Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul Saham dan Obligasi guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika Bisnis.
Tak lupa kami sebagai penulis menghaturkan shalawat beserta salam kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-Quran dan sunnah untuk
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan untuk memenuhi syarat penilaian
pada semester II di mata kuliah Matematika Bisnis. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak-
banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca
Penyusun
DAFTAR ISI
Makalah Saham dan Obligasi 1 | P a g e
KATA PENGANTAR....1
DAFTAR ISI...2
BAB I PENDAHULUAN...3
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
DAFTAR PUSTAKA...43
LAMPIRAN..44
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah Saham dan Obligasi 2 | P a g e
Dimasa dewasa ini banyak dari kalangan masyarakat yang menjalankan kegiatan
inventasi. Investasi pada dasarnya adalah kreatifitas seseorang untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam berinvestasi terdapat begitu banyak alternatif yang dapat digunakan oleh
masyarakat pemodal untuk melakukan investasi yang di inginkan, misalnya investasi dapat
dilakukan antara lain menabung, membeli tanah dan bangunan, membeli emas, maupun
membeli surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Namun, dari begitu banyaknya
alternatif investasi, masyarakat pemodal belum terlalu mengetahui alternatif yang dapat
memberikan dia keuntungan yang besar.
Beberapa orang beranggapan bahwa berinvestasi dengan cara membeli properti, tanah,
emas adalah alternatif investasi yang sangat menjanjikan, padahal berinvestasi di alternatif ini
selain memiliki pengembalian yang rendah juga memiliki risiko yang cukup besar. Misalnya
saja berinvestasi dengan cara membeli properti (rumah dan tanah), mungkin masyarakat
pemodal beranggapan bahwa berinvestasi di alternatif ini sangat menjanjikan karena harganya
semakin lama semakin tinggi padahal alternatif ini memiliki risiko yang cukup tinggi seperti
tergusur ataupun kebakaran.
Saham dan obligasi merupakan alternatif investasi yang sangat menjanjikan, namun,
masih banyak masyarakat pemodal yang belum menanamkan kelebihan dananya untuk
berinvestasi di saham dan obligasi di karenakan masyarakat pemodal belum mengetahui
keuntungan yang dapat diberikan saham dan obligasi. Dalam kegiatan investasi tersebut pada
umumnya dikoordinasikan oleh suatu lembaga, yaitu bursa efek, yang mana dalam
kegiatannya selalu diawasi oleh BAPEPAM. Dalam kegiatan investasi tersebut, sebagaimana
yang kita ketahui bersama pada pasar modal terdapat beberapa instrument investasi yang
sering digunakan sebagai alternatif kegiatan investasi ini
Secara sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan dan yang
menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Di Indonesia sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas
Unjuk. Contoh obligasi atas Unjuk dapat dilihat seperti spesimen obligasi yang bunga 18%
pertahun. Kalau diamati tanggal 1 Februari 1997, kupon bunga sebanyak 32 lembar
dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan dapat dilepaskan untuk
memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini mempunyai nilai nominal Rp. 50 Milyar.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari saham dan obligasi.
2. Untuk mengetahui perbedaan diantara saham dan obligasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis saham dan obligasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari pengertian dan perbedaan antara saham dan obligasi diatas tentu kita bisa
memilih mana investasi yang cocok dilakukan, kita dapat mempertimbangkan mengenai
jangka waktu, keuntungan dan kemungkinan yang terjadi. Dengan demikian kita dapat
menentukan jenis investasi yang terbaik untuk keuntungan yang didapatkan serta
kemungkinan resiko yang ada.
BAB III
ANALISIS PEMBAHASAN
SAHAM
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah
diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham
tersebut. Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor
I. JENIS-JENIS SAHAM
a. Jenis-jenis saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar dan Likuditas.
Kapitalisasi Pasar adalah harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar di
pasar. Suatu saham yang berkapitalisasi besar biasanya lebih likuid atau mudah
diperjualbelikan di bursa. Berdasarkan kapitalisasinya, jenis-jenis saham dikategorikan
menjadi:
Saham Unggulan atau Papan Atas (Blue Chip - big cap)
Saham yang termasuk kategori ini adalah saham berkapitalisasi pasar diatas Rp. 40
triliun. Selain berkapitalisasi besar saham-saham ini juga tergolong blue chip, yaitu
saham perusahaan besar dengan kinerja dan fundamental yang baik, dikelola dengan
professional, bergerak pada bidang industri yang dibutuhkan banyak orang, dapat
mencetak untung besar dan rutin membagikan deviden. Saham ini fundamentalnya
kuat dan tidak mudah digoreng oleh bandar karena kapitalisasi pasarnya besar dan
jenis saham ini juga layak dimiliki untuk investasi jangka panjang dibandingkan
dengan saham lain.
Pada Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip
biasanya terdaftar dalam indeks LQ 45. Namun, pada bursa saham Indonesia sampai
sekarang tidak ada kriteria dan pengkategorian yang jelas untuk membedakan saham
blue chip atau tidak. Jadi, di mata investor, ada beberapa saham yang dianggap blue
chip, ada yang dianggap tidak.
Walaupun belum ada kriteria yang jelas, tetapi berdasarkan beberapa prespektif
ada ciri-ciri perusahaan yang memiliki saham blue chip. Cirinya diantaranya adalah
ukuran perusahaan besar. Artinya, perusahaan ini memiliki jangkauan pasar yang luas,
aset yang besar dan modal yang kuat.
Selain itu, perusahaan memiliki reputasi dan nama baik. Reputasi yang baik diukur
dari manfaat nyata yang diberikan oleh perusahaan tersebut kepada masyarakat.
Misalnya perusahaan motor. Dengan adanya motor, masyarakat akan mudah bepergian
ke mana pun.
Saham Tidur
Saham ini tingkat likuiditasnya sangat rendah. Umumnya saham ini akan bergerak
apabila ada aksi korporasi (corporate action) atau berita yang terkait dengan eksistensi
emitennya. Informasi yang ada mengenai perusahaan tersebut biasanya hanya berupa
rumor, tapi pergerakan harga sahamnya dapat sangat drastis. Saham ini sering kali
menjadi sasaran empuk bagi para bandar dalam aksi goreng-menggoreng.
b. Modal Ditempatkan
Jika modal yang ditempatkan kurang dari batas minimal yang ditetapkan maka
perseroan tidak akan diakui atau disahkan oleh pemerintah dan keberadaannya tidak
dianggap sebagai perseroan terbatas tetapi akan tunduk pada ketentuan perusahaan
persekutuan. Jika sudah demikian, antara harta peribadi dan harta perusahaan tidak
akan terpisah dan para pemilik perusahaan mempunyai kewajiban untuk
menyelesaikan segala kewajibannya meskipun seluruh harta pribadinya tidak
mencukupi.
Nilai suatu saham dapat dipandang dalam empat konsep yang memberikan makna yang
berbeda, yaitu:
a. Suatu saham memiliki nilai nominal yaitu nilai perlembar saham yang berkaitan
dengan kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal tidak mengukur nilai riil
suatu saham, akan tetapi hanya digunakan untuk menentukan besarnya modal disetor
penuh dalam neraca.
b. Nilai buku perlembar saham, yaitu total ekuitas dibagi jumlah saham beredar. Nilai
buku perlembar saham menunjukkan nilai aktiva bersih perlembar saham yang
dimiliki oleh pemegangnya.
c. Nilai pasar, yaitu nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran
saham di bursa saham. Harga pasar saham inilah yang menentukan indeks harga
saham gabungan ( IHSG ).
d. Nilai fundamental atau nilai intrinsik saham, yaitu menentukan harga wajar suatu
saham agar harga saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya
sehingga tidak terlalu mahal.
Investor dapat melakukan transaksi perdagangan saham di Bursa dengan cara melalui:
a. Pasar Reguler
Cara perdagangan di pasar reguler seperti adalah cara yang umum dilakukan
investor, sesama investor melakukan tawar menawar harga, jika ada harga yang cocok
antar para investor maka transaksi akan DONE (selesai), setelah itu proses
pembayaran (beli) atau menerima pembayarannya (Jual) di lakukan pada T+3 (3 hari
setelah transaksi investor DONE (selesai).
Contoh: Saham PT. Ogah Rugi di bursa saat itu harganya Rp. 5.000 / lbr saham.
Lalu ada investor ingin membeli di harga Rp 5.050 (ada batasan maksimum
pergerakan harga, jam perdagangan dan batas harga), lalu ada yang mau menjual di
harga 5.050. Harga sudah cocok (match) proses langsung DONE (selesai). Kalau tidak
ada pasangan penjual n pembeli dengan harga yang sama, proses akan mengantung
dan akan di clear pada saat penutupan jam trading saham/close market.
b. Pasar Negoisasi
Cara perdagangan di pasar negoisasi, hampir sama dengan reguler ada tawar
menawar juga tetapi tidak dilakukan di pasar bursa efek (tetap dalam pengawasan
Bursa). Tawar menawar harganya hanya antar investor secara pribadi, seperti kita
menawar harga telur dipasar, pembeli telur langsung melakukan tawar menawar
dengan penjual telur.
Biasanya pasar negoisasi ini dipilih oleh investor karena investor memiliki jumlah
lembar saham tidak sampai 1 Lot (500 lembar). Di pasar negoisasi ini harga yang
Makalah Saham dan Obligasi 17 | P a g e
ditawarkan bisa lebih murah dibandingkan harga saham saat itu. Perlu diketahui
jumlah saham yang bisa diperdagangkan di pasar reguler minimal 1 Lot (500 lembar).
Maka apabila kurang dari 1 Lot gunakan pasar negoisasi.
c. Pasar Tunai
Cara perdagangan di pasar tunai sama persis seperti pasar reguler hanya saja
sistem pembayarannya yang berbeda. Di pasar reguler pembayaran T+3, sistem
pembayaran di pasar tunai T+0 jadi dilakukan hari itu juga.
Apapun cara perdagangan yang digunakan untuk transaksi, perhatikan aturan-aturan yang
telah ditetapkan di masing-masing pasar perdagangan, jika memilih pasar reguler
pembayarannya T+3, jangan lewat dari T+3 karena akan dikenakan bunga sebesar
0.2% /hari termasuk hari libur. Jika anda menggunakan pasar negoisasi maka pastikan
bahwa transaksi anda disepakati oleh bursa.
Macam-macam transaksi Pasar Bursa:
a. Pertama: Dari Sisi Waktunya
Transaksi instan. Yakni transaksi dimana dua pihak pelaku transaksi melakukan
serah-terima jual-beli secara langsung atau paling lambat 224 jam. Transaksi
instan adalah serah-terima barang sungguhan, bukan sekedar transaksi semu, atau
bukan sekedar jual-beli tanpa ada barang, atau bisa diartikan ada serah-terima riil.
Transaksi berjangka. Yakni transaksi yang diputuskan setelah beberapa waktu
kemudian yang ditentukan dan disepakati saat transaksi. Terkadang harus
diklarifikasi lagi pada hari-hari yang telah ditetapkan oleh komite bursa dan
ditentukan serah-terimanya di muka. Transaksi berjangka tujuannya pada
umumnya adalah hanya semacam investasi terhadap berbagai jenis harga tanpa
keinginan untuk melakukan jual-beli secara riil, dimana jual-beli ini pada
umumnya hanya transaksi pada naik turun harga-harga itu saja.
Dalam bursa komoditi yang umumnya berasal dari hasil alam, barang-barang
tersebut tidak hadir. Barter itu dilakukan dengan menggunakan barang contoh atau
berdasarkan nama dari satu jenis komoditi yang disepakati dengan penyerahan
tertunda.
Bursa efek sendiri objeknya adalah saham dan giro. Kebanyakan transaksi bursa
itu menggunakan kertas-kertas saham tersebut. Giro yang dimaksud di sini adalah cek
yang berisi perjanjian dari pihak yang mengeluarkannya, yakni pihak bank atau
perusahaan untuk orang yang membawanya agar ditukar dengan sejumlah uang yang
ditentukan pada tanggal yang ditentukan pula dengan jaminan bunga tetap, namun
tidak ada hubungannya sama sekali dengan pergulatan harga pasar.
Dalam melakukan analisis fundamental ada dua metode yang digunakan untuk
menyaring saham-saham yang layak mendapat perhatian. Pertama, top-down (dari atas
ke bawah), melihat faktor makro ekonomi terlebih dahulu untuk mengetahui industri atau
sektor usaha yang bagus pada saat itu. Kedua, bottom-up (dari bawah ke atas) yang
merupakan kebalikan dari metode top-down. Dalam metode ini, investor sudah yakin
memilih saham incaran (informasi yang dapat membuat harga saham naik).
Membaca tabel saham merupakan informasi dasar. Tetapi itu hanya sebagian kecil
saja. Ada banyak informasi lain yang dapat dipakai oleh investor dan profesional
investasi untuk menganalisa fundamental saham. Informasi yang terbuka atau bahkan
yang tersembunyi diusahakan mencari tahu secepatnya.
Angka Berbicara
Empat unsur informasi finansial mencakup: nilai buku saham, pendapatan per saham,
nilai buku ekuitas dan ratio pengeluaran merupakan indikator yang baik dari bentuk
kedudukan sebuah perusahaan dan apakah sahamnya merupakan investasi yang baik.
Analisa fundamental saham bisa dilakukan dengan mempelajari nilai buku saham.
Pengertian nilai buku adalah perbedaan antara asset perusahaan dan passive. Suatu
nilai buku yang kecil atau rendah dari begitu banyak utang, misalnya, berarti bahwa
profit perusahaan akan dibatasi walaupun ia melakukan begitu banyak bisnis. Kadan-
Transparansi Informasi
Perusahaan terus berhubungan dengan orang yang memiliki sahamnya. Perusahaan
dituntut secara hukum untuk memberitahukan dari waktu ke waktu kepada pemegang
saham mengenai bagaimana jalannya bisnis perusahaan tersebut. Informasi tersebut dapat
sangat bernilai dengan terus membuka rekening dalam investasi Anda.
Informasi untuk analisa fundamental saham yang paling lengkap diberikan
perusahaan tercakup dalam laporan tahunannya. Anda juga mendapat laporan kwartalan,
dengan ringkasan kinerja perusahaan pada saat itu. Laporan tahunan seperti namanya
yaitu suatu laporan operasi perusahaan selama setahun lalu. Sering sangat rumit didesain
dan diilustrasikan., biasanya dimulai dengan surat dari pimpinan perusahaan menyangkut
masalah-masalah utama tahun lalu dann memberikan beberapa prediksi yang luas tentang
tahun yang akan datang.
Suatu laporan tahunan sebagai bahan analisa fundamental saham yang yang tipikal
mencakup :
Bagian yang memuat garis besar filosofi perusahaan atau beberapa pengertian
bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya.
Metode analisa teknikal saham berikutnya adalah metode double top dan double
bottom. Double Top, pola ini terbentuk ketika ada perubahan harga saham berupa
kenaikan sampai pada level tertentu, lalu turun dan kemudian naik lagi (dengan
volume perdagangan lebih kecil) menyamai level harga tertinggi sebelumnya dan
kemudian menurun lagi. Jika kejadian tersebut berulang sekali lagi, maka akan
terbentuk kurva yang memiliki dua puncak kembar (seperti huruf M). Pola dari
analisa harga saham ini menunjukan bahwa pasar telah dua kali gagal mencoba
menembus batas harga atas (tertinggi) tersebut. Jika harga kemudian menurun
sampai menembus tingkat harga terendah sebelumnya (sebelum puncak yang
kedua), itu mengindikasikan tren pergerakan harga saham akan terus menurun.
Pola double top ini memberikan sinyal untuk segera melakukan aksi jual.
Kebalikan dari pola Double Top yaitu pola double bottom (seperti huruf W).
Dengan logika yang sama, pola ini memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli
karena diperkirakan harga akan terus meningkat.
Makalah Saham dan Obligasi 32 | P a g e
Triangle
Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi dua,
yaitu Ascending Triangle (segitiga menaik) dan Descending Triangle (segitiga
menurun). Descending Triangle terbentuk jika ada beberapa lembah yang sama
rendah dengan beberapa puncak yang semakin menurun. Dengan kata lain, terjadi
perubahan harga saham antara garis batas bawah yang horizontal dengan garis
batas yang mempunyai kemiringan menurun. Jika harga menembus garis batas
bawah disertai dengan peningkatan volume perdagangan, ini memberi sinyal untuk
melakukan aksi jual karena analisa harga saham tersebut diperkirakan harga akan
terus menurun.
Untuk mendapatkan keuntungan Anda dapat menggunakan prinsip beli murah, jual
mahal (buy low sell high). Jadi, dengan analisa harga saham yang tepat, Anda
harus membeli saham pada saat harga berada pada SL dan menjual saham pada
Makalah Saham dan Obligasi 34 | P a g e
saat harga diperkirakan berada pada RL. Tentu saja keuntungan yang diperoleh
tidaklah bertahan lama. Makin banyak orang mengetahui adanya SL dan RL pada
suatu saham dan memanfaatkannya, pola ini akan hancur dengan sendirinya.
Kunci dalam menggunakan metode analisa teknikal saham ini adalah kecepatan
memperoleh informasi. Orang yang pertama tahu adanya SL dan RL inilah yang
punya potensi cukup besar untuk memetik keuntungan, sementara yang
belakangan hanya kebagian sisanya saja, atau malah rugi karena sebenarnya RL
dan SL-nya sudah berubah lagi.
Para ahli meyakini bahwa jika SL ditembus, maka biasanya SL tersebut akan
menjadi RL yang baru. Begitu pula jika RL yang ditembus maka RL tersebut
menjadi SL yang baru. Semakin besar volume perdagangan yang terjadi akan
semakin memperkuat posisi SL dan RL yang terjadi.
Demikianlah beberapa contoh metode analisa teknikal saham yang sederhana,
masih banyak lagi metode lain yang menganalisa perubahan harga saham yang
lebih rumit dengan banyak parameter yang disertakan. Umumnya para analis
menggunakan beberapa metode sekaligus agar hasil analisa harga saham dan
keputusan investasi yang diambil lebih akurat. Ada banyak aplikasi komputer
untuk menghitung rumus analisis teknikal saham yang semakin canggih, Anda
hanya tinggal menginput database harga saham yang Anda kehendaki dan
beberapa metode berbentuk grafik pergerakan harga saham siap dianalisa.
b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi
dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang
sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
c. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham
tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal.
Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa
mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).
Adapun dampak-dampak negatif dari adanya bursa saham ini tergambar pada hal-hal
berikut:
Transaksi berjangka dalam pasar saham ini sebagian besarnya bukanlah jual-beli
sesungguhnya. Karena tidak ada unsur serah-terima dalam pasar saham ini antara
kedua pihak yang bertransaksi, padahal syarat jual-beli adalah adanya serah-terima
dalam barang yang disyaratkan ada serah-terima barang dagangan dan pembayarannya
atau salah satu dari keduanya.
Kebanyakan penjualan dalam pasar ini adalah penjualan sesuatu yang tidak dimiliki,
baik itu berupa mata uang, saham, giro piutang, atau barang komoditi komersial
dengan harapan akan dibeli di pasar sesunguhnya dan diserah-terimakan pada saatnya
nanti, tanpa mengambil uang pembayaran terlebih dahulu pada waktu transaksi
sebagaimana syaratnya jual beli as-Salm.
Pembeli dalam pasar ini kebanyakan membeli menjual kembali barang yang dibelinya
sebelum dia terima. Orang kedua itu juga menjualnya kembali sebelum dia terima.
Demikianlah jual-beli ini terjadi secara berulang-ulang terhadap satu objek jualan
sebelum diterima, hingga transaksi itu berakhir pada pembeli terakhir yang bisa jadi
sebenarnya ingin membeli barang itu langsung dari penjual pertama yang menjual
barang yang belum dia miliki, atau paling tidak menetapkan harga sesuai pada hari
pelaksanaan transaksi, yakni hari penutupan harga. Peran penjual dan pembeli selain
yang pertama dan terakhir hanya mencari keuntungan lebih bila mendapatkan
keuntungan saja, dan melepasnya bila sudah tidak menguntungkan.
Yang dilakukan oleh para pemodal besar dengan memonopoli saham dan sejenisnya
serta barang-barang komoditi komersial lain di pasaran agar bisa menekan pihak
penjual yang menjual barang-barang yang tidak mereka miliki dengan harapan akan
membelinya pada saat transaksi dengan harga lebih murah, atau langsung melakukan
serah-terima sehingga menyebabkan para penjual lain merasa kesulitan.
Sesungguhnya bahaya pasar modal semacam ini berpangkal dari dijadikannya pasar
ini sebagai pemberi pengaruh pasar dalam skala besar. Karena harga-harga dalam
pasar ini tidak sepenuhnya bersandar pada mekanisme pasar semata secara praktis dari
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham
dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik
menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang
dipergunakan adalah sebagai berikut:
Saran
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang
adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat
menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis
saham hanya ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau
instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi
empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.
Harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-angsur
sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga
mendatar (harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan
mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua
asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus
berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.
* http://www.belajarinvestasi.net/saham/kamus-istilah-dalam-saham-glossary
* http://bisnistradingonline.blogspot.co.id/2010/03/karakter-tiap-saham-berbeda.html
* http://www.bisnisemas1.com/jenis-jenis-saham.htm
* http://ihsansaidi.blogspot.co.id/2013/07/makalah-saham.html
* http://dksaragih.com/hukum/perusahaan/peralihan-hak-atas-saham/
2. Bagaimana dengan pemindahan hak atas saham dengan cara jual-beli, apakah wajib
dituangkan ke dalam Akta Notaris?
Menurut Pasal 56 ayat (1) UUPT maupun penjelasan Pasal 56 ayat (1) UUPT bahwa
jual-beli saham tidak harus menggunakan Akta Notaris.
3. Bagaimana dengan pemindahan hak atas saham dengan cara hibah, apakah wajib
dituangkan ke dalam Akta Notaris?
Menurut Pasal 56 ayat (1) UUPT maupun penjelasan Pasal 56 ayat (1) UUPT bahwa
Jual-Beli Saham tidak harus menggunakan Akta Notaris;
Akan tetapi jika mengacu kepada Pasal 55 UUPT dan Pasal 1682 KUHPerdata Tiada
suatu penghibahan pun, kecuali penghibahan termaksud dalam pasal 1687, dapat
dilakukan tanpa akta notaris, yang minut (naskah aslinya) harus disimpan pada notaris,
dan bila tidak dilakukan demikian, maka penghibahan itu tidak sah.
Dengan demikian pemindahan hak atas saham karena Hibah sesuai dengan Pasal 1682
harus menggunakan Akta Notaris.
5. Apa konsekuensi terhadap pihak ketiga, dalam hal Direksi telah mencatatkan
pemindahan hak atas saham di dalam Anggaran Dasar Perseroan, namun tidak
memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri?
Jika ada suatu saham yang sudah terjual kepada pihak ketiga, maka wajib bagi
Direktur untuk mencatatkan pemindahan hak atas saham tersebut di dalam Anggaran
Dasar Perseroan, sehingga di dalam Anggaran Dasar terjadi perubahan susuan
pemegang saham, akan tetapi Direktur tidak wajib memberitahukan perubahan
susunan pemegang saham tersebut kepada Menteri. Dengan tidak diberitahukannya
perubahan pemegang saham tersebut kepada Menteri bukan berarti hak-hak pemegang
saham yang baru tidak diakomodir oleh UUPT. Merujuk pada Pasal 48 ayat (1) UUPT
bahwa Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Walaupun demikian ada
baiknya Direktur juga memperhatikan Pasal 56 ayat (4) yang menyatakan dalam hal
pemberitahuan sebagaimana Pasal 56 ayat (3) belum dilakukan, Menteri menolak
permohonan persetujuan atau pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan
dan nama pemegang saham yang belum diberitahuan tersebut. Artinya jika ada suatu
saham yang ingin jual kemudian dibeli oleh pihak ketiga, namun perubahan susunan
pemegang sahamnya oleh Direksi tidak diberitahukan kepada Menteri, maka jika
saham tersebut ingin dijual lagi oleh pemiliknya yang baru kepada pihak lain dan
kemudian dibeli oleh pihak lain tersebut, maka jika Direktur ingin memberitahukan
perubahan susunan pemegang saham yang baru, maka sesuai dengan Pasal 56 ayat (4)
menteri menolak permohonan persetujuan atau pemberitahuan tersebut.
(2) Selain daftar pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direksi
Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar khusus yang memuat keterangan
mengenai saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam
Perseroan dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.
(3) Dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) dicatat juga setiap perubahan kepemilikan saham.
(4) Daftar pemegang saham dan daftar khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) disediakan di tempat kedudukan Perseroan agar dapat dilihat oleh para
pemegang saham.
(5) Dalam hal peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal tidak mengatur
lain, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) berlaku
juga bagi Perseroan Terbuka.
7. Apakah suatu saham Perseroan yang akan dijual harus mendapatkan persetujuan
pemegang saham lainnya?
Dalam Anggaran Dasar (Perseroan) dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan
hak atas saham (Pasal 57 Ayat (1) UUPT), yaitu:
Penjelasan Pasal 57 ayat (2): Yang dimaksud dengan peralihan hak karena hukum,
antara lain peralihan hak karena kewarisan atau peralihan hak sebagai akibat
Penggabungan, Peleburan, atau Pemisahan.
Berdasarkan Pasal 57 ayat (1) huruf bahwa suatu saham Perseroan yang mau dijual
harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan, dan berdasarkan
Pasal 59 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa persetujuan tersebut harus secara
terstulis. Namun, baik di dalam Pasal 57 ayat (1) beserta penjelasan maupun Pasal 59
ayat (1) dan (2) beserta penjelasan tidak ada yang menjelaskan persetujuan tertulis
oleh Organ Perseroan mana yang dimaksud oleh Pasal-Pasal tersebut, sementara itu
Berdasarkan Pasal 1 angka 2 bahwa yang dimaksud Organ Perseroan adalah:
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);
Namun demikian, dapat diasumsikan bahwa yang dimaksud Organ Perseroan oleh
Pasal 57 maupun Pasal 59 adalah RUPS, karena pemegang sahamlah sebagai
Stakeholder terdepan dalam suatu Perseroan.
Dengan demikian, ada 2 bentuk persetujuan dari Organ Perseroan dalam hal
memberikan persetujuan penjualan suatu saham Perseroan:
Notulensi RUPS; dan
Surat pernyataan dari tiap-tiap pemegang saham berdasarkan Circular Resulation.
Agio Saham
Agio saham adalah selisih lebih setoran pemegang saham diatas nilai nominalnya dalam hal
saham dikeluarkan dengan nilai nominal.
Anggota Bursa
Perusahaan-perusahaan sekuritas yang telah memperoleh ijin Bapepam dan berhak
menggunakan sistem yang ada di bursa.
Akuisisi
Pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain melalui pembelian saham perusahaan
tersebut.
Insider Trading
Transaksi saham berdasarkan bocoran informasi rahasia dari orang dalam, pihak-pihak yang
terkait dengan emiten, konsultan perusahaan atau regulator (insider information). Transaksi
seperti ini umumnya melibatkan orang-orang yang menurut aturan tidak boleh melakukan
transaksi, seperti direktur perusahaan yang memperdagangkan saham perusahaan sendiri.
Investasi
Kegiatan menanam dana atau modal dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa
mendatang.
Initial Public Offering (IPO)
Penawaran saham perdana pada saat perusahan mulai go public.
JATS
Singkatan dari Jakarta Automated Trading System yang merupakan sistem perdagangan Efek
yang berlaku di Bursa Efek Indonesia untuk perdagangan yang dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan sarana komputer.
Kapitalisasi Pasar
Harga saham perusahaan dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.
Suspensi
Penghentian sementara perdagangan suatu saham di Bursa Efek. Penghentian ini dapat
disebabkan karena permintaan Emiten sendiri atau merupakan keputusan Bursa dalam rangka
memberikan perlindungan kepada investor atau dapat pula karena pengenaan sanksi oleh
Bursa Efek kepada suatu Emiten.
T+3
Istilah dalam penyelesaian transaksi yang artinya setelah transaksi (T) hak dan kewajiban
diselesaikan dalam waktu 3 hari bursa.
Trading Floor
Tempat transaksi saham atau efek berlangsung.
Transaksi Bursa
Transaksi yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek yang tertuang dalam bentuk kontrak
kesepakatan dengan Bursa Efek. Kotrak tersebut mencakup :
a. Jual beli Efek (saham maupun instrument lainnya).
b. Pinjam meminjam Efek.
c. Kesepakatan lain mengenai Efek / harga Efek.
Waran
Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk
memesan / membeli saham perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih.
Dalam praktek, terkadang penerbitan waran dilakukan bersamaan dengan penerbitan saham
dimana waran tersebut sebagai insentif atau pemanis (sweetener). Selain diterbitkan bersama
saham, waran juga bisa diterbitkan bersama obligasi.
Window Dressing
Upaya manajer investasi mempercantik kinerja dengan mengangkat harga saham-saham yang
ada di portfolionya. Aksi ini dilakukan di akhir kuartal, akhir semester atau akhir tahun.
Kebalikan dari investasi. Penjualan kembali saham perusahaan.delistingInitial Public Offering