1 Pendahuluan
1
Empat poin dasar yang diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dari sistem
adalah :
◘ tindakan untuk memastikan penggunaan ruang jalan eksisting secara efisien
◘ tindakan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pada area macet
◘ tindakan untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum, dan
◘ tindakan untuk meningkatkan efisiensi internal dari managemen angkutan
umum (transit)
2
berdasarkan hasil monitoring
dan feedback), eksperimental
Ad. c) Faktor lingkungan berhubungan dengan setiap hal yang mengubah kondisi
alamiah suatu lingkungan ke kondisi yang lebih rendah kwalitasnya, y.i :
polusi udara : problem debu & bau; perpindahan oksigen;
keracunan kimiawi – CO, CO2 dan timah
polusi air & tanah : peracunan sumber air dan tumbuhan
polusi suara : perusakan pendengaran secara temporer maupun
permanen
vibrasi/getaran : perusakan fisik struktur manusia
3
gangguan pandangan : penurunan kwalitas visual/estetika kota
separasi/pemisahan : menimbulkan kesulitan pengaksesan suatu
tempat/titik
Ad.4) Efisiensi penggunaan energi merupakan salah satu faktor yang ada dalam
efisiensi arus lalu lintas. Bahan bakar kendaraan adalah merupakan komoditi
yang mahal, serta merupakan faktor ekonomi penting yang dipertimbangkan
dalam menentukan bentuk transportasi perkotaan yang paling efisien.
Kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi/rendah adalah tidak efisien dalam
pemakaian bahan bakar.
Beberapa langkah dapat dilakukan yang dengan tanpa mengubah besarnya supply
transportasi dapat menyebabkan pelaku perjalanan menggunakan kendaraan yang
ada dengan load-factor yang tinggi, beralih ke moda tak bermotor, atau
mengurangi baik frekuensi perjalanan maupun rata-rata panjang perjalanan
mereka. Tindakan ini dapat menyebabkan perubahan pada demand seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.2. Beberapa cara yang terkategori pada tindakan ini
adalah :
► Peningkatan pelayanan angkutan umum perkotaan (peningkatan kepadatan
jaringan, peningkatan frekuensi pelayanan, peningkatan desain kendaraan,
peningkatan karakteristik operasional, dll)
► Ride-sharing (melakukan perjalanan bersama-sama), seperti : car-pooling,
shared-taxi (travel Solo-Semarang, Solo-Jogya)
► Sistem park-and-ride
► Sistem road-pricing, seperti : jalan toll, sistem three-in-one di Jakarta
► dsb.
6
5.2 Tindakan untuk Meningkatkan Supply
Dalam hal ini yang dimaksud dengan tindakan yang secara konseptual akan
meningkatkan supply adalah tindakan yang akan menurunkan jam-perjalanan-
kendaraan secara total pada suatu tingkatan km-kendaraan-perjalanan tertentu,
dengan cara menerapkan teknik lalu-lintas dan kontrol lalu-lintas yang hanya
membutuhkan biaya yang murah. Pengaruhnya pada titik equilibrium diperlihatkan
pada Gambar 2.3. Beberapa langkah yang termasuk pada cara ini adalah :
► Perbaikan teknik lalu-lintas jalan secara umum, seperti : perbaikan desain jalan
skala kecil, peningkatan alat-alat kontrol lalu lintas dan aturannya dengan
tujuan untuk meningkatkan kecepatan lalu lintas.
► Manajemen traffic pada jalan bebas hambatan, seperti : kontrol ramp, informasi
untuk pengendara, dll.
► Pembatasan jalur truk, agar terjadi penurunan konflik antara truk dan mobil
serta meningkatkan kecepatan arus lalu lintas secara umum.
► Pengaturan jam kerja kantor secara bergiliran, untuk memindahkan perjalanan
kendaraan ke dalam waktu dimana tidak ada kemacetan.
8
5.4 Tindakan untuk Meningkatkan Supply dan mengurangi Demand
Berbagai tindakan pada kategori ini akan menyebabkan peralihan moda ke HOV,
dengan peningkatan supply transportasi dan dengan pengurangan waktu perjalanan
secara keseluruhan dari HOV tersebut, sehingga akan menurunkan demand secara
keseluruhan diukur dari km-kendaraan-perjalanan. Perubahan pada kondisi
equilibrium diperlihatkan pada Gambar 2.5. Tindakan yang termasuk dalam
kategori ini adalah :
► Penambahan lajur perlakuan khusus untuk HOV
► Pembatasan parkir on-street untuk mempercepat pergerakan bus
► Lajur arus-melawan (contra-flow) untuk HOV