Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERENCANAAN HUTAN

Nama: Putri Adhelin

Nim: 2206124763

Kelas: Kehutanan-A

1. Buatlah ringkasan pembagian zonasi pada Hutan Taman Nasional dan kriteria kenapa bisa
menjadi zonasi tersebut !

Hutan Taman Nasional adalah kawasan hutan yang diatur dan dilindungi oleh pemerintah
dengan tujuan utama pelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Tujuan dari pembentukan
hutan taman nasional adalah untuk melindungi ekosistem alami, spesies-spesies langka, dan
keanekaragaman hayati, serta sebagai tempat untuk kegiatan penelitian, pendidikan, dan rekreasi
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konservasi lingkungan. Zonasi taman nasional
adalah suatu proses pengaturan ruang dalam taman nasional menjadi zona-zona, yang mencakup
kegiatan tahap persiapan, pengumpulan dan analisis data, penyusunan draft rancangan zonasi,
konsultasi publik, perancangan, tata batas dan penetapan, dengan mempertimbangkan kajian-
kajian dari aspek-aspek ekologis, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.

1. Zona Inti (Core Zone):

Zona inti adalah area yang paling dilindungi dan paling alami dari hutan lindung. Kegiatan
manusia di zona ini sangat dibatasi atau bahkan dilarang sama sekali.

2. Zona Pemanfaatan Terbatas (Limited Use Zone):

Zona ini umumnya digunakan untuk kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengawasan.

3. Zona Pemanfaatan Tradisional (Traditional Use Zone): Zona ini diperuntukkan bagi
masyarakat adat atau kelompok-kelompok lokal yang memiliki hak tradisional untuk
memanfaatkan sumber daya alam.

4. Zona Produksi (Production Zone):


Zona ini digunakan untuk kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, seperti pengelolaan hutan secara
lestari (sustainable forestry).

5. Zona Restorasi (Restoration Zone):

Zona ini diperuntukkan untuk rehabilitasi dan pemulihan ekosistem yang rusak atau terdegradasi.

2. Pembagian zonasi pada hutan lindung dan kriterianya !

Di dalam hutan lindung, pembagian zonasi juga penting untuk mengatur penggunaan lahan
dan sumber daya alamnya. Berikut adalah ringkasan pembagian zonasi yang umum ditemui
dalam hutan lindung beserta kriteria yang mempengaruhi pembagian zonasi tersebut:

1. Zona Inti (Core Zone):

Zona inti adalah area yang paling dilindungi dan paling alami dari hutan lindung. Kegiatan
manusia di zona ini sangat dibatasi atau bahkan dilarang sama sekali.

- Kriteria:

- Konservasi: Memiliki fungsi utama sebagai tempat konservasi flora dan fauna langka atau
terancam punah.

- Pelestarian Ekosistem: Menjaga keberlangsungan ekosistem hutan secara alami tanpa


intervensi manusia yang signifikan.

- Penelitian Ilmiah: Mendukung penelitian ilmiah terhadap flora, fauna, dan ekosistemnya.

2. Zona Pemanfaatan Terbatas (Limited Use Zone):

Zona ini umumnya digunakan untuk kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengawasan.

- Kriteria:

- Pendidikan dan Penelitian: Memberikan akses terbatas bagi pendidikan lingkungan,


penelitian ilmiah, dan pemantauan kondisi hutan.
-Pengembangan Berkelanjutan: Memperbolehkan kegiatan yang mendukung pengembangan
berkelanjutan, seperti penanaman kembali (revegetasi) atau pemulihan ekosistem.

-Pengawasan: Memungkinkan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan di zona tersebut.

3. Zona Pemanfaatan Tradisional (Traditional Use Zone): Zona ini diperuntukkan bagi
masyarakat adat atau kelompok-kelompok lokal yang memiliki hak tradisional untuk
memanfaatkan sumber daya alam.

- Kriteria:

- Konservasi Kebudayaan: Melindungi budaya dan tradisi masyarakat adat yang terkait
dengan pemanfaatan hutan.

- Pengelolaan Sumber Daya: Membantu masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya alam
secara berkelanjutan.

-Pengawasan: Membutuhkan sistem pengawasan yang ketat untuk mencegah eksploitasi


berlebihan.

4. Zona Produksi (Production Zone):

Zona ini digunakan untuk kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, seperti pengelolaan hutan secara
lestari (sustainable forestry).

- Kriteria:

- Pengelolaan Hutan Berkelanjutan: Memastikan kegiatan ekstraksi kayu atau hasil hutan
lainnya dilakukan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

- Pendapatan dan Pekerjaan: Memberikan sumber pendapatan dan pekerjaan bagi masyarakat
lokal tanpa merusak ekosistem hutan.

- Restorasi dan Penanaman Kembali: Melakukan restorasi dan penanaman kembali untuk
menjaga kelestarian hutan.
5. Zona Restorasi (Restoration Zone):

Zona ini diperuntukkan untuk rehabilitasi dan pemulihan ekosistem yang rusak atau terdegradasi.

- Kriteria:

- Restorasi Ekosistem: Memiliki program restorasi yang bertujuan untuk memulihkan


keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem.

- Pemulihan Lahan: Pengembalian lahan yang rusak menjadi habitat yang sehat untuk flora
dan fauna.

- Pendukung Pemulihan: Menyediakan fasilitas dan dukungan untuk kegiatan restorasi,


seperti penanaman kembali dan pemeliharaan.

Pembagian zonasi dalam hutan lindung membantu mencapai tujuan konservasi sambil
memperhitungkan kebutuhan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Dengan mengatur
penggunaan lahan secara tepat, diharapkan hutan lindung dapat tetap terjaga dengan baik sambil
mendukung kesejahteraan manusia dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai