emelut ekonomi di Indonesia telah membuat distribusi barang, terutama kebutuhan bahan pokok, menjadi isu nasional yang
segera harus dipecahkan secara mendasar.
Bagaimana kita dapat membuat pengelolaan
sistem ditribusi yang tidak hanya memperhatikan kepentingan produsen, distributor dan
konsumen, tetapi juga kepentingan pemerintah
untuk menciptakan sistem distribusi yang
tangguh dan adil. Konsep dari manajemen
distribusi mengalami evolusi kearah yang lebih
luas dan lebih terintegrasi baik dengan fungsifungsi lain dalam perusahaan itu sendiri atau
dengan organisasi lain di luar perusahaan.
Konsep distribusi telah berevolusi dari physical
distribution management menjadi logistic dan
selanjutnya menjadi supply chain management
(Gattorna & Walters 1996)
Supply Chain Management
Di dunia global yang sangat kompetitif dewasa
ini desakan bagi perusahaan untuk menemukan cara-cara baru dalam memberikan dan
menciptakan value added bagi konsumennya
semakin kuat. Perusahaan dituntut untuk dapat
menyampaikan produknya dengan efektif lebih
cepat lebih efesien. Kemampuan mengintegrasikan mata rantai pasokan (supply chain) dan
wawasan serta pengetahuan terkini supply
chain management diakui dapat meningkatkan
kompetensi tersebut. Supply Chain Management adalah suatu managemen dari aliran
barang informasi dan dana yang melewati
rantai pasokan dari manufaktur ke distributor
dan retailer. Aliran dana merujuk pada syaratsyarat untuk barang seperti syarat kredit, nama
barang dan tempat pengiriman.
16
Volume I No. I Edisi Maret 2009
Grasera
Yaohan
7 Eleven
Seibu
JC Penney
Keterangan
Kegagagalan Manajemen
Kesalahan Pemasaran
Tidak ada Strategi internalisasi
Minimnya instruksi jangka panjang
Kegagalan Manajemen
Tidak ada komitmen mengubah ambisi global
Faktor sukses M&S di Inggris tidak berlaku di arena Global
Tidak berpengalaman menerapkan desentralisasi
Kontrol bisnis dan sistem
Tidak ada Komitmen
Minim arahan
Kesalahan Lokasi
Masalah Lokasi
Masalah Manajemen
Kegagalan Manajemen
Waktu masuk yang tidak tepat
Iklim Ekonomi
Masalah Manajemen dan Marketing
Kesalahan Pemasaran
Masalah Manajemen
19
Volume I No. I Edisi Maret 2009
Carrefour (Perancis)
Ahold (Belanda)
Keterangan
Ekspansi Global
- Punya daya tarik lokal
- Kontrol Distribusi
- Menjual apa saja
- Membuat skala besar dan kecil
Berbentuk Hypermarket
- Strategi Single Brand
- Seluruh geari Carrefour mempunyai tampilan serupa dan lay out yg sama
dan identik
- Berfokus pada slogan "segala sesuatu di bawah satu atap."
- Efesiensi luar biasa untuk konsumen dan pemasok
- Menjalin kemitraan untuk mempercepat akses
- Investasi aset intangible pada orang, teknologi informasi dan keahlian unik
Jaringan Global
- Strategi Merk
- Filosofi bahwa "kultur kami yang pertama dan terpenting dari kultur
perusahaan lokal"
- Keunikan Ahold adalah kami dinilai sebagai 'orang lokal' oleh konsumen
kami
b. Teknologi canggih
Keunggulan dari implementasi dan strategi
teknologi merupakan keunggulan dalam
memenangkan persaingan, upaya yang
ditempuh antara lain:
1. Menerapkan sistem efficient consumer
response (ECR) yang ditunjang dengan electronic data interchange (EDI).
Keuntungan dari ECR adalah:
a) Mampu memantau situasi stok
secara permanen dan otomatis
melakukan order ke pemasok (pemasok)
b) Bekerjasama dengan pemasok
untuk menjamin kelangsungan
pasokan disetiap gerai, sekaligus
mengurangi penumpukkan barang
digudang.
c) Mengirim data dari sejumlah gerai
miliknya yang tersebar di berbagai
20
Volume I No. I Edisi Maret 2009
Personalia
Ritel adalah bisnis tenaga kerja intensif.
Para pegawai memiliki peranan penting
dalam memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen.
Pegawai yang berpengetahuan dan ahli
berusaha mewujudkan tujuan-tujuan ritel
yaitu berbagai asset penting yang mendukung keberhasilan perusahaan.
22
Volume I No. I Edisi Maret 2009
3. Memberi penjelasan tentang syarat pemasok dalam hal pembagian risiko, biaya
dan reward untuk mengembangkan kinerja
pemasok.
4. Memberikan insentif yang memaksimalkan
kinerja pemasok dan memaksimalkan keuntungan dari rekan kerja.
Contoh:
Toko Ritel jaringan Seven Eleven Japan (SEJ)
membangun supply chain yang merekstrukturisasi aliran informasi (agility) dengan
menggunakan sistem waktu untuk mendeteksi
perubahan keberadaan konsumen dan mencatat penjualan dan data konsumen di setiap
toko. Sistem jaringan ini lewat satelit yang
menghubungi antara toko-tokonya dengan pusat distribusi, pemasok dan penyedia logistik.
Pengiriman barang dalam jumlah dan waktu
yang tepat, biaya pengiriman yang wajar dan
kondisi barang yang baik. SEJ melakukan adaptasi dengan lingkungan, diantaranya ketika
terjadi musibah di daerah sekitarnya, toko ritel
ini melakukan pengiriman bahan pokok untuk
yang terkena musibah. SEJ melakukan kerjasama yang saling menguntungkan (alignment)
dengan menjadikan mereka yakni produsen,
distributor, retailer sebagai partner kerja yang
akan menguntungkan konsumen.
Penutup
Penerapan sistem supply chain management
bisa berjalan dengan baik jika:
1. Ada koordinasi dari sistem aliran informasi
(agility) dengan cara mengorganisasikan
sistem distribusi (supply chain) secara
komprehensip dan terintegrasi.
2. Memberikan perhatian yang paling besar
pada Sumber Daya Manusia, karena
distribusi adalah industri pelayanan jasa.
Adalah sangat penting untuk menekankan
pada semua karyawan arti kualitas pelayanan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Recruiting, education, training, job
enrichment, incentive scheme semuanya
3.
4.
5.
6.
Referensi
Gattorna,J.L. 1996. Handbook of Logistic & Distribution Management, 4th Edition. Hants: Gower
Publishing Company.
Gattorna,J.L dan Walters, D.W. 1996. Managing the Supply Chain: A Startegic Persepective. London:
Macmillan Press.
Geliat Bisnis Ritel. 2006. Kegagalan bisnis ritel dan sukses bisnis ritel. Republika.com
(http//www.republika.co.id/Koran_detail/,29 mei 2006).
Gill, L.E dan Allerheigen, P. 2006. Co-operation in chanels of distribution: physical distribution leads the
way. International Journal of Physical Distribution & Logistic Management, Vol. 26, No. 5, hlm.
49-63.
Nyoto Widjaja, Henky. 9 Juni 2004, Mengungkap Sukses Hypermarket Asing, Pikiran-rakyat.com,
(http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0703/09/0604).
Lee, L Haue, 2004. The Triple A Supply Chain, Harvard Busisness Review, November.
Said, Andi Ilham. 2006. Produktivitas dan Efesiensi dengan SCM (Supply Chain Management), Seri
Mananjemen Operasi. Jakarta: Penerbit PPM.
Suwignjo, Patdono. 1997. Sistem Distribusi Barang Di Indonesia. International Journal of Physical
Distribution & Logistic Management, Strathclyde University.
24
Volume I No. I Edisi Maret 2009