KARYA ILMIAH
Penyusun :
Pembimbing :
Ni Luh Darmayanti
TABANAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah logistik mencakup banyak aspek dan kegiatan yang sangat luas, maka
pengertian dan definisi dapat diuraikan beraneka macam. Pada dasarnya kegiatan
logistik sama tuanya dengan peradaban umat manusia, tetapi istilah itu sendiri
relatif baru, secara sadar atau tidak sadar setiap manusia, rumah tangga, kantor,
perkumpulan atau organisasi-organisasi lain, memiliki unsur dan atau
menyelenggarakan logistik, meskipun kenyataannya tidak selalu menggunakan
istilahnya. Perusahaan mengantarkan produknya ke pelanggan menggunakan
jaringan distribusi logistik. Sebuah jaringan distribusi terdiri dari aliran produk
dari produsen ke konsumen melalui titik-titik pemindahan, pusat distribusi
(gudang), dan pengecer. Peranan jaringan distribusi dan manajemennya
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan
penjualan dan keuntungan.
Dalam persaingan industri seperti saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk
melakukan efisiensi, efektivitas kerja, dan risiko yang harus dikurangi dan
dikelola. Perusahaan juga dituntut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang
meningkat. Tentunya manajemen perusahaan diharapkan mampu meningkatkan
pangsa pasar dan berujung pada meningkatnya profitabilitas perusahaan. Untuk
itu manajemen dituntut untuk dapat mengintegrasikan jaringan perusahaan
dengan cara yang saling menguntungkan. Manajemen juga harus melaksanakan
rantai pasok (supply chain) dengan baik.
Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang
bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan
dalam membawa bahan baku beserta komponen lainnya dari pemasok kepada
perusahaan dan membawa produk jadi dari perusahaan ke konsumen. Namun
proses distribusi memiliki lingkup yang lebih luas daripada sekedar transportasi.
Menurut Chopra dan Meindl (2007), distribusi adalah faktor penentu dari seluruh
keuntungan sebuah perusahaan karena hal tersebut mempengaruhi biaya rantai
pasok sekaligus kesan konsumen secara langsung.
Dari gambaran dan definisi diatas maka kita bisa lihat bahwa logistik sebagai
suatu aktivitas ataupun proses bisnis akan selalu ada. Dan bahkan keberadaannya
telah ada sejak suatu aktivitas transformasi barang dan pendisitribusiannya ke
konsumen akhir dimulai. Minimarket seperti indomaret misalnya, pada saat yang
sama ia menjadi ujung paling bawah (downstream) untuk banyak produk
sekaligus. Posisi perusahaan dalam berbagai bentuk keadaan logistik dimana ia
beroperasi pun bisa berlainan. Perusahaan PT Indomarco Prismatama misalnya,
yang menjadi perusahaan induk pengelola waralaba indomaret, dengan begitu
banyak gerai indomaret yang menjamur hampir diseluruh pelosok negeri pasti
membutuhkan distribusi logistik sebagai alat pengelola yang tepat guna bagi
perusahaan.
Hal penting yang perlu diperhatikan selain produksi dan pemasaran antara lain
ketersediaan dan keterjangkauan produk di toko-toko terdekat. Kegiatan produksi
lebih diarahkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya produksi
yang paling efisien, sementara kegiatan pemasaran lebih ditujukan untuk
meningkatkan brand awareness dan mendorong konsumen untuk tetap memilih dan
menggunakan produk tersebut. Namun, produksi dan pemasaran tanpa diikuti strategi
ketersediaan produk secara tepat di pasar juga akan membuat perusahaan tidak dapat
menciptakan penjualan dari produk tersebut. Menjamin ketersediaan produk di pasar
merupakan sasaran penting dari sistem distribusi. Perusahaan dapat mengembangkan
sistem saluran distribusi sesuai karakteristik produk dan segmen pasar yang dituju.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pelaku Logistik (PL) Yaitu sebagai pemilik dan penyedia barang yang
dibutuhkan oleh para konsumen, dibagi menjadi dua diantaranya:a.
Produsen, pelaku logistik yang bertindak sebagai penghasil/ pembuat
barangb. Penyalur (intermediare) yang bertindak sebagai perantara
perpindahan kepemilikan barang dari produsen menuju ke konsumen
melalui saluran distribusi (pedagang besar/wholesaler, grosir, distributor,
agen, pasar, pengecer, warung, dan sebagainya) dalam suatu mekanisme
tata niaga.
Penghematan biaya dalam bidang logistik atau posisi marketing kuat karena
adanya sistem logistik yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan kinerja
bottom line.Utilitas tempat adalah nilai yang dibentuk atau ditambah kepada produk
dengan membuatnya tersedia untuk pembelian atau konsumsi di tempat yang tepat.
Sedangkan utilitas waktu adalah nilai yang dibentuk dengan membuat sesuatu yang
tersedia di waktu yang tepat. - Logistik memungkinkan perpindahan yang efisien ke
konsumen E.Grosvenor Plowman menyebutkan ada “5 kebenaran” dalam sistem
logistik, yaitu memasok produk yang benar, di tempat yang benar, pada waktu yang
benar, dan dalam kondisi yang benar untuk sebuah biaya yang benar kepada
konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. 4 kebenaran pertama
menganalogikan peruntukan, waktu, tempat, dan utilitas kepemilikan di bentuk oleh
pabrikasi dan pemasaran, sedangkan penambahan komponen biaya sangat penting
dalam proses logistik. - Logistik Adalah Aset Kepemilikan Sistem logistik yang
efisien dan ekonomis mirip dengan aset nyata yang ada dalam catatan perusahaan.
Dan itu tidak dapat ditiru oleh perusahaan kompetitor. Jika perusahaan dapat
menyediakan produk ke konsumen dengan cepat dan berbiaya rendah, ini dapat
meningkatkan pangsa pasar di atas kompetitornya. Perusahaan mungkin bisa
menjual produk dengan biaya lebih rendah hasil dari efisiensi logistik, atau
menyediakan tingkat layan yang lebih tinggi kepada pelanggan, sehingga
menciptakan goodwill.
KINERJA
DISTRIBUSI
LOGISTIK
Peran Logistik di
Perusahaan.
Permasalahan
Transportasi
2.6 Pengajuan Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor lokasi strategis pusat distribusi,
kelancaran transportasi dan ketersediaan produk berpengaruh pada kinerja
distribusi logistik pada pasokan barang ke gerai indomaret dikota Denpasar.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
2. sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (sebagian atau wakil populasi yang akan diuji). Dalam hal ini peneliti
harus dengan tepat dalam menentukan sampel yang representatif karena
penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Maksudnya bahwa sampel
yang representatif dapat mencerminkan semua unsur dari populasi secara
proporsianal atau memberikan kesempatan yang sama sehingga dapat
mewakili keadaan yang sebenarnya.
1. Lokasi Strategis Pusat Distribusi Lokasi industri, perawatan gudang, upah tenaga
kerja, dan kekuatan aglomerasi.
2. Transportasi Kualitas kendaraan, tersedia kenderaan sebagai alat angkutannya, ada
jalanan/jalur yang dapat dilalui, kapasitas kendaraan, serta sumber daya manusia dan
organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.
A. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan atau
dipercaya (Kiswanto, 2007: 49). Definisi lain mengenai reliabilitas dinyatakan oleh
Ferdinand (2006: 278), yang menyatakan bahwa reliabilitas adalah tingkat reliabel
instrumen pengukur, di mana instrumen pengukur dikatakan reliabel atau terpercaya
apabila instrumen itu secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali
dilakukan pengukuran. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas
instrumen di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji F statistik
Cronbach Alpha dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
1. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka
kuesioner tersebut reliabel.
2. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka
kuesioner tersebut tidak reliabel.
B. Uji Validitas
1. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai pengaruh
implementasi distribusi logistik terhadap kinerja pasokan barang dari pusat ditribusi
ke gerai indomaret. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
memberikan kuesioner kepada responden secara langsung. Pengukuran variabel
dalam penelitian ini menggunakan skala likert lima poin sebagai berikut :
2. Ananlisi Data
Suatu keputusan yang baik harus memiliki dasar perhitungan yang cermat,
tepat dan akurat. Perhitungan tersebut berasal dari data yang diperoleh melalui data
lapangan. Agar suatu data dapat bermanfaat, maka data tersebut harus diolah terlebih
dahulu sehingga menghasilkan informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Metode analisis data dilakukan dengan tujuan untuk
menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul.
Sehingga kesimpulan yang diambil merupakan hasil dari suatu perhitungan yang
benar, yang diharapkan dapat memberikan hasil keputusan yang tepat.
Menurut Hadi dalam Arfandra (2010: 38), analisis data kualitatif adalah
bentuk analisa yang berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data
kualitatif merupakan data yang hanya dapat diukur secara langsung. Proses analisis
data kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Pengeditan Pengeditan adalah memilih atau mengambil data yang perlu
dan membuang data yang dianggap tidak perlu untuk memudahkan
perhitungan dalam pengujian hipotesis.
DAFTAR ISI
- Chandra, A., 2013. Analisis Kinerja Distribusi Logistik pada Pasokan Barang dari
Pusat Distribusi ke Gerai Indomaret di Kota Semarang. Available in
https://core.ac.uk/download/pdf/17333611.pdf
- Adnyani, NKD., 2019. Analisis Pengaruh Citra Merek, Promosi dan Display
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Coca-Cola Pada Minimarker
Indomaret dan Alfamart di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis.
Available in http://repository.unmas.ac.id/medias/journal/JR.2245.FE-MAN.pdf
- https://eprints.uns.ac.id/34414/1/F3114018_pendahuluan.pdf (nda ketemu nama
sama judulnya di internet)