajemen perusahaan.
Prospektus perusahaan go public juga memperkirakan berbagai macam resiko yang akan
dihadapi perusahaan. Prospektus penawaran perdana saham itu dipublikasikan melalui
iklan prospektus singkat. Iklan tersebut menginformasikan hal-hal yang layak diketahui
oleh calon-calon investor. Penjamin emisi kadang juga mengatur pertemuan antara
manajemen perusahaan dengan investor potensial besar, seperti para manajer untuk dana
pensiun, manajer investasi reksadana atau unit link.
Setelah melalui masa penawaran saham perdana, penjatahan, dilanjutkan dengan
pengembalian uang pemesanan bagi pembeli yang tidak kebagian saham, kemudian
penyerahan kolektif saham maka sekitar satu bulan kemudian saham tersebut dicatatkan
(listing) di bursa efek. Sejak hari pertama pencatatan itu, saham sudah resmi
diperdagangkan di pasar sekunder. Saat saham diperdagangkan pada hari berikutnya,
harga saham tersebut bisa saja naik atau turun, tergantung keputusan investor dalam
menahan atau menjual sahamnya. Investor yang menjual sahamnya pada hari pertama
listing, semata-mata hanya mengejar capital gain, tentu saja jika harga saham tersebut
naik. Tapi jika harga saham tersebut turun, orang cenderung menahan sahamnya untuk
waktu yang lebih lama sambil mengunggu harganya naik. Turun atau tidaknya harga
saham IPO tergantung pada banyak faktor. Faktor yang paling utama adalah kondisi
perusahaan tersebut ketika masuk bursa, baik atau buruk. Karena ada perusahaan yang
terpaksa masuk bursa karena ada perjanjian dengan krediturnya. Dengan kondisi seperti
itu, maka terbuka kemungkinan harga sahamnya juga mudah turun. Berbeda dengan
perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) karena kebutuhan ekspansi
bisnis.

Cara beli saham IPO


Berikut ini adalah langkah-langkah atau cara membeli saham IPO:

Makalah Saham dan Obligasi 37 | P a g e


Dapatkan lembaran formulir pemesanan pembelian saham penawaran umum yang
disebut dengan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS), kemudian isi formulir
tersebut dan lampiri dengan dengan fotokopi KTP.
Lakukan pembayaran atas pemesanan yang Anda lakukan dan simpan bukti
pembayaran tersebut.
Kembalikan formulir pemesanan untuk penawaran saham perdana (IPO) tersebut yang
dilengkapi dengan bukti pembayaran ke agen penjualan tepat waktu. Hari terakhir
masa penawaran umum merupakan hari terakhir pengembalian. Masa penawaran
umum berlangsung selama minimal tiga hari.
Tunggu pengumuman hasil penjatahan. Pemesanan saham tidak selalu dapat dipenuhi
semuanya. Jika jumlah efek yang dipesan melebihi jumlah efek yang tersedia, maka
pemesan akan mendapatkan setidaknya satu lot plus bagian yang teralokasikan dari
sisa yang ada. Atau jika setiap pemesan tidak mendapat kesempatan minimal satu lot,
maka penjatahan dilakukan dengan cara undian.
Dapatkan Surat Saham Kolektif (SSK), yaitu bukti investasi.
Demikian cara beli saham IPO. Jika kebagian jatah dalam membeli saham perdana,
untungnya cukup lumayan. Dapat membeli dengan harga diskon, sementara menjualnya
kembali dengan harga penuh. Namun, tetap saja harus hati-hati dengan tetap jeli menilai
fundamental emiten dengan melakukan analisa fundamental saham. Jadi bisa juga dinilai
bahwa saham bagus atau jelek itu bermula dari niat perusahaan tersebut melakukan
penawaran saham perdana (IPO). Permasalahannya tidak mudah mengetahui niat
masing-masing perusahaan untuk masuk bursa.

VII. BERBAGAI DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BURSA SAHAM


Berbagai sisi positif dari bursa tersebut tergambar pada hal-hal berikut:
Bursa saham ini membuka pasar tetap yang mempermudah para pembeli dan penjual
untuk saling bertemu lalu melakukan transaksi instan maupun transaksi berjangka
terhadap kertas-kertas saham, giro maupun barang-barang komoditi.
Mempermudah pendanaan pabrik-pabrik dan perdagangan dan proyek pemerintah
melalui penjualan saham dan kertas-kertas giro komersial.
Bursa ini juga mempermudah penjualan saham dan giro pinjaman kepada orang lain
dan menggunakan nilainya. Karena para perusahaan yang mengeluarkan saham-
saham itu tidak mematok harga murni untuk para pemiliknya.

Makalah Saham dan Obligasi 38 | P a g e


Mempermudah mengetahui timbangan harga-harga saham dan giro piutang serta
barang-barang komoditi, yakni pergulatan semua hal tersebut dalam dunia bisnis
melalui aktivitas penawaran dan permintaan.

Adapun dampak-dampak negatif dari adanya bursa saham ini tergambar pada hal-hal
berikut:
Transaksi berjangka dalam pasar saham ini sebagian besarnya bukanlah jual-beli
sesungguhnya. Karena tidak ada unsur serah-terima dalam pasar saham ini antara
kedua pihak yang bertransaksi, padahal syarat jual-beli adalah adanya serah-terima
dalam barang yang disyaratkan ada serah-terima barang dagangan dan pembayarannya
atau salah satu dari keduanya.
Kebanyakan penjualan dalam pasar ini adalah penjualan sesuatu yang tidak dimiliki,
baik itu berupa mata uang, saham, giro piutang, atau barang komoditi komersial
dengan harapan akan dibeli di pasar sesunguhnya dan diserah-terimakan pada saatnya
nanti, tanpa mengambil uang pembayaran terlebih dahulu pada waktu transaksi
sebagaimana syaratnya jual beli as-Salm.
Pembeli dalam pasar ini kebanyakan membeli menjual kembali barang yang dibelinya
sebelum dia terima. Orang kedua itu juga menjualnya kembali sebelum dia terima.
Demikianlah jual-beli ini terjadi secara berulang-ulang terhadap satu objek jualan
sebelum diterima, hingga transaksi itu berakhir pada pembeli terakhir yang bisa jadi
sebenarnya ingin membeli barang itu langsung dari penjual pertama yang menjual
barang yang belum dia miliki, atau paling tidak menetapkan harga sesuai pada hari
pelaksanaan transaksi, yakni hari penutupan harga. Peran penjual dan pembeli selain
yang pertama dan terakhir hanya mencari keuntungan lebih bila mendapatkan
keuntungan saja, dan melepasnya bila sudah tidak menguntungkan.
Yang dilakukan oleh para pemodal besar dengan memonopoli saham dan sejenisnya
serta barang-barang komoditi komersial lain di pasaran agar bisa menekan pihak
penjual yang menjual barang-barang yang tidak mereka miliki dengan harapan akan
membelinya pada saat transaksi dengan harga lebih murah, atau langsung melakukan
serah-terima sehingga menyebabkan para penjual lain merasa kesulitan.
Sesungguhnya bahaya pasar modal semacam ini berpangkal dari dijadikannya pasar
ini sebagai pemberi pengaruh pasar dalam skala besar. Karena harga-harga dalam
pasar ini tidak sepenuhnya bersandar pada mekanisme pasar semata secara praktis dari

Makalah Saham dan Obligasi 39 | P a g e


pihak orang-orang yang butuh jual-beli. Namun justru terpengaruh oleh banyak hal,
sebagian diantaranya dilakukan oleh para pemerhati pasar, sebagian lagi berasal dari
adanya monopoli barang dagangan dan kertas saham, atau dengan menyebarkan berita
bohong dan sejenisnya. Disinilah tersembunyi bahaya besar menurut tinjauan syariat.
Karena cara demikian menyebabkan ketidakstabilan harga secara tidak alami,
sehingga berpengaruh buruk sekali pada perekonomian yang ada.
Sebagai contoh saja bukan untuk menyebutkan secara keseluruhan: sebagian besar
investor sengaja melempar sejumlah kertas saham dan giro, sehingga harganya menjadi
jatuh karena terlalu banyak penawaran. Pada akhirnya para pemilik saham kecil-kecilan
bergegas menjualnya kembali dengan harga murah sekali, karena khawatir harga saham-
saham itu semakin jatuh sehingga mereka semakin rugi. Dengan adanya penawaran
mereka itu, mulailah harga saham itu terus menurun, sehingga para investor besar itu
berkesempatan membelinya kembali dengan harga lebih murah dengan harapan akan bisa
meninggikan harganya dengan banyaknya permintaan. Pada akhirnya para investor
besarlah yang beruntung sementara kerugian besar-besaran harus ditanggung investor
kecil-kecilan, sebagai akibat dari perbuatan investor besar yang berpura-pura melempar
kertas-kertas saham itu sebagai ikutan. Hal itupun terjadi di pasar komoditi komersial.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham
dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik
menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang
dipergunakan adalah sebagai berikut:

Makalah Saham dan Obligasi 40 | P a g e


1. Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai undervalued
(harganya terlalu rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan Apabila saham
tersebut telah dimiliki.
2. Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai overvalued
(harganya terlalu mahal) dan karenanya seharusnya dijual.
3. Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar harganya
dan berada dalam kondisi keseimbangan.

Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel


ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan
tentang harga saham.variabel-variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan,dividen yang
dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya.

Saran
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang
adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat
menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis
saham hanya ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau
instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi
empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.

Harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-angsur
sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga
mendatar (harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan
mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua
asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus
berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.

Makalah Saham dan Obligasi 41 | P a g e


DAFTAR PUSTAKA

* http://www.belajarinvestasi.net/saham/kamus-istilah-dalam-saham-glossary
* http://bisnistradingonline.blogspot.co.id/2010/03/karakter-tiap-saham-berbeda.html
* http://www.bisnisemas1.com/jenis-jenis-saham.htm
* http://ihsansaidi.blogspot.co.id/2013/07/makalah-saham.html
* http://dksaragih.com/hukum/perusahaan/peralihan-hak-atas-saham/

Makalah Saham dan Obligasi 42 | P a g e


LAMPIRAN

PERALIHAN HAK ATAS SAHAM


Berikut prosedur peralihan Hak Milik Atas Saham dalam suatu Perseroan dan hal-hal lain
yang mesti diperhatikan dalam Anggaran Dasar Perseroan terhadap Peralihan Hak Milik
atas Saham tersebut berdasarkan UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
1. Bagaimana cara mengalihkan hak milik atas saham?
Saham merupakan benda bergerak (Pasal 60 ayat (1) UU PT), maka peralihan hak
milik atas saham wajib memenuhi syarat:
Makalah Saham dan Obligasi 43 | P a g e
Pasal 55 UUPT: Dalam Anggaran Dasar Perseroan ditentukan cara pemindahan
hak atas saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 56 ayat (1) UUPT: Pemindahan hak atas saham atas nama dilakukan dengan
akta pemindahan hak.
Penjelasan Pasal 56 ayat (1) UUPT menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
akta, baik berupa akta yang dibuat di hadapan notaris maupun akta bawah
tangan. Di dalam Pasal 56 ayat (1) UUPT maupun penjelasan Pasal 56 ayat (1)
UUPT, tidak menyebutkan secara jelas, pemindahan hak atas saham apa saja yang
harus/wajb menggunakan akta notaris, dan yang tidak harus/wajib menggunakan
Akta Notaris.

2. Bagaimana dengan pemindahan hak atas saham dengan cara jual-beli, apakah wajib
dituangkan ke dalam Akta Notaris?
Menurut Pasal 56 ayat (1) UUPT maupun penjelasan Pasal 56 ayat (1) UUPT bahwa
jual-beli saham tidak harus menggunakan Akta Notaris.

3. Bagaimana dengan pemindahan hak atas saham dengan cara hibah, apakah wajib
dituangkan ke dalam Akta Notaris?
Menurut Pasal 56 ayat (1) UUPT maupun penjelasan Pasal 56 ayat (1) UUPT bahwa
Jual-Beli Saham tidak harus menggunakan Akta Notaris;
Akan tetapi jika mengacu kepada Pasal 55 UUPT dan Pasal 1682 KUHPerdata Tiada
suatu penghibahan pun, kecuali penghibahan termaksud dalam pasal 1687, dapat
dilakukan tanpa akta notaris, yang minut (naskah aslinya) harus disimpan pada notaris,
dan bila tidak dilakukan demikian, maka penghibahan itu tidak sah.
Dengan demikian pemindahan hak atas saham karena Hibah sesuai dengan Pasal 1682
harus menggunakan Akta Notaris.

4. Setelah saham beralih kepemilikian, apakah terhadap perubahan pemegang saham


tersebut harus/wajib diberitahukan kepada Kemenkumham?
Pasal 56 Ayat (2) UUPT: Akta pemindahan hak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) atau salinannya disampaikan secara tertulis kepada Perseroan.
Pasal 56 Ayat (3): Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal,
dan hari pemindahan hak tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atau daftar

Makalah Saham dan Obligasi 44 | P a g e


khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dan ayat (2) dan
memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri untuk
dicatat dalam daftar Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
tanggal pencatatan pemindahan hak.
Penjelasan Pasal 56 ayat (3): Yang dimaksud dengan memberitahukan perubahan
susunan pemegang saham kepada Menteri adalah termasuk juga perubahan
susunan pemegang saham yang disebabkan karena Warisan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan.

5. Apa konsekuensi terhadap pihak ketiga, dalam hal Direksi telah mencatatkan
pemindahan hak atas saham di dalam Anggaran Dasar Perseroan, namun tidak
memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri?
Jika ada suatu saham yang sudah terjual kepada pihak ketiga, maka wajib bagi
Direktur untuk mencatatkan pemindahan hak atas saham tersebut di dalam Anggaran
Dasar Perseroan, sehingga di dalam Anggaran Dasar terjadi perubahan susuan
pemegang saham, akan tetapi Direktur tidak wajib memberitahukan perubahan
susunan pemegang saham tersebut kepada Menteri. Dengan tidak diberitahukannya
perubahan pemegang saham tersebut kepada Menteri bukan berarti hak-hak pemegang
saham yang baru tidak diakomodir oleh UUPT. Merujuk pada Pasal 48 ayat (1) UUPT
bahwa Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Walaupun demikian ada
baiknya Direktur juga memperhatikan Pasal 56 ayat (4) yang menyatakan dalam hal
pemberitahuan sebagaimana Pasal 56 ayat (3) belum dilakukan, Menteri menolak
permohonan persetujuan atau pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan
dan nama pemegang saham yang belum diberitahuan tersebut. Artinya jika ada suatu
saham yang ingin jual kemudian dibeli oleh pihak ketiga, namun perubahan susunan
pemegang sahamnya oleh Direksi tidak diberitahukan kepada Menteri, maka jika
saham tersebut ingin dijual lagi oleh pemiliknya yang baru kepada pihak lain dan
kemudian dibeli oleh pihak lain tersebut, maka jika Direktur ingin memberitahukan
perubahan susunan pemegang saham yang baru, maka sesuai dengan Pasal 56 ayat (4)
menteri menolak permohonan persetujuan atau pemberitahuan tersebut.

6. Apa isi daftar pemegang saham atau daftar khusus?


Menurut Pasal 50:

Makalah Saham dan Obligasi 45 | P a g e


(1) Direksi Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham,
yang memuat sekurang-kurangnya:
nama dan alamat pemegang saham;
jumlah, nomor, tanggal perolehan saham yang dimiliki pemegang saham, dan
klasifikasinya dalam hal dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham;
jumlah yang disetor atas setiap saham;
nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak
gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal
perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;
keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 ayat (2).

(2) Selain daftar pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direksi
Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar khusus yang memuat keterangan
mengenai saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam
Perseroan dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.

(3) Dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) dicatat juga setiap perubahan kepemilikan saham.

(4) Daftar pemegang saham dan daftar khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) disediakan di tempat kedudukan Perseroan agar dapat dilihat oleh para
pemegang saham.

(5) Dalam hal peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal tidak mengatur
lain, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) berlaku
juga bagi Perseroan Terbuka.

7. Apakah suatu saham Perseroan yang akan dijual harus mendapatkan persetujuan
pemegang saham lainnya?
Dalam Anggaran Dasar (Perseroan) dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan
hak atas saham (Pasal 57 Ayat (1) UUPT), yaitu:

Makalah Saham dan Obligasi 46 | P a g e


keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan
klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya;
keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan;
dan/atau
keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ayat (2): Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal
pemindahan hak atas saham disebabkan peralihan hak karena hukum, kecuali
keharusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berkenaan dengan kewarisan.

Penjelasan Pasal 57 ayat (2): Yang dimaksud dengan peralihan hak karena hukum,
antara lain peralihan hak karena kewarisan atau peralihan hak sebagai akibat
Penggabungan, Peleburan, atau Pemisahan.

8. Apa bentuk keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ


Perseroan?
Berdasarkan Pasal 59 UUPT bahwa:
(1) Pemberian persetujuan pemindahan hak atas saham yang memerlukan persetujuan
Organ Perseroan atau penolakannya harus diberikan secara tertulis dalam jangka
waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal Organ Perseroan
menerima permintaan persetujuan pemindahan hak tersebut.
(2) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan
OrganPerseroan tidak memberikan pernyataan tertulis, Organ Perseroan dianggap
menyetujuipemindahan hak atas saham tersebut.

Berdasarkan Pasal 57 ayat (1) huruf bahwa suatu saham Perseroan yang mau dijual
harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan, dan berdasarkan
Pasal 59 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa persetujuan tersebut harus secara
terstulis. Namun, baik di dalam Pasal 57 ayat (1) beserta penjelasan maupun Pasal 59
ayat (1) dan (2) beserta penjelasan tidak ada yang menjelaskan persetujuan tertulis
oleh Organ Perseroan mana yang dimaksud oleh Pasal-Pasal tersebut, sementara itu
Berdasarkan Pasal 1 angka 2 bahwa yang dimaksud Organ Perseroan adalah:
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);

Makalah Saham dan Obligasi 47 | P a g e


Direksi; dan
Dewan Komisaris

Namun demikian, dapat diasumsikan bahwa yang dimaksud Organ Perseroan oleh
Pasal 57 maupun Pasal 59 adalah RUPS, karena pemegang sahamlah sebagai
Stakeholder terdepan dalam suatu Perseroan.
Dengan demikian, ada 2 bentuk persetujuan dari Organ Perseroan dalam hal
memberikan persetujuan penjualan suatu saham Perseroan:
Notulensi RUPS; dan
Surat pernyataan dari tiap-tiap pemegang saham berdasarkan Circular Resulation.

# Circular Resulation diatur di dalam Pasal 91 UUPT yang menyatakan bahwa


Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS
dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis
dengan menandatangani usul yang bersangkutan.

ISTILAH DALAM SAHAM/KAMUS PASAR MODAL

Agio Saham
Agio saham adalah selisih lebih setoran pemegang saham diatas nilai nominalnya dalam hal
saham dikeluarkan dengan nilai nominal.
Anggota Bursa
Perusahaan-perusahaan sekuritas yang telah memperoleh ijin Bapepam dan berhak
menggunakan sistem yang ada di bursa.
Akuisisi
Pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain melalui pembelian saham perusahaan
tersebut.

Makalah Saham dan Obligasi 48 | P a g e


Annual Report
Laporan keuangan tahunan yang telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)
Ask Price
Harga penawaran atas order jual. Sistem JATS akan memprioritaskan harga dengan
penawaran jual terendah. Sering pula disebut Offer Price.
Bid Price
Harga penawaran atas order beli. Sistem JATS akan memprioritaskan harga dengan
penawaran beli tertinggi.
Atas Nama
Dituliskannya nama dari pemilik efek tertentu pada sertifikat efek tersebut sebagai suatu tanda
kepemilikan efek.
Atas Unjuk
Tidak ditunjukannya nama dari pemilik efek, dengan demikian siapa saja yang membawa efek
tersebut dapat mengaku dan sah menjadi pemilik efek tersebut (seperti uang).
Balance Sheet
Laporan keuangan perusahaan yang menunjukan keadaan aset, utang dan modal per tanggal
tertentu.
Bearish
Kondisi bursa ketika harga saham, obligasi dan komoditas yang diperdagangkan turun dalam
jangka waktu yang cukup lama.
Bid
Penawaran yang diajukan oleh calon pembeli saham. Harga penawarannya disebut bid price.
Block Trading
Perdagangan dalam jumlah besar atau minimal 200.000 lembar saham.
Blue Chip
Saham-saham unggulan, saham-saham dari perusahaan yang mempunyai reputasi baik dan
mudah diperjualbelikan di bursa saham karena banyak peminatnya.
Bond
Kata lain dari obligasi. Surat bukti utang jangka panjang dari emiten, umumnya diatas 3
tahun. Setiap periode tertentu pemilik surat ini dapat menukarkan kupon-kupon yang
terlampir untuk mendapatkan bunga dari emiten, sampai akhirnya jatuh tempo ketika
perusahaan harus melunasi utangnnya. Bond dapat diperjualbelikan di bursa efek.

Makalah Saham dan Obligasi 49 | P a g e


Book Value
Nilai perusahaan dihitung dari total aset dikurangi harta tidak terwujud, dikurangi utang dan
nilai nominal dari saham preferen.
Broker
Kata lain dari pialang. Individu atau perusahaan yang bertindak sebagai perantara jual dan
beli atas efek-efek yang diterbitkan oleh perusahaan (emiten)
Bullish
Kebalikan dari bearish. Kondisi bursa ketika harga saham, obligasi dan komoditas yang
diperdagangkan naik dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bursa Saham (Efek)
Pihak yang menyelenggarakan atau menyediakan sistem untuk mempertemukan penawaran
jual dan beli saham.
Buyback
Pembelian kembali saham atau obligasi yang beredar oleh emiten dengan beragam alasan dan
tujuan.
Capital Gain
Keuntungan yang diperoleh karena perbedaan antara harga beli dan harga jual suatu efek.
Apabila perbedaan tersebut bersifat negative (rugi) disebut capital loss.
Capital Market
Perdagangan surat-surat berharga, termasuk saham dan obligasi.
Cash Flow
Pencatatan perubahan modal kerja sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan yang
dilaporkan. Catatan memperlihatkan perincian sumber uang kas dan penggunaannya.
Closing Price
Harga penutupan suatu efek atau surat berharga di bursa.
Company Listing
Pendaftaran saham perusahaan ke bursa efek agar dapat diperjualbelikan.
Corporate Action
Suatu tindakan / keputusan perusahaan publik yang akan berpengaruh terhadap kepentingan
pemegang saham, seperti pembagian dividen, pemberian saham bonus, stock split, penawaran
umum terbatas, dll.
Crossing
Transaksi jual beli yang dilakukan hanya oleh anggota bursa yang sama.

Makalah Saham dan Obligasi 50 | P a g e


Custody
Kata lain dari custodian. Lembaga atau pihak yang menyimpan surat-surat berharga yang
diperdagangkan seperti saham. Salah satu tujuannya adalah agar mempermudah penyelesaian
transaksi di kemudian hari.
Cut Loss
Upaya untuk menghindari kerugian yang lebih besar dengan menjual saham pada posisi
merugi.
Delisting (penghapusan pencatatan)
Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di Bursa sehingga efek tersebut tidak dapat
diperdagangkan di Bursa. Saham-saham yang telah di delist tetap dapat diperdagangkan di
luar bursa, dan status emiten tersebut tetap sebagai perusahaan publik.
Dilusi
Penurunan persentase pemilikan dari pemegang saham suatu perusahaan sebagai akibat dari
bertambahnya jumlah saham yang beredar.
Disclaimer
Pernyataan penolakan bertanggung jawab atas resiko investasi yang mungkin muncul akibat
penggunaan informasi yang terdapat pada suatu laporan riset, surat pernyataan atau
sejenisnya.
Diversifikasi
Cara berinvestasi dengan menanamkan uang pada beragam instrument investasi untuk
mengurangi resiko.
Divestasi
Kebalikan dari investasi. Penjualan kembali saham perusahaan.
Dividen
Bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham. Dividen dapat
berupa dividen tunai atau dividen saham.
Dividen Kas
Bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang.
Dividen Saham
Bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham.
Dual Listing
Pencatatan saham di lebih dari satu bursa sehingga likuiditas surat berharga tersebut lebih
terjaga.

Makalah Saham dan Obligasi 51 | P a g e


Earning Per Share (EPS)
Laba bersih per saham suatu perusahaan. Cara menghitungnya, laba bersih perusahaan dibagi
dengan jumlah seluruh saham yang beredar.
Efek
Surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial saham, obligasi, tanda
bukti utang, unit penyertaan kolektif kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek.
Emiten
Pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada masyarakat investor melalui
penawaran umum.
Face Value
Nilai nominal, nilai yang tercantum pada sekuritas seperti wesel, obligasi dan instrumen
sejenisnya.
Financial Statement (Laporan Keuangan)
Laporan keuangan yang diterbitkan secara periodik, disusun berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima secara umum dan menyajikan kondisi keuangan perusahaan seperti
laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas pemilik. Output yang
dihasilkan dari suatu proses audit terhadap laporan keuangan emiten adalah berupa pendapat
atau opini akuntan publik terhadap laporan keuangan tersebut
Go Public
Kegiatan suatu perusahaan ketika pertama kali menawarkan saham kepada masyarakat
pemodal. Disebut pula IPO (Initial Public Offering).
Harga Nominal (Nilai Pari / Par Value)
Nilai yang ditetapkan emiten untuk menilai setiap saham yang mereka terbitkan.
Harga Pasar (Market Value)
Harga terakhir yang dilaporkan saat saham terjual di bursa.
Harga Pembukaan (Open)
Harga yang terjadi pertama kali pada saat jam Bursa dibuka.
Harga Penutupan (Close)
Harga yang terjadi terakhir pada saat akhir jam Bursa.
Harga Perdana
Harga pada waktu pertama kali suatu efek dikeluarkan / ditawarkan kepada masyarakat.
Harga Tertinggi / Terendah
Harga saham yang paling tinggi atau paling rendah terjadi pada satu hari Bursa.

Makalah Saham dan Obligasi 52 | P a g e


Hedging (Lindung Nilai)
Lindung nilai dengan cara melakukan transaksi di pasar berjangka dengan posisi berlawanan
dari pasar spot.
Holding Company
Kata lain dari perusahaan induk. Perusahaan yang memiliki saham dengan hak suara yang
cukup di dalam perusahaan lain untuk mempengaruhi dewan direksi sehingga dapat
mengendalikan kebijaksanaan dan manajemen perusahaan tersebut.
Index (Indeks Harga Saham)
Index harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga
saham. Di Bursa Efek Indonesia terdapat 7 jenis index, yaitu (1) Index Harga Saham
Individual, (2), Index Harga Saham Sektoral, (3) Index Harga Saham Gabungan, (4) Index
LQ45, (5) Index JII, (6) Index MBX dan (7) Index DBX.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indikator gabungan dari pergerakan harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia, baik saham biasa maupun saham preferen. Hari dasar perhitungan IHSG adalah
tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100.

Insider Trading
Transaksi saham berdasarkan bocoran informasi rahasia dari orang dalam, pihak-pihak yang
terkait dengan emiten, konsultan perusahaan atau regulator (insider information). Transaksi
seperti ini umumnya melibatkan orang-orang yang menurut aturan tidak boleh melakukan
transaksi, seperti direktur perusahaan yang memperdagangkan saham perusahaan sendiri.
Investasi
Kegiatan menanam dana atau modal dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa
mendatang.
Initial Public Offering (IPO)
Penawaran saham perdana pada saat perusahan mulai go public.
JATS
Singkatan dari Jakarta Automated Trading System yang merupakan sistem perdagangan Efek
yang berlaku di Bursa Efek Indonesia untuk perdagangan yang dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan sarana komputer.
Kapitalisasi Pasar
Harga saham perusahaan dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.

Makalah Saham dan Obligasi 53 | P a g e


Kliring
Proses penentuan hak dan kewajiban Anggota Kliring yang timbul atas transaksi bursa yang
dilakukan di Bursa Efek. Tujuan dari proses kliring adalah agar masing-masing Anggota
Kliring mengetahui hak dan kewajibannya baik berupa Efek maupun uang untuk diselesaikan
pada tanggal penyelesaian.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Lembaga Kliring dan Penjaminan merupakan lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Saat ini lembaga ini diselenggarakan oleh PT.
Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia atau disingkat KPEI.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan
kustodian sentral (tempat penyimpanan terpusat) bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan
pihak lain. Saat ini lembaga ini diselenggarakan oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia
atau disingkat KSEI.
Likuiditas
Karakteristik suatu saham yang jumlahnya cukup banyak didalam peredaran sehingga
memungkinkan relative mudah untuk ditransaksikan.
Lot
Satuan terkecil perdagangan saham di bursa (100 saham)
LQ-45
Indeks di Bursa Efek Indonesia yang terbentuk dari 45 saham dengan likuiditas dan
kapitalisasi pasar tertinggi dan diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. LQ-45
dievaluasi setiap enam bulan sekali.
Manajer Investasi
Pihak yang mendapat izin dari Bapepam untuk mengadakan kegiatan usaha mengelola
Portfolio Efek bagi para nasabah atau mengelola Portfolio Investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah.
Manipulasi Pasar
Upaya mempengaruhi investor lain dalam mengambil keputusan investasi melalui informasi
yang tidak benar.
Margin Trading
Perdagangan saham dengan sebagian modal pinjaman dari pialang dengan jaminan saham
yang dibeli.

Makalah Saham dan Obligasi 54 | P a g e


Market Capitalization
Nilai suatu perusahaan publik berdasarkan harga pasar dari saham dikalikan dengan jumlah
saham yang beredar.
Merger
Penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu.
Odd Lot
Satuan jumlah saham yang jumlahnya lebih kecil dari satuan perdagangan saham di Bursa
Efek, sehingga jumlah tersebut tidak dapat diperdagangkan di pasar regular. Satuan
perdagangan di BEI adalah 500 saham.
Offer
Penawaran jual suatu saham di bursa oleh calon penjual. Harga penawarannya disebut offer
price.
Open Price
Harga pada saat bursa pertama kali dibuka setiap hari.
Option (Opsi)
Hak untuk membeli atau menjual suatu saham pada harga yang telah diperjanjikan
sebelumnya.
Pasar Perdana (Primary Market)
Penjualan efek pertama kali kepada publik atau Penawaran Saham Perdana (Initial Public
Offering). Pasar perdana adalah pasar dimana emiten atau perusahaan menjual saham atau
surat berharga lain kepada publik atau masyarakat untuk pertama kalinya. Membeli saham
perdana berarti Anda membeli saham pada saat masa penawaran umum perdana ini alias
Initial Public Offering (IPO).
Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah suatu istilah yang menunjukan perdagangan efek setelah diterbitkan
dan dijual untuk pertama kali (emisi baru). Jadi setelah pasar perdana atau perdagangan di
Bursa Efek.
Penasehat Investasi
Seseorang atau perusahaan yang mendapat izin resmi dari Bapepam untuk bertindak sebagai
pemberi nasehat kepada pemodal awam yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan
memperoleh penghasilan yang memadai.
Perantara Pedagang Efek
Perusahaan yang bertindak sebagai perantara bagi pemodal yang ingin membeli atau menjual

Makalah Saham dan Obligasi 55 | P a g e


saham di pasar modal / bursa. Perusahaan yang sama dapat juga membeli atau menjual efek
atas namanya sendiri, bila ia bertindak bukan lagi sebagai perantara tetapi sebagai pedagang.
PPE bekerja berdasarkan amanat investor baik untuk beli maupun jual, dan mendapat komisi
dari aktivitasnya berdasarkan negosiasi dengan investor. Sering pula disebut broker atau
pialang.
Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin Emisi
Efek, Perantara Pedagang Efek, Manajer Investasi.
Perusahaan Publik
Perusahaan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang
saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah)
atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
Perusahaan Tercatat (listed company)
Perusahaan yang saham-sahamnya tercatat atau terdaftar dan dapat diperdagangkan pada
suatu Bursa Efek. Masing-masing Bursa Efek mempunyai persyaratan tersendiri bagi suatu
perusahaan yang akan tercatat di Bursa tersebut.
Pialang
Pihak yang melaksanakan pembelian dan atau penjualan saham atas perintah investor. Dari
aktivitasnya tersebut, pialang mendapatkan komisi (fee).
Portfolio
Jika Anda melakukan diversifikasi investasi pada lebih dari sebuah saham atau dengan
kombinasi obligasi, valas, properti atau aktiva lainnya dengan tujuan mengurangi resiko,
maka Anda telah menciptakan portfolio.
Price & Time Priority
Prioritas dalam melakukan transaksi jual beli saham di Bursa Efek (di Pasar Reguler), dimana
pihak yang menawarkan harga paling tinggi untuk membeli atau paling rendah untuk menjual
akan mendapatkan prioritas dalam suatu transaksi, sementara penawaran pada harga yang
sama baik untuk beli maupun untuk jual, prioritas diberikan kepada siapa yang lebih dahulu
memasukan penawaran tersebut.
Prospektus
Setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain
membeli efek.

Makalah Saham dan Obligasi 56 | P a g e


Quote
Kependekan dari kata quotation, menunjukan harga saat ini (real time price) untuk saham
yang ditawarkan.
Remote Trading
Sistem perdagangan di BEI dimana order dilakukan tidak lagi di lantai bursa, namun dapat
dilakukan langsung melalui kantor Perusahaan Efek.
Return
Hasil yang diperoleh dari penanaman modal tertentu dalam suatu perusahaan pada periode
tertentu
Right Issue (Penawaran Umum Terbatas)
Salah satu bentuk peningkatan modal disetor suatu perseroan. Dalam right issue / penawaran
umum terbatas, perseroan menawarkan hak (right) kepada pemegang saham yang ada untuk
mendapatkan saham baru yang tentu saja berarti menyetor modal dengan rasio tertentu. Jika
pemegang saham tersebut tidak mengambil haknya, maka ia dapat menjual haknya tersebut
kepada investor lain. Dengan demikian di pasar modal juga dikenal perdagangan right. Jadi
right adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk terlebih dahulu membeli
saham yang baru dikeluarkan dengan tujuan agar para pemegang saham lama diberi
kesempatan untuk mempertahankan pesentase kepemilikannya dalam suatu perusahaan.
Saham (Stock)
Bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan.
Saham Bonus
Saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham bedasarkan jumlah saham
yang dimiliki.
Saham Gorengan
Saham perusahaan-perusahaan yang umumnya diperdagangkan bukan berdasarkan
fundamentalnya, tapi berdasarkan rumor atau isu.
Saham Tidur
Saham yang tidak aktif diperdagangkan.
Saldo Laba
Akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividend an koreksi
laba rugi periode lalu.

Makalah Saham dan Obligasi 57 | P a g e


Scripless Trading
Sistem perdagangan tanpa warkat dan penyelesaian transaksi dilakukan dengan
pemindahbukuan (book entry settlement)
Securities Company (Perusahaan Efek / Sekuritas)
Perusahaan yang telah memiliki ijin usaha untuk menjalankan satu atau beberapa kegiatan
sebagai penjamin emisi, pialang, manajer investasi atau penasihat investasi.
Short Selling
Menjual saham meskipun belum memilikinya. Biasanya strategi ini dilakukan ketika investor
yakin harga saham akan turun pada hari yang sama, sehingga dia dapat membeli ketika harga
saham tersebut lebih rendah daripada saat dia menjualnya.
Stock Split
Pemecahan setiap satuan unit saham menjadi lebih dari satu sehingga akan menambah jumlah
saham yang beredar.

Suspensi
Penghentian sementara perdagangan suatu saham di Bursa Efek. Penghentian ini dapat
disebabkan karena permintaan Emiten sendiri atau merupakan keputusan Bursa dalam rangka
memberikan perlindungan kepada investor atau dapat pula karena pengenaan sanksi oleh
Bursa Efek kepada suatu Emiten.
T+3
Istilah dalam penyelesaian transaksi yang artinya setelah transaksi (T) hak dan kewajiban
diselesaikan dalam waktu 3 hari bursa.
Trading Floor
Tempat transaksi saham atau efek berlangsung.
Transaksi Bursa
Transaksi yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek yang tertuang dalam bentuk kontrak
kesepakatan dengan Bursa Efek. Kotrak tersebut mencakup :
a. Jual beli Efek (saham maupun instrument lainnya).
b. Pinjam meminjam Efek.
c. Kesepakatan lain mengenai Efek / harga Efek.

Makalah Saham dan Obligasi 58 | P a g e


Transaksi di Luar Bursa
Transaksi Efek yang dilakukan di luar bursa dan tidak diatur oleh bursa. Transaksi ini antara
lain dilakukan :
a. Anatara Perusahaan Efek.
b. Perusahaan Efek dengan pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek.
c. Antara pihak yang bukan Perusahaan Efek (individu / lembaga pemegang saham tersendiri)
Undersubscribed
Jumlah permintaan terhadap saham perdana kurang dari jumlah saham yang akan diterbitkan.
Kebalikannya adalah oversubscribed.
Underwriter
Perusahaan sekuritas yang bertindak melaksanakan penjaminan terhadap penjualan saham
saat IPO.
Undervalued
Saham atau surat berharga diperdagangkan dengan dengan harga dibawah nilai asetnya.

Waran
Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk
memesan / membeli saham perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih.
Dalam praktek, terkadang penerbitan waran dilakukan bersamaan dengan penerbitan saham
dimana waran tersebut sebagai insentif atau pemanis (sweetener). Selain diterbitkan bersama
saham, waran juga bisa diterbitkan bersama obligasi.
Window Dressing
Upaya manajer investasi mempercantik kinerja dengan mengangkat harga saham-saham yang
ada di portfolionya. Aksi ini dilakukan di akhir kuartal, akhir semester atau akhir tahun.
Kebalikan dari investasi. Penjualan kembali saham perusahaan.delistingInitial Public Offering

Makalah Saham dan Obligasi 59 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai