TEORI PRODUKSI
Fungsi anggaran mencerminkan batas maksimum
kemampuan seorang produsen membeli dua
macam masukan (input) atau lebih berkenaan
dengan jumlah dana yang tersedia dan harga
masing-masing masukan
TEORI KONSUMSI
Fungsi anggaran mencerminkan batas maksimum
kemampuan seorang konsumen membeli dua
macam keluaran (output) atau lebih berkenaan
dengan jumlah pendapatannya dan harga masing-
masing keluaran
M = x . Px + y . Py
Pada teori produksi, Pada teori konsumsi,
M = jumlah dana produsen M = jumlah pendapatan konsumen
x = jumlah masukan X x = jumlah masukan X
y = jumlah keluaran y y = jumlah keluaran y
Px = harga x per unit Px = harga x per unit
Py = harga y per unit Py = harga y per unit
Contoh kasus
Bentuklah persamaan anggaran seorang konsumen untuk barang x dan
barang y apabila pendapatan yang disediakannya sebesar Rp 100.000,
sedangkan barang x adalah Rp 500 dan barang y adalah Rp 1.000 per unit.
Jika semua pendapatan yang dianggarkan dibelanjakan untuk barang x
berapa unit barang x yang dapat dibelinya? Berapa unit barang y yang
dapat dibeli jika ia hanya membeli 100 unit x?
Diket : Dit :
M = Rp 100.000 a) M dianggarkan seluruhnya
Px = Rp 500 untuk barang x dan berapa
Py = Rp 1.000 jumlah x yang dapat dibeli?
b) Berapa unit y dapat dibeli jika
membeli x 100 unit?
Jawab :
a) M = x . Px + y . Py
100.000 =x . 500 + y . 1.000
100.000 = 500x + 1.000y
M = x . Px + y . Py
= 100 100.000 = 500x + 1000y
50
0 100 = 200 X
FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN, DAN
ANGKA PENGGANDA
Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara
secara keseluruhan (pendapatan naisonal) dialokasikan ke dua
kategori penggunaan yaitu dikonsumsikan dan ditabung.
Y = Pendapatan
Y=C+S C = Konsumsi
S = Tabungan
Konsumsi nasional dan Tabungan nasional dilambangkan sebagai
fungsi linear dari pendapatan nasional.
Y ↑ maka C ↑ dan S ↑ dan sebaliknya
FUNGSI KONSUMSI
Menjelaskan hubungan antara konsumsi dengan
pendapatan nasional, yang dirumuskan sebagai berikut :
Co = konsumsi otonom
C = f(Y) = Co + cY c = MPC = ∆C / ∆Y
Konstanta Co menunjukkan besarnya konsumsi nasional pada
pendapatan nasional sebesar 0 atau konsumsi nasional
minimum (autonomous consumption) yang pasti ada atau
tersedia meskipun pendapatan nasionalnya nihil. Secara grafik
Co merupakann penggal kurva konsumsi pada sumbu vertikal
C.
Koefisien c mencerminkan besarnya tambahan konsumsi
sebagai akibat adanya tambahan pendapatan nasional
sejumlah tertentu atau dalam bahasa ekonomi Marginal
Prospensity to Consume yang di grafik menunjukkan lereng
kurva konsumsi
FUNGSI TABUNGAN
Menjelaskan hubungan antara tabungan dan pendapatan
nasional.
So = tabungan otonom
S = g(Y) = So + sY s = MPS = ∆S / ∆Y
Konstanta So yaitu tabungan otonom (autonomous saving)
merupakan penggal kurva tabungan pada sumbu vertikal S.
Koefisien s menunjukkan Marginal Propensity to Save yang
merupakan lereng dari kurva tabungan.
Persamaan fungsi tabungan dapat pula diturunkan dari fungsi Y
=C+S
C = Co + cY
Y=C+S S=Y–C
S = Y – (Co + cY) S = -Co + Y – cY
S = Y – Co – cY S = -Co + (1 – c ) Y
S = -Co + (1 – c) Y
S = So + sY
So + sY = -Co + (1 – c) Y
So = -Co
s=1-c c+s=1
MPS = 1 - MPC 1 = MPC + MPS
C S Y=C+S
M
C = Co + cY
Co
S = So + sY
45◦
0
So
Kasus 1
Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan oleh persamaan C = 30
+ 0,8Y. Jika tabungan sebesar 20,C maka
S berapa besar konsumsinya?
S=Y–C
S = Y – (30 + 0,8Y)
S = Y – 30 – 0,8Y
230 C = 30 + 0,8Y
S = 0,2Y – 30
150
Jika S = 20
20 = 0,2 Y – 30 + 0,2Y
30
20 + 30 = 0,2Y 30 S=-
20
50 = 0,2 Y
Y = 50 / 0,2 = 250 Y
150 250
-30
S = Y – C maka C = Y – S
C = 250 – 20 = 230
ANGKA PENGGANDA
Angka pengganda ialah suatu bilangan yang menjelaskan
tambahan pendapatan nasional sebagai akibat adanya
perubahan pada variabel-variabel tertentu dalam
perekonomian.
k= 1= 1 c ↔ MPC
1- c s s ↔ MPS
Pendapatan
& Pajak
Nasional Yd = Y - T
Y T
Pendapatan Pembayaran
Nasional & Alihan Yd = Y + R
Y R
Yd = Y
Dalam hal hanya terdapat pajak
Yd = Y - T
Dalam hal hanya terdapat pembayaran alihan
Yd = Y + R
Dalam hal terdapat pajak maupun pembayaran alihan
Yd = Y – T + R
Sesungguhnya pendapatan disposabel (Yd) yang merupakan
variabel bebas dalam persamaan fungsi konsumsi dan tabungan
dan bukanlah pendapatan nasional
C = f (Yd) S = g (Yd) Yd = C + S
= Co + cYd = So + sYd
Jawab :
a) Yd = Y – T + R = 200 – 16 + 6 = 190
C = 30 + 0,8 Yd
= 30 + 0,8 (190)
= 30 + 152 = 182
T2 = tY
To T1 = To
Y
0
FUNGSI INVESTASI
Permintaan akan investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga.
Io = Investasi otonom
I = f (i) i = tingkat bunga
I = Io – pi P = proporsi I terhadap i
Diket : Dit :
I = 250 – 500i a) Besar investasi i = 12%?
b) Besar investasi i = 20%?
Jawab :
I = 250 – 500i
Jika i = 12 % = 0,12 Jika i = 20% = 0,2
I = 250 – 500i I = 250 – 500i
= 250 – 500 (0,12) = 250 – 500 (0,2)
= 250 – 60 = 190 = 250 – 100 = 150
I
0,50
0,20
0,12
Y
150 190 250
FUNGSI IMPOR
Impor suatu negara merupakan fungsi dari pendapatan nasionalnya
dan korelasinya cenderung positif. Semakin besar pendapatan
nasional suatu negara, semakin besar pula kebutuhan atau hasrat
akan barang dari luar negeri (terutama barang modal bagi negara
berkembang) sehingga nilai impornya semakin besar.
Mo = impor otonom
M = Mo + mY Y = pendapatan nasional
m = MPI (marginal propensity to impor) = ∆M / ∆Y
Kasus 4
Bentuk persamaan impor suatu negara bila diketahui impor
otonomnya 25 dan marginal propensity to importnya 0,05?
Berapa nilai impornya jika pendapatan nasionalnya sebesar 600?
Diket : Dit :
Mo = 25 a) Persamaan impor?
m (MPI) = 0,05 b) jika Y = 600 berapa M?
Jawab :
a) M = Mo + mY
M = 25 + 0,05Y, maka persamaannya adalah M = 25 + 0,05Y
M
b) M = Mo + mY
M = 25 + 0,05Y 55
M = 25 + 0,05 (600)
= 25 + 30 = 55
25
Y
600
PENDAPATAN NASIONAL
Adalah jumlah seluruh keluaran (barang dan jasa) yang dihasilkan
oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Perhitungannya
melalui tiga pendekatan yaitu produksi, pendapatan, dan
pengeluaran.
Ditinjau dari pengeluaran pendapatan nasional adalah jumlah
pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh sektor dalam suatu
negara (rumah tangga, badan usaha, pemerintah dan
perdagangan dengan luar negeri).
Jawab :
Y = C + I + G + (X – M)
Ya = Co – cTo + cRo + Io + Go + Xo – Mo
Y = 1 (Co – cTo + cRo + Io + Go + Xo – Mo)
a
kt
Angka pengganda pajak
kr
Angka pengganda pembayaran alihan
ki
Angka pengganda investasi
kx
Angka pengganda ekspor
kx
Angka pengganda impor
** Tanda impor dan pajak negatif karena perubahannya berlawanan arah dengan pendapatan
nasional
Kasus 6
Konsumsi masyarakat suatu negara adalah C = 1500 + 0,75 Yd. Investasi
dan pengeluaran pemerintah adalah 2000 dan 1000. Pajak yaitu T = 500 +
0,25Y dan pembayaran alihan R = 100 + 0,05 Y. Jika nilai ekspor adalah
1250 dan impornya M = 700 + 0,1 Y, hitunglah pendapatan nasional
negara tersebut?
Hitung pula konsumsi, tabungan, pajak, pembayaran alihan dan nilai
impornya! Hitung juga berapa pendapatan nasional yang baru seandainya
pemerintah menaikkan pengeluarannya menjadi sama dengan nilai
ekspor!
Diket : Dit :
C = 1500 + 0,75 Yd a) Y?
I = 2000 b) C, S, T, R, M?
G = 1000 c) Y’ ketika G = M?
T = 500 + 0,25Y
R = 100 + 0,05Y
X = 1250
M = 700 + 0,1 Y
Jawab :
a) (i) Yd = Y – T + R
= Y – (500 + 0,25Y) + (100 + 0,5Y)
= Y – 500 – 0,25Y + 100 + 0,05Y
= Y – 0,25Y + 0,05Y – 500 + 100
Yd = 0,8Y – 400
(ii) C = 1500 + 0,75Yd = 1500 + 0,75 (0,8Y – 400) = 1500 + 0,6Y – 300
C = 1200 + 0,6Y
(iii) Y = C + I + G + (X – M)
Y = 1200 + 0,6Y + 2000 + 1000 + (1250 – (700 + 0,1Y)
Y = 1200 + 0,6Y + 3000 + 1250 – 700 – 0,1Y
Y = 4750 + 0,5Y
Y – 0,5Y = 4750
0,5Y = 4750
Y = 4750 / 0,5 = 9500
c) a = 1 – c + ct – cr + m
= 1 – 0,75 + (0,75) (0,25) – (0,75) (0,05) + 0,1
= 1 – 0,75 + 0,1875 – 0,0375 + 0,1 = 0,5
kG = 1 / a = 1 / 0,5 = 2
G = X = 1250, maka ∆G = G’ – G = 1250 – 1000 = 250
∆Y = kG x ∆G = 2 x 250 = 500
Y’ = Y + ∆Y = 9500 + 500 = 10.000, jadi pendapatan nasional yang baru adalah 10.000
ANALISIS IS - LM
Dalam ekonomi makro ada 3 macam pasar, yaitu pasar barang dan
jasa, pasar uang (modal), dan pasar tenaga kerja.
I = Io - pi I=S
S = So + sY Io – pi = So + sY
Y = Io – S – pi
s s
Io – S Yb Pi bi
s s
Y = f(i) = Yb - bi
Jawab :
C = 500 + 0,8Y
MPS = 1 – 0,8 = 0,2
S = -500 + 0,2Y
I=S
2000 – 5000i = -500 + 0,2Y
2000 + 500 = 0,2Y + 5000i
2500 – 5000i = 0,2Y
12.500 - 25.000i = Y, jadi persamaannya adalah Y = 12.500 – 25.000i
i
0,50
Kurva IS
Y = 12.500 – 25.000i
Y
12.500
Kurva LM adalah kurva yang menunjukkan keseimbangan antara
pendapatan nasional dan tingkat bunga di pasar uang. Kurva LM
dapat dibentuk dengan menyamakan persamaan permintaan akan
uang (L, liquidity preference) terhadap persamaan penawaran uang
(M, Money Supply)
Permintaan uang : L = Lo + kY - hi
Penawaran uang : M = Mo
L=M Lo + kY – hi = Mo
Y = Mo – Lo + h i
k k
Mo – Lo Yu hi Y = g(i) = Yu - ui
ui
k k
Bentuk persamaan dan gambarkan kurva LM jika permintaan akan uang
ditunjukkan oleh persamaan L = 10.000 + 0,4Y – 20.000i dan jumlah uang
yang ditawarkan adalah sebesar 9000.
Diketahui : Dit :
L = 10.000 + 0,4Y – 20.000i Kurva LM dan gambar!
M = 9000 i
Jawab :
L=M
10.000 + 0,4 Y – 20.000i = 9000
0,4 y = 9000 – 10.000 – 20.000i
0,4Y = -1000 – 20.000i
Y = -2500 – 50.000i 0,05
Y
-2500 0
KESEIMBANGAN SEREMPAK
Keseimbangan serempak di pasar barang dan uang ditunjukkan
dengan perpotongan antara kurva IS dan kurva LM. Pada posisi ini
tercipta tingkat bunga keseimbangan dan pendapatan
keseimbangan. Untuk IS dan LM pada kasus-kasus sebelumnya dapat
dihitung keseimbangannya
IS = LM
12.500 – 25.000i = -2500 + 50.000i
12.500 + 2500 = 50.000i + 25.000i
15.000 = 75.000i
i = 15.000 / 75.000 = 0,20
0,50
LM
0,20
0,05
0 Y
-2500 7500 12.500