Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAH

Disusun oleh :

Dewi Rahmawati 5304171109


Muhammad Nabil 5304171120
Nurlaili 5304171103
Sri Rahayuni 5304171105

Dosen pengampu

Suharyono,S.E.,M.Ak

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
SEPTEMBER 2018
DAFTAR ISI
HALAMAN

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
BAB II: PEMBAHASAN 2
A. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK-----------------------------------------------2
1. Pengertian Akuntansi Sektor Publik------------------------------------------2
2.konsep pengelolaan akuntansi sektor publik----------------------------------2
3.Organisasi sektor Publik 2
4. ciri – ciri organisasi sektor publik---------------------------------------------3
5. Tujuan Akuntansi sektor publik 3
B. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN--------------------------------4
1. Pengertian standar akuntansi pemerintahan-----------------------------------4
2. sekilas SAP di pemerintahan indonesia---------------------------------------4
3. kedudukan SAP 5
4.Ruang lingkup SAP 5
5.pernyataan standar akuntansi pemerintah (PSAP)---------------------------6

BAB III : PENUTUP--------------------------------------------------------------------18


1. Kesimpulan 18
2.Saran 18

DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------------19

ii
1.1 Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN

Akuntansi adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita orang yang
berkecimpung di dunia ekonomi dan politik. Namun, tidak semua orang paham
dan mengerti tentang akuntansi. Apalagi dengan akuntansi pemerintahan. Oleh
karena itu, kami membuat makalah ini dengan tujuan ingin memberi pemahaman
yang benar tentang akuntansi pemerintahan dan juga Standar Akuntansi
Pemerintahan yang benar. Begitu juga sekilas tentang akuntansi pemerintahan
akan di bahas di makalah ini.

Makalah ini dibuat oleh penulis agar nantinya orang ekonomi khususnya
calon – calon akuntan seperti kami bisa memahami dengan benar seperti apa
akuntansi sektor publik dan bagaimana standar akuntansi yang ada di
pemerintahan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Akuntansi Sektor Publik ?


2. Apa itu Standar Akuntansi Pemerintahan ?
3. Seberapa Penting Standar Akuntansi Pemerintahan ?
4. Seperti apa Standar Akuntansi Pemerintahan di Indonesia ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akuntansi Sektor Publik


1. Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi


dari suatu profesi yang relatif kecil. Namun demikian, saat ini akuntansi sektor
publik sedang mengalami proses untuk menjadi disiplin ilmu yang lebih
dibutuhkan dan substansialkeberadaannya. Keleluasaan sektor publik tidak hanya
disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan
tetapi juga karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga –
lembaga publik tersebut.

Istilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam – macam.


Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap
disiplin ilmu (ekonomi,politik, hukum, dan sosial) memiliki cara pandang dan
definisi yang berbeda – beda. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik
dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha
untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan hak publik.1

Jadi, akuntansi sektor publik ialah proses mencatat, menggolongkan,


mengikhtisar dan melaporkan laporan keuangan khusus publik untuk memenuhi
kebutuhan dan hak publik.

2. Konsep Pengelolaan Akuntansi Sektor Publik

Berikut merupakan konsep pengelolaan akuntansi sektor publik, yaitu :


 Ekonomi, pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada
harga yang terendah.
 Efisiensi, pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai ouput tertentu
 Efektifitas, tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Secara sederhana efektifitas merupakan perbandingan outcome dengan
output.

3. Organisasi sektor publik

Organisasi sektor publik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1
Prof.Dr.Mardiasmo,MBA,Ak.,2002, akuntansi sektor publik, Penerbit Andi, Yogyakarta, Hal.2

2
a. Pemerintah
b. Yayasan
c. BUMN dan BUMD
d. BUMDes
e. Universitas
f. Sekolah, maupun institusi pendidik lainnya.

4. Ciri – Ciri Organisasi Sektor Publik

Organisasi sektor publik memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

- Tidak mencari untung (nonprofit motive)


- Dimiliki oleh Publik
- Pertanggungjawaban kepada masyarakat (publik) dan parlemen
(DPR/DPRD)
- Keputusan berdasarkan konsesus (kesepakatan).

5. Tujuan akuntansi sektor publik

American accounting association (1970) dalam glynn (1993) menyatakan


bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk : 2

a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,


efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang
dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian
managemen (management control).
b. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk
melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat dan
efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi
wewenangnya, dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk
melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan
dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas (accountability).

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan
informasi, pengendalian managemen dan akuntabilitas.

2
Ibid, Hal.14

3
B. Standar Akuntansi Pemerintahan
1. Pengertian standar akuntansi Pemerintahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010,Standar Akuntansi


Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat PSAP,
adalah SAP yang diberi judul, nomor, dan tanggal efektif.

2. Sekilas SAP di pemerintahan Indonesia

Bergulirnya era reformasi memberikan sinyal yang kuat akan adanya


transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Salah satunya adalah
PP 105/2000 yang secara eksplisit menyebutkan perlunya standar akuntansi
pemerintahan dalam pertanggungjawaban keuangan daerah. Pada tahun 2002
Menteri Keuangan membentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan
Daerah yang bertugas menyusun konsep standar akuntansi pemerintah pusat dan
daerah yang tertuang dalam KMK 308/KMK.012/2002.

UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan


bahwa laporan pertanggungjawaban APBN/APBD harus disusun dan disajikan
sesuai dengan standar akuntansi Pemerintahan, dan standar tersebut disusun oleh
suatu komite standar yang indenden dan ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan
Negara kembali mengamanatkan penyusunan laporan pertanggungjawaban
pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan,
bahkan mengamanatkan pembentukan komite yang bertugas menyusun standar
akuntansi pemerintahan dengan keputusan presiden. Dalam penyusunan standar
harus melalui langkah-langkah tertentu termasuk dengar pendapat (hearing), dan
meminta pertimbangan mengenai substansi kepada BPK sebelum ditetapkan
dalam peraturan pemerintah.

Di indonesia sebelum tahun 2010 masih menggunakan SAP berbasis Kas


menuju Akrual, apa itu kas menuju akrual ? SAP kas menuju akrual adalah SAP
yang mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui
aset, utang dan ekuitas dana sebagai akrual. Setelah berlakunya PP No.71 Tahun
2010, maka bertukarlah SAP pemerintah indonesia dari SAP berbasis kas menuju
akrual menjadi SAP berbasis akrual. SAP berbasis Akrual adalah SAP yang
mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial
berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam

4
pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam
APBN/APBD.

SAP disusun oleh sebuah Komite yang dinamai dengan Komite Standar
Akuntansi Pemerintah atau dapat disingkat dengan KSAP. Dalam penyusunan
SAP, KSAP menggunakan materi/referensi yang dikeluarkan oleh :

a. International federation of accountants,


b. International accounting standards committee,
c. International monetary fund,
d. Ikatan Akuntan Indonesia,
e. Financial accounting standard board – USA,
f. Govermental accounting standard board – USA,
g. Pemerintah indonesia, berupa peraturan – peraturan di bidang keuangan
negara,
h. Organisasni profesi lainnya di berbagai negara yang membidangi
pelaporan keuangan, akuntansi, dan audit pemerintahan.

3. Kedudukan SAP
a. Sesuai dengan UU No.17 Tahun 2003 tentang keuangan negara,
SAP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
b. Setiap entitas pelaporan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
wajib menerapkan SAP. Pada Penerapannya, muncul kebutuhan
akan upaya pengharmonisan berbagai peraturan baik di pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah dengan SAP.

4. Ruang Lingkup SAP

- SAP diterapkan dilingkup pemerintahan, yaitu pemerintah pusat, pemerintah


daerah, dan satuan unit organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah,
jika menurut peraturan perundang – undangan satuan organisasi dimaksud
wajib menyajikan laporan keuangan.

- Keterbatasan dari penerapan SAP merupakan mekanisme prosedural yang


meliputi tahap – tahap kegiatan yang dilakukan dalam setiap penyusunan
PSAP oleh komite.
- Proses penyiapan SAP yang digunakan ini berlaku umum secara internasional
dengan penyesuaian terhadap kondisi yang ada di indonesia. Penyesuaian ini
dilakukan karena pertimbangan kebutuhan mendesak dan kemampuan
pengguna untuk memahami serta melaksanakan standar yang ditetapkan.
Tahap – tahap penyiapan SAP adalah sebagai berikut :

5
o Identifikasi topik untuk menjadi standar,
o Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP,
o Riset terbatas oleh kelompok kerja,
o Penulisan draf SAP oleh kelompok kerja,
o Pembahasan draf oleh komite kerja,
o Pengambilan keputusan tentang draf untuk di publikasikan.
o Peluncuran draf publikasian SAP,
o Dengar pendapat terbatas (limited hearing) dan dengar pendapat
publik (public hearing).
o Pembahasan tanggapan dan masukan terhadap draf publikasian,
o Finalisasi standar dengan memperhatikan pertimbangan dari BPK.

5. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip – prinsip akuntansi


yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
pemerintah.SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan standar akuntansi
pemerintahan (PSAP). 3PSAP merupakan SAP yang diberi nomor, judul, isi dan
tanggal berlaku. Berikut ini adalah isi lampiran PP 71/2010 :

- Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan


- PSAP 1 penyajian laporan keuangan
- PSAP 2 Laporan realisasi anggaran berbasis kas
- PSAP 3 laporan arus kas
- PSAP 4 catatan atas laporan keuangan
- PSAP 5 Akuntansi persediaan
- PSAP 6 akuntansi investasi
- PSAP 7 akuntansi aset tetap
- PSAP 8 Akuntansi konstruksi dalam pengerjaan
- PSAP 9 akuntansi kewajiban
- PSAP 10 koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan
estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan.
- PSAP 11 laporan keuangan Konsolidasi
- PSAP 12 laporan operasional.

a. Kerangka konseptual

Kerangka konseptual akuntansi pemerintah adalah konsep dasar penyusunan


dan pengembangan standar akuntansi pemerintahan serta merupakan acuan bagi

3
Dr.Baldric Siregar, MBA.,CMA.,CA.,Ak.,2015, akuntansi sektor publik, UPP-STIM YKPN, yogyakarta,
hal.72

6
penyusun standar, penyusun laporan keuangan, pemeriksa dan pengguna laporan
keuangan dalam mencari pemecahan masalah atas suatu masalah yang belum
diatur dalam pernyataan standar akuntansi pemerintahan.

Ruang lingkup kerangka konseptual meliputi tujuan kerangka konseptual,


lingkungan akuntansi pemerintahan, pengguna dan kebutuhan informasi para
pengguna, entitas akuntansi dan pelaporan, peranan dan tujuan pelaporan
keuangan, komponen laporan keuangan, dasar hukum pelaporan keuangan,
asumsi dasar, karakteristik kualitatif laporan keuangan, prinsip akuntansi dan
laporan keuangan, kendala informasi yang relevan dan andal, unsur laporan
keuangan, pengakuan unsur laporan keuangan, dan pengukuran unsur laporan
keuangan.

b. PSAP 1 :penyajian laporan keuangan

PSAP 1 bertujuan untuk mengatur penyajian laporan keuangan untuk tujuan


umum pemerintahan. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan
keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan keuangan.

Berdasarkan kategori penganggaran,laporan keuangan dapat dikelompokkan


menjadi dua, yaitu :

1) Laporan pelaksanaan anggaran, yaitu laporan keuangan yang menunjukkan


pelaksanaan anggaran. Laporan anggaran meliputi :
a. Laporan realisasi anggaran (LRA)
b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (LPSAL)
2) Laporan finansial, yaitu laporan yang bukan dalam rangka pelaksanaan
anggaran. Laporan finansial meliputi :
a. Laporan operasional (LO)
b. Neraca
c. Laporan arus kas (LAK)
d. Catatan atas laporan keuangan (CaLK).

c. PSAP 2 : Laporan Realisasi Anggaran berbasis Kas

Tujuan PSAP 2 adalah sebagai dasar penyajian laporan realisasi anggaran


untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana
diatur dalam perundang – undangan. Laporan realisasi anggaran tidak termasuk
laporan perusahaan negara/daerah.

Isi laporan realisasi anggaran mencakup :

7
- Pendapatan LRA
- Belanja
- Transfer
- Surplus/defisit LRA
- Penerimaan pembiayaan
- Pengeluaran pembiayaan
- Pembiayaan neto
- Selisih lebih/kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA)

d. PSAP 3 : Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan kas awal periode,
sumber dan penggunaan kas, serta saldo kasakhir periode. Tujuan PSAP 3 adalah
untuk mengatur penyajian laporan arus kas dan setara kas berupa perubahan dan
saldo kas berdasarkan aktivitas. Aktivitas – aktivitas yang dimaksud
dikelompokkan menjadi aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan,
dan aktivitas transitoris. Laporan arus kas hanya disusun oleh fungsi
perbendaharaan umum. SKPD tidak menyusun laporan arus kas. Laporan arus kas
perusahaan negara/daerah tidak termasuk dalam pernyataan ini.

e. PSAP 4 : Catatan atas laporan keuangan


PSAP 4 bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan yang
diperlukan pada catatan atas laporan keuangan. Tujuan catatan atas laporan
keuangan adalah untuk meningkatkan transparansi dan pemahaman yang lebih
baik atas laporan keuangan. PSAP 4 mengatur catatan atas laporan keuangan
pemerintahan, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.
Karena digunakan oleh pemakai yang beragam, maka informasi dalam
laporan keuangan perlu dapat dipahami oleh semua orang. Informasi berupa akun
dan saldonya yang ada pada laporan keuangan tidak cukup bagi pemakai laporan
keuangan. Untuk menghindari kesalahpahaman, maka dibuat catatan atas laporan
keuangan . dengan adanya catatan atas laporan keuangan, maka diharapkan
pembaca dapat memiliki informasi yang cukup untuk memahami laporan
keuangan.
Informasi yang diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan meliputi :
1. Informasi umum tentang entitas
2. Kebijakan fiskal dan ekonomi makro
3. Pencapaian target keuangan dan hambatan yang dihadapi
4. Dasar dan kebijakan akuntansi yang dipilih
5. Penjelasan pos – pos yang ada dalam laporan keuangan

8
6. Informasi lain yang diperlukan

f. PSAP 5 : Akuntansi Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang –
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Persediaan meliputi :

1. Perlengkapan yang digunakan dalam rangka operasional pemerintah


2. Bahan yang digunakan untuk proses produksi
3. Barang dalam proses produksi
4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

Jenis – jenis persediaan meliputi :

1. Barang konsumsi
2. Bahan pemeliharaan
3. Bahan baku
4. Persediaan strategis/ berjaga – jaga
5. Pita cukai dan leges
6. Suku cadang
7. Amunisi
8. Barang dalam proses
9. Tanah dan atau bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
10. Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

Persediaan diakui pada saat :

1. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan


mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal, atau
2. Pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.

Persediaan dinilai dengan menggunakan metode :

1. FIFO (first in first out) atau masuk pertama keluar pertama


2. Rata – rata tertimbang
3. Harga perolehan terakhir

g. PSAP 6 : Akuntansi Investasi

Investasi adalah aset yang dimaksud untuk memperoleh manfaat ekonomi


seperti bunga, dividen, royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan

9
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi
meliputi :

1. Investasi jangka pendek, yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama satu tahun atau kurang.contoh
investasi jangka pendek adalah obligasi korporasi, deposito jangka pendek,
surat hutang negara.
2. Investasi jangka panjang, yaitu investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
lebih dari setahun. Investasi jangka panjang meliputi :
a. Investasi permanen, yaitu investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk berkelanjutan. Contohnya adalah penyertaan
modal pada perusahaan daerah.
b. Investasi non – permanen, yaitu investasi jangka panjang yang
tidak dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Contoh
investasi non-permanen adalah pembelian obligasi.

Ada tiga penilaian investasi pemerintah, yaitu :

1. Metode biaya, dengan metode ini investasi dicatat sebesar biaya perolehan
yang meliputi harga beli, komisi broker, jasa bank, dan biaya yang lain
yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Metode ini diunakan apabila
kepemilikan pemerintah kurang dari 20%.
2. Metode ekuitas, dengan metode ini awalnya dicatat berdasarkan harga
perolehan. Bagian laba atau rugi akan menambah atau mengurangi
investasi.metode ini digunakan apabila kepemilikan pemerintah antara
20% - 50%.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan. Dengan metode ini,
investasi dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.metode ini
digunakan untuk investasi jangka panjang non-permanen.

Pemerintah dapat melepas investasi yang dimilikinya. Apabila harga


pelepasan berbeda dari nilai tercatat, maka perbedaan tersebut dimasukkan
sebagai surplus/defisit kegiatan non-operasional pada laporan operasional.

h. PSAP 7 : Akuntansi aset tetap

Perlakuan yang dimaksud meliputi perlakuan, penentuan nilai tercatat, serta


penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian kembali dan penurunan nilai
tercatat aset tetap. PSAP ini berlaku bagi semua unit pemerintahan kecuali
perusahaan negara/daerah.

1
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1
tahununtuk digunakan atau dimaksudkan digunakan dalam kegiatan pemerintah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dalam pemerintahan
diklasifikasi ke dalam berbagai kelompok, yaitu :

1. Tanah
2. Peralatan dan mesin
3. Gedung dan bangunan
4. Jalan, irigasi dan jaringan
5. Aset tetap lainnya
6. Konstruksi dalam pengerjaan

Depresiasi adalah alokasi secara sistematis atas nilai aset tetap selama masa
manfaat aset yang bersangkutan.semua aset tetap didepresiasi kecuali tanah dan
konstruksi dalam pengerjaan. Metode depresiasi yang dapat dipilih meliputi
metode garis lurus, metode saldo menurun ganda, dan metode unit produksi.

Aset tetap yang memiliki nilai historis bagi kebudayaan, kesenian,


pengetahuan, masyarakat atau bangsa disebut aset bersejarah. Contoh aset
bersejarah adalah candi, monumen, gedung bersejarah, lukisan dan tugu. Nilai
aset bersejarah tidak secara penuh dapat dilambangkan dalam bentuk uang.
Karena itu, aset bersejarah tidak harus disajikan pada neraca. Aset bersejarah
harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.

Aset yang digunakan untuk pelayanan kepentingan publik dinamai aset


infrastruktur. Pada dasarnya karakteristik aset infrastruktur adalah :

1. Bagian dari suatu sistem atau jaringan


2. Sifatnya khusus dan tidak ada alternatif penggunaan lain
3. Tidak dapat dipindah – pindahkan
4. Terdapat batasan – batasan untuk pelepasan.

Yang termasuk aset infrastruktur adalah jembatan, jalan, jaringan, dan


sistem pembuangan. Perlakuan akuntansi aset infrastruktur sama dengan
perlakuan akuntansi aset tetap.

i. PSAP 8 : Akuntansi konstruksi dalam pengerjaan

salah satu aset tetap adalah konstruksi dalam pengerjaan. Konstruksi dalam
pengerjaan adalah aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan. Konstruksi
dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
pembangunan, jalan irigasi, dan jembatan, serta aset tetap lainnya yang proses

1
perolehannya dan atau pembangunannya membutuhkan periode waktu tertentu,
kurang atau lebih dari satu periode akuntansi.

Konstruksi dalam pengerjaan diakui apabila :

1. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang


berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh,
2. Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal, dan
3. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Konstruksi dalam pengerjaan tidak selamanya berada dalam pos tersebut.


Konstruksi dalam pengerjaan dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan
apabila :

1. Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan, dan


2. Dapat memberikan manfaat atau jasa sesuai dengan tujuan perolehan.

Konstruksi dalam pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya


perolehan konstruksi secara swakelola meliputi :

1. Biaya yang langsung berhubungan dengan kegiatan konstruksi.


2. Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasi ke konstruksi tersebut.
3. Biaya yang secara khusus di biayakan sehubungan konstruksi yang
bersangkutan.

Apabila konstruksi dibiayai dari pinjaman, maka biaya pinjaman (bunga dan
biaya lain ) yang timbul selama masa konstruksi dikapitalisasi dan menambah
biaya konstruksi sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasi dan ditetapkan
secara andal.biaya yang dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah biaya bunga
yang dibayarkan dan masih harus dibayar pada periode yang bersangkutan.

j. PSAP 9 : Akuntansi Kewajiban

PSAP bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi kewajiban. Perlakuan


akuntansi yang dimaksud meliputi saat pengakuan, penentuan nilai tercatat,
amortisasi dan biaya yang di biayakan terhadap kewajiban tersebut. Hal ini
berlaku bagi semua unit pemerintah kecuali perusahaan negara/daerah.

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban dapat dibedakan menjadi :

1
- Kewajiban jangka pendek, yaitu kewajiban yang diharapka dibayar dalam
jangka waktu kurang dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Contohnya
ialah hutang bunga, utang kepada pihak ketiga dan lainnya.
- Kewajiban jangka panjang, yaitu kewajiban yang diharapkan dibayar
dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Contohnya
pinjaman bilateral / multilateral dan lembaga keuangan dunia lainnya
seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional dan lain sebagainya.

Pada dasarnya kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal


kewajiban merupakan nilai kewajiban pada saat pertama kali transaksi
berlangsung, misalnya nilai yang tertera pada lembar surat utang.

Sekarang, dengan call feature adalah utang yang dapat dilunasi sebelum
jatuh tempo. Harga pelunasan utang dapat sama, lebih besar, atau lebih kecil dari
nilai buku utang. Selisih antara harga pelunasan dengan nilai buku disajikan
sebagai surplus/defisit kegiatan nonoperasional pada laporan operasional.

k. PSAP 10 : Koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi,


perubahan estimasi akuntansi dan operasi yang tidak dilanjutkan.

Kesalahan adalah penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak sesuai


dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan
atau periode sebelumnya. Suatu kesalahan pada periode sebelumnya mungkin
baru ditemukan pada periode berjalan. Berdasarkan jenisnya, kesalahan yang
sering terjadi adalah :

1. Adanya bukti transaksi yang tidak ditemukan sebelumnya,


2. Salah perhitungan aritmatik,
3. Salah penerapan standar,
4. Salah penerapan kebijakan akuntansi,
5. Salah interpretasi fakta,
6. Kecurangan atau kelalaian

Apabila ditemukan kesalahan, maka dilakukan koreksi kesalahan. Koreksi


adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji dalam
laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Berikut adalah
tindakan koreksi yang dilakukan terhadap kesalahan :

1. Kesalahan yang tidak berulang memerlukan koreksi kesalahan,


2. Kesalahan berulang dan sistematik tidak memerlukan koreksi melainkan
pencatatan biasa pada saat terjadi transaksi.

Perubahan kebijakan akuntansi

1
Kebijakan akuntansi adalah prinsip – prinsip, dasar – dasar, konvensi –
konvensi, aturan – aturan, praktek – praktek spesifik yang dipakai oleh suatu
entitas pelapor dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Contoh
perubahan kebijakan akuntansi, misalnya perubahan metode ( misalnya dari
metode FIFO menjadi metode rata – rata dalam persediaan) dan perubahan
kapitalisasi (dari dibebankan menjadi dikapitalisir memperlakukan pemeliharaan).

Perubahan kebijakan akuntansi juga dimungkinkan apabila diperkirakan


bahwa perubahan tersebut menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, atau arus kas yang masih relevan dan lebih andal dalam
penyajian laporan keuangan entitas. Perubahan akuntansi disajikan pada laporan
perubahan ekuitas dan diungkapkan pada laporan keuangan.

Perubahan kebijakan estimasi akuntansi

Perubahan estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan kondisi yang


mendasari perubahan tersebut karena terdapat informasi baru, pertambahan
pengalaman dalam estimasi atau perkembangan lain. Perubahan estimasi dapat
dimungkinkan apabila pola penggunaan, tujuan penggunaan, dan kondisi
lingkungan aset digunakan berubah. Contoh perubahan estimasi adalah perubahan
masa manfaat aset tetap. Pengaruh perubahan estimasi akuntasi disajikan pada
laporan operasional periode berjalan dan periode selanjutnya. Selain itu, alasan
dan pengaruh perubahan estimasi juga diungkapkan pada bagan atas laporan
keuangan.

Operasi yang tidak dilanjutkan

Operasi yang tidak dilanjutkan adalah penghentian suatu misi atau tupoksi
tertentu yang berakibat pelepasan atau penghentian fungsi, program atau kegiatan
yang lain. Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada laporan tahun
berjalan diakuntasikan dan dilaporkan seperti biasa seolah-olah operasi tersebut
berjalan sampai dengan akhir periode.

l. PSAP 11: Laporan Keuangan dan Konsolidasian

Laporan keuangan dan entitas Akuntansi

Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna


barang dan oleh karenanya wajib meyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas akuntansi
secara periodik menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun
entitas akuntansi meliputi:

1. Laporan realisasi anggaran

1
2. Laporan operasional
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Neraca
5. Catatan atas laporan keuangan

Laporan keuangan suatu entitas akuntansi disampaikan cara berjenjang


kepada unit yang lebih tinggi dan pada akhirny digabungkan menjadi laporan
keuangan konsilidasian oleh entitas pelaporan.

Laporan keuangan Badan Layanan Umum


Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan atau jasa dijual tanpa mengutamakan mencari keuangan dan dalam
melakukan kegiatannya berdasarkan pada prinsip efesiensi dan produktivitas. Ada
banyak jenis BLU, namum BLU yang banyak dikenal luas adalah rumah sakit,
dan perguruan tinggi.
BLU dapat dikategorikan sebagai entitas akuntansi sekaligus entitas
pelaporan. BLU dikategorikan sebagai entitas akuntansi karena BLU merupakan
penerima anggaran pemerintah. BLU sebagai entitas pelaporan karena BLU
merupakan satuan kerja. Badan berbentuk adalah badan yang mengelola kekayaan
negara. BLU menyusun laporan keuangan meliputi:
1. Laporan realisasi anggaran
2. Laporan operasional
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Neraca
5. Catatan atas laporan keuangan

Laporan Keuangan Entitas

Pelaporan

Pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri atas satu atau lebih entitas
akuntansi. Entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib melaporkan pertanggung jawaban berupa laporan keuangan.
Karakteristik pelaporan adalah:
1. Dibiayai oleh anggaran pemerintah atau mendapat pemisahan kekayaan
dari anggaran.
2. Dibentuk dengan peraturan perundang-undangan
3. Dipimpin oleh pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat negara, yang
ditunjuk atau dipilih oleh rakyat.
4. Dibuat pertanggung jawaban kepada wakil rakyat

1
Laporan keuangan entitas pelaporan meliputi:
1. Laporan realisasi anggaran
2. Laporan operasional
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Neraca
5. Catatan atas laporan keuangan

Pada entitas pelaporan dimungkinkan terdapat fungsi pembendaharaan


umum. Fungsi pembendaharaan umum tersebut menyusun laporan keuangan
meliputi;
1. Laporan Perubahan SAL
2. Laporan arus kas

Konsilidasi laporan keuangan dilakukan pada tingkat entitas pelaporan semua


laporan yang disusun oleh entitas akuntansi, BLU, dan fungsi pembendaharaan
umum dikonsilidasikan menjadi satu kesatuan laporan keuangan entitas tunggal.

Laporan keuangan unit – unit pemerintahan dikonsolidasi dalam rangka


penyusunan laporan keuangan tujuan umum. Laporan keuangan tujuan umum
adalah laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan. Konsolidasi laporan keuangan tujuan umum dari unit – unit
pemerintahan disajikan untuk mencerminkan laporan keuangan sebagai satu
kesatuan entitas. Laporan konsolidasi adalah laporan keuangan yang merupakan
gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi dan pada suatu entitas
pelaporan bertindak sebagai konsolidator. Laporan keuangan konsolidasian
meliputi :
- Laporan realisasi anggaran
- Laporan perubahan SAL
- Laporan operasional
- Laporan perubahan ekuitas
- Laporan arus kas
- Neraca
- Catatan atas laporan keuangan

Konsolidasi laporan keuangan tidak dilakukan untuk berbagai pemerintah


yang ada di suatu provinsi.konsolidasi juga tidak dilakukan untuk laporan
keuangan semua provinsi dan pemerintah pusat.

1
m. PSAP 12 : Laporan Operasional

PSAP 12 mengatur dasar – dasar penyajian laporan operasional. Meliputi


manfaat informasi laporan operasional, periode pelaporan, struktur dan isi laporan
operasional, informasi yang disajikan dalam laporan operasional, surplus/defisit
LO, transaksi dalam valuta asing , transaksi pendapatan LO dan beban berbentuk
barang dan jasa.
Laporan operasional merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber
daya ekonomi mempengaruhi ekuitas pemerintah dalam suatu periode.
Penyusunan laporan operasional dilakukan untuk melengkapi siklus pelaporan
yang saling terkait.

Dasar laporan operasional adalah :


- Pendapatan LO
- Beban
- Surplus/defisit operasional
- Surplus/defisit nonoperasional
- Surplus/defisit sebelum pos luar biasa
- Pos luar biasa
- Surplus/defisit LO

1
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, yang
selanjutnya disingkat PSAP, adalah SAP yang diberi judul, nomor, dan tanggal
efektif.
Standar akuntansi pemerintahan juga menjadi acuan untuk membuat
peraturan dasar untuk perhitungan Akuntansi Pemerintah. Saat ini, standar
akuntansi pemerintah indonesia berbasis akrual, namun masih ada beberapa akun
yang masih menggunakan basis sistem kas menuju akrual.
SAP disusun oleh sebuah Komite yang dinamai dengan Komite Standar
Akuntansi Pemerintah atau dapat disingkat dengan KSAP. Dalam penyusunan
SAP, KSAP menggunakan materi/referensi yang dikeluarkan oleh :

- International federation of accountants,


- International accounting standards committee,
- International monetary fund,
- Ikatan Akuntan Indonesia,
- Financial accounting standard board – USA,
- Govermental accounting standard board – USA,
- Pemerintah indonesia, berupa peraturan – peraturan di bidang keuangan
negara,
- Organisasni profesi lainnya di berbagai negara yang membidangi
pelaporan keuangan, akuntansi, dan audit pemerintahan.

2. Saran
Indonesia sedang mengalami Perkembangan, dan perekonomian saat ini
telah memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi Asia ) jadi sebaiknya kita sebagai
masyarakat yang berilmu dapat membantu pemerintah mengambil keputusan yang
tepat dengan cara mengetahui sebenarnya seperti apa standar pemerintahan yang
baik. Dan apa – apa saja yang harus diperbaiki dari standar akuntansi yang telah
digunakan oleh pemerintah.
Dengan adanya perbaikan dan pembaharuan yang terus menerus terjadi di
bidang pemerintahan khususnya di standar akuntansi pemerintahannya.

1
DAFTAR PUSTAKA
Buku – buku
Prof.Dr.Mardiasmo,MBA,Ak., akuntansi sektor publik, penerbit
andi,yogyakarta, 2002.

Dr.Baldric Siregar, MBA., CMA., CA., Ak., akuntansi sektor publik, edisi
pertama, UPP-STIM YKPN, yogyakarta,2015.

Anda mungkin juga menyukai