SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT
Distribusi dan Logistik
Bab ini membahas materi yang bersifat pemahaman mengenai konsep dasar distribusi
dan logistik, menentukan alasan terkini mengenai pentingnyan konsep distribusi dan
logistik bagi perusahaan. Selain itu, dampak ekonomis dari sudut pandang logistik dan
pemasaran dan sistem serta biaya yang muncul karena aktivitas distribusi dan logistik.
Tak satupun organisasi di dunia ini yang merasa bahwa kegiatan memproduksi sendiri
seluruh bahan baku dan komponen-komponen lain yang diperlukan dalam proses
produksi merupakan sesuatu yang bersifat ekonomis. Hal ini terjadi karena keuntungan-
keuntungan spesialisasi yang sangat besar. Kecanggihan teknologi dan isu efisiensi
ekonomi menuntut terciptanya spesialisasi. Dengan demikian, kebanyakan barang itu
akan dibeli dari pihak lain, tidak membuat sendiri. Kebanyakan perusahaan
menghabiskan lebih dari 50% dari dana penjualan yang didapatkannya untuk melakukan
pembelian. Oleh karena itu, saat ini terjadi peningkatan kecenderungan untuk melakukan
kerjasama jangka panjang dengan para pemasoknya. Kerjasama yang baik dan
terpercaya ini akan meningkatkan inovasi, mempercepat rancangan dan menurunkan
biaya sehingga akhirnya akan meningkatkan kemampuan bersaing antara kedua belah
pihak yang terkait.
Salah satu konsekuensi perkembangan yang sangat cepat dalam dunia bisnis dan
Tak satupun organisasi di dunia ini yang merasa bahwa kegiatan memproduksi sendiri
seluruh bahan baku dan komponen-komponen lain yang diperlukan dalam proses
produksi, maka terminologi logistik mulai menjadi isu atau topik yang patut
dipertimbangkan oleh perusahaan yang menginginkan unggul dalam persaingan bisnis.
Namun, terminologi logistik itu sendiri masih menjadi perdebatan dengan istilah distribusi.
Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, istilah logistik sering digunakan untuk
13
Menurut Dewan Manajemen Logistik, definisi logistik adalah bagian dari proses
rantai pasokan. Seperti diketahui, logistik merupakan bagian dari proses yang sangat
besar yaitu rantai pasokan yang fokus pada koordinasi antara fungsi-fungsi bisnis seperti
pemasaran, produksi dan keuangan baik di dalam organisasi itu sendiri maupun lintas
organisasi. Dengan demikian, definisi logistik mengidentifikasi bahwa logistik : (1)
merupakan aktivitas perencanaan, implementasi dan pengendalian, (2) menunjukkan
efisiensi dan efektivitas baik dari hulu ke hilir proses produksi, (3) melibatkan aliran dan
penyimpanan barang, jasa dan informasi yang terkait, (4) bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Salah satu implikasi dari pendekatan sistem ini bahwa tujuan dan sasaran fungsi-
fungsi utama seharusnya cocok dengan tujuan dan sasaran perusahaan. Hal ini berarti
satu sistem logistik tidak akan sesuai dengan semua organisasi bila tujuan dan
sasarannya bervariasi satu sama lain. Artinya, sistem logistik yang diterapkan oleh setiap
perusahaan itu unik dan masing-masing akan berbeda karena tujuan dan sasaran setiap
perusahaan itu akan berbeda pula. Implikasi yang lain adalah bahwa keputusan-
keputusan yang dibuat oleh satu fungsi utama perusahaan seharusnya
mempertimbangkan juga keputusan fungsi-fungsi utama yang lain. Contohnya keputusan
pemasaran yang berfokus pada kepuasan konsumen harus diimbangi dengan keputusan
fungsi yang lain, seperti fungsi logistik, keuangan dan produksi sehingga kepuasan
konsumen akan terpenuhi.
14
Agar supaya pendekatan sistem dan total biaya dapat diterapkan dengan sukses,
maka sangatlah penting untuk memahami berbagai aktivitas logistik. Perlu diingat bahwa
ketika satu sistem logistik tidak sesuai dengan seluruh perusahaan, maka jumlah aktivitas
dalam sistem logistikpun juga akan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke
perusahaan yang lain.
15
Gambar 2.4.1.
Pengelolaan Rantai Pasokan
16
hal ini menunjukkan pola pesanan yang umum dihadapi oleh stiap pihak dalam rantai
pasokan tersebut yang terdiri dari perusahaan manufaktur, distributor, pedagang besar
dan pedagang eceran. Pesanan pedagang retail ke pedagang besar menunjukkan tingkat
variabilitas yang lebih besar daripada variabilitas pesanan konsumen akhir ke pedagang
retail. Tingkat variabilitas itu semakin membesar pada level perusahaan manufaktur dan
pemasok. Fenomena semakin membesarnya tingkat variabilitas pesanan dari konsumen
akhir sampai ke pemasok sering disebut sebagai bulwhip effect. Efek ini bisa terjadi
karena terjadi ketidaksinkronan antar anggota rantai pasokan.
Gambar 2.4.2.
Peningkatan Variabilitas Pesanan Pada Rantai Pasokan (Bullwhip Effect)
Adapun berbagai atribut yang terkait dengan manajemen rantai pasokan, yaitu
kekuatan konsumen, orientasi jangka panjang, pengaruh teknologi, komunikasi yang baik
antar organisasi, pengendalian persediaan dan koordinasi yang interaktif, hubungan antar
fungsi dan hubungan antar organisasi. Keseleruhan atribut-atribut tersebut tidak berdiri
sendiri tetapi saling tergantung satu sama lain. Sebagai contoh, kecanggihan teknologi
dapat mempermudah terjadinya komunikasi yang sangat baik antar organisasi,
sedangkan orientasi hubungan jangka panjang dapat memfasilitasi koordinasi antar
organisasi.
17
Hambatan yang kedua adalah tidak adanya komitmen dari level manajemen
puncak. Komitmen manajemen puncak merupakan komponen sangat penting ketika
suatu perusahaan berusaha untuk memulai dan mengimplementasikan ide baru, program
dan produk. Oleh karena manajemen rantai pasokan ini berfokus pada aspek hubungan
antar organisasi, maka komitmen manajemen level puncak secara absolut sangat penting
untuk mencapai upaya rantai pasokan yang sukses.
1. Teknologi telah menjadi pusat dari perubahan tempat dan mempengaruhi rantai
pasokan. Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan tersebut ? Diskusikan
dan berikan argumentasi atas jawaban anda.
18
Daftar Acuan :
Chase, Richard B., F. Robert Jacobs dan Nicholas J. Aquilano, 2006, Operations
Management for Competitive Advantage, Eleventh Edition.
Murphy Jr., Paul R. and Donald F. Wood, 2004, Contemporary Logistic, 8th edition,
New Jersey: Pearson International.
19