Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KAJIAN

7.1 UMUM

Manajemen Lalu Lintas adalah pengelolaan dan pengendalian lalu lintas dengan
melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada. Hal ini menyangkut kondisi arus
lalu lintas dan juga sarana penunjangnya baik pada saat sekarang maupun yang akan
direncanakan, namun demikian perlu juga dibentuk organisasi untuk mendapatkan unjuk
kerja yang terbaik.

7.2 TUJUAN MANAJEMEN LALU LINTAS

Beberapa tujuan dilakukan manajemen lalu lintas adalah :


1. Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas secara menyeluruh dengan
tingkat aksesibilitas yang tinggi dengan menyeimbangkan permintaan dengan
sarana penunjang yang tersedia.
2. Meningkatkan tingkat keselamatan dari pengguna yang dapat diterima oleh semua
pihak dan memperbaiki tingkat keselamatan tersebut sebaik mungkin.
3. Melindungi dan memperbaiki keadaan kondisi lingkungan dimana arus lalu lintas
tersebut berada.
4. Mempromosikan penggunaan energi secara efisien ataupun penggunaan energi lain
yang dampak negatifnya lebih kecil dari energi yang ada.

7.3 SASARAN MANAJEMEN LALU LINTAS

Beberapa sasaran dari manajemen lalu lintas sesuai dengan tujuannya adalah :

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SPBU SHELL JL. JOGLO RAYA JAKARTA BARAT 7/ 1
LAPORAN KAJIAN

1. Mengatur dan menyederhanakan lalu lintas dengan melakukan pemisahan terhadap


tipe, kecepatan dan pemakai jalan yang berbeda untuk meminimumkan gangguan
terhadap lalu lintas.
2. Mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan menaikkan kapasitas atau
mengurangi volume lalu lintas pada suatu jalan.
3. Melakukan optimasi ruas jalan dengan menentukan fungsi dari jalan dan kontrol
terhadap aktivitas-aktivitas yang tidak cocok dengan fungsi jalan tersebut harus
dikontrol.

7.4 STRATEGI DAN TEKNIK

Menentukan strategi untuk ruas jalan dengan performance yang tidak bagus analisis
penyebab kemacetan dari statemen berikut:
1. Kemacetan lalu lintas disebabkan karena volume lalu lintas melebihi kapasitas yang
ada.
2. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas atau mengurangi
volume lalu lintas.

Biasanya kapasitas dapat diperbaiki dengan jalan mengurangi penyebab gangguan,


misalnya dengan memindahkan tempat parkir, mengontrol pejalan kaki atau dengan
memindahkan lalu lintas ke rute lainnya atau mungkin dengan cara pengaturan yang
lainnya seperti membuat jalan satu arah, dalam hal ini jawaban dari skala waktu harus
dipertimbangkan tetapi harus tetap konsisten pada penanganan jangka panjang yang
direncanakan dalam perbaikan sistem yang ada.

Strategi-strategi dan teknik yang dapat dilakukan dalam manajemen lalu lintas adalah
sebagai berikut:

7.4.1 Manajemen Kapasitas

Langkah pertama dalam manajemen lalu lintas adalah membuat penggunaan kapasitas
dan ruas jalan seefektif mungkin sehingga pergerakan lalu lintas yang lancar merupakan

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SPBU SHELL JL. JOGLO RAYA JAKARTA BARAT 7/ 2
LAPORAN KAJIAN

persyaratan utama. Sedangkan teknik-teknik yang dilakukan dalam manajemen


kapasitas antara lain:
a. Perbaikan persimpangan untuk meyakinkan penggunaan kontrol dan geometri
secara optimum.
b. Manajemen ruas jalan dengan melakukan pemisahan tipe kendaraan, kontrol on
street parking (tempat, waktu) dan pelebaran jalan.
c. Area traffic control, batasan tempat membelok, sistem jalan satu arah dan koordinasi
lampu lalu lintas.

7.4.2 Manajemen Prioritas


Terdapat beberapa pilihan yang dapat dilakukan dalam manajemen prioritas terutama
adalah prioritas bagi kendaraan penumpang umum yang menggunakan angkutan massal
karena kendaraan tersebut bergerak dengan jumlah penumpang yang banyak, dengan
demikian efisiensi penggunaan ruas jalan dapat dicapai teknik yang dapat dilakukan
antara lain adalah dengan penggunaan :
a. Jalur khusus bus.
b. Prioritas persimpangan.
c. Jalur bus.
d. Jalur khusus sepeda.
e. Prioritas bagi angkutan barang

7.4.3 Manajemen Permintaan

Dalam manajemen permintaan beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Merubah rute kendaraan pada jaringan dengan tujuan untuk memindahkan
kendaraan dari daerah macet ke daerah yang lancar.
b. Merubah mode perjalanan dari angkutan pribadi ke angkutan umum pada jam sibuk
yang berarti penyediaan prioritas bagi angkutan umum.
c. Kontrol terhadap penggunaan tata guna lahan.

Sedangkan teknik-teknik yang digunakan antara lain dengan melakukan :

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SPBU SHELL JL. JOGLO RAYA JAKARTA BARAT 7/ 3
LAPORAN KAJIAN

a. Meningkatkan keselamatan :
- Pengurangan konflik antar arus kendaraan dan antara arus kendaraan
dengan penyeberangan jalan.
- Terhindarnya penyeberangan jalan terjebak ditengah arus lalu lintas yang
saling berlawanan arah.
- Perbaikan pada pengamatan bagi pengemudi.

b. Lain- lain :
- Menambah kapasitas lalu lintas untuk interval waktu tertentu tanpa biaya
yang mahal.
- Pengembangan master plan secara bertahap.
- Memperoleh pembaharuan pola lalu lintas dalam waktu singkat dengan biaya
yang rendah.
- Menyediakan sarana bongkar muat kendaraan angkutan barang dengan
pengaruh yang kecil pada ruas lalu lintas.
- Mempertahankan trotoar, pepohonan dan lain-lain yang mungkin bisa digusur
pada kasus pelebaran jalan dua arah

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SPBU SHELL JL. JOGLO RAYA JAKARTA BARAT 7/ 4
LAPORAN KAJIAN

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SPBU SHELL JL. KEDOYA RAYA JAKARTA BARAT Bab 2/ 5

Anda mungkin juga menyukai