Anda di halaman 1dari 31

PENERAPAN FUNGSI LINIER

Fungsi Konsumsi, Tabungan, Investasi dan


Pendapatan Nasional

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS


Fungsi Pendapatan
Pendapatan di sini adalah pendapatan nasional
yang merupakan seluruh nilai keluaran (output)
yang dihasilkan oleh negara.

 Rumus untuk fungsi pendapatan adalah :

Y=C+S
C : konsumsi masyarakat
S : Tabungan masyarakat
Fungsi Konsumsi
Menunjukkan hubungan antara jumlah konsumsi
pribadi atas barang dan jasa oleh rumahtangga
konsumen dan beberapa variabel ekonomi yang
mempengaruhinya.

 Dimana variabel ekonomi yang sangat


mempengaruhi tingkat konsumsi adalah
pendapatan dan pajak.
 Fungsi konsumsi adalah :
C = f(Y)

 Jika ditransformasikan ke dalam persamaan, maka


C = C0 + bY
C : konsumsi masyarakat
C0 : konsumsi autonomos
b : kecenderungan konsumsi marjinal
Y : pendapatan
  
Konsumsi autonomos adalah konsumsi yang besar
kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
 Kecenderungan konsumsi marjinal (marginal
propensity of consume : MPC) menunjukkan
peningkatan konsumsi akibat bertambahnya
pendapatan.
Fungsi Tabungan
 Fungsi tabungan memiliki kesamaan dengan fungsi konsumsi,
karena sama-sama dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang siap
dibelanjakan.
S = f(Y)

 Ingat kembali persamaan pendapatan dan konsumsi :


Y=C+S
Y = (C0 + bY) + S
S = Y – (C0 + bY)
S = Y – C0 – bY
S = Y – bY – C0
S = Y(1 – b) – C0
S = -C0 + (1 – b)Y

Dimana :
S = Tabungan
Y = Pendapatan
-C0 = tabungan negatif jika pendapatan nol
(1 – b) = kecenderungan menabung marjinal
(marginal propensity to save – MPS)
Contoh Kasus
Jika konsumsi otonom nya Rp 300.000 dengan MPS
sebesar 0,45. tentukan :
 Fungsi konsumsi dan tabungannya ??

 Jika pendapatannya Rp 1.000.000, berapa tingkat

konsumsi dan tabungannya ??


 Pada pendapatan berapakah mulai bisa melakukan

tindakan simpanan ??
 Gambarkan dalam sebuah grafik ??
 Fungsi konsumsi
C = C0 + bY
C = 300.000 + (1 – 0,45)Y
C = 300.000 + 0,55 Y

 Fungsi tabungan
S = -C0 + (1 – b)Y
S = -300.000 + 0,45 Y
 Jika pendapatan Rp. 1.000.000, maka :

C = 300.000 + 0,55 Y
C = 300.000 + 0,55 (1.000.000)
C = 300.000 + 550.000
C = 850.000

S = -300.000 + 0,45 Y
S = -300.000 + 0,45 (1.000.000)
S = -300.000 + 450.000
S = 150.000
 Simpanan bisa dilakukan pada saat Y > C, maka :
Y=C
Y = C0 + bY
Y – bY = C0
Y (1 – b) = C0
Y (0,45) = 300.000
Y = 300.000/0,45
Y = 666.667
Fungsi Investasi Swasta
Menunjukkan hubungan antara jumlah investasi
oleh investor dengan beberapa variabel ekonomi,
terutama variabel pendapatan dan tingkat suku
bunga.

I = f(Y) atau I = f(r)

 Jika ditransformasikan menjadi :


I = I0 + iY atau I = I0 - ir
Fungsi Investasi Pemerintah
Menunjukkan hubungan antara jumlah belanja
pemerintah dengan kebijakan yang diputuskan oleh
pemerintah.

G = f(Y, kebijakan)

Jika ditransformasikan menjadi :


G = G0
Dimana :
G = belanja pemerintah
G0 = belanja otonom pemerintah
Fungsi Ekspor
Menunjukkan hubungan antara jumlah ekspor
dengan pendapatan luar negeri dan tingkat
pertukaran mata uang.

X = f(Y*, R)

 Jika ditransformasikan menjadi :


X = X0 - xR
 Akan tetapi, jika ekspor dihubungkan dengan
pendapatan dalam negeri maka tidak akan terdapat
hubungan, sehingga ekspor merupakan variabel
eksogen.

X = X0
Fungsi Impor
Menunjukkan hubungan antara jumlah yang
diimpor dengan pendapatan riil domestik dan
tingkat pertukaran mata uang.

M = f (Y, R)

Jika ditransformasikan menjadi :


M = M0 + mY
Fungsi Belanja Agregat
Menunjukkan hubungan antara belanja
keseluruhan dengan konsumsi, investasi swasta,
investasi pemerintah serta ekspor dan impor.

AE = C + I + G + (X – M)
AE = f(Y)

Jika ditransfomasikan menjadi :


AE = AE0 + (c + i – m)Y
Keseimbangan Pasar
  
Akan terjadi jika tingkat pendapatan keseluruhan
(Y) sama dengan belanja keseluruhan (AE).

Y = AE
Y = AE0 + (c + i – m)Y
Y - (c + i – m)Y = AE0
[1 - (c + i – m)]Y = AE0
Pada perekonomian tertutup diketahui :

C = 150 + 0,6Yd
I = 100 + 0,2Y
G = 200
T = 50

Hitung keseimbangannya, belanja konsumsi, nilai


investasi dan gambarkan grafiknya !!
Keseimbangan akan terjadi pada :

Y=C+I+G
Y = (210 + 0,6Yd) + (150 + 0,2Y) + 200
Y = (210 + 0,6(Y – T)) + (150 + 0,2Y) + 200
Y = (210 + 0,6(Y – 100)) + (150 + 0,2Y) + 200
Y = (210 + 0,6Y – 60) + (150 + 0,2Y) + 200
Y = (150 + 0,6Y) + (150 + 0,2Y) + 200
Y = 500 + 0,8Y
Y = 500/0,2
Y = 2500
 Belanja Konsumsi  Belanja Investasi
C = 210 + 0,6Yd I = 150 + 0,2Y
C = 210 + 0,6(Y –T) I = 150 + 0,2(2500)
C = 210 + 0,6(2500 – 100) I = 150 + 500
C = 210 + 1440 I = 650
C = 1650
 Grafik keseimbangan

Anda mungkin juga menyukai