Anda di halaman 1dari 3

Milhatun Nisa’ 1705026081

Perencanaan Keuangan Islam EIB-5


Resume 7

TAKAFUL PLANNING

Investasi tidak selalu identic dengan harta benda, akan tetapi melalui perbuatan baik
kita kepada sesaam amerupakan bentuk investasi paling nyata. Pun dalam keluarga, anak
merupakan asset terbesar bagi kedua orang tua.

Perencanaan Keuangan Syariah

Terdapat bagian-bagian dari perencanaan keuangan syariah, yakni: zakat, retirement


planning, takaful planning, sharia saving and investment, dan wasiat, hibah, wakaf.

Kelembagaan Perusahaan Perasuransian Syariah

1. Perusahaan Asuransi Umum Syariah

usaha pengelolaan risiko berdasarkan Prinsip Syariah guna saling menolong dan
melindungi dengan memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis
karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita peserta atau
pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.

2. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

usaha pengelolaan risiko berdasarkan Prinsip Syariah guna saling menolong


dan melindungi dengan memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggal
atau hidupnya peserta, atau pembayaran lain kepada peserta atau pihak lain yang
berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian, yang besarnya telah
ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

3. Perusahaan Reasuransi Syariah

usaha pengelolaan risiko berdasarkan Prinsip Syariah atas risiko yang dihadapi
oleh perusahaan asuransi syariah, perusahaan penjaminan syariah, atau perusahaan
reasuransi syariah lainnya.

Bentuk badan hukum penyelenggara Usaha Perasuransian adalah:

a. perseroan terbatas (Undang-Undang PT);


b. koperasi; atau

c. usaha bersama.

Perusahaan Perasuransian dalam rangka melaksanakan kegiatan usahanya harus memenuhi


ketentuan sebagai berikut:

1. Akta Pendirian Perseroan Terbatas (Anggaran Dasar)

2. Susunan organisasi

3. Modal Disetor

4. Dana Jaminan

5. Mempekerjakan tenaga ahli sesuai dengan bidang usahanya

6. Kepemilikan

7. Kelayakan Rencana Kerja

8. Produk yang akan dipasarkan

9. Hal lain yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usaha yang sehat

Perbedaan Asuransi Syariah dan asuransi Konvensional

No Aspek Asuransi Syariah Asuransi Konvensional


.
1 Akad Akad sesuai dengan syariah, Akad tidak sesuai dengan
baik akad tabarru’ataupun syariah (akad jual beli
akad tijarah (wakalah. namun mengandung gharar
Mudharabah, atau dan maisir)
mudharabah musytarakah).
2 Kedudukan para pihak Pemegang polis/ peserta Pemegang
dalam akad/perjanjian sebagai pemilik dana polis/tertanggung
melakukan tolong menolong mengalihkan risiko
untuk menghadapi risiko (transfer of risk) kepada
(risk sharing) melalui perusahaan asuransi.
pengumpulan dana tabarru’i. Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransi syariah menanggung/menjamin
bertindak sebagi pengelola risiko yang dialihkan oleh
asuransi syariah. pemegang
polis/tertanggung.
3 Pemisahan Dana Kontribusi/premi asuransi Premi tidak dipisahkan
syariah dialokasikan untuk: pengelolanya karena
a. Dana tabarru’ yang seluruhnya nerupakan milik
merupakan milik perusahaan asuransi
peserta secara kolektif konvensional.
dan digunakan untuk
tolong menolong, dan
b. Dana perusahaan
sebagai ujrah fee bagi
perusahaan asuransi
syariah.

Anda mungkin juga menyukai