Kelompok 1 Kelas C
Disusun Oleh :
Farhan Rizky Darmawan (40011320650143)
Angela Afrina Cahaya Lumbantobing (40011320650131)
Noviandini Ayu Tri Widyaningtyas (40011320650136)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, sebagai salah satu tugas mata kuliah Rantai Pasok dan
Logistik serta membantu dan mempelajari konsep dasar manajemen dan rantai pasok logistic
seperti,Defenisi Manajemen Rantai Pasok,Persediaan Dalam Rantai Pasok,Bagaimana Proses
Manajemen Rantai Pasok,dan Pengukuran Kinerja Dalam Rantai Pasok.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen rantai pasok merupakan suatu upaya pengelolaan aliran distribusi barang,
dari bahan mentah yang didapat dari pemasok, hingga barang jadi yang siap dijual kepada
konsumen. Rantai pasok merupakan suatu jaringan yang terdiri dari beberapa pihak, mulai dari
pemasok, pabrik/manufaktur, pergudangan, perusahaan logistik, distributor, toko-toko atau ritel,
hingga sampai ke konsumen. Agar aliran distribusi barang antara pihak-pihak tadi bisa lebih
efisien, diperlukan adanya manajemen rantai pasok. Sedangkan Manajemen rantai pasok
merupakan metode pengelolaannya.
Manajemen rantai pasok tidak hanya berfokus dalam lingkungan perusahaan juga namun juga
hubungannya dengan pihak eksternal (pemasok, konsumen, distributor, dll). Karenanya,
kolaborasi yang terintegrasi sangat penting dalam manajemen rantai pasok. Perusahaan yang ada
dalam aliran rantai pasok harus bekerja sama untuk menghasilkan produk yang murah serta
meningkatkan pelayanannya kepada konsumen tanpa meninggalkan kepetingan masing-masing
perusahaan.
1. Transportasi
2. Transfer Kredit dan Tunai
3. Pemasok
4. Distributor dan Bank
5. Utang dan Piutang
6. Pergudangan
7. Pemenuhan Pesanan
8. Pembagian informasi ramalan, permintaan, produksi, dan kegiatan pengendalian
persediaan.
Metrik ini digunakan untuk mengukur seberapa baik sebuah perusahaan melayani
konsumennya dan sejauh mana rantai pasok dapat mendukung hal tersebut. Menurut
Waren Hausman seorang profesor dari Stanford University di dalam Hugos (2003, 144),
service menggambarkan kemampuan untuk mengantisipasi, membaca dan memenuhi
kebutuhan konsumen sesuai dengan produk yang dikehendaki dan tepat waktu. Metrik-
metrik yang digunakan dalam customer service tergantung pada jenis proses dalam
sebuah perusahaan, yaitu apakah termasuk dalam build to stock (BTS) atau build to order
(BTO).
2. Internal efficiency
• Inventory value
Inventory merupakan aset utama dalam rantai pasok yang harus diukur setiap waktu
sepanjang rantai pasok.
• Inventory turns
Merupakan salah satu cara untuk mengukur tingkat keuntungan dari persediaan dengan
memperhitungkan kecepatan terjualnya persediaan dalam kurun waktu tertentu.
• Return on Sales
Return on sales merupakan satu parameter pengukuran yang digunakan secara luas
dari konsumen.
3. Demand Flexibility
Merupakan ukuran yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas
dalam rantai pasok
• Upside Flexibility
Mengukur seberapa cepat kemampuan perusahaan atau rantai pasok dalam merespon
peningkatan permintaan dari jumlah normal.
• Outside Flexibility
4. Product Development
Ukuran ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan atau rantai pasok dalam
mendisain, membuat dan mendistribusikan produk baru ke pasar seiring dengan
perubahan yang terjadi dalam pasar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen rantai pasok (supply chain management) memiliki tujuan untuk
mengoordinasikan kegiatan dalam rantai pasok untuk menggunakan keunggulan
kompetitif dan manfaat dari rantai pasokan bagi konsumen akhir.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan nya demand atau permintaan yang
merupakan langkah awal.
Secara konsep permintaan akan diteruskan terhadap produsen, dan diteruskan lagi
terhadap supplier bahan baku, kemudian rantai tersebut mulai bergerak kebawah lagi,dari
supplier - produsen - konsumen Kembali.
Untuk dapat mengelola aliran barang dalam rantai pasok, pertama kita harus
mengetahui dahulu rantai aliran baranguntuk memproduksi suatu produk, dari bahan
baku, proses, hingga produk siap jual. Di samping itu, perlu juga diketahui berbagai sifat
pergerakan rantai pasok untuk berbagai persediaan.
DAFTAR PUSTAKA
Chase, R.B., Jacobs, F.R., & Aquilano, N.J. (2006). Operations Management for Competitive
Advantage with Global Cases. McGraw-Hill.
Chopra, S., & Meindl, P. (2004). Supply Chain Management: Strategy, Planning, and
Operations. Second Edition. Pearson Education International.
Yolanda M. Siagian, Cetakan II 2007, Aplikasi Supply Chain management dalam Dunia Bisnis,
Grasindo Barry Render, Jay Haeizer, 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Salemba Empat.
http://adnanedoudou.unblog.fr/tag/supply-chain-management-logistics-procurement -
purchasing/
Cooper, M. C., Lambert, D. M., & Pagh, J. D. (1997). Supply chain management: more than a
new name for logistics. The international journal of logistics management, 8(1), 1-14.