Makalah P.internasional KLMPK 2 (Pert 11)
Makalah P.internasional KLMPK 2 (Pert 11)
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH PEMASARAN INTERNASIONAL
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah tentang “Sistem Distribusi Internasional” ini
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas dari Prof. Dr. Suhartono S.E., M.M. dan
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih
Oleh karena itu, kami menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi proses perkuliahan pemasaran
internasional.
Penyusun
Pemasaran Internasional | 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................5
2.1 Struktur & Pola Distribusi......................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Distribusi.......................................................................................................5
2.1.2 Struktur Distribusi...........................................................................................................5
2.1.3 Pola Distribusi.................................................................................................................6
2.2 Alternatif Pemilihan Middleman............................................................................................8
2.2.1 Pengertian Middleman....................................................................................................8
2.2.2 Alternatif Middleman......................................................................................................8
2.3 Faktor-faktor dalam Pemilihan Jalur Distribusi...................................................................10
2.3.1 Pengertian Jalur Distribusi............................................................................................10
2.3.2 Pemilihan Jalur Distribusi.............................................................................................10
2.3.3 Faktor Penting dalam Pemilihan Jalur Distribusi..........................................................11
2.4 Menyeleksi dan Memotivasi Anggota Jalur Distribusi........................................................12
2.4.1 Menyeleksi Anggota Jalur Distribusi............................................................................12
2.4.2 Memotivasi Anggota Jalur Distribusi............................................................................14
BAB III PENUTUP....................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................16
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................................17
Pemasaran Internasional | 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem distribusi internasional dapat terbentuk pasca-Perang Dunia II, yang
menciptakan kebutuhan mendesak untuk membangun kembali ekonomi dunia yang hancur
dan menciptakan landasan untuk kerjasama ekonomi antarnegara. Pada masa itu, muncul
kesadaran akan pentingnya memperkuat hubungan ekonomi antarnegara untuk merangsang
pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Inilah awal dari pergeseran paradigma dalam sistem
perdagangan internasional menuju globalisasi ekonomi.
Proses globalisasi ini dipercepat oleh kemajuan dalam teknologi transportasi,
telekomunikasi, dan informasi. Pengenalan kontainerisasi dalam angkutan laut, bersama
dengan pengembangan jaringan transportasi darat dan udara yang lebih efisien, membuka
pintu bagi pergerakan barang yang lebih cepat dan efisien di seluruh dunia. Internet, sebagai
pilar teknologi informasi modern, menjadi katalisator utama dalam mengurangi hambatan
komunikasi dan informasi antarnegara, memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi,
berkolaborasi, dan melakukan transaksi bisnis secara global.
Dalam konteks regulasi perdagangan internasional, GATT (General Agreement on
Tariffs and Trade) dan kemudian WTO (World Trade Organization) memainkan peran
penting dalam membentuk kerangka kerja untuk perdagangan bebas dan mengurangi
hambatan perdagangan antarnegara. Kesepakatan perdagangan regional dan bilateral juga
semakin berkembang sebagai respons terhadap perubahan dinamika perdagangan global.
Sistem distribusi internasional tidak hanya mengarah pada pergerakan fisik barang
tetapi juga mencakup aliran informasi, modal, dan pengetahuan. Integrasi pasar keuangan
global, pertumbuhan investasi langsung asing, dan peningkatan mobilitas tenaga kerja
internasional semuanya menjadi bagian integral dari latar belakang kompleks sistem ini.
Namun, sementara sistem distribusi internasional telah membawa manfaat ekonomi yang
signifikan, juga timbul tantangan, seperti ketidaksetaraan ekonomi, isu-isu lingkungan, dan
pertanyaan etika seputar eksploitasi tenaga kerja. Pada makalah ini akan dibahas beberapa
persoalan terkait dengan sistem distribusi internasional seperti struktur & pola distribusi,
alternatif pemilihan middleman atau perantara, faktor-faktor dalam pemilihan jalur
distribusi, serta menyeleksi & memotivasi anggota jalur distribusi.
Pemasaran Internasional | 4
BAB II
PEMBAHASAN
Pemasaran Internasional | 5
Distribusi Tersebar
Struktur distribusi yang melibatkan sejumlah perantara di berbagai lokasi geografis.
Contohnya: Rantai toko swalayan yang memiliki cabang-cabang di berbagai wilayah atau
negara.
Distribusi Selektif
Struktur distribusi yang memilih jumlah perantara yang terbatas berdasarkan kriteria
tertentu. Contohnya: Penjualan produk elektronik melalui toko-toko khusus atau mitra
distribusi yang memenuhi standar tertentu.
Distribusi Intensif
Struktur distribusi yang memanfaatkan sebanyak mungkin perantara untuk mencapai
penetrasi pasar maksimal. Contohnya: Produk konsumen umum, seperti minuman ringan,
yang ditemukan di berbagai toko dan lokasi pengecer.
Distribusi Horizontal
Struktur distribusi dimana produsen menjual produknya melalui beberapa perantara pada
tingkat yang sama. Contohnya: Merek pakaian yang dijual melalui beberapa toko pakaian
di pusat perbelanjaan yang sama.
Distribusi Vertikal
Struktur distribusi yang menggabungkan beberapa tahap distribusi di bawah satu entitas
perusahaan. Contohnya: Perusahaan yang memiliki produsen, distributor, dan pengecer di
bawah satu atap, seperti toko ritel milik produsen.
Struktur distribusi yang efektif memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa produk
atau layanan dapat mencapai konsumen dengan efisien, sambil memenuhi kebutuhan pasar
dan strategi bisnis perusahaan.
Pemasaran Internasional | 6
Pola distribusi dimana produsen atau penyedia langsung menjual produk atau layanan
kepada konsumen di pasar internasional tanpa melibatkan perantara.
Keuntungan: Kontrol lebih besar atas pemasaran dan citra merek, serta potensial
keuntungan lebih besar.
Tantangan: Biaya distribusi dan logistik mungkin lebih tinggi, terutama jika
infrastruktur distribusi di negara target kurang berkembang.
Distribusi Multi-Tingkat
Pola distribusi dengan menggabungkan beberapa saluran distribusi, seperti melibatkan
agen, distributor, dan pengecer, untuk mencapai pasar yang lebih luas.
Keuntungan: Mencapai cakupan pasar yang lebih besar dan adaptasi terhadap
perbedaan lokal.
Tantangan: Koordinasi kompleks antara pihak-pihak yang terlibat, serta potensi konflik
antara saluran distribusi.
Distribusi E-Commerce
Pola distribusi yang menggunakan platform e-commerce untuk mendistribusikan
produk atau layanan secara internasional.
Keuntungan: Akses ke pasar global tanpa infrastruktur fisik yang besar, fleksibilitas
waktu, dan biaya distribusi yang dapat dikelola.
Tantangan: Persaingan online yang sengit, masalah logistik dan keamanan data.
Pemasaran Internasional | 7
Pemilihan pola distribusi dalam pemasaran internasional harus mempertimbangkan
karakteristik pasar, jenis produk, dan strategi bisnis yang diinginkan oleh perusahaan. Hal ini
dapat melibatkan penyesuaian strategi distribusi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal
di setiap pasar tujuan.
Menurut Philip Kotler, seorang ahli pemasaran terkemuka, middleman atau perantara adalah
"organisasi atau individu yang membantu dalam menyediakan barang dan jasa untuk
konsumen. Mereka membantu dalam mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan
barang atau jasa kepada konsumen akhir."
Willian J. Stanton, seorang pakar pemasaran, mendefinisikan middleman sebagai
"perusahaan atau individu yang melakukan fungsi-fungsi pengecer, grosir, dan agen atau
broker dalam rantai distribusi."
Philip McCann, seorang ekonom, menjelaskan middleman sebagai "orang atau perusahaan
yang memainkan peran dalam saluran distribusi, terlibat dalam proses pembelian dan
penjualan barang atau jasa."
Louis E. Boone dan David L. Kurtz dalam bukunya yang berjudul "Contemporary
Marketing," Boone dan Kurtz mendefinisikan middleman sebagai "sebuah perusahaan atau
individu yang melakukan fungsi-fungsi distribusi yang memungkinkan produsen dan
konsumen bertemu."
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus dalam buku "Economics," Samuelson dan
Nordhaus menjelaskan middleman sebagai "seorang pedagang yang membeli barang dan
kemudian menjualnya kembali, yang menghubungkan produsen dengan konsumen atau
konsumen dengan produsen."
Pemasaran Internasional | 8
distribusi dan pemasaran produk atau layanan. Berikut adalah beberapa alternatif pemilihan
middleman yang dapat dipertimbangkan dalam pemasaran:
Distributor
Distributor adalah perantara yang membeli produk dari produsen dan menjualnya ke
pengecer atau pelanggan akhir. Distributor memiliki jaringan distribusi yang mapan dan
dapat memberikan akses ke berbagai pasar lokal. Mereka juga dapat menangani
penyimpanan dan distribusi produk.
Agen Penjualan
Agen penjualan bertindak sebagai perwakilan penjualan dari produsen dan menerima
komisi berdasarkan penjualan yang berhasil. Agen penjualan dapat memberikan fokus
lebih pada penjualan tanpa perlu menangani stok produk. Mereka juga bisa memiliki
pengetahuan yang lebih baik tentang pasar lokal.
Broker
Broker membantu menyatukan pembeli dan penjual tanpa menangani fisik produk.
Mereka menerima komisi atas transaksi yang berhasil. Broker dapat membantu
menemukan pelanggan dan membuka peluang bisnis baru tanpa harus menyimpan atau
mengelola inventaris.
Pemasok Langsung ke Pengecer
Produsen atau penyedia dapat memilih untuk menjual produk langsung ke pengecer tanpa
melibatkan middleman tambahan. Kontrol lebih besar atas strategi pemasaran dan harga.
Dapat mengurangi biaya distribusi dan memberikan hubungan langsung dengan
pelanggan.
Pemasok Langsung ke Konsumen (Direct-to-Consumer)
Penjualan langsung ke konsumen tanpa melalui middleman tradisional, seringkali melalui
platform e-commerce atau toko online. Mengurangi biaya distribusi, memungkinkan
produsen untuk membangun hubungan langsung dengan konsumen, dan memberikan
fleksibilitas dalam strategi pemasaran.
Franchising
Sistem di mana pemilik merek atau konsep bisnis memberikan lisensi kepada individu
atau bisnis lokal untuk menjalankan operasi mereka. Memungkinkan ekspansi cepat
tanpa perlu mengelola operasi secara langsung. Pemilik merek dapat mendapatkan royalti
dari penjualan.
Konsolidator Pengiriman (Freight Consolidator)
Mengekombinasikan kargo dari beberapa produsen atau pemasok untuk dikirimkan
bersama, mengurangi biaya pengiriman. Efisiensi biaya pengiriman, terutama untuk
produk dengan volume kecil.
Pemasaran Internasional | 9
Pemilihan middleman harus disesuaikan dengan tujuan pemasaran, jenis produk, dan
karakteristik pasar. Evaluasi yang cermat terhadap kebutuhan bisnis dan pasar sasaran
diperlukan untuk memilih middleman yang paling sesuai.
2.3 Faktor-faktor dalam Pemilihan Jalur Distribusi
2.3.1 Pengertian Jalur Distribusi
Secara umum, jalur distribusi adalah pembagian atau penyaluran produk ke pihak-pihak
terkait seperti pelanggan. Jalur yang biasa disebut dengan distribution channel membagikan
produk dalam bentuk barang. Pelanggan dalam rantai distribusi bisa berarti individu, gerai
ritel, grosir, dan pengecer. Tujuan utama dari saluran distribusi adalah memudahkan
perusahaan untuk menyampaikan produk hingga ke tangan konsumen.
Definisi Jalur distribusi menurut para ahli seperti yang tercantum dalam Sunyoto (2012),
yaitu:
Pemasaran Internasional | 11
Teknologi Informasi: Kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dalam
manajemen rantai pasokan dan pelacakan pengiriman dapat memengaruhi pemilihan
jalur distribusi.
Integrasi Sistem: Ketersediaan sistem terintegrasi untuk mengelola rantai pasokan
dari hulu ke hilir.
Pemasaran Internasional | 12
Menyeleksi anggota jalur distribusi merupakan langkah krusial dalam mengelola rantai
pasokan (supply chain) suatu bisnis. Proses ini melibatkan pemilihan mitra bisnis yang tepat
untuk memastikan produk atau layanan dapat mencapai konsumen akhir dengan efisien dan
efektif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menyeleksi anggota jalur
distribusi:
Pemasaran Internasional | 13
Fleksibilitas dan Responsivitas
Pilih anggota jalur distribusi yang dapat bersikap fleksibel dan responsif terhadap perubahan
permintaan pasar dan kondisi lainnya.
Pertimbangkan Jaringan dan Kemitraan
Evaluasi jaringan dan kemitraan yang dimiliki oleh anggota jalur distribusi. Kemitraan yang
solid dan jaringan yang luas dapat meningkatkan kehandalan dan daya saing rantai pasokan.
Evaluasi Risiko dan Keamanan
Pertimbangkan risiko yang mungkin muncul selama proses distribusi dan pastikan bahwa
anggota jalur distribusi memiliki langkah-langkah keamanan yang memadai.
Pemasaran Internasional | 14
Pahami tantangan yang dihadapi oleh anggota jalur distribusi. Dengan memahami perspektif
mereka, Anda dapat mencari solusi bersama dan menunjukkan dukungan terhadap
perjuangan mereka.
Penyediaan Sumber Daya yang Memadai:
Pastikan anggota jalur distribusi memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan
operasi mereka. Kelebihan beban kerja atau keterbatasan sumber daya dapat mengurangi
motivasi, sehingga menyediakan dukungan yang diperlukan sangat penting.
Transparansi Mengenai Kinerja:
Berikan informasi secara terbuka mengenai kinerja anggota jalur distribusi. Ini termasuk
umpan balik konstruktif, evaluasi kinerja, dan area di mana mereka dapat meningkatkan.
Fleksibilitas dan Kolaborasi:
Bersikap fleksibel dalam bekerja dengan anggota jalur distribusi. Kolaborasi yang kuat dapat
menciptakan iklim kerja yang positif dan meningkatkan rasa memiliki terhadap keberhasilan
bersama.
Mengakui dan Memahami Peran Masing-Masing:
Pastikan bahwa setiap anggota jalur distribusi memahami peran dan kontribusinya dalam
rantai pasokan. Mengakui dan menghargai peran masing-masing dapat meningkatkan
motivasi.
Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan:
Libatkan anggota jalur distribusi dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi
operasi mereka. Ini dapat memberikan rasa kepemilikan dan meningkatkan motivasi untuk
mendukung implementasi keputusan.
Pemasaran Internasional | 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Distribusi merupakan bagian integral dari pemasaran, dan kegiatan distribusi bertujuan
memperlancar perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Struktur distribusi
dapat bervariasi, melibatkan distribusi langsung atau tidak langsung, tersebar atau selektif,
intensif atau tidak intensif, horizontal atau vertikal, tergantung pada jenis produk, industri,
dan strategi bisnis perusahaan.
Dalam pemasaran internasional, pola distribusi merujuk pada cara produk atau layanan
didistribusikan di pasar internasional. Pola distribusi dapat mencakup distribusi langsung,
melalui agen atau perantara, melibatkan pemasok lokal, multi-tingkat, atau melalui e-
commerce. Pemilihan pola distribusi harus mempertimbangkan jenis produk, karakteristik
pasar, infrastruktur distribusi, dan kebijakan perdagangan internasional.
Perantara pemasaran atau middleman adalah entitas yang membantu produsen dalam
mendistribusikan produk ke konsumen. Alternatif middleman melibatkan distributor, agen
penjualan, broker, penjualan langsung ke pengecer atau konsumen, serta opsi seperti
franchising, konsolidator pengiriman, dan lainnya. Pemilihan middleman harus sesuai dengan
tujuan dan karakteristik bisnis.
Pemasaran Internasional | 16
Dengan memahami dan mengimplementasikan strategi ini, perusahaan dapat
membangun dan mengelola rantai distribusi yang efisien, responsif terhadap pasar, dan
memotivasi anggota jalur distribusi untuk mencapai kesuksesan bersama.
DAFTAR RUJUKAN
Pemasaran Internasional | 17
Pemasaran Internasional | 18