PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan SDM.
2. Untuk mengetahui tujuan dari perencanaan SDM.
3. Untuk mengetahui manfaat dari perencanaan SDM.
4. Untuk mengetahui seberapa pentingnya perencanaan SDM.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi SDM.
6. Untuk mengetahui apa saja hambatan dalam perencanaan SDM.
7. Untuk mengetahui proses dari perencanaan SDM.
8. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan SDM sebagai dasar atau kunci dari
keberhasilan Organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi
permintaan sumber daya manusia:
a) Rencana strategis perusahaan adalah keputusan yang paling
berpengaruh. Hal ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang
untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan,
produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut
menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di
waktu yang akan datang.
b) Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-
rencana strategi menjadi operasional dalam bentuk anggaran.
Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling
berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c) Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran
juga menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d) Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e) Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-
pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan
berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di
masa mendatang.
3. Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-
kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan
kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa
lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa
berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
Mengatasi hambatan:
Salah satu cara mengatasi hambatan perencanaan adalah
dengan memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan.
Meskipun bukan salah satu dalam mengatasi masalah, tetapi paling
tidak dapat membantu pengambilan keputusan. System informasi
dapat pula membantu pencapaian efektivitas perencanaan. Alat
bantu ini diharapkan dapat meminimalkan tingkat risiko dan
ketidakpastian hasil yang ada.
Pada era global yang kompetitif ini, kehidupan organisasi bisnis dituntut
untuk terus bergerak mengikuti arus perubahan yang sangat cepat dan massif.
Derasnya arus perubahan membawa konsekuensi logis bagi perusahaan untuk
selalu mengantisipasi dan harus mampu menyesuaikan dengan perubahan yang
terjadi. Dalam konteks ini, perencanaan SDM akan menjadi lebih penting bagi
perusahaan karena globalisasi, teknologi baru, dan proses restrukturisasi
organisasi selalu membayangi kehidupan organisasi. Proses restrukturisasi
organisasi, dan perbedaan etnis dalam angkatan kerja. Dengan kata lain, faktor-
faktor di atas akan menghasilkan ketidakpastian dan sukar untuk diprediksi, maka
perusahaan harus mengembangkan bisnis dan menyusun rencana SDM secara
sinergis dengan rencana bisnis dalam mengurangi resiko akibat ketidakpastian
tersebut.
Minimnya SDM baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi
akibat salah dalam perencanaan/proyeksi SDM di masa datang dapat menghambat
kecepatan pencapaian tujuan.
Satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam praktek organisasi adalah
pentingnya integrasi atau keterpaduan antara perencanaan bisnis dengan
perencanaan SDM. Perencanaan bisnis yang diikuti dengan perencanaan SDM
yang baik akan menghasilkan tingkat efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
organisasi. Sebaliknya, perencanaan bisnis yang tidak dibarengi dan diikuti
perencanaan SDM yang baik hanya akan melahirkan biaya tinggi dan penggunaan
sumber daya lain yang sangat besar. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar
dalam praktek organisasi bisnisnya yang kurang dalam memberi perhatian atau
porsi pelibatan manajer SDM terhadap pembuatan rencana-rencana bisnis yang
akan dilakukan dalam kurun waktu tetentu. Biasanya pada tataran ini seorang
pimpinan perusahaan melibatkan manajer pemasaran dan manajer keuangan,
sehingga akibatnya perusahaan tidak memiliki SDM yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
3.1
A. Kesimpulan
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan
bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-
kondisi tersebut.
Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan
salah satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya manusia yang mengorientasi pada
bagaimana menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan sumber daya manusia
(pegawai/karyawan) dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas
yang diperlukan. Perencanaan SDM sebagai proses manajemen dalam menentukan
pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi
yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai pedoman
perencanaan di masa depan.
Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan
dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya
kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan
organisasi dapat dicapai. Perencanaan sumber daya manusia harus diintegrasikan
dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi.
B. Saran
Perencanaan SDM berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai
perusahaan, karena pada dasarnya sasaran perusahaan adalah mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Perusahaan yang tidak membuat perencanaan SDM sering ditemukan bahwa
mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan SDM sesuai dengan tujuan dari
perusahaan yang efisien dan efektif. Produktivitas dari suatu perusahaan akan
meningkat apabila SDM yang ada pada perusahaan tersebut merupakan orangorang
yang sudah direncanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA