Pertemuan hari ini dan pekan depan kita akan fokus pada penentuan besar
kecilnya Y (pendapatan nasional) yang disebabkan oleh besar kecilnya AE
(agregat pengeluaran/permintaan).
Perspektif Pertumbuhan Ekonomi
Perspektif Permintaan Perspektif Penawaran
C=
Penstabil konsumsi
RT
K = kapital
I=
Pendorong belanja
perusahan
Y=
L = labor
G= output
Penyelamat belanja
pemerinta
h
T=
NX = produktivitas
Pendorong ekspor
bersih
Perilaku Konsumsi
Kunci mengetahui dampak perubahan AE terhadap perubahan Y adalah
memahami dengan baik perilaku dari masing-masing komponen AE (yaitu
perilaku konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor neto).
Kita mulai dengan perilaku konsumsi. Dalam bentuknya yang sederhana, fungsi
konsumsi dapat ditulis:
C = f(Y) = C0 + bY
Ada beberapa catatan penting:
• Konsumsi tergantung pada pendapatan. Semakin tinggi
pendapatan (Y) semakin tinggi konsumsi (C).
• C0 > 0, artinya ketika pendapatan Y = 0, konsumsi tetap positip
sebesar C0.
• Besarnya pengaruh pendapatan terhadap konsumsi ditunjukkan
oleh b (hasrat konsumsi marginal, MPC, dimana 0 < MPC < 1).
Nilai b = (∆C/∆Y) = (dC/dY) = turunan pertama fungsi konsumsi.
C
C = C0 + bY
∆C Gambar
∆Y Fungsi Konsumsi
C0
Y
C Gambarkan C = 100 + 0,8Y
C = 100 + 0,8Y
Y’ = 100 → C’ = 180
260 Y” = 200 → C” = 260
180
∆Y = Y” – Y’ = 200 – 100 = 100
100 ∆C = C” – C” = 260 – 180 = 80
Keuntungan (∏) yang akan diterima merupakan selisih antara total penerimaan
yang akan diterima (expTR) dan total biaya akan dikeluarkan (expTC), sehingga:
∏ = expTR – expTC
Jika diasumsikan TR yang akan diterima besarnya tertentu dan biaya yang
dikeluarkan berupa bunga pinjaman, maka semakin tinggi bunga, semakin
rendah keuntungan, dan semakin rendah investasi.
Umpamakan perekonomian hanya ada dua pelaku, yaitu rumah tangga dan
perusahaan dan, untuk sementara, peran pemerintah diabaikan.
Y = C + I = C0 + bY + I
Y – bY = C0 + I
𝑪𝟎 + 𝑰
𝒀=
𝟏−𝒃
Pendapatan Keseimbangan Melalui Y = AE
Y = AE
C, I
AE = C0 + I + bY
C = C0 + bY
C0 + I
C0
450
Y Y
Keseimbangan
Tabungan = Investasi
Keseimbangan pendapatan (Y) dapat dicari dengan cara lain,
selain Y = AE, yaitu melalui S = I.
Jika C = C0 + bY maka S = (1-b)Y - C0. Sehingga keseimbangan
pendapatan nasional (Y) adalah:
S=I
(1-b)Y - C0 = I
(1 – b)Y = C0 + I
𝑪𝟎 +𝑰
Y=
(𝟏−𝒃)
I, S
S = (1-b)Y - C0
I S=I
Y Y
- C0 Keseimbangan
Contoh Latihan
Diketahui
C = 100 + 0,8Y
I = 50
Carilah:
a) Pendapatan keseimbangan
b) Besarnya konsumsi ketika pendapatan keseimbangan
tercapai
c) Besarnya tabungan ketika pendapatan keseimbangan
tercapai
d) Gambarkan ketiga jawaban tersebut dalam satu grafik
e) Berapa kenaikan Y jika ada kenaikan I sebesar 50 ?,
gambarkan jwaban anda
C, I, S Y =AE AE = 150 + 0,8Y
150
S = 0.2Y - 100
100
50 I = S = 50
450
0
500 750 Y
-100
Angka Pengganda
Dari persamaan keseimbangan :
𝑪 +𝑰
Y= 𝟎 atau dapat ditulis menjadi:
𝟏−𝒃
𝟏
Y = 𝟏−𝒃 𝑨𝟎
Di mana A0 = C0 + I = pengeluaran agregat otonom
Ada pertanyaan:
jika pengeluaran otonom agregat (A0) naik, misalnya
sebesar ∆A, maka berapa besarnya kenaikan pendapatan
(∆Y) ?
Jawabannya:
∆Y = {1/(1-b)} ∆A
Di mana ∆Y > ∆A. Mengapa ∆Y > ∆A ?, karena {1/(1-b)} > 1.
{1/(1-b)} = angka pengganda
Angka Pengganda Dalam Tabel
∆A AE = A + bY
∆Y = {1/(1 – b)∆A}
A’
∆A
∆Y
A
Y Y’ Y