Meskipun beberapa hal di atas akan berlaku untuk semua aset transportasi,
fokus makalah ini adalah pada jaringan transportasi jalan raya dan aset terkait,
termasuk segmen jalan, jembatan, dan terowongan.
TAM secara tradisional berfokus pada evaluasi kinerja aset dari waktu ke waktu,
berdasarkan paparan terhadap muatan kendaraan berat dan kejadian cuaca
rutin, serta mengabaikan dampak bahaya alam dalam analisisnya. Misalnya,
model kerusakan perkerasan jalan telah dipelajari selama beberapa dekade, dan
kurva kerusakan dapat, dengan keyakinan tertentu, memperkirakan kinerja siklus
hidup suatu aset. Namun, dampak jangka panjang dari beberapa peristiwa
bencana alam juga dapat mengubah tingkat kerusakan suatu aset, sehingga
mengurangi sisa umur aset tersebut. Kurva kemunduran telah diintegrasikan ke
dalam proses pengambilan keputusan untuk menganalisis manfaat dari setiap
investasi dengan konsekuensi yang diketahui terhadap kinerja jangka panjang
suatu aset. Salah satu asumsi utama dalam investasi ini adalah paparan rutin
terhadap faktor eksternal.
Namun, Manfaat investasi ketahanan menimbulkan beberapa ketidakpastian
karena hal ini bergantung pada terjadinya peristiwa bencana alam sebagai
pembenarannya. Memang benar, memahami frekuensi kejadian bencana alam
dan kerapuhan aset merupakan aspek kunci untuk menunjukkan manfaat dari
investasi ini, dan harus disertakan dalam setiap proses pengambilan keputusan
mengenai ketahanan. Tinjauan ini juga menyajikan potensi dampak kejadian
bencana alam terhadap aset transportasi. Kebanyakan penulis memasukkan
kerusakan fisik sebagai satu-satunya konsekuensi dalam penghitungan biaya
rekonstruksi. Namun, pihak lain berpendapat bahwa dampak tidak langsung yang
diakibatkan oleh terputusnya jaringan jalan juga harus dimasukkan dalam
analisis. Dalam pengertian ini, beberapa penulis menyajikan peningkatan
konsekuensi yang terkait dengan penundaan waktu perjalananBERSAMA2emisi,
dampak sosial, atau biaya operasional tambahan. Namun, konsekuensi lain telah
dihilangkan, seperti dampak terhadap jaringan penting lainnya yang bergantung
pada mobilitas yang disediakan oleh jaringan transportasi, seperti layanan
kesehatan atau sistem tenaga listrik. Evaluasi dampak yang menyeluruh
memerlukan integrasi berbagai dimensi dan harus mencakup tidak hanya
kerusakan fisik langsung namun juga dampak tidak langsung seperti dampak
sosial, ekonomi, dampak berjenjang, dan lain-lain. Oleh karena itu, penelitian
lapangan di masa depan harus mencakup peningkatan ketahanan dan
pemodelan risiko, dampak tidak langsung dari terputusnya jaringan jalan,
dampak jangka panjang bencana alam terhadap kinerja aset, dan peningkatan