Anda di halaman 1dari 7

INSTITUT TRANSPORTASI & LOGISTIK

TRISAKTI

TUGAS METODE PENELITIAN JURNAL

“PENGARUH BERHENTINYA ANGKUTAN UMUM TERHADAP


PANJANGNYA ANTRIAN KENDARAN YANG MELINTAS ”

DOSEN : ABDULLAH ADE

DISUSUN OLEH

Daffa Abubakar Sidik (170505021021)


ABSTRAK
Kota jakarta merupakan kota yang memiliki tingkat kemacetan lalu lintas tertinggi di Indonesia.
Kemacetan tersebut sebagian besar disebabkan oleh banyaknya angkutan kota (angkot) yang
beroperasi serta perilaku para supir angkutan yang sering melanggar peraturan lalu lintas, salah
satunya yaitu mengetem. Adanya sistem target setoran yang harus ditanggung oleh para supir
angkot menyebabkan tindakan mengetem semakin marak terjadi.Panjangnya deretan
kendaraan jalan raya akibat berhentinya angkutan umum adalah salah satu bentuk kemacetan
di jalan raya. Analisa pengaruh panjang antrian ini terhadap volume kendaraan yang lewat,
lebar efektif jalan dan waktu henti angkutan umum, menggunakan metode pendekatan dengan
cara regresi linier. Hasil analisa mendapatkan solusi yang terbaik berupa penertiban angkutan
umum agar berhenti pada tempatnya dan dengan cara yang benar, sekaligus pembatasan
lamanya waktu berhenti angkutan kota.

Kata Kunci : angkot, lebar efektif, panjang antrian, volume kendaraan, waktu henti kendaraan
umum
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Latar Belakang Permasalahan Masalah yang dihadapi di kota-kota besar, khususnya


jakarta bukan hanya masalah kekurangan lahan dan masalah sosial yang bermacam-macam
bentuknya, tetapi juga masalah transportasi. Adapun gangguan lalu lintas di kota-kota besar
seperti Jakarta, pada umumnya disebabkan karena angkutan umum yang berhenti dan parkir di
sembarang tempat. Hal ini terjadi disebabkan oleh adanya pemberhentian-pemberhentian yang
tidak diatur secara seksama oleh pihak yang berwenang sehingga menyebabkan terjadinya
kemacetan, pelanggaran lalu lintas, menurunnya sopan santun lalu lintas, bahkan dapat
menimbulkan kecelakaan.

1.2 PERMASALAHAN

Permasalahan adalah angkutan umum yang mengetem di pinggir jalan membuat terjadinya
antrian perjalanan

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi pengaruh waktu berhentinya angkutan umum
yang mengakibatkan antrian pada kendaraan lain dan Mengevaluasi pengaruh lebar efektif
jalan dan volume kendaraan yang lewat terhadap panjang antrian yang disebabkan oleh
berhentinya angkutan umum.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Transportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dalam waktu tertentu dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh
manusia, hewan, maupun mesin, Christian (http://e-journal.uajy.ac.id, 2015).

Rustian Kamaludin (2003: 13) dalam Hamidah (2017), mengungkapkan bahwa


transportasi berasal dari kata Latin, transportare dimana trans berarti seberang atau sebelah
lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut
atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan
demikian, transportasi adalah sebagai u usaha dan kegiatan menyangkut atau membawa
barang dan / atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Menurut Christian (http://e-journal.uajy.ac.id, 2015), pengertian transportasi menurut


beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Morlok (1978), transportasi didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau


mengangkut sesuatu dari suatu tempat ketempat lain.

2. Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang atau penumpang dari
suatu tempat ketempat lain, dimana produk dipindahkan ke tempat tujuan dibutuhkan. Secara
umum transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan sesuatu (barang dan/atau barang) dari
suatu tempat ke tempat lain, baik dengan atau tanpa sarana.

3. Menurut Steenbrink (1974), transportasi adalah perpindahan orang atau barang dengan
menggunakan alat atau kendaraan dari dan ke tempat-tempat yang terpisah secara geografis.

4. Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari
fasilitas tertentu beserta arus dan sistem control yang memungkinkan orang atau barang dapat
berpindah dari suatu temapat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk
mendukung aktivitas manusia
2.2 Angkutan umum mengetem menyebabkan kemacetan

Tindakan pengemudi angkutan umum yang sering mengetem sembarangan di


areal Stasiun Jakarta Kota membuat jalan menuju stasiun menjadi macet. Bunyi
klakson dari berbagai kendaraan pribadi terdengar saling bersahutan.

2.3 Dasar teori

Volume atau kadang disebut arus rata-rata (flow rate) didefinisikan sebagai jumlah
kendaraan yang melewati satu titik pengamatan di suatu jalur jalan dengan arah tertentu
selama interval waktu tertentu. Baik arus rata-rata maupun volume disini menggunakan
interval waktu satu jam. Lebar jalan adalah lebar perkerasan total (bisa termasuk bahu jalan)
yang digunakan sebagai prasarana kendaraan bermotor sebagai tempat untuk berlalu lintas.
Sedangkan yang dimaksud dengan lebar efektif adalah lebar jalan yang dapat dilewati oleh
kendaraan secara efektif. Dengan kata lain lebar efektif adalah lebar jalan dikurangi dengan
bagian yang digunakan oleh angkutan umum untuk berhenti. Waktu henti didefinisikan sebagai
waktu yang dibutuhkan oleh angkutan umum untuk berhenti pada suatu titik pengamatan
tertentu. Panjang antrian adalah jumlah kendaraan bermotor dikalikan dengan panjang masing-
masing kendaraan bermotor yang berhenti di belakang angkutan umum.
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Pengukuran/perhitungan jumlah antrian kendaraan tidak dilakukan pada hari dan jam
sibuk dan cara pengambilan sampel dilakukan secara random/acak Jumlah sampel yang diambil
dalam hal ini sebanyak 20-30 kendaraan (angkutan umum) yang berhenti untuk setiap jalannya.

3.2 Cara Pengukuran

-Volume lalu lintas. Dilakukan secara manual dengan menghitung jumlah kendaraan yang lewat
di suatu titik pengamatan pada saat angkutan umum berhenti. Kendaraan dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu kendaraan berat (HV), kendaraan ringan (LV) dan sepeda motor (MC).

- Lebar efektif jalan, Lebar efektif jalan di sini adalah lebar jalan dikurangi dengan bagian jalan
yang digunakan oleh angkutan umum untuk berhenti. Karena itu yang diukur di lapangan
adalah pengurangan lebarnya. Dalam hal ini angkutan umum dianggap mempunyai prilaku yang
spesifik di mana berhentinya tiaptiap angkutan umum tidak pada tempat yang sama. Ada yang
meminggir, pula yang menengah, sehingga pengurangan lebar jalan akibat angkutan umum ini
diukur untuk setiap kali ada angkutan umum yang berhenti.

- Waktu henti, Pengukuran waktu henti ini dilakukan dengan stopwatch. Perhitungan dimulai
saat angkutan umum mulai berhenti sampai ia berjalan lagi. - Panjang antrian. Diukur dengan
cara mengalikan jumlah kendaraan yang berhenti dengan panjang dari masing-masing
kendaraan. Berdasarkan panjang kendaraan secara umum, kendaraan di klasifikasikan dalam 5
jenis, yaitu sedan, jeep, angkot (angkutan kota), truk dan bis.

Panjang antrian, Diukur dengan cara mengalikan jumlah kendaraan yang berhenti dengan
panjang dari masing-masing kendaraan. Berdasarkan panjang kendaraan secara umum,
kendaraan di klasifikasikan dalam 5 jenis, yaitu sedan, jeep, angkot (angkutan kota), truk dan
bis.

Anda mungkin juga menyukai