MANAJEMEN PERSEDIAAN
(METODE TRADISIONAL )
1.Dwiki Hisyamul M. (17012010020)
2. Yusrizal Aminullah (17012010037)
3.Novita Anggreani (17012010053)
4.Irine Hesti K. (17012010158)
5.Angela Islamey Arista P. (17012010208)
6.Sasha Santika (17012010165)
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU KAYU CEMPAKA PADA
INDUSTRI MEBEL DENGAN
MENGGUNAKAN METODE EOQ
(STUDI KASUS PADA UD. BATU ZAMAN)
Ditulis Oleh :
Mutiara Simbar, TheodoraM.Katiandagho,
Tommy F. Lolowang,Jenny Baroleh. Universitas
Sam Ratulangi, Jln. Kampus Unsrat Bahu,
Manado Email : mutiarasimbar@yahoo.com
ABSTRAK
Menganalisis volume bahan baku kayu cempaka
optimal yang dibutuhkan oleh UD. Batu Zaman untuk
periode tahun 2013 :
1. menganalisis total biaya persediaan bahan baku kayu
cempaka yang harus dikeluarkan UD. Batu Zaman.
2. menganalisis kapan akan dilakukan pemesanan
kembali (reorder point) bahan baku kayu cempaka
oleh UD. Batu Zaman.
3. menganalisis jumlah persediaan pengaman (safety
stock) kayu cempaka yang harus disediakan oleh UD.
Batu Zaman
4. menganalisis pengendalian persediaan bahan baku
kayu Cempaka pada industri mebel dengan
menggunakan metode EOQ (Studi Kasus padaUD Batu
Zaman).
PENDAHULUAN
(LATAR BELAKANG)
n
Dimana:
n : Banyaknya periode pemesanan bahan baku.
X: Jumlah penggunaan bahan baku sesungguhnya tiap periode
(m³/tahun).
X: Rata – rata penggunaan bahan baku (m³).
Untuk mengetahui berapa banyak safety stock (persediaan
pengaman) digunakan rumus sebagai berikut :
Safety Stock = SdxZ
Dimana:
Sd = Standar Deviasi
Z = Faktor keamanan dibentuk atas dasar kemampuan
perusahaan.
3. Reorder Point(Titik Pemesanan Kembali)
Reoder point adalah saat atau waktu tertentu
perusahaan harus mengadakan pemesanan bahan
dasar kembali, sehingga datangnya pesanan tersebut
tepat dengan habisnya bahan dasar yang dibeli.
Perhitungan ROP adalah sebagai berikut:
TIC = √ 2D.S.H
Dimana:
D = Kuantitas Penggunaan per periode
(m³/tahun).
S = Biaya per pesanan (Rp/tahun).
H = Biaya penyimpanan per unit
(Rp/m³/tahun).
5. Penentuan Persediaan Maksimum
(Maximum Inventory)
Persediaan maksimum diperlukan oleh perusahaan
agar kuantitas persediaan yang ada di gudang tidak
berlebihan sehingga tidak terjadi pemborosan modal
kerja
Adapun untuk mengetahui besarnya persediaan
maksimum dapat digunakan rumus:
Maximum Inventory = Safety Stock + EOQ
Dimana:
Safety Stock = Persediaan pengaman.
EOQ = Kuantitas pembelian optimal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk biaya
penyimpanan per unit
yang dikeluarkan
UD.Batu Zaman adalah
sesbesar
Rp. 203.208,5.
1.PERHITUGAN EOQ
Dimana:
EOQ = Kuantitas pemesanan optimal (m³).
D = kuantitas Penggunaan per periode
(m³/tahun).
S = biaya per pesanan (Rp/m³).
H = biaya penyimpanan per unit per periode
(Rp/m³/tahun).
Dimana:
ROP = Titik pemesanan kembali
Lead time= Waktu tunggu (Hari).
Safety stock= Persediaan pengaman (m³).
Q = Penggunaan bahan baku rata-rata per hari (m³/hari).
Diketahui bahwa selisih waktu antara pemesanan dengan penerimaan bahan baku (lead
time) adalah 14 hari, dan besarnya safety stock 0,24 m³, jumlah penggunaan bahan baku
adalah sebesar 9,35 m³, dan penggunaan bahan baku rata-rata perhari adalah sebesar
0,363 m³.
Sehingga tahun 2013 UD Batu Zaman melakukan pemesanan kembali pada saat
persediaan bahan baku digudang sisa 0,603 m³.
4. Penentuan Persediaan Maksimum (Maximum Inventory)
Persediaan maksimum diperlukan
oleh perusahaan agar jumlah
persediaan yang ada digudang tidak
berlebihan sehingga tidak terjadi
pemborosan modal kerja. Adapun
untuk mengetahui besarnya
persediaan maksimum dapat
digunakan rumus :
Dimana:
H= Biaya penyimpanan per unit
Dimana: (Rp/m³/thn).
D = Kuantitas Penggunaan per periode S= Biaya pemesanan per pesanan
(m³/tahun). (Rp/m³).
F= Frekuensi pembelian yang
S = Biaya per pesanan (Rp/tahun).
dilakukan perusahaan.
H = Biaya penyimpanan per unit
(Rp/m³/tahun).
Sehingga diperoleh total biaya persediaan
yang dikeluarkan UD Batu Zaman pada
Total biaya persediaan yang dikeluarkan UD tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.335.000,-.
Batu Zaman menurut metode EOQ pada
tahun 2013 adalah sebesar Rp. 881.670,-.
6. Analisis Selisih Efisiensi Pemesanan Bahan Baku yang Optimal dengan
Pemesanaan Bahan Baku yang dilakukan dengan Kebijakan UD. Batu Zaman