Anda di halaman 1dari 5

Definisi Manajemen Logistik

Manajemen Logistik
Logistik baik secara langsung ataupun tidak langsung berhubungan dengan kegiatan
sehari-hari, bukan hanya kegiatan di dalam perusahaan saja, tetapi sebagai konsumen kita
juga mengalami dampak dari kegiatan manajemen logistik. Contoh saja kita sebagai
konsumen jika ingin membeli suatu produk di supermarket ternyata kesediaan barangnya
sedang kosong. Hal ini berarti terjadi kekosongan persediaan barang di gudang yang akan
mengakibatkan konsumen kecewa atau bahkan merasa tidak puas. Maka dari itu diperlukan
pendekatan manajemen dalam bidang logistik sehingga dapat dikatakan dengan manajemen
logistik.
Untuk memberikan batasan pengertian manajemen logistik, kita dapat mendasarkan
pada kegiatan-kegiatan nyata yang dilakukan, baik berkaitan dengan kegiatan manajerial
maupun operasional dan tujuan yang hendak dicapai di dalam kegiatan pengelolaan logistik
itu sendiri.
Menurut Tunggal, selama ini manajemen logistik banyak diartikan sebagai: Bisnis
Logistics, Channel Management, Distribution, Industrial Logistics, Logistical Management,
Logistics, Material management, Physical Distribution, Quick-response System, juga Supply
Chain Management.
Siahaya mendefinisikan Manajemen Logistik sebagai berikut:
Manajemen logistik adalah bagian dari Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Pasok) yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aliran barang secara efektif
dan efisien, meliputi transportasi, penyimpanan, distribusi dan jasa layanan serta informasi
terkait mulai dari tempat asal barang sampai ke tempat konsumsi untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Manajemen logistik merupakan aliran barang secara baik, efektif dan efisien mulai
dari pengiriman barang dari pemasok atau supplier ke toko, penyimpanan yang baik di
dalam gudang, pendistribusiannya hingga barang tersebut sampai kepada konsumen untuk

dikonsumsi, selain itu juga di dalam manajemen logistik memiliki jasa pelayanan serta
informasi mengenai produk yang dimilikinya di dalam penjualan barang.
Menurut Bowersok mengemukakan manajemen logistik bahwa,
Manajemen logistik adalah unik karena ia merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang
tertua tetapi juga termuda. Aktivitas logistik (lokasi, fasilitas, transportasi, inventarisasi,
komunikasi, dan pengurusan dan penyimpanan) telah dilaksanakan orang semenjak awal
spesialisasi komersil.
Manajemen logistik merupakan suatu aktivitas di dalam perusahaan yang terbilang
sudah ada sejak dahulu, tetapi baru akhir-akhir ini dibahas secara terperinci oleh beberapa
pakar di dalam buku-bukunya atau bahkan oleh perusahaan tersebut. Aktivitas-aktivitas
logistik ini meliputi lokasi, fasilitas, transportasi, inventarisasi, komunikasi, dan
penyimpanan. Logistik ini bisa berupa kegiatan untuk penyaluran produk sebelum sampai
kepada konsumen, ataupun mengenai fasilitas dan inventaris untuk perusahaan sendiri.
Dwiantara dan Hadi mengemukakan pendapatnya bahwa :
Manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen logistik memiliki sembilan kegiatan, mulai dari unsur manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan, serta terdapat 6 tambahan kegiatan
operasional yaitu pengadaan, pencatatan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan.
Mulai dari perencanaan akan suatu barang apa saja yang akan dijual, bagaimana
organisasi didalammnya hingga seperti apa pengawasan yang akan dilakukan manajer
terhadap kegiatan logistik diperusahaannya. Kegiatan logistik di mulai dari pengadaan akan
barang-barang di toko sampai kepada kegiatan penghapusan jika barang-barang yang
dimiliki oleh suatu perusahaan sampai batas waktu habis pakainya (expired) yang ternyata
masih tersisa di gudang ataupun di dalam toko, sehingga barang tersebut harus di hapus
karena sudah tidak dapat dikonsumsi lagi.

The Council of Logistic Management (CLM), organisasi pelopor logistik di Amerika


Serikat yang memiliki anggota sekitar 15.000 orang, mendefinisikan Manajemen Logistik
sebagai berikut :
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses Supply Chain yang berfungsi untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan aliran dan
penyimpanan barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin)
hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan
para pelanggan.
Manajemen logistik adalah bagian dari rantai pasok, yang dimana manajemen
logistik berfungsi untuk keefektifan dan keefisienan dari aliran penyimpanan barang
Kegiatan ini bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jadi terkait dengan
semua hal di dalam suatu organisasi, baik berupa aliran barang, pelayanan dan informasi
pada sector produk maupun jasa. Sektor pabrik meliputi segala jenis perusahaan yang
memproduksi barang yang sifatnya divergen misalnya otomobil, komputer, kosmetik dan
anggota badan buatan, pesawat terbang, daan bahan makanan. Sedangkan sektor jasa
meliputi organisasi pemerintahan, rumah sakit, bank, universitas, perusahaan ritel,
pedagang kecil, pedagang grosir.
Pendapat Ballou mengenai definisi dari logistik adalah
Logistic or Supply Chain is a collection funtional activities (transportation, inventory,
control, etc.) which are repeated many times throughout the chanel through which raw
materials are converted into finished products and consumer value is added.
Terjemahan bebas, logistik atau Supply Chain adalah kegiatan pengumpulan
fungsional (transportasi, persediaan, kontrol, dll) yang diulang berkali-kali di seluruh chanel
di mana bahan baku diubah menjadi produk jadi dan nilai konsumen ditambahkan.
Kegiatan manajemen logistik sudah lama dilakukan oleh suatu organisasi, baik
logistik barang yang akan dijual maupun barang-barang yang merupakan inventaris
perusahaan, dan baru belakangan ini kegiatan manajemen logistik tersebut diartikan secara
professional oleh perusahaan.

Dari pengertian manajemen logistik yang telah dikemukakan oleh beberapa pakar di
atas, maka dapat dibuat sintesis mengenai manajemen logistik adalah kegiatan aliran
barang yang dibagi menjadi dua yaitu kegiatan secara manajerial dan kegiatan secara
operasional. Kegiatan manajerial dari logistik meliputi perencanaan, pengorganisasian dan
pengawasan, Sedangkan kegiatan operasional logistik meliputi pengadaan, pencatatan,
penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan barang-barang, baik
barang-barang yang akan dijual kepada konsumen dengan tujuan memenuhi kebutuhan
pelanggan maupun peralatan yang merupakan inventaris bagi perusahaan. Di dalam
kegiatan logistik pun terdapat informasi mengenai logistik perusahaan yang dapat
memudahkan perusahaan dalam kegiatannya dan juga meliputi pelayanan kepada konsumen
secara langsung dalam penjualan barang kepada konsumen.
Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material
dalam jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke
lokasi di mana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah. Melalui proses
logistiklah material mengalir ke kompleks manufacturing yang sangat luas dari Negara
industri dan produk-produk didistribusikan melalui saluran-saluran distribusi untuk
konsumsi. Penyelenggaraan logistik memberikan kegunaan (utility) waktu dan tempat.
Kegunaan tersebut merupakan aspek penting dari operasi perusahaan juga pemerintah.
Semua bentuk perilaku yang teroganisir membutuhkan sokongan logistik. Nilai dalam bentuk
tersedianya barang pada waktunya yang ditambahkan kepada material atau prestasinya.
Logistik bertujuan untuk menyalurkan barang-barang atau material apapun secara
efektif dan efisien. Sehingga kegiatan ini harus dilakukan dengan tepat, dan perlu
diperhatikan waktu yang digunakan dalam kegiatan logistik. Karena kegiatan logistik inilah
perusahaan-perusahaan

manufaktur

dapat

mendistribusikan

produk-produk

yang

dihasilkannya kepada konsumen, sebagai bahan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan


hidupnya.

Semoga Bermanfaat :)

Amin Widjaja Tunggal. 2009. Manajemen Logistik dan Supply Chain Management
(Manajemen Rantai Pasokan). Jakarta: Harvarindo.
[2] Willem Siahaya. 2012. Manajemen Pengadaan. Bandung: Alfabeta,
[3] Donald J.Bowersok. 2006. Manajemen Logistik Jilid 1 (ahli bahasa: A. Hasyim
Ali). Jakarta: PT.Bumi Aksara.
[4] Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto. 2005. Manajemen Logistik: Pedoman
Praktis Bagi Sekretaris dan Staf Administrasi. Jakarta: Grasindo.
[1]

[6] Ronald H. Ballou. 2004. Business Logistics/Supply Chain Management Planning, Organizing, and
Controlling the supply Chain (Fifth Edition). Australia: Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai