Route Assignment
OLEH :
SURABAYA
2014
Pendahuluan : Latar Belakang dan Teori
Pada sistem transportasi dapat dilihat bahwa kondisi keseimbangan antara kebutuhan
dan penyediaan sarana transportasi itu sendiri dapat terjadi pada beberapa tingkat (kondisi).
Yang paling sederhana adalah keseimbangan pada sistem jaringan jalan, dimana setiap pelaku
perjalanan mencoba mencari rute terbaik masing – masing yang meminimumkan biaya
perjalanannya (misalnya waktu). Hasilnya, mereka mencoba mencari beberapa rute alternatif
yang akhirnya berakhir pada suatu pola rute yang stabil (kondisi keseimbangan) setelah
beberapa kali mencoba-coba. Proses pengalokasian pergerakan tersebut menghasilkan suatu
pola rute yang arus pergerakannya dapat dikatakan berada dalam keadaan keseimbangan jika
setiap pelaku perjalanan tidak dapat lagi mencari rute yang lebih baik untuk mencapai zona
tujuannya karena mereka telah bergerak pada rute terbaik yang tersedia.
Fenomena lain terjadi pada sistem jaringan transportasi angkutan umum, seperti
digambarkan pada chart di atas yang menyatakan bahwa penumpang berusaha mencari rute
yang meminimumkan biaya perjalanan yang terdiri dari biaya kemacetan, waktu tunggu dan
berjalan kaki, serta waktu berada di atas kendaraan (angkutan umum). Tetapi, hal tertentu
dapat terjadi, jika kemacetan pada ruas jalan yang diakibatkan oleh angkutan pribadi
meningkat, bus yang beroperasi pada ruas jalan yang sama akan meningkat pula waktu
perjalanannya. Hal ini mempengaruhi pengguna jasa angkutan umum (dan juga sopir bus)
untuk mengalihkan rute dalam usaha menghindari tundaan tersebut. Hal tersebut juga
berkaitan dengan pengemudi kendaraan pribadi yang juga mempunyai pemikiran yang sama
sehingga menghasilkan volume pergerakan yang berbeda pada beberapa ruas jalan dan
terciptalah kondisi keseimbangan yang baru. Oleh karena itu untuk mengetahui perubahan
keseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan sarana transportasi, maka hendaknya terlebih
dahulu kami sebagai traveler atau designer harus tahu atau memprediksi rute – rute yang
kemungkinan besar menjadi pilihan dominan penggguna jalan atau transportasi lainnya,
dimana rute tersebut masih berkaitan berdasarkan origin – destination yang dilakukan oleh
pengguna jalan. Dan hal tersebut kami dapatkan melalui survey route assignment ini, yakni
dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara pemilihan rute dengan waktu perjalanan
dan biaya yang harus dikeluarkan.
Berdasarkan referensi yang kami dapat, kami merangkum bahwa tahap analisis route
assgignment dan networking (trip) analyze didapatkan melalui tahap- tahap berikut
ini :
2. Pemilihan rute
Semua yang telah diterangkan dalam pemilihan moda juga dapat digunakan
untuk pemilihan rute. Untuk angkutan umum, rute ditentukan berdasarkan moda
transportasi (bus dan kereta api mempunyai rute yang tetap). Dalam kasus ini,
pemilihan moda dan rute dilakukan bersama-sama. Untuk kendaraan pribadi,
diasumsikan bahwa orang akan memilih moda transportasinya dulu, baru rutenya.
Seperti pemilihan moda, pemilihan rute tergantung pada alternatif terpendek,
tercepat, dan termurah, dan juga diasumsikan bahwa pemakai jalan mempunyai
informasi yang cukup (misalnya tentang kemacetan jalan) sehingga mereka dapat
menentukan rute yang terbaik.
Selain itu suatu pemilihan rute juga didasarkan pada Tingkat Pelayanan ruas jalan
yang bersangkutan/ yang dipilih, yang dibedakan menjadi dua yaitu :
Gambar 1
Gambar 2
Alasan Pemilihan Rute
Berikut ini merupakan alasan- alasan pemilihan suatu rute oleh pengguna jalan raya,
dengan sudut pandang khususnya sebagai designer maupun secara umum sebagai traveler :
Pembebanan all-or-nothing
Pemakai jalan secara rasional memilih rute terpendek yang meminimumkan hambatan
transportasi (jarak, waktu, dan biaya). Semua lalu lintas antara zona asal dan tujuan
menggunakan rute yang sama dengan anggapan bahwa pemakai jalan mengetahui rute
yang tercepat tersebut. Dengan kata lain, pemakai jalan mengetahui rute terpendek
yang meminimumkan waktu tempuh dan semuanya menggunakan rute tersebut, tidak
ada yang menggunakan rute lain.
Pembebanan banyak-ruas
Diasumsikan pemakai jalan tidak mengetahui informasi yang tepat mengenai rute
tercepat. Pengendara memilih rute yang dipikirnya adalah rute tercepat, tetapi persepsi
yang berbeda untuk setiap pemakai jalan mengakibatkan bermacam-macam rute akan
dipilih antara dua zona tertentu. Diasumsikan bahwa pemakai jalan belum
mendapatkan informasi tentang alternatif rute yang layak. Dia memilih rute yang
dianggapnya terbaik (jarak tempuh pendek, waktu tempuh singkat, dan biaya
minimum).
Pembebanan berpeluang
Pemakai jalan menggunakan beberapa faktor rute dalam pemilihan rutenya dengan
meminimumkan hambatan transportasi. Contohnya, faktor yang tidak dapat
dikuantifikasi seperti rute yang aman dan rute yang panoramanya indah. Dalam hal
ini, pengendara memperhatikan faktor lain selain jarak, waktu tempuh, dan biaya yang
minimum, misalnya rute yang telah dikenal atau yang dianggap aman.
Kecepatan Panjang
No Node Start End Link Start End
(km/h) Ruas (km)
Jalan Raya
12.17 12.23 15 1.5
Sedati
Jalan Raya
12.23 12.35 23.75 4.75
Juanda
Jalan Raya
12.35 12.41 25 2.5
Waru
Jalan Letjend
12.41 12.45 12 0,8
Sutoyo
Kecepatan Panjang
No Node Start End Link Start End
(km/h) Ruas (km)
Tol surabaya
Pintu tol 13.15 13.30 60 15
gempol
Jalan dupak
13.30 13.35 9,6 0,8
rukun
Jalan Raya
13.35 13.39 20,25 1.35
Demak
Data fisik :
Jenis kendaraan survey
Bis Damri ( Rute Bandara Juanda ke Terminal Purabaya )
Bis Kota ( Rute Terminal Purabaya ke Terminal Tanjung Perak )
Biaya yang dikeluarkan
Bandara Juanda Terminal Purabaya : Rp 20.000,00
Terminal Purabaya Terminal Tanjung Perak : Rp 5.000,00
Total biaya : Rp 25.000,00
Jarak tempuh
Rute Bandara Terminal Purabaya : 13,8 Km
Rute Terminal Purabaya Terminal Tanjung Perak : 24.8 Km
Total jarak tempuh : 38,6 Km
Waktu tempuh
Rute Bandara Terminal Purabaya : 34 Menit
Rute Terminal Purabaya Terminal Tanjung Perak : 46 Menit
Total waktu tempuh : 1 jam 20 mnt
Link jalan yang dilalui
Bandara Juanda Jalan Raya Bandara Jalan Raya Sedati Jalan Raya Juanda
Jalan Raya Waru Jalan Letjend Sutoyo Terminal Purabaya Jalan
Letjend Sutoyo Jalan Raya Waru Jalan Tol Jalan Raya Demak Jalan
Gresik Jalan Tanjung Perak Barat Jalan Tanjung Perak Timur Terminal
Tanjung Perak
Pembahasan :
Pemilihan rute surveyor untuk kendaraan umum bus kota ditentukan berdasarkan rute resmi/
rutin bus kota itu sendiri. Sebagaimana yang kita ketahui dari tabel di atas, terjadi tundaan
perjalanan yang cukup lama sekitar 20 menit pada saat pergantiaan kendaraan survey di
Terminal Purabaya yakni dari Bus Damri ke Bus Kota konvensional Surabaya. Dari hal
tersebut dapat digambarkan dengan jelas bahwa tundaan yang umum disebabkan oleh
kendaraan umum seperti Bus Kota adalah lamanya waktu untuk menuggu kursi penumpang
penuh. Selain itu juga terjadi tundaan saat bus kota keluar dari Tol Surabaya-Gempol sebab
ada banyak pemberhentian umum (halte) serta pemberhentian sembarangan di sepanjang rute
bus kota tersebut. Oleh karena itu perjalanan dengan menggunakan bus kota terasa lebih
lama. Dilihat dari segi keamanan dan kenyamanan khusus untuk bus kota yang digunakan
sebagai subjek survey, menurut surveyor masih kurang nyaman terkait kebersihan kolong dan
kursi bus, selain itu penumpang yang berdiri didalam bus melebihi kuota/ jumlah maksimum
penumpang berdiri yang telah ditentukan oleh dinas perhubungan, bahkan peraturan tersebut
sudah ditempel di papan informasi bus kota namun tetap saja diabaikan oleh supir bus kota.
Kondisi tersebut tentunya dapat memperbesar peluang tindakan pencurian barang serta tindak
kriminal lainnya.
jalan raya
12:00 12:13 14.3 3.1
juanda
jalan raya
12:13 12:26 15.0 3.25
waru
jalan raya a
12:26 12:34 38.3 5.1
yani
jalan
12:34 12:40 10.0 1
wonokromo
jalan raya
12:40 12:47 20.6 2.4
darmo
jalan urip
12:47 12:48 30.0 0.5
sumoharjo
jalan basuki
12:48 12:53 18.0 1.5
rahmat
jalan embong
12:53 12:56 14.0 0.7
malang
jalan
13:04 13:07 24.0 1.2
indrapura
Pelabuhan
jalan tanjung
2 Tanjung 13:07 13:15 13:07 13:15 16.5 2.2
perak
Perak
Data fisik :
Jenis kendaraan survey
Kendaraan pribadi : Mobil
Biaya yang dikeluarkan
Bandara Juanda Jalan Indrapura (parkir juanda) : Rp 4.000,00
Jalan Indrapura Pelabuhan Tanjung Perak (Bensin 1,8 lt) : Rp 12.500,00
Total biaya : Rp 16.500,00
Jarak tempuh
Rute Bandara Jalan Indrapura : 24,27 Km
Jalan Indrapura Jalan Tanjung Perak : 2,2 Km
Total jarak tempuh : 26,47 Km
Waktu tempuh
Rute Bandara Jalan Indrapura : 79 Menit
Jalan Indrapura Jalan Tanjung Perak : 8 Menit
Total waktu tempuh : 1 jam 27 menit
Link jalan yang dilalui
Bandara Juanda Jalan Raya Bandara Jalan Raya Juanda Jalan Raya Waru
Jalan Ahmad Yani Jalan Raya Wonokromo Jalan Raya Darmo Jalan
Raya Urip Sumoharjo Jalan Basuki Rahmat Jalan Embong Malang Jalan
Blauran Jalan Bubutan Jalan Indrapura Terminal Tanjung Perak
Pembahasan :
Pada survey perjalanan menggunakan kendaraan umum untuk rute jalan kota banyak terjadi
tundaan yang diakibatkan oleh traffic light khususnya di ruas jalan Wonokromo sampai ruas
jalan raya Darmo. Selain itu ada juga hambatan yang menyebabkan perjalanan lebih lama
yaitu perlunya kendaraan survey transit di SPBU untuk mengisi bahan bakar, sehingga perlu
informasi yang jelas mengenai posisi SPBU ini di dalam ruas jalan/ rute yang surveyor
lewati/ pilih.
Bandara
1 11:38 11:39 Jl.Manggis 11:38 11:39 20 1
Juanda
Pintu Jl.Manggis-
2 Parkir 11:39 11:46 Tol Waru- 11:39 11:46 35 5
Airport Juanda
Pintu Tol
Tol Waru
3 Waru- 11:46 11:53 11:46 11:53 60 13
Juanda
Juanda
Pintu Tol
Tol Surabaya-
4 Surabaya- 11:53 12:11 11:53 12:08 60 15,1
Gempol
Gempol
jalan tanjung
5 12:08 12:10 35 1,1
priuk
jalan teluk
6 12:10 12:11 20 0,4
burit
Tanjung jalan tanjung
7 12:11 12:17 12:11 12:17 30 2.4
Perak perak barat
Data fisik :
Jenis kendaraan survey
Kendaraan pribadi : Mobil
Biaya yang dikeluarkan
Bandara Juanda Jalan Manggis (parkir juanda) : Rp 4.000,00
Jalan Manggis Tol Waru- Juanda (pintu tol) : Rp 6.000,00
Tol Waru- Juanda Tol Surabaya-Gempol (pintu tol) : Rp 3.500,00
Jalan Teluk Burit Jalan Tanjung Perak (bensin 3,8 lt) : Rp 23.400,00
Total biaya : Rp 36.900,00
Jarak tempuh
Total jarak tempuh : 38 Km
Waktu tempuh
Total waktu tempuh : 29 menit
Pembahasan :
Untuk survey perjalanan menggunakan kendaraan pribadi dengan rute tol bisa dikatakan
tidak mengalami banyak hambatan yang cukup berdampak terhadap waktu total perjalanan
yang dilakukan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa lama perjalanan yang dilakukan
untuk rute ini adalah 29 menit. Hal tersebut lebih cepat dibandingkan lama perjalanan rute
yang lain sebab di sepanjang ruas jalan tol yang dilalui, surveyor memacu kecepatan
kendaraan sangat cepat yaitu lebih dari 70 km/h dan kecepatan tersebut masih wajar
khsususnya untuk berkendara di jalan tol. Namun rute jalan tol ini tidak dikhususkan untuk
kendaraan beroda dua sehingga dapat disimpulkan bahwa rute tol ini merupakan rute yang
paling efektif dalam hal efisiensi waktu khususnya apabila kita menggunakan kendaraan
pribadi seperti mobil. Untuk detil harga masuk jalan tol Surabaya – Gempol dapat dilihat di
lampiran.
Kesimpulan dan Referensi
Berdasarkan data hasil survey route assignment yang telah diperoleh, kami sebagai surveyor
menyimpulkan bahwa :
1. Perjalanan dengan waktu tempuh tercepat adalah perjalanan oleh kendaraan pribadi
via rute jalan tol, meskipun biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan operasional
kendaraan yang digunakan juga cukup (untuk parkir, pintu tol dan bahan bakar)
dibanding dengan biaya total rute lainnnya . Tentunya hal tersebut dapat dimaklumi
karena fasilitas jalan tol yang lebih baik dibanding rute lainnya.
2. Perjalanan dengan rute terpendek adalah perjalanan oleh kendaraan pribadi via jalan
dalam kota, namun waktu tempuh perjalanan ini merupakan yang terlama dibanding
waktu tempuh perjalanan lainnya sebab ada banyak hambatan perjalanan di sepanjang
rute ini khususnya traffic light yang memang dikhususkan pemasangannya di jalan
kota sehingga dapat menjaga ketertiban lalu lintas dalam kota itu sendiri.
3. Sedangkan untuk perjalanan menggunakan bus kota memiliki keuntungan lebih
murah dibandingkan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi via jalan tol. Hal
tersebut tentunya merupakan kondisi yang ideal bagi masyarakat atau pengguna jalan
yang memiliki tingkat finansial menengah kebawah.
4. Secara umum karakteristik untuk pemilihan rute menggunakan moda transportasi
kendaraan umum dan kendaraan pribadi dapat dilihat seperti gambar dibawah :
Pada (a) kendaraan pribadi lebih memiliki banyak pilihan rute sebab pemilihan
tersebut tentunya di pengaruhi oleh persepsi pengendara/ traveler yang bersangkutan
berkaitan dengan kesesuaian rute yang dipilih dengan kebutuhan traveler tersebut.
Sedangkan pada (b) angkutan umum cenderung memiliki satu rute saja dan rute
tersebut merupakan rute tersingkat namun juga merupakan rute kolektif yang isinya
merupakan ruas- ruas jalan dengan intensitas pengguna kendaraan umum yang
banyak.
5. Selain waktu tempuh perjalanan dan biaya yang dikeluarkan selama perjalanan, ada
faktor lain yang mempengaruhi proses pemilihan suatu rute yaitu :
Informasi traveler mengenai rute yang akan dilewati/ dipilih (hal ini tentunya
berkaitan dengan kondisi fisik jalan, pengalaman traveler dalam melewati rute
tersebut dll)
Keamanan dan kenyamanan selama melewati rute juga dapat menjadi faktor
penentu pemilihan rute itu sendiri sebab tidak menutup kemungkinan seseorang/
traveler cenderung bosan saat melewati rute yang sama setiap hari dan hal
tersebut memungkinkan traveler mencari rute lain yang lebih layak/ sesuai bagi
pribadinya sendiri.
Referensi :
Tamin Z , Ofyar. 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung : ITB.
HRB. 1965. Highway Capacity Manual, Special Report No 87. Washington, D.C. :
National Research Council.
SISTEM TERTUTUP
Asal Perjalanan Tujuan Perjalanan Besarnya Tarif Tol (Rp) Surabaya - Gempol
Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Gol. V
SISTEM TERBUKA
Keterangan :
Jalan tol :
Bandara Juanda :
Link :
Node :
Terminal Purabaya
U
Rute Perjalanan Kendaraan Pribadi/ Mobil (Via Jalan Dalam Kota)
Keterangan :
Jalan tol :
Bandara Juanda :
Link :
Node :
Junction
Rute Perjalanan Kendaraan Pribadi/Mobil (Via Tol)
Keterangan :
Jalan tol :
Bandara Juanda :
Link :
Node :