Anda di halaman 1dari 4

1

Emotional intelligence and fraud tendency: a survey of future accountants in Nigeria


Nama : Andi Pandangai Tenrigau
NIM : A062222022
Judul : Emotional intelligence and fraud tendency: a survey of future
accountants in Nigeria
Peneliti : Collins Sankay Oboh
Review
Latar Belakang Penelitian:
Latar belakang penelitian ini didasarkan pada peningkatan kasus penipuan
kerja, yang merupakan salah satu bentuk kejahatan finansial yang paling mahal
dan dapat dilakukan oleh siapa saja dalam organisasi. Penipuan kerja memiliki
tiga kategori yang saling eksklusif: penggelapan aset, penipuan laporan
keuangan, dan korupsi . Setelah skandal Enron dan Andersen pada tahun 2002
dan kasus penipuan kerja berikutnya, akuntan telah mendapat kritik keras
sebagai penyebab penipuan kerja, dituduh menggunakan keahlian dan
kecerdasan mereka untuk membantu manajemen dan direktur. Selain itu,
penelitian sebelumnya tentang kecenderungan penipuan dan perilaku
rasionalisasi terhadap penipuan kerja telah berfokus pada negara-negara maju,
dengan fokus pada calon akuntan di Nigeria menambahkan bukti empiris yang
signifikan mengenai dunia berkembang
Masalah Penelitian:
Sarjana akuntansi kritis menyatakan bahwa akuntan menggunakan keahliannya
untuk membantu manajemen dan direktur perusahaan untuk dengan sengaja
mengubah laporan keuangan mereka untuk menghindari pajak, menyedot uang,
dan memanipulasi harga saham.
Tujuan Penelitian :
Untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional (AI) dan kecenderungan
akuntan masa depan untuk merasionalisasi dan terlibat dalam penipuan pekerjaan.
Hipotesis:
H1 : Terdapat hubungan negatif antara tingkat kecerdasan emosional (emotional
intelligence) dengan kecenderungan terhadap tindakan kecurangan (fraud
tendency) di kalangan calon akuntan di Nigeria.

H2 : Faktor-faktor kontekstual, seperti lingkungan kerja, pengawasan, atau tekanan


yang dialami oleh calon akuntan di Nigeria, dapat memoderasi hubungan

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)


2

Emotional intelligence and fraud tendency: a survey of future accountants in Nigeria


antara kecerdasan emosional dan kecenderungan terhadap tindakan
kecurangan.

Landasan Teori
Landasan teori dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa model dan teori yang
telah ada. Pertama, penelitian ini mengacu pada model penipuan segitiga (fraud
triangle) yang dikembangkan oleh Cressey (1953). Model ini menunjukkan bahwa
tindakan penipuan terjadi ketika seseorang di bawah tekanan akibat masalah
finansial yang tidak dapat dibagi, memiliki kesempatan untuk melakukan penipuan,
dan merasionalisasi tindakan penipuan tersebut kepada diri mereka sendiri
Selain itu, penelitian ini juga mengacu pada Teori Perilaku Terencana (TPB) Ajzen
(1991) dan Teori Tindakan Beralasan (TRA) Ajzen dan Fishbein (2005) [3]. Teori ini
menunjukkan bahwa perilaku individu dipandu dan diprediksi berdasarkan
kecenderungan atau niat perilaku mereka. Ajzen (1991) menunjukkan bahwa sikap
individu, yang merupakan gabungan dari emosi, nilai, dan keyakinan mereka, adalah
faktor intrinsik yang mengarah pada pembentukan kecenderungan atau niat
terhadap perilaku.
Penelitian ini juga mengacu pada literatur sebelumnya tentang psikologi perilaku dan
perkembangan moral yang menunjukkan bahwa kecenderungan penipuan adalah
kecenderungan perilaku internal yang berinteraksi dengan emosi, etika, nilai,
perkembangan moral, dan keyakinan individu. Dengan demikian, penelitian ini
mengharapkan bahwa kecenderungan untuk merasionalisasi dan terlibat dalam
penipuan kerja mungkin bergantung pada kecerdasan emosional (EI) individu.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini melibatkan penggunaan survei
dan kuesioner untuk mengumpulkan data primer dari partisipan. Populasi penelitian
terdiri dari 493 mahasiswa akuntansi tahun terakhir yang terdaftar dari tiga
universitas di Nigeria barat daya. Ukuran sampel ditentukan sebagai 335 partisipan
yang merupakan calon akuntan, menggunakan formula sampel Yamane (1967).
Sampel diambil dari populasi menggunakan desain pengambilan sampel acak
setelah mengelompokkan partisipan ke dalam tiga strata berdasarkan universitas
mereka.

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)


3

Emotional intelligence and fraud tendency: a survey of future accountants in Nigeria


Desain kuesioner mengikuti saran Oppenheim (1992) dan Kothari dan Garg (2014)
tentang format, penggunaan kata, dan urutan pertanyaan yang baik untuk
meningkatkan validitas dan reliabilitas serta membatasi bias keinginan sosial dan
metode umum. Validitas wajah dan konten disertifikasi oleh dua akuntan bersertifikat
dan dosen dari dua universitas di Nigeria. Studi ini melakukan uji coba awal dan
menggunakan umpan balik untuk merevisi kuesioner sebelum distribusi.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara Kecerdasan
Emosional (EI) dan kecenderungan penipuan, yang menunjukkan bahwa calon
akuntan di Nigeria yang memiliki kecerdasan emosional cenderung merasionalisasi
dan terlibat dalam penipuan kerja [6]. Temuan ini memberikan kontribusi pada
literatur dengan menetapkan hubungan antara kecerdasan akademik dan
kecenderungan individu untuk merasionalisasi dan terlibat dalam penipuan kerja [6].
Namun, penelitian ini meminta lebih banyak studi empiris untuk memperkuat
hubungan ini
Kesimpulan
Berdasarkan artikel ini apat ditarik kesimpulan bahwa adanya hubungan antara
kecerdasan emosional (emotional intelligence) dan kecenderungan terhadap
penipuan (fraud tendency) pada calon akuntan di Nigeria. Kesimpulan lain yang
dapat ditarik dari artikel ini adalah perlunya pengembangan kecerdasan emosional
pada pendidikan akuntansi di Nigeria. Dengan memberikan pendidikan dan
pelatihan yang memperkuat kecerdasan emosional, institusi pendidikan dapat
membantu para calon akuntan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi situasi yang kompleks dan menantang, serta mendorong
integritas dan perilaku profesional yang etis.

Keterbatasan Penelitian
Kritikal pertama penelitian ini di bagian sampel penelitian yang dimana penelitian ini
dibatasi hanya melibatkan di akuntan di Nigeria, sehingga jika dilihat faktor di negara
lain dapat mempengaruhi hasil penelitian. Selanjutnya membahas hubungan antara
kecerdasan emosional dan kecenderungan penipuan, penting untuk memperhatikan
bahwa penelitian ini didasarkan pada survei dan mungkin tidak dapat menyajikan
hubungan sebab-akibat yang pasti antara kedua variabel ini. Survei mungkin hanya

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)


4

Emotional intelligence and fraud tendency: a survey of future accountants in Nigeria


mewakili hubungan yang terobservasi secara korelasional, bukan menyatakan
adanya kausalitas yang pasti.

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)

Anda mungkin juga menyukai