Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 1

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


DAN REGULASI DAN STANDAR
SEKTOR PUBLIK
PRESENTED BY
Mahenggiyang Bustan Basri
Andi Pandangai Tenrigau
Hendra Devianto

Makassar, 27 Februari 2023


ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK
A P A ITU ORGANISASI SEKTOR PUBLIK?
Organisasi sektor publik dapat diartikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk
menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
(Mardiasmo, 2002)

A P A SAJA C A K U P A N ORGANISASI SEKTOR PUBLIK?


Semua lembaga pemerintahan:
Pemerintah pusat Pemerintah
daerah
REGULASI DAN STANDAR SEKTOR
PUBLIK DI INDONESIA
D A S A R H UKUM
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

TUJUAN ?
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan yang
berkualitas.
REGULASI DAN STANDAR SEKTOR
PUBLIK DI INDONESIA
HAL Y A N G HARUS DIPERTIMBANGKAN D A L A M P E N E T A P A N S T A N D A R A K UNT A NS I
Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas
sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.
Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen
saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan kewajaran.
Standar memberikan petunjuk tentang data yang perlu disajikan yang berkaitan dengan berbagai variabel yang patut
dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta
tujuan sosial lainnya.
Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.

Mardiasmo (2004)
REGULASI DAN STANDAR SEKTOR
PUBLIK DI INDONESIA
A P A Y A N G TIMBUL JIKA S T A N D A R A K UNT A NS I TIDAK M E M A D A I ?
Rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan
Inkonsistensi dalam pelaporan keuangan
Menyulitkan pengauditan

Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan yang berkualitas dan
sistem pengendalian internal yang efektif.
PERKEMBANGAN REGULASI
DI SEKTOR PUBLIK

Organisas
Regulasi di i
Sektor Nirlaba
Publik Instansi
Pemerinta
h
DASAR HUKUM KEUANGAN NEGARA

Dalam UUD 1945 Amandemen IV, secara khusus diatur mengenai Keuangan Negara, yaitu pada BAB VIII pasal 23 yang berbunyi
sebagai berikut :

1. Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan setiap tahun dengan Undang-Undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak
menyetujui anggaran yang diusulkan Pemerintah, maka Pemerintah menjalankan anggaran tahun lalu.
2. Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan Undang-Undang
3. Jenis dan harga mata uang ditetapkan dengan Undang-Undang
4. Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan Undang-undang
5. Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya
ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
DASAR HUKUM KEUANGAN DAERAH

Berdasarkan pasal 18 UUD 1945, tujuan pembentukan daerah otonom adalah meningkatkan daya guna penyelenggaraan pemerintah
untuk melayani masyarakat dan melaksanakan program pembangunan. Dalam rangka penyelenggaraan daerah otonom, menurut
penjelasan pasal 64 Undang-undang No. 5 tanhun 1974, fungsi penyusunan APBD adalah untuk :

1. Menentukan jumlah pajak yang dibebankan kepada Rakyat Daerah yang bersangkutan
2. Mewujudkan otonomi yang nyata dan bertanggung jawab
3. Memberi isi dan arti kepada tanggung jawab pemerintah daerah umumnya dan kepala daerah khususnya, karena anggaran
pendapatan dan belanja daerah itu menggambarkan seluruh kebijaksanaan pemerintah daerah.
4. Melaksanakan pengawasan terhadap pemerintahan daerah dengan cara yang lebih mudah dan berhasil guna.
5. Merupakan suatu pemberian kuasa kepada kepala daerah untuk melaksanakan penyelenggaraan Keuangan Daerah didalam batas-
batas tertentu
Regulasi Akuntansi Sektor Publik di Era Pra
Reformasi
Peraturan dan karakter pengelolaan keuangan daerah yang ada pada masa Era pra Reformasi dapat dirincikan sebagai berikut :

1. UU Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah.
2. PP Nomor 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD. Indikator kinerja Pemda,
yaitu meliputi :

• Perbandingan anggaran dan realisasi,

• Perbandingan standar dan realisasi,

• Target prosentase fisik proyek.

3. Kepmendagri No.900 tahun 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah. Dalam sistem ini, pencatatan transaksi ekonomi diperkenalkan double entry
book keeping.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan APBD.
5. UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
6. Kepmendagri Nomor 3 Tahun 1999 tentang Bentuk dan susunan Perhitungan APBD.
Bentuk laporan Perhitungan APBD

• Perhitungan APBD

• Nota Perhitungan

• Perhitungan Kas dan Pencocokan sisa Kas dan sisa Perhitungan (PP/1975)
Regulasi Akuntansi Sektor Publik di Era
Reformasi
Tujuan dari regulasi Akuntansi Sektor Publik di Era Reformasi adalah untuk mengelola keuangan negara/daerah menuju tata kelola yang
baik. Bentuk Reformasi yang ada meliputi :

1. Penataan peraturan perundang-undangan;


2. Penataan kelembagaan;
3. Penataan sistem pengelolaan keuangan negara/daerah; dan
4. Pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan
 
TERIMAKASIH
Pertanyaan
Nur Asia : Apakah penyebab adanya utang negara?
Misna : apakah penyewaan aset negara masuk di bagian mana?

Anda mungkin juga menyukai