PERTEMUAN 2
REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menyimpulkan dan memperjelas Regulasi dan Standar di
Organisasi Sektor Publik.
B. URAIAN MATERI
Pasal 10 :
Pasal 11 :
Otonomi Daerah berkaitan denga napa yang diatur dalam Undang Undang
Dasar Republik Indonesia tahun 1945, dimana dinyatakan bahwa “Pemerintah
daerah dinyatakan berwenang mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”. Setelah itu pada
Tahun 2001 atau setelah berlakunya UU No 22 Tahun 1999 mengenai
Pemerintah Daerah, otonomi daerah dilaksanakan oleh pemerintah guna
penyelenggaraan urusan pemerintah yang lebih efisien, efektif serta bertanggung
jawab.
Pemerintah terus membenahi diri karena disadari terdapat banyak aspek
yang masih menjadi kelemahan dan celah dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sering memunculkan banyak kerancuan. Untuk itu,
dikeluarkan Undnag-Undang berikut ini :
1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
dalam skala internasional serta dijadikan acuan bagi seluruh negara didunia
dalam rangka pengembangan standar akuntansi pada sector publik. IPSASB
pada tahun 2005 meningkatkan standar-standar yang telah diterbitkan
sebelumnya dengan melakukan revisi-revisi standar. Revisi tersebut disusun
atas dalam rangka pelaksanaan konvergensi standar akuntansi international
sector publik dengan standar akuntansi internasional sector komersial.
IPSAS digunakan oleh seluruh organisasi sector publik yaitu Lembaga
pemerintah serta seluruh unit kerjanya. IPSAS memiliki tujuan diantaranya :
1) Peningkatan kualitas pelaporan keuangan sector publik
2) Memberikan informasi terkait pembagian alokasi yang dilakukan oleh
entitas sector publik
3) Peningkatan transparansi serta akuntabilitas sector publik
standar yang terpisah yaitu IASB yang menyusun stadar untuk sector
bisnis sedangkan untuk sektor publik ada IPSASB. IASB menerbitkan IAS
sedangkan IPSASB menerbitkan IPSAS. Ada usaha yang dilakukan
untuk mendekatkan atau mungkin menyatukan kedua stadar ini yaitu
dalam bentuk konvergensi seperti yang tercantum dalam ED. Akan tetapi
meskipun nanti ED ini diterima, tetap ada standar di sektor publik dan ada
standar di sektor bisnis. Hal ini sudah dapat dilihat bahwa meskipun
dilakukan konvergensi tetap ada hal-hal tertentu yang tidak dapat
diterapkan di sektor publik.
Dalam setiap ED kecuali IPSAS 12, 13, 14, disertakan pembandingan
IPSAS dengan IAS (Comparison to IAS). Artinya masih tetap ada
perbedaan meskipun telah dilakukan konvergensi. Hal lain yang perlu
ditambahkan adalah mengenai definisi sektor publik yang dianut oleh
IFAC. Apakah sektor publik termasuk organisasi nirlaba di luar
pemerintah? Apakah perusahaan negara/daerah termasuk dalam sektor
publik? Dalam Handbook of IPSAS 2003 Edition, halaman 10 disebutkan
“public sector refers to national governments, local governments, and
related governmental entities (e.g agencies, boards, commissions, and
enterprises)” Definisi atau penjelasan ini menunjukkan bahwa ruang
lingkup sektor publik yang dimaksudkan dalam IPSAS adalah pemerintah
tidak termasuk organisasi nirlaba lainnya.
b. ISAK 35
Pada awal tahun 2020, terdapat dua issue besar terkait dengan
pelaporan keuangan untuk entitas nirlaba yaitu pencabutan PSAK 45 dan
penerapan ISAK 35. PSAK 45 awalnya disusun pada 23 Desember 1997,
PSAK ini kemudian dijadikan acuan utama untuk Lembaga yang tidak memiliki
orientasi pada perolehan laba seperti Yayasan dan usaha sejenis. PSAK 45
mewajibkan entitas nirlaba Menyusun beberapa jenis laporan yaitu Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas
Laporan Keuangan serta ada pencatatan optional yaitu Laporan Perubahan
Aset Neto.
Selanjutnya terdapat keputusan untuk pencabutan PSAK 45 dan
digantikan dengan ISAK 35. Secara umum, tidak terdapat perbedaan
mencolok dari kedua aturan tersebut, namun ada 4 hal yang harus
disesuaikan diantaranya adalah :
C. LATIHAN SOAL
1. Sebutkan dan jelaskan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik yang
digunakan di Indonesia!
2. Sebutkan dan jelaskan regulasi terkait keuangan Negara di Indonesia!
3. Bagaimana perkembangan regulasi Terkait Otonomi Daerah?
D. DAFTAR PUSTAKA
Undang Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan (JDIH BPK RI)
Pengelolaan keuangan dalam Badan Layanan Umum diatur dalam Pasal 10 dan 11
PP 23 Tahun 2005