PERATURAN
1. MENAJEMEN LALU LINTAS
Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan Tujuan dilakukannya manajemen lalu lintas adalah :
pengendalian arus lalu lintas dengan melakukan
optimalisasi penggunaan prasarana yang ada a. Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan
melalui peredaman atau pengecilan tingkat lalu lintas secara menyeluruh dengan tingkat
pertumbuhan lalu lintas, memberikan kemudahan aksesibilitas yang tinggi dengan
kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan menyeimbangkan permintaan dengan sarana
ruang jalan serta memperlancar sistem pergerakan. penunjang yang tersedia
b. Meningkatkan tingkat keselamatan dari
Secara umum yang dimaksud manajemen laluintas, pengguna yang dapat diterima oleh semua
adalah memanfaatkan semaksimal mungkin sistem pihak dan memperbaiki tingkat keselamatan
jaringan jalan yang ada, atau : tersebut sebaik mungkin
c. Melindungi dan memperbaiki keadaan
kondisi lingkungan dimana arus lalu lintas
• Menampung lalu lintas sebanyak mungkin tersebut berada
• Menampung penumpang & barang sebanyak d. Mempromosikan penggunaan energi secara
mungkin efisien ataupun pengguna
energi lain yang dampak negatifnya lebih kecil
dari pada energi yang ada
SASARAN DARI MANAJEMEN LALU LINTAS
a. Mengatur dan menyederhanakan lalu
lintas dengan melakukan pemisahan
terhadap type, kecepatan dan pemakai
jalan yang berbeda untuk meminimum
kan gangguan terhadap lalu lintas
b. Mengurangi tingkat kemacetan lalu
lintas dengan menaikkan kapasitas
atau mengurangi volume lalu lintas
pada suatu jalan, melakukan
optimalisasi ruas jalan dengan
menentukan fungsi dari jalan dan
kontrol terhadap aktivitas-aktivitas
yang tidak cocok dengan fungsi jalan
tersebut harus dikontrol
Contoh Menajemen Lalulintas
2. REKAYASA LALU LINTAS
adalah salah satu cabang dari teknik sipil yang
menggunakan pendekatan rekayasa untuk mengalirkan
lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien
dengan merencanakan, membangun dan mengoperasikan
geometrik jalan, dan dilengkapi dengan rambu lalu lintas,
marka jalan serta alat pemberi isyarat lalu lintas.
Contoh rekayasa lalulintas pada saat arus mudik
Didalam memecahkan permasalahan lalu lintas, perlu
mengenali permasalahan yang terjadi dengan
mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya
arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas,
hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu
lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya
dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan
perbaikaan geometric, pembangunan fasilitas
pengaman jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka
jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas
tertentu.
Contoh rekayasa lalulintas pada jalan utama RSU Jakarta
REKAYASA LALU LINTAS
Kegiatan rekayasa lalu lintas meliputi:
a. perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan;
b. perencanaan, pengadaan, pemasangan, dan pemeliharaan perlengkapan jalan.
KENDARAAN
TIPE JALAN
KELAS Panjang Lebar MST
I Arteri 18 m 2,5 m > 10 Ton
II Arteri 18 m 2,5 m 10 Ton
III A Arteri/kolektor 18 m 2,5 8 Ton
III B Kolektor 12 m 2,5 8 Ton
III C 9M 2,1 m 8 Ton
a. Perlengkapan Jalan
b. Terminal
KEPADATAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KARAKTERISTIK LALU LINTAS
◼ Arus lalu lintas merupakan interaksi yang unik antara
pengemudi, kendaraan, dan jalan.
◼ Tidak ada arus lalu lintas yang sama bahkan pada
keadaan yang serupa, sehingga arus pada suatu ruas
jalan tertentu selalu bervariasi
◼ Kondisi lalu lintas jalan adalah hasil dari perilaku arus lalu
lintas. Perilaku arus lalu lintas sendiri adalah hasil
pengaruh gabungan antara manusia, kendaraan dan
jalan dalam suatu lingkungan tertentu. Dalam hal
manusia, dapat berupa pengemudi maupun manusia
sebagai pejalan kaki.
1. Faktor Manusia
Manusia merupakan faktor yang paling tidak stabil dalam pengaruhnya
terhadap kondisi lalu lintas serta tidak dapat diramalkan secara tepat.
Beberapa tinjauan terhadap faktor manusia ini perlu dilakukan guna
menghasilkan perencanaan operasi lalu lintas yang lebih tepat.
◼ Jika alat bantu penglihatan apapun bentuknya, diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
melihat pada tingkat tertentu, maka peraturan perundangan harus mengatur agar alat bantu
tersebut efisien, tepat guna dan dapat dipakai.
d. Pendengaran
◼ Telinga adalah organ persepsi yang menerima suara. Sementara seseorang bereaksi terhadap
rangsangan suara lebih cepat dari cahaya, pendengaran pada umumnya kurang penting bagi
pemakai jalan. Akan tetapi suara gesekan ban dengan perkerasan jalan, angin, suara mesin,
klakson dan suara lalu lintas yang lain merupakan indikator tambahan yang berguna dan
khususnya bagi pejalan kaki berusia lanjut yang mungkin mengandalkan kemampuan mendengar
daripada melihat, khsuusnya pada malam hari.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
MENGEMUDI
1. Kelelahan
Kelelahan fisik seringkali berkaitan dengan kurang tidur, postur yang tidak benar
disebabkan oleh kondisi sakit dan gerakan otot yang salah, mengantuk
disebabkan oleh panas kendaraan, getaran ritmis, silau dari ketidakmampuan
mata untuk menyesuaikan terhadap tingkat cahaya yang berbeda dan dikenal
sebagai adaptasi yang jelek. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan
kesalahan-kesalahan sehingga kehilangan kontrol atas kendaraan.
Jalan yang dirancang dengan jelek, atau jalan-jalan dengan alinemen dan situasi
yang monoton dan pemandangan ritmis yang ditimbulkan oleh suatu pola pagar
dan pohon yang tertentu dapat pula mengurangi kinerja yang pada akhirnya dapat
meyebabkan kantuk.
2. Alkohol dan Obat
Alkohol dan obat-obat tertentu dapat meyebabkan tekanan pada sistem saraf sentral.
Jumlah yang berlebihan mempengaruhi perhatian dan penilaian, memperpanjang waktu
reaksi dan lambat laun menghilangkan koordinasi antara otot dan saraf-saraf sehingga tidak
mampu melaksanakan tugas mengemudi yang sederhana sekalipun. Obat-obat perangsang
yang dapat meyebabkan perilaku kasar dan aneh juga mempengaruhi kemampuan
mengambil keputusan dan mengendalikan kendaraan.
3. Sakit
Rasa sakit seperti demam, sangat mengganggu tingkat emosi dan fisik yang menyebabkan
kinerja yang tidak sempurna. Kondisi sulit menyesuaikan diri ke lingkungan dan psikopatis,
tekanan darah tinggi dan epilepsi adalah sebagian penyakit yang sering dikaitkan
dengankecenderungan untuk mengalami kecelakaan.
4 Cuaca
Perubahan situasi normal dapat terjadi berkaitan dengan kondisi eksternal seperti cuaca.
Dingin dan panas yang berlebihan dapat mempengaruhi temperamen tetapi hal ini dapat
diatasi dengan rancangan kendaraan yang memenuhi syarat.
5. Postur
Posisi pengemudi di dalam kendaraan harus dipertimbangkan pada perancangan
alinemen jalan dan letak kelengkapan jalan yang ditentukan berdasarkan pengukuran. Ini
meliputi tinggi mata, posisi memanjang dan melintang kendaraan.
Kendaraan
• Faktor kedua yang mempengamhi perilaku arus lalu lintas adalah kendaraan.
• Kendaraan yang berada di jalan mempunyai berbagai bentuk, ukuran dan
kemampuan dimana hal ini disebabkan masing-masing kendaraan direncanakan
untuk suatu maksud kegunaan tertentu.
• Untuk keperluan perencanaan geometrik, AASHTO mengelompokkan kendaran dalam
2 (dua) kelompok besar yaitu mobil penumpang dan truk.
• Pengelompokkan ini didasarkan pada berat, dimensi dan karakteristik operasionalnya.
• Kendaraan yang termasuk dalam kelompok kendaraan mobil penumpang adalah
semua kendaraan ringan dan truk pengangkut yang ringan seperti Van dan Pick up.
• Kendaraan yang termasuk dalam kelompok kendaran truk adalah single unit truk,
kendaraan rekreasi, bus, truk, trailer dan semi trailer. Total terdapat 10 jenis
kendaraan yang dapat digunakan dalam perencanaan geometrik.
• Di Indonesia ukuran kendaraan ditetapkan dengan lebar maksimum 2,25 meter dan
tinggi maksimum 3,5 meter.
• Berat maksimum kendaraan ditetapkan berdasarkan kekuatan jembatan yang akan
dilalui serta kekuatan mesinnya. Setiap kendaraan harus dilengkapi peralatan atau
perlengkapan tambahan seperti lampu, kaca spion, pelindung ban dan lain-lain.
SAMPAI JUMPA DI PERTEMUAN BERIKUT
TERIMA KASIH
Tugas II
Carilah jurnal tentang faktor faktor yang mempengaruhi kinerja
lalulintas dan buatlah resume kirimkan ke saya sebelum tgl 21
maret 2023. batas pengumpulan tugas sebelum jam 19.00 WIT.