Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 3 :
AHMAD LUTHFI MUBAROK
DODY RENALDI SANTOSO
FADHLAN SETYO N
SARAH PARDOSI
SANTI WIDAYANI

SISTEM
TRANSPORTASI
SISTEM TRANSPORTASI

Sistem merupakan suatu kesatuan , unit , atau integritas


yang bersifat komprehensif yang terdiri dari komponen-
komponen yang saling mendukung dan bekerja sama.
Transportasi dapat diartikan sebagai usaha
pemindahan orang atau barang dari suatu lokasi asal, ke lokasi
lain, atau biasa disebut lokasi tujuan ,untuk keperluan tertentu
dengan mempergunakan alat tertentu pula.
JANGKAUAN PELAYANAN
TRANSPORTASI

Dapat diartikan sebagai batas batas geografis pelayanan


yang diberikan oleh transportasi kepada pengguna transportasi.
Batas geografis pelayanan ini disebut juga sebagai wilayah operasi
suatu sistem transportasi.
Jangkauan pelayanan transportasi dapat dijabarkan melalui 2
cara yang paralel
1. Pelayanan Transportasi Berdasarkan Tataran Kewilayahan.
 Transportasi Lokal
 Transportasi Regional
 Transportasi Nasional
 Transportasi Internasional
2. Pelayanan Transportasi Berdasarkan Batas Administrasi
 Transportasi Desa dan Kota
 Transportasi Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
 Transportasi Antar Kota Antar Povinsi (AKAP)
 Transportasi Antar Negara (Lintas Batas)
Pelayanan Transportasi Menurut Hirarki Kewilayahan dan Batas Administrasi

No Hirarki Kewilayahan Batas Administrasi


1. Transportasi Lokal Transportasi Desa dan Kota
2. Transportasi Regional Transportasi Antar Kota Dalam Propinsi
3. Transportasi Nasional Transportasi Antar Kota Antar Propinsi
4. Transportasi Internasional Transportasi Antar Negara
SISTEM TRANSPORTASI

Jadi intinya Sistem Transportasi adalah?


KOMPONEN UTAMA SISTEM
TRANSPORTASI

Komponen utama sistem transportasi (Morlok,1988)


a) Objek yang dipindahkan
b) Alat transportasi atau sarana
c) Tempat pergerakan alat transportasi
d) Tempat memasukan dan mengeluarkan objek yang diangkut ke dan dari dalam
alat transportasi
e) Yang mengatur dan mengelola komponen diatas(sistem pengoprasian/sistem
manajemen)
Menurut Menheim(1979)
a) Jalan dan terminal (prasarana)
b) Kendaraan (sarana)
c) Sistem pengelolaan (manajemen)
Jadi batasan sistem transportasi secara umum merupakan gabungan
dari komponen – komponen :
• Jalan dan terminal sebagai prasarana
• Kendaraan atau alat transportasi sebagai sarana
• Sistem pengoprasian sebagai komponen yang
mengelola/memadukan prasaran dan sarana
PERANAN DAN TUJUAN TRANSPORTASI

PERANAN TRANSPORTASI
Secara umum peranan transportasi dapat dikelompokan
menjadi :
• Peranan Transportasi terhadap Peradaban Manusia
• Peranan Transportasi terhadap Perekonomian
• Peranan Transportasi dalam Kehidupan Sosial
• Peranan Transportasi dalam Politik
TUJUAN TRANSPORTASI
Secara umum tujuan transportasi adalah memberikan
kemudahan dalam segala kegiatan masyarakat.
Dampak Negatif Transportasi terhadap
Lingkungan

Dampak Transportasi terhadap Lingkungan :


• Polusi Udara
• Polusi bising
• Getaran
• Polusi Air Tanah
Solusi Mengatasi Dampak Transportasi
terhadap Lingkungan

1. Dengan menggunakan akalnya manusia dapat menciptakan mobil yang ramah


lingkungan
2. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengurangi asap kendaraan
bermotor antara lain program “bike to work”, serta “one man tree” sebagai salah
satu cara untuk mengurangi asap kendaraan bermotor.
3. Noise Monitoring System merupakan sistem untuk memonitor tingkat kebisingan
bandara
4. Memanfaatkan kendaraan umum yang ada
RUAS JALAN

Ruas Jalan adalah bagian atau penggal jalan di antara dua


simpul/persimpangan sebidang atau tidak sebidang baik yang
dilengkapi dengan alat pemberi isyarat pemerintah ataupun tidak.
JALAN DIRANCANG DENGAN STANDAR
KECEPATAN BERKENDARA

Ruas jalan dirancang bukan untuk lahan parkir. Ruas jalan


dirancang agar kendaraan yang lewat diatasnya melaju dengan
kecepatan tertentu.
Menambah ruas jalan bukan solusi yang tepat kalau unsur
unsur yang membuat kita sering menurunkan kecepatan tidak
diatasi diruas jalan itu.
KENAPA HARUS DITENTUKAN STANDAR
KECEPATAN BERKENDARA?

1. buat nentuin kapasitas kendaraan yang lewat di jalan itu.


2. sebagai acuan dalam merancang traffic light dengan sistem
green wave
GREEN WAVE

Permasalahan yang kemudian timbul adalah bila pengemudi mendapat


lampu hijau pada simpang yang satu kemudian sampai dipersimpangan berikutnya
lampu baru berubanh menjadi merah, oleh karena itu salah satu langkah yang
dilakukan adalah adalah melakukan koordinasi antar persimpangan sehingga bila
suatu kendaraan sampai pada persimpangan berikutnya akan mendapatkan lampu
hijau lagi yang disebut sebagai gelombang hijau (green wave).

Pertimbangan dalam mengatur gelombang hijau adalah jarak antar


persimpangan, kecepatan kendaraan rata-rata untuk menetapkan waktu hijau
persimpangan berikutnya yang disebut sebagai offset.
Bila jarak antar persimpangan semakin jauh maka efektivitas dari
gelombang hijau akan berkurang, karena kecepatan kendaraan tidak akan
sama sepanjang perjalanan sehingga bila jarak antar persimpangan sudah
lebih dari 2 km koordinasi menjadi kurang efektif. Untuk meningkatkan
efisiensi koordinasi dapat dilengkapi dengan rambu variabel yang
menginformasikan koordinasi dilakukan pada kecepatan berapa agar
pengemudi kendaraan yang melalui kawasan itu dapat menyesuaikan
kecepatan.

Anda mungkin juga menyukai