Anda di halaman 1dari 18

Model penentuan pendapatan

nasional tanpa intervensi


pemerintah
Pendahuluan
Perhitungan pendapatan nasional (Y) dengan metode pengeluaran dapat
ditulis:
Y = C + I + G + NX (1)

Di mana Y = pendapatan/ouput nasional, C = konsumsi rumah tangga, I =


investasi, G = belanja pemerintah, dan NX = ekspor neto.

Perkuliahan pekan kemarin menjelasakan ada dua sumber pertumbuhan


ekonomi (pertumbuhan Y), yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari permintaan atau
pengeluaran dan
2. Pertumbuhan yang bersumber dari penawaran.

Ruas kanan dari persamaan (1) merupakan pengeluaran agregat (AE),


sehingga AE = AD = C + I + G + NX.

Pertemuan hari ini dan pekan depan kita akan fokus pada penentuan besar
kecilnya Y (pendapatan nasional) yang disebabkan oleh besar kecilnya AE
(agregat pengeluaran/permintaan).
Perspektif Pertumbuhan Ekonomi
Perspektif Permintaan Perspektif Penawaran

C=
Penstabil konsumsi
RT
K = kapital
I=
Pendorong belanja
perusahan
Y=
L = labor
G= output
Penyelamat belanja
pemerinta
h

T=
NX = produktivitas
Pendorong ekspor
bersih
Perilaku Konsumsi
Kunci mengetahui dampak perubahan AE terhadap perubahan Y adalah
memahami dengan baik perilaku dari masing-masing komponen AE (yaitu
perilaku konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor neto).

Kita mulai dengan perilaku konsumsi. Dalam bentuknya yang sederhana, fungsi
konsumsi dapat ditulis:

C = f(Y) = C0 + bY
Ada beberapa catatan penting:
• Konsumsi tergantung pada pendapatan. Semakin tinggi
pendapatan (Y) semakin tinggi konsumsi (C).
• C0 > 0, artinya ketika pendapatan Y = 0, konsumsi tetap positip
sebesar C0.
• Besarnya pengaruh pendapatan terhadap konsumsi ditunjukkan
oleh b (hasrat konsumsi marginal, MPC, dimana 0 < MPC < 1).
Nilai b = (∆C/∆Y) = (dC/dY) = turunan pertama fungsi konsumsi.
C
C = C0 + bY

∆C Gambar
∆Y Fungsi Konsumsi
C0

Y
C Gambarkan C = 100 + 0,8Y
C = 100 + 0,8Y
Y’ = 100 → C’ = 180
260 Y” = 200 → C” = 260
180
∆Y = Y” – Y’ = 200 – 100 = 100
100 ∆C = C” – C” = 260 – 180 = 80

∆C/ ∆Y = MPC = (80/100) = 0,8


100 200 Y
Perilaku Tabungan
Pendapatan (Y) yang diterima digunakan untuk membiayai
konsumsi (C) dan, bila masih tersisa, sisanya ditabung (S), jadi:
Y = C + S atau
S=Y–C
Karena C = C0 + bY maka
S = Y – (C0 + bY) = Y - C0 – bY = (1 – b)Y - C0

Catatan atas fungsi tabungan:


1) Tabungan tergantung pada pendapatan. Semakin tinggi
pendapatan (Y), semakin tinggi tabungan (S).
2) Pada saat Y = 0, besarnya tabungan - C0
3) Pengaruh pendapatan terhadap tabungan ditunjukkan oleh
(1-b) = MPS (hasrat marginal menabung) = (∆S/∆Y) =
(dS/dY) = turunan pertama dari fungsi tabungan.
4) MPC + MPS = b + (1 – b) = 1.
Gambar Fungsi Tabungan
S
S = (1 – b)Y - C0
∆S
∆Y
0
Y
- C0

Gambarkan untuk S = 0,2Y - 100 Y’ = 500 → S’ = 0


Y” = 800 → S” = 60
S
∆Y = Y” – Y’ = 800-500 = 300
60 ∆S = S” – S’ = 60 – 0 = 60

0 ∆S/∆Y = MPS = (60/300) = 0,2


500 800 Y
-100
Investasi
Seorang pengusaha menanamkan investasi (I) untuk memperoleh keuntungan.
Semakin tinggi keuntungan, semakin tinggi investasi.

Keuntungan (∏) yang akan diterima merupakan selisih antara total penerimaan
yang akan diterima (expTR) dan total biaya akan dikeluarkan (expTC), sehingga:

∏ = expTR – expTC

Jika diasumsikan TR yang akan diterima besarnya tertentu dan biaya yang
dikeluarkan berupa bunga pinjaman, maka semakin tinggi bunga, semakin
rendah keuntungan, dan semakin rendah investasi.

Jadi, investasi berhungan negatip dengan tingkat bunga, sehingga


I = I0 – hr
Di mana, I = investasi, r = tingkat bunga, dan h mengukur pengaruh bunga
terhadap investasi.
Penentuan Pendapatan
Setelah memahami perilaku konsumsi dan investasi, maka sekarang kita bisa
menentukan besarnya pendapatan nasional.

Umpamakan perekonomian hanya ada dua pelaku, yaitu rumah tangga dan
perusahaan dan, untuk sementara, peran pemerintah diabaikan.

Jika diketahui perilaku konsumsi dicerminkan oleh fungsi konsumsi yang


berbentuk C = C0 + bY dan investasi bersifat konstan sebesar I, maka model
ekonominya dapat dinyatakan sebagai berikut:
C = C0 + bY
I=I

Besarnya pendapatan nasional adalah :

Y = C + I = C0 + bY + I
Y – bY = C0 + I
𝑪𝟎 + 𝑰
𝒀=
𝟏−𝒃
Pendapatan Keseimbangan Melalui Y = AE
Y = AE
C, I

AE = C0 + I + bY

C = C0 + bY

C0 + I

C0

450

Y Y
Keseimbangan
Tabungan = Investasi
Keseimbangan pendapatan (Y) dapat dicari dengan cara lain,
selain Y = AE, yaitu melalui S = I.
Jika C = C0 + bY maka S = (1-b)Y - C0. Sehingga keseimbangan
pendapatan nasional (Y) adalah:

S=I
(1-b)Y - C0 = I
(1 – b)Y = C0 + I
𝑪𝟎 +𝑰
Y=
(𝟏−𝒃)

Di mana persamaan terakhir ini adalah menunjukkan


pendapatan keseimbangan, dan formulanya sama dengan
penurunan melalui Y = AE.
Keseimbangan Pendapatan Melalui I = S

I, S
S = (1-b)Y - C0

I S=I

Y Y
- C0 Keseimbangan
Contoh Latihan

Diketahui
C = 100 + 0,8Y
I = 50

Carilah:
a) Pendapatan keseimbangan
b) Besarnya konsumsi ketika pendapatan keseimbangan
tercapai
c) Besarnya tabungan ketika pendapatan keseimbangan
tercapai
d) Gambarkan ketiga jawaban tersebut dalam satu grafik
e) Berapa kenaikan Y jika ada kenaikan I sebesar 50 ?,
gambarkan jwaban anda
C, I, S Y =AE AE = 150 + 0,8Y

750 C = 100 + 0,8Y


700

150
S = 0.2Y - 100
100
50 I = S = 50
450
0
500 750 Y
-100
Angka Pengganda
Dari persamaan keseimbangan :
𝑪 +𝑰
Y= 𝟎 atau dapat ditulis menjadi:
𝟏−𝒃

𝟏
Y = 𝟏−𝒃 𝑨𝟎
Di mana A0 = C0 + I = pengeluaran agregat otonom
Ada pertanyaan:
jika pengeluaran otonom agregat (A0) naik, misalnya
sebesar ∆A, maka berapa besarnya kenaikan pendapatan
(∆Y) ?
Jawabannya:
∆Y = {1/(1-b)} ∆A
Di mana ∆Y > ∆A. Mengapa ∆Y > ∆A ?, karena {1/(1-b)} > 1.
{1/(1-b)} = angka pengganda
Angka Pengganda Dalam Tabel

Kenaikan Kenaikan produksi Total kenaikan


Tahap pengeluaran pada pada tahap ini pendapatan pada
tahap ini tahap ini
1 ∆A ∆A ∆A
2 b∆A b∆A (1 + b)∆A
3 b2∆A b2∆A (1 + b + b2)∆A
4 b3∆A b3∆A (1 + b + b2 + b3)∆A
...... ..................... ....................... ..................
...... ...................... ....................... ...................
𝟏
∆𝑨
𝟏−𝒃
Contoh Latihan
Isilah tabel berikut ini dengan angka-angka jika diketahui investasi
naik (∆I) =50 dan besarnya b (MPC) = 0,8.
Jawab: besarnya ∆A = ∆C0 + ∆I = 0 + 50 = 50, maka ........

Kenaikan Kenaikan produksi Total kenaikan


Tahap pengeluaran pada pada tahap ini pendapatan pada
tahap ini tahap ini
1 ∆A = 50 ∆A = 50 ∆A = 50
2 b∆A = 0.8 x 50 b∆A = 0.8 x 50 (1 + b)∆A = 50 + 0.8 x
50
3 b2∆A = ...... b2∆A = ....... (1 + b + b2)∆A = ...
4 b3∆A = ...... b3∆A = ....... (1 + b + b2 + b3)∆A = ....
...... ..................... ....................... ..................
𝟏
∆𝑨 = 250
𝟏−𝒃
Angaka Penggandan dalam Grafik
Y = AE
AE AE’ = A’ + bY

∆A AE = A + bY

∆Y = {1/(1 – b)∆A}

A’
∆A
∆Y
A

Y Y’ Y

Anda mungkin juga menyukai