Anda di halaman 1dari 18

PENATAAN HUTAN

Kelompok 1
Adi Saputra
Astin Maribeth T Purba
Dewan Abimanyu
Fajri Amir
M. Infra Fachri Amin
Pantas Aldy Brilian
Tomi Eliano
PEMBAGIAN WILAYAH HUTAN
ZONASI
Penataan zonasi dan blok pada kawasan
konservasi adalah suatu proses pengaturan
atau perancangan ruang dalam suatu kawasan
konservasi menjadi zona-zona atau blok-blok
yang mencakup tahap persiapan,
perancangan, konsultasi dan komunikasi
publik, penilaian, pengesahan serta pemberian
batas dilapangan, dengan mempertimbangkan
kajian-kajian dari aspek ekologis, sosial,
ekonomi, dan budaya masyarakat.
Pembagian kawasan hutan berdasarkan
blok/zona/petak/anak petak
1. Kawasan konservasi

zonasi dan blok diperlukan dalam rangka pengelolaan


kawasan dan potensi sumber daya hayati dan ekosistemnya
secara efektif guna memperoleh manfaat yang lebih optimal dan
lestari.

penataan zonasi dan blok merupakan prakondisi yang


diprioritaskan dalam kegiatan pemantapan kawasan konservasi.
Fungsi kawasan konservasi yaitu untuk kepentingan konservasi,
hidrologi, ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan, rekreasi
dan wisata alam, serta menunjang budidaya dan pemanfaatan
plasma nutfah.
Penetapan zonasi dan blok pada kawasan
konservasi ditentukan berdasarkan

 Potensi sumber daya hayati dan ekosistemnya.


 Tingkat interaksi dengan masyarakat setempat.
 Kepentingan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi
yang harus dilakukan.
Jenis, deskripsi, fungsi, kriteria dan
kegiatan zona/blok

a) Zona/ blok inti

merupakan kawasan konservasi yang mutlak dilindungi dan


tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia.

fungsi zona/ blok inti adalah untuk perlindungan flora dan fauna
khas beserta habitat taman nasional yang peka terhadap gangguan dan
perubahan. Serta sumber plasma nutfah dari jenis tumbuhan dan satwa
liar.
b) Zona/ blok rimba
merupakan bagian konservasi daratan yang berfungsi sebagai
penyangga zona/ blok inti serta di dalamnya hanya dapat dilakukan
kegiatan sebagaimana pada zona/ blok inti.

fungsinya adalah untuk kegiatan perlindungan, pelestarian dan


pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan alam bagi kepentingan
fungsi penelitian, pendidikan konservasi, wisata terbatas dan menunjang
budidaya serta mendukung funsi zona inti.
c) Zona/ blok pemanfaatan

dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata alam dan rekreasi,


penelitian, dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan, pendidikan
dan atau kegiatan penunjang budidaya.

fungsi zona/ blok pemanfaatan adalah untuk pengembangan


pariwisata alam, pusat fasilitas dan kegiatan rekreasi, pendidikan
konservasi alam dan lingkungan hidup. Serta menunjang peran aktif
masyarakat setempat dalam pengembangan jasa pariwisata alam.
d) Zona/ blok tradisional
bagian kawasan konservasi yang didalamnya terdapat sumber
daya alam hayati dan ekosistem yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan secara tradisional.

Fungsinya untuk pengembangan dan pemanfaatan tradisional


masyarakat adat dan atau masyarakat setempat dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar kepentingan budaya yang tidak bersifat komersial serta
mendukung kelestarian ekosistem taman nasional.
e) Zona/ blok khusus
bagian kawasan konservasi yang didalamnya digunakan untuk
mengakomodir kepentingan strategis terbatas.

fungsinya untuk mengakomodir kepentingan strategis terbatas


seperti pembangunan museum hidup, menara repeater, tiang jaringan
listrik, instalasi PAM dan lain-lain.
f) Zona/ blok rehabilitasi atau restorasi

bagian kawasan konservasi yang didalamnya dapat dilakukan


kegiatan pemulihan kembali atas kerusakan kawasan dan potensi sumber
daya alam.

fungsinya adalah untuk mengembalikan ekosistem kawasan


yang rusak menjadi atau mendekati kondisi ekosistem alaminya.
g) Zona/ blok budaya dan sejarah

bagian kawasan konservasi yang didalamnya terdapat tempat


dan atau situs peninggalan warisan budaya dan atau sejarah.

fungsinya untuk memperlihatkan dan melindungi nilai-nilai


hasil karya budaya yang bernilai sejarah, arkeologi maupun keagamaan,
sebagai wahana penelitian, pendidikan dan wisata alam sejarah, arkeologi
dan religius.
2. Kawasan lindung
Adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan
Kriteria hutan lindung, dengan memenuhi
salah satu syarat
 Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas
hujan setelah masing-masing dikaitkan dengan angka penimbang
mempunyai jumlah nilai 175.
 Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40% atau lebih.
 Kawasan hutan yang berada pada ketinggian 2000 meter atau lebih diatas
permukaan laut.
 Kawasan hutan yang mempunyai tanah sangat peka terhadap erosi dengan
lereng lapangan lebih dari 15%.
 Kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air.
 Kawasn hutan yang merupakan daerah perlindungan pantai.
3. Kawasan produksi

maka kawasan hutan produksi dibagi dalam


blok pengelolaan. Blok pengelolaan tersebut dibagi
menjadi petak-petak pengelolaan yang terkait dengan
pemanfaatan hasil hutan terutama kayu.

Petak pengelolaan ini merupakan unit


pengelolaan terkecil pada hutan produksi. Pada petak
pengelolaan inilah seluruh kegiatan pengelolaan
dilaksanakan.
Tujuan pembagian hutan produksi

Memberikan kepastian wilayah kerja.


Memudahkan inventarisasi sumber daya dan jenis
kegiatan.
Memudahkan dalam hal perencanaan organisasi dan
manajemen hutan.

Anda mungkin juga menyukai