TINJAUAN
Rupat Utara merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah
administrasi Kabupaten Bengkalis. Kecamatan Rupat Utara terdiri dari 8
(delapan) desa dengan ibukota kecamatan berada di Tanjung Medang.
Berdasarkan data dari BPN Kabupaten Bengkalis, luas wilayah Kecamatan
Rupat Utara adalah 628,50 Km² dengan desa terluas adalah Desa Titi Akar
seluas 300,00 Km² atau sebesar 47,73 persen dari luas Kecamatan Rupat Utara
keseluruhnya. Jumlah penduduk Kecamatan Rupat Utara sebanyak 13.342 jiwa
yang terdiri dari 6.589 jiwa adalah laki-laki dan 6.753 jiwa adalah perempuan.
Kepadatan penduduk Kecamatan Rupat Utara secara total adalah sebanyak 21,23
jiwa per Km2 dengan desa terpadat adalah Desa Teluk Rhu yaitu 30,36 jiwa per
Km².
Rupat Utara memiliki potensi wisata bahari yang sangat luar biasa. Potensi
yang ada mulai dari pantai dengan pasir yang putih, pemandangan yang indah,
juga memiliki hutan mangrove yang masih lestari. Ada beberapa nama pantai di
desa ini, antara lain: Pantai Tanjung Lapin yang dikenal dengan nama Pantai
Lapin, kemudian ada Pantai Benut (Pantai Kuda), Pantai Cemara, dan Pantai
Tanjung Punak. Selain itu, wisata budaya juga masih tetap dilestarikan di Desa
ini, seperti Ritual Mandi Shafar yang dilakukan setiap hari rabu terakhir dibulan
shafar, Mandi Belimau Petang Megang yang masih tetap dilaksanakan setiap
tahunnya sehari menjelang masuknya bulan Ramadhan, dan berbagai festival
pantai lain nya. Pemerintah Rupat Utara sekarang ini juga tengah gencar –
gencarnya membangun pariwisata di Daerah tersebut sehingga konservasi alam
9
dan Pelestarian hutan Mangrove juga sangat penting untuk dilakukan untuk
menunjang daerah pariwisata yang ada di Rupat Utara.
Di Rupat Utara saat ini pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut atau
abrasi mengancam pantai Rupat utara yang sudah berlangsung beberapa tahun ini,
kalau dibiarkan dikhawatirkan merusak beberapa tanaman dan rumah disekitar
pantai, laju abrasi di Rupat Utara sudah parah selain itu penebangan liar hutan
Mangrove juga sangat berdampak buruk di Rupat Utara, apalagi saat ini kondisi
air laut pasang yang mulai tinggi sehingga bisa berakibat kurangnya keresapan air
oleh akar perpohonan bakau.
Dengan adanya taman wisata hutan mangrove di Rupat Utara ini diharapkan
daerah wisata tersebut dapat terjaga dengan baik dapat terhihindar dari
penebangan liar dan abrasi pada pantai Rupat Utara ini. Selain itu juga akan
menarik minat para wisatawan untuk mengunjungi tempatan ini dan masyarakat
Rupat Utara akan memiliki banyak peluang usaha untuk meningkatkan taraf hidup
mereka disana selain itu dengan adanya taman wisata hutan mangrove ini juga
akan memaksimalkan tempat-tempat wisata yang ada di rupat utara karna
kawasan hutan mangrove disana agar bisa dinikmati keindahan nya oleh para
pengunjung selama ini kawasan tersebut hanya dipakai masyarakat untuk mencari
nafkah dengan hasil alamnya yang berupa siput,lokan dan kerang.
Loka
si
10
Tinjauan teoritis merupakan penjelasan tentang pandangan atau pendapat yang
didasari dari hasil mempelajari atau menyelidiki, didukung oleh data-data literatur
dengan tujuan menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pengetahuan, logika, dan
metodologi.
11
2.2.2 Kriteria dan Fungsi Taman Wisata
12
4. Kegiatan penunjang budaya. Kegiatan penunjang budaya
setempat sehingga juga sebagai upaya melestarikan budaya
setempat dengan adanya open stage.
13
Misalnya menurut daerah yang tergenang diklasifikasikan dalam 3 zonasi
yaitu : Zona proksimal, Zona midle dan Zona Distal.
1. Zona Proksimal adalah zona yang dekat dengan laut atau zona terdepan.
Pada daerah ini biasanya ditemukan jenis-jenis Rhizophora apiculata,
Rhizophora mucronata, dan Sonneratia alba.
2. Zona Midle adalah zona yang terletak di antara laut dan darat atau zona
pertengahan. Biasanya ditemukan jenis-jenis : Sonneratia caseolaris,
Rhizophora alba, Bruguiera gymnorrhiza, Avecennia marina,
Avecennia officinalis dan Ceriops tagal.
3. Zona distal adalah zona yang terjauh dari laut atau terbelakang. Pada
daerah ini biasa ditemukan jenis-jenis Heriteria littoralis,Pongamia sp,
Xylocarpus sp, Pandanus sp, dan Hibiscus tiliaceus.
1. Rhizophoraceae
Jenis hutan mangrove kedua yang bisa kita temui adalah jenis
Sonneratiaceae. Jenis Sonneratiaceae ini hanya ada satu macam
yaitu Sonneratia atau yang biasa disebut dengan Mangrove Apple.
14
Pohon ini dapat hidup di atera yang terrendam air hanya 10 hingga
19 kali saja dalam satu bulan. Sehingga dapat kita katakan bahwa
habitat dari pohon ini bukanlah di area yang selalu basar atau
terendam air. Terkadang kita akan menjumpai akar tanaman-
tanaman ini selalu mencuat ke atas (di atas permukaan tanah)
ketika wilayah habitatnya tidak terendam oleh air.
15
terendan air sevara musiman, karena tanaman ini mendominasi area
tersebut.
16
2.3.3 Manfaat hutan mangrove
17
Gambar 2 : Rumah Alam Bakau Rawa Mekar Jaya
Sumber : Dokumentasi Pribadi
18
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
19
beserta kesatuan Ekosistemnya.
7. Pantai adalah daerah antara muka air surut terendah
dengan muka air pasang tertinggi.
8. Setiap Orang adalah orang perseorangan dan/atau badan
hukum.
9. Hidro-oseanografi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari proses-proses fisis, dinamis, dan kimiawi
yang terjadi di perairan laut.
10. Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuhtumbuhan,
hewan, organisme dan nonorganisme lain
serta proses yang menghubungkannya dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas.
11. Topografi adalah bentuk atau keadaan permukaan bumi
pada suatu kawasan atau daerah, yang dicermikan oleh
kondisi morfologi atau relief tertentu.
12. Biofisik adalah kondisi fisik lingkungan yang berkaitan
dengan makhluk hidup.
13. Badai adalah angin yang cukup tinggi yang datang
musiman dan mempunyai daya rusak cukup tinggi.
14. Banjir dari Laut adalah banjir yang disebabkan oleh
genangan air laut.
15. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang
ditimbulkan akibat bencana pada suatu kawasan dan
kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka,
sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat.
16. Kerentanan adalah suatu kondisi dari suatu komunitas
atau masyarakat yang mengarah atau menyebabkan
ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bencana.
17. Ancaman adalah suatu kejadian atau peristiwa yang
20
mempunyai potensi untuk menimbulkan kerusakan atau
kehilangan jiwa manusia atau kerusakan lingkungan.
18. Indeks Ancaman adalah indeks yang menunjukkan
tingkat ancaman bencana yang diklasifikasikan atas
tinggi, sedang, dan rendah.
19. Indeks Kerentanan adalah indeks yang menunjukkan
tingkat kerentanan terhadap bencana yang
diklasifikasikan atas tinggi, sedang, dan rendah.
20. Erosi adalah proses perpindahan sedimen atau material
pantai akibat gelombang (abrasi), angin, badai, dan arus
yang dapat menyebabkan perubahan garis pantai.
21. Pendekatan Praktis adalah pendekatan yang yang
dilakukan berdasarkan pengalaman empiris dan historis.
22. Pendekatan Analitik adalah metode penyelesaian model
matematik dengan rumus-rumus aljabar yang sudah
baku atau lazim.
23. Pendekatan Numerik adalah teknik yang digunakan
untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga
dapat dipecahkan dengan operasi hitungan atau
aritmatika biasa.
24. Masyarakat adalah masyarakat yang terdiri atas
Masyarakat Hukum Adat, Masyarakat Lokal, dan
Masyarakat Tradisional yang bermukim di wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil.
25. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
26. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
21
2.4 Tinjauan Terhadap Arsitektur Tropis
22
Batasan pengertian iklim tropis lembab :
1. Tropis dari segi geografis dapat didefinisikan sebagai daerah
sepanjang khatulistiwa, yang dibatasi garis 23.5° LU dan 23.5°
LS.
2. Selain tropis dipandang dari faktor suhu didefinisikan sebagai
daerah sepanjang khatulistiwa yang mempunyai suhu minimum
20° C. Garis yang menunjukkan batas daerah tersebut tidak
berupa garis lurus yang berimpit dengan garis 23.5° LU/LS,
Akan tetapi berupa garis yang tidak beraturan disebabkan suhu
mempunyai pertalian denga kondisi laut dan daratan.
3. Iklim tropis Lembab terletak di daerah-daerah sepanjang atau
dekat denagn khatulistiwa (Indonesia, Malaysia, india). Bebrapa
ciri tropis lembab adalah : suhu rata rata 32,2° C, langit
umumnya cerah tetapi menyilaukan. Rumah- rumah di daerah
tropis lembab mempunyai bukaan-bukaan yang cukup banyak
untuk mensirkulasikan udara lembab di dalam ruangan keluar,
teras yang luas serta plafond yang tinggi menjadi ciri khas.
23
4. Kelembaban, kelembaban udara yang ada di atmosfir
menunjukkan uap air yang terkandung didalamnya yng
diperoleh dari penguapan permukaan air yang terbuka (lautan),
tanah lembab dan pepohonan.
24
7. Orientasi bukaan jendela ke arah utara/selatan
8. Melindungi permukaan bangunan dengan lapisan material
wheather shield
9. Bangunan umumnya berwarna terang untuk mencegah
penyerapan panas
10. Material untuk eksterior lebih baik menggunakan material
low
11. Lebih baik material lokal daripada material impor
12. Vegetasi pada bangunan digunakan sebagai unsur peneduh di
siang hari
25
panas yang menembus bahan tersebut akan
terhambat.Permukaan yang paling besar menerima panas
adalah atap. Sedangkan bahan atap umumnya mempunyai
tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari
dinding. Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian
atas agak sulit karena akan memperberat atap. Tahan
panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan
beberapa cara, misalnya rongga langit-langit, penggunaan
pemantul panas reflektif juga akan memperbesar tahan
panas. Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk
antara lain yaitu : a. Memperkecil luas permukaan yang
menghadap ke timur dan barat. b. Melindungi dinding
dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat juga
dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari
permukaan, terutama untuk permukaan atap. Warna terang
mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil
sedang warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas
yang besar akan menyebabkan temperatur permukaan
naik. Sehingga akan jauh lebih besar dari temperatur udara
luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur yang
besar antara kedua permukaan bahan, yang akan
menyebabkan aliran panas yang besar.
2. Aliran Udara Melalui Bangunan Kegunaan dari aliran
udara atau ventilasi adalah : a. Untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk
pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan,
mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta
menghilangkan bau. 53 b. Untuk memenuhi kebutuhan
kenyamanan thermal, mengeluarkan panas, membantu
mendinginkan bagian dalam bangunan. Aliran udara
terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat
26
perbedaan temperature antara udara di dalam dan diluar
ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi.
Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki.
Jumlah aliran udara dapat memenuhi kebutuhan kesehatan
pada umumnya lebih kecil daripada yang diperlukan untuk
memenuhi kenyamanan thermal.
3. Radiasi Panas Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar
matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan
dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk
mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun
Shading Device). Pancaran panas dari suatu permukaan
akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi
penghuni, jika beda temperatur udara melebihi 40C. hal ini
sering kali terjadi pada permukaan bawah dari langit-
langit atau permukaan bawah dari atap.
27
2.5 Study Banding
28
Sumber : Dokumentasi Pribadi
1. Teater Serbaguna
2. Mushola
29
Mushola pada tempat ini berada di sebelah teater serbaguna
digunakan untuk umat Islam yang hendak menunaikan ibadah
Sholat dan kegiatan agama lainnya.
4. Panggung Seni
30
Tempat ini juga menyediakan Panggung Seni untuk
mewadahi aktifitas-akttifitas seni yang ingin dilaksanakan ditempat
ini seperti pertunjukan musik, drama, tarian dan seni-seni lainnya,
panggung seni ini juga dilengkapi dengan mini pentas dan bangku
memanjang untuk penonton.
5. Tempat Parkir
31
6. Toilet
32
8. Gazebo
33
karna hutan mangrove disini sempat gundul dikarenakan illegal
logging yang sangat merusak hutan disini.
3. Budidaya Lebah
34
4. Budidaya Lokan
35
4. Pengurus kawasan ini juga membuat budidaya lebah ,
pembibitan pohon bakau, ternak kepiting soka dan budidaya
lokan.
36
Gambar 3 : Peta Rupat Utara
Sumber : google.com/maps
37
Lokasi
1. Potensi Tapak
Tapak berada ditepi pantai wisata Tanjung Lapin
sehingga memiliki fasilitas pendukung wisata untuk Taman
Wisata Hutan Mangrove ini selain itu potensi view ke arah pantai
dan view ke arah matahari terbit ini memiliki daya tarik terhadap
Taman Wisata ini.
38
Pohon Rhu Pohon Bakau
Siput
2. Fasilitas Tapak
Adapun fasilitas tapak yang telah dibangun oleh
masyarakat Rupat Utara dan pemerintah adalah :
Turap Pelabuhan
Gambar 5 : Fasilitas
Tapak
Sumber: Dokumentasi Pribadi
39