Anda di halaman 1dari 26

PERSOALAN POKOK DALAM ILMU EKONOMI DAN

MASALAH POKOK DALAM ORGANISASI EKONOMI


SERTA ALTERNATIF-ALTERNATIF TEKNOLOGI YANG
TERSEDIA

Disusun Oleh :

Rima Primayanti

Kris Hekayanti

Pipit Puji N Fazri

Anisa Rahmawati

Cepi Septiadi

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVESITAS SILIWANGI
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
karunia, rahmat, dan nikmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul Persoalan Pokok Dalam Ilmu Ekonomi Dan
Masalah Pokok Dalam Organisasi Ekonomi Serta Alternatif-Alternatif Teknologi
Yang Tersedia. Makalah ini juga diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengantar Ekonomi Islam.

Kami juga mengucapakan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan
dengan tepat waktu. Baik bantuan berupa materil maupun non materil.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Tasikmalaya, Oktober 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3

2.1 Persoalan Kelangkaan..................................................................................... 3

2.2 Kegagalan Pasar.............................................................................................. 4

2.3 Masalah Pokok Dalam Organisasi Ekonomi................................................... 12

2.4 Alternatif Teknologi Yang Tersedia Bagi Masyarakat................................... 19

BAB III PENUTUP............................................................................................. 21

3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu alasan mengapa ekonomi menarik untuk dipelajari


adalah karena fenomena atau gejala ekonomi memang sangat akrab
dengan kehidupan manusia. Disadari atau tidak, sejak manusia lahir,
beranjak dewasa, bahkan hingga meninggal dunia itu tidak pernah terlepas
dari kegiatan ekonomi dan masalah ekonomi. Akan tetapi, kadang-kadang
manusia tidak tahu apa arti ilmu ekonomi itu sendiri.
Disini dapat kita jelaskan bahwa Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang
mempelajari manusia dalam tindakan / usaha memanajemen rumah tangga
untuk memenuhi kebutuhannya melalui sumber-sumber produktif dan alat
pemuas kebutuan yang terbatas, dengan memberikan penilaian atau
pemilihan kebutuhan yang lebih mendesak (alternatif) serta bertindak
secara ekonomis dalam penggunaan sumber-sumber untuk mencapai suatu
kesejah-teraan dan kemakmuran.
Jadi Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari tingkah laku manusia dan masyarakat secara individu atau
kelompok dalam usahanya memenuhi kebutuhan guna mencapai
kemakmuran. kemakmuran merupakan suatu keadaan yang dirasa
seseorang atau manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya atas barang-
barang atau jasa-jasa dengan sarana yang dimiliki.
Ada beberapa permasalahan pokok yang berkaitan dengan
pembahasan ilmu ekonomi seperti masalah kelangkaan, kemiskinan,
inflasi, dan lain sebagainya. Dan tidak sedikit para produsen atau pelaku
ekonomi yang menggunakan teknologi alternatif dalam menyelesaikan
permasalahan pokok ekonomi tersebut.
Oleh karena itu dalam penulisan makalah ini kelompok kami akan
mencoba membahas mengenai Persoalan Pokok Dalam Ilmu Ekonomi
Dan Masalah Pokok Dalam Organisasi Ekonomi Serta Alternatif-
Alternatif Teknologi Yang Tersedia.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini akan dibahas mengenai :
1. Apa saja yang menjadi persoalan pokok dalam ekonomi?
2. Apa yang menjadi masalah pokok dalam organisasi ekonomi?
3. Alternatif teknologi apa saja yang tersedia bagi masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi persoalan pokok dalam
ekonomi;
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi masalah pokok dalam organisasi
ekonomi;
3. Untuk mengetahui alternatif teknologi apa saja yang tersedia bagi
masyarakat.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai persoalan pokok
dalam ilmu ekonomi dan masalah pokok dalam organisasi ekonomi serta
alternatif-alternatif teknologi yang tersedia;
2. Manfaat bagi pembaca dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai acuan
atau sarana untuk lebih megetahui tentang persoalan pokok dalam ilmu
ekonomi dan masalah pokok dalam organisasi ekonomi serta alternatif-
alternatif teknologi yang tersedia serta untuk menambah wawasan
mengenai penulisan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Persoalan Pokok dalam Masalah Ekonomi


1. Kelangkaan (Scarcity)
a. Pengertian kelangkaan (Scarcity)
Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang
terbatas. Kelangkaan (scarcity) ada karena orang ingin memiliki lebih
banyak barang dan jasa yang diproduksi dari sumberdaya yang tersedia.
b. Penyebab Timbulnya Kelangkaan (Scarcity)
1) Keterbatasan SDA
Alam merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa, tidak semua
pemberian alam dapat berlangsung dikonsumsi maupun
direproduksi. Oleh karena itu, manusia dituntut dapat
memanfaatkan SDA sebaik-baiknya.
2) Bencana Alam
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
manusia. Namun, dalam kenyataannya hal ini terjadi, akibatnya
merusak SDA dan mengancam kehidupan manusia.
3) Pertumbuhan Penduduk
Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan perekonomian
bertambah menurut deret hitung. Artinya, apabila penduduk
dibiarkan secara alami, niscayaakan terjadi ketidakseimbangan
antara jumlah penduduk dan SDA yang ada.
4) Perlambatan Penerimaan Teknologi
Penemuan teknologi dapat menghambat penggunaan sumber daya.
Semakin lambat ditemukan teknologi berarti semakin besar
kemungkinan terjadi pemborosan penggunaan SDA.
5) Ketidaksabaran Manusia
Banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh manusia karena faktor
ketidaksabaran dapat berakibat berkurangnya SDA. Misalnya
dengan menebang pohon tanpa melakukan sistem tebang pilih yang
bisa menyebabkan kerusakan ekosistem dan kelangkaan SDA.
6) Terbatasnya Kemampuan Produsen
Tidak semua keinginan konsumen terpenuhi oleh produsen, hal ini
disebabkan oleh terbatasnya faktor-faktor produksi yang ada.

c. Cara mengatasi Kelangkaan (Scarcity)


1) Menghemat penggunaan sumber daya alam.
2) Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik.
3) Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi).
4) Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam,
sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia.

2.2 Kegagalan Pasar


1. Pengertian Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian
pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dan
pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk
menjalankan beberapa kegiatan ekonomi. Kegagalan pasar terjadi ketika
pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Pemerintah
berperan dalam menciptakan dan mempengaruhi kegagalan pasar.
Kegagalan pasar juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana
pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply
maupun over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak
bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang
efisien.
2. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Pasar
a. Barang Bersama (Common Goods)
Dasar adanya sistem pasar persaingan adalah adanya hak pemilikan
yang memberikan hak pemilikan kepada setiap individu atas suatu
barang sehingga ia dapat mengecualikan orang lain untuk
memanfaatkan barang itu .Untuk beberapa jenis barang , hak pemilikan
tidak dapat diberikan kepada satu individu melainkan diberikan kepada
sekelompok masyarakat, misalnya saja sebidang padang rumput milik
desa dan sebagainya.
Masalah yang ditimbulkan dalam kasus kekayaan bersama ada 2
faktor yaitu: indivisibility dan jumlah kelompok masyarakat. Adanya
indivisibility menyebabkan suatu kekayaan tidak dapat diberikan hak
pemilikannya kepada setiap anggota kelompok. Apabila jumlah
kelompok hanya dua orang , maka diantara kedua orang itu akan dapat
dibuat suatu perjanjian yang mengatur penggunaan kekayaan tersebut
secara optimal akan tetapi apabila anggota kelompok semakin banyak
maka biaya untuk memperoleh persetujuan menjadi semakin besar dan
mahal.
Dalam hal kekayaan bersama, apabila seseorang merasakan
manfaat dan bersedia menanggung biaya tanpa harus ikut menanggung
free riders . Free riders adalah suatu sikap yang tidak menyatakan
dengan sebenarnya manfaat suatu barang atau jasa dengan maksud agar
ia dapat memanfaatkan barang tersebut tanpa harus membayarnya atau
tanpa ikut menanggung biaya pengadaan barang atau jasa tersebut.
Selain perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatur
kekayaan bersama, pemerintah juga harus menetapkan sistem
pembayaran yang sifatnya dipaksakan karena jelas setiap individu tidak
bersedia untuk menanggung biaya. Setiap pembayaran paksaan tersebut
adalah yang umumnya disebut pajak.
b. Adanya Unsur Ketidak Sempurnaan Pasar
Alokasi sumber-sumber ekonomi yang efisien tidak dapat
diserahkan pada mekanisme pasar oleh karena adanya monopoli, atau
adanya usaha yang mempunyai biaya marjinal yang selalu menurun ,
dan adanya usaha yang mempunyai biaya marginal nol. Mekanisme
pasar dapat melakukan alokasi factor-faktor ekonomi secara efisien
hanya pada pasar persaingan sempurna oleh karena hanya pada pasar
persaingan sempurna terdapat kesamaan antar motivasi pengusaha dan
tingkat produksi yang oleh masyarakat dianggap efisien .Adapun
factor ketidak sempurnaan pasar antaralain Mobilitas, produksi yang
terbatas, tingkat pendidikan masyarakat sangat rendah, kurangnya
pengembangan teknologi, Kurangnya tenaga wirausaha.
c. Barang Publik
Barang publik adalah barang yang tidak eksklusif dan tidak
bersaing untuk mendapatkannya yang dapat disediakan dengan murah.
Namun begitu tersedia, akan sangat sulit mencegah orang-orang untuk
mengkonsumsinya. Kegagalan pasar muncul apabila pasar gagal
menawarkan barang publik atau barang yang bernilai bagi banyak
orang. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu contoh barang
publik. Sebuah perusahaan mempertimbangkan melakukan riset
teknologi baru yang tidak dapat dipatenkan. Begitu penemuan tersebut
dipublikasikan, perusahaan lain dapat menirunya dan riset tadi tidak
akan menguntungkan. Sehingga perusahaan tersebut cenderung untuk
mengalokasikan sumber daya yang terlalu sedikit dalam menciptakan
ilmu pengetahuan dan teknologi baru.dan contoh lain adalah trotoar
(yang tidak dipenuhi pedagang kaki lima). Trotoar bersifat non-rivalry,
artinya bila seseorang berjalan di atasnya maka tidak akan merugikan
atau mengurangi kesempatan orang lain untuk berjalan di atasnya.
Bersifat non-exclusive artinya siapa saja dapat menggunakannya dan
kita tidak bisa mencegah orang lain untuk menggunakannya.
Bersifat non-divisible artinya trotoar tersebut tidak dapat dibagi-bagi,
setiap orang dapat menggunakan trotoar tersebut seutuhnya (kecuali
bila trotoar itu digunakan secara ilegal oleh pedang kaki lima). Barang
publik sering menimbulkan fenomena pendomplengan (free rider),
yaitu mereka yang menikmatinya tanpa membayar. Bila swasta yang
menyediakan barang publik maka mereka dapat mengalami kerugian
akibat free rider tersebut. Oleh karena itu biasanya barang publik
disediakan oleh pemerintah.
d. Eksternalitas
Eksternalitas adalah akibat sampingan yang ditimbulkan oleh
kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi. Seperti: polusi,
pencemaran dll. Eksternalitas negatif (biaya eksternal) adalah biaya
terhadap pihak ketiga selain pembeli dan penjual pada suatu macam
barang yang tidak direfleksikan dalam harga pasar. Ketika terjadi
eksternalitas yang negatif, harga barang atau jasa tidak menggambarkan
biaya sosial tambahan (marginal social cost) secara sempurna pada
sumber daya yang dialokasikan dalam produksi. Baik pembeli maupun
penjual barang tidak memperhatikan biaya- biaya ini pada pihak
ketiga.Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari
pemerintah, pajak,subsidi, atau dengan menggunakan hak properti
untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat
dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
e. Adanya Pasar yang Tidak Lengkap
Suatu pasar dikatakan lengkap apabila pasar tersebut menghasilkan
semua barang dan jasa yang biaya produksinya lebih kecil dari pada
harga yang mau dibayar oleh masyarakat. Ada beberapa jenis jasa yang
tidak diusahakan oleh pihak swasta dalam jumlah yang cukup walaupun
penyediaan jasa tersebut lebih kecil dari pada apa yang mau dibayar
oleh masyarakat. Kondisi seperti ini yang disebut pasar tidak lengkap.
f. Adanya Kegagalan Informasi
Informasi yang Asimetris atau ketidakpastian (informasi yang
inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari
transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak
yang lain. Atau salah satu pihak yang bernegosiasi di pasar memiliki
informasi yang berhubungan dengan barang yang diperdagangkan
sementara pihak lain tidak. Ketidaksamaan informasi ini dapat
mengakibatkan keuntungan bagi salah satu pihak dan kerugian bagi
pihak yang lain. Misalnya seseorang yang berniat menjual tanah, tetapi
tidak mengetahui harga transaksi yang terjadi pada beberapa waktu
terakhir. Maka si penjual berpotensi mengalami kerugian dibandingkan
calon pembeli yang telah memiliki informasi tersebut. Kerugian penjual
terjadi akibat tidak dimilikinya informasi yang berakibat
ketidakmampuannya untuk memperoleh harga yang adil sesuai
kehendak pasar yang efisien. Contoh lainnya, para pelaku bisnis mobil
bekas mungkin mengetahui dimana mobil tersebut telah digunakan
sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi
pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari
penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan
kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli
rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut
dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan.
Pada beberapa kasus masyarakat sangat membutuhkan informasi
yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta , misalnya saja prakiraan
cuaca.Para petani, pelaut, sangat membutuhkan informasi mengenai
prakiraan cuaca , akan tetapi tidak ada pihak swasta yang menyediakan
informasi mengenai prakiraan cuaca. Dalam hal ini pemerintah harus
menyediakan informasi cuaca yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
g. Kekuatan Pasar (Market Share)
Inefisiensi dalam pasar yang bebas (pasar yang bersaing) akan
muncul pada saat seorang produsen atau pemasok suatu faktor input
mempunyai kekuatan pasar. Efisiensi pasar menuntut agar semua
tingkat substitusi teknis marginal harus sama dalam produksi semua
barang. Contoh kekuatan pasar yang menyebabkan kegagalan pasar,
produsen yang memiliki kekuatan pasar (monopoli), memilih
mengenakan harga yang lebih tinggi dari pada biaya marginalnya
dengan tetap memperoleh keuntungan.
h. Barang Altruisme (Altruism Goods)
Barang altruisme adalah barang yang ketersediaannya berdasarkan
suka rela, contohnya ialah darah, ginjal dan organ tubuh manusia
lainnya. Supply darah ada karena murni rasa kemanusiaan. Apabila
barang ini diserahkan kepada mekanisme pasar maka tidak akan
terbentuk pasar karena aspek supply-nya bertentangan dengan ajaran
agama. Bahkan sekalipun harga sebuah ginjal begitu mahal, kita tidak
dapat menemukan perusahaan yang kegiatannya adalah menjual ginjal
dan organ-organ tubuh lainnya dengan berorientasi profit (kecuali
mungkin di pasar gelap). Untuk menangani supply-demand barang
altruisme, pemerintah membentuk PMI (Palang Merah Indonesia) atau
membuat berbagai regulasi yang mencegah jual-beli organ tubuh secara
ilegal.
3. Bentuk Campur Tangan pemerintah
Berdasarkan kelemahan-kelemahan dari mekanisme pasar seperti yang
telah diterangkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari
campur tangan pemerintah adalah untuk :
a. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan
penindasan dapat dihindarkan.
b. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami
perkembangan yang teratur dan stabil.
c. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-
perusahaan besar dapat mempengaruhi psar agar mereka tidak
menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.
d. Menyediakan barang bersama yaitu barang-barang seperti jalan raya,
polisi dan tentara yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh
masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
e. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan
masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.
4. Tujuan Campur Tangan Pemerintah
a. Membuat Peraturan-Peraturan
Tujuan pokok dari peraturan pemerintah adalah agar kegiatan-
kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan
khalayak ramai. Contohnya peraturan mengenai syarat kerja pada para
pekerja di sektor industri adalah dibuat untuk menjamin dalam
pemberian gaji, upah dan tunjangan lain yang wajar dan tidak
menindas. Contoh lain peraturan mengenai lokasi pengembangan
perusahaan yang bertujuan agar industri tidak dikembangkan secara
sembarangan, sehingga kegiatan industri ini tidak mengganggu
masyarakat sekitar dan menghindari pencemaran udara. Peraturan
dibuat oleh pemerintah meliputi berbagai aspek kegiatan ekonomi,
bukan saja terbatas pada kegiatan dan pendirian industri tetapi juga
kegiatan ekspor impor, perbaikan lalu lintas, pengembangan perusahaan
dan aspek kegiatan ekonomi lainnnya.
b. Menjalankan Kebijakan Fiskal Dan Moneter
Kebijakan Fiskal adalah Strategi dan langkah-langkah pemerintah
dalam pengeluarannya dan dalam sistem dan cara-cara pengumpulan
pajak. Kebijakan Moneter adalah langkah-langkah pemerintah untuk
mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian, yaitu
mempengaruhi suku bunga, operasi bank-bank dan mengatur jumlah
uang yang beredar. Kedua kebijakan ini sangat penting dalam mengatur
kegiatan ekonomi. Perekonomian selalu menghadapi masalah inflasi
dan pengangguran, kebijakan ini merupakan tindakan untuk mengatasi
kenaikan harga dan kekurangan pekerjaan.
c. Melakukan Kegiatan Ekonomi Secara Langsung
Kegiatan-kegiatan yang biasa dilaksanakan oleh pemerintah dengan
tujuan untuk mengurangi keuntungan-keuntungan perorangan dan
memaksimumkan keuntungan sosial adalah kegiatan pengangkutan
kereta api, perusahaan jasa untuk menyediakan air bersih, listrik dan
telepon, dan perusahaan jasa pos. Campur tangan tersebut bertujuan
untuk memaksimumkan keuntungan yang akan diperoleh masyarakat
dari berbagai kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan ekonomi terdapat perbedaan nyata antara
keuntungan yang dinikmati oleh orang yang melakukannya
(keuntungan pribadi) dan keuntungan yang diperoleh masyarakat secara
menyeluruh (keuntungan sosial). Adakalanya seseorang memperoleh
keuntungan yang besar dalam kegiatan ekonomi yang dijalankan tetapi
masyarakat mengalami kerugian. Contohnya adalah kegiatan
pendidikan. Pendidikan memberi kemungkinan untung yang besar
apabila sepenuhnya dijalankan oleh pihak swasta, sedang pada
masyarakat merupakan kerugian karena biaya yang besar dalam
memperoleh pendidikan. Tindakan masyarakat menyediakan
pendidikan kepada sebagian besar anak-anak yang memerlukan dapat
menghindari pengeluaran yang sangat besar untuk pendidikan.
5. Cost atau Biaya Dalam Pilihan Ekonomi
a. Explicit Cost
Biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan input yang dibutuhkan
dalam proses produksi.
Contoh : Biaya material, upah, gaji, bunga, sewa, dll.
b. Implicit Cost
Harga dari setiap input yang dimiliki oleh perusahaan dan yang
digunakan dalam produksi. Biaya Implisit bukan pengeluaran, namun
harus dikurangkan dari pendapatan agar dapat dihitung
keuntungankeuntungan yang diperoleh dari suatu keputusan secara tepat.
Contoh: Pabrik, mesin & peralatannya yang mempunyai opportunity cost.
c. Total Economic Cost = Explicit Cost + Opportunity Cost
Total Economic Cost (Biaya Ekonomi), yaitu ongkos yang
dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan
output tertentu.
2.3 Masalah Pokok dalam Organisasi Ekonomi
1. Alira Klasik
Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori
oleh Adam Smith. para penganut teori tersebut mengemukakan bahwa
permasalahan ekonomi merupakan satu kesatuan proses yang terdiri dari
proses produksi, distribusi, dan konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran
masyarakat dipengaruhi oleh :
a. Produksi
Produksi adalah segala tindakan yang ditujukan untuk
meningkatkan nilai guna/manfaat dari suatu barang.Karena sifat
manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki,
maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi
kebutuhan manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah
pokok ekonomi.
b. Distribusi
Distribusi adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk
menyampaikan atau menyalurkan barang hasil produksi dari produsen
hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai. Yang termasuk
kegiatan distribusi diantaranya: Pengemasan, pensortiran/pemilahan,
pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll. Distribusi
dapat dibedakan menjadi 2 cara :
1) Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung
disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
2) Distribusi tidak  langsung, dimana dalam penyalurannya melalui
beberapa perantara, seperti agen, grosir, eksportir, importir,
komisioner, makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata
rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung
konsumen akhir lebih mahal.
c. Konsumsi
Konsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan
atau mengurangi nilai guna suatu barang. Kegiatan konsumsi
dipengaruhi oleh 2 faktor :
1) Faktor Internal : pendapatan, selera karakter, kepribadian,
motivasi.
2) Faktor External : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status
sosial, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.
d. Pertumbuhan Ekonomi
Masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya
pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/
masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan
hidup manusia. Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan
ekonomi berjalan terus menerus dengan sumber daya alam yang
semakin berkurang, sementara pertambahan penduduk dan kebutuhan
masyarakat terus meningkat.
2. Aliran Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan
masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
a. Apa yang akan diproduksi (What) Karena keterbatasan sumber daya
faktor produksi, maka harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi
sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barfang apa
yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
b. Bagaimana proses produksinya (How) Hal ini sangat tergantung dari
ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara.
Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal
dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang
akan menerapkan teknologi menengah tanpa mengesampingkan
pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sehingga tidak terjadi
pengangguran yang tinggi.
c. Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom) Untuk masalah yang
satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi
dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat
harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
3. Masalah Ekonomi Lokal dan Masalah Ekonomi Global
a. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang
yang dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis, menimbulkan
konsep ekonomi regional (regional econimics) atau ekonomi lokal yang
menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya
dengan pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik
ekonomi maupun social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat
memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan dan manfaat dalam
memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1) Masalah Jangka Pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang
yang dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis,
menimbulkan konsep ekonomi regional (regional econimics) atau
ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang
langka serta hubungannya dengan pengaruh terhadap lokasi
berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun social. Ilmu
ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai
arah kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah
ekonomi lokal.
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur
perekonomian dari waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan
tahun). Ada tiga permasalahan yang sering muncul, yaitu:
 Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga
barang dan jasa.
 Pengangguran atau kesempatan kerja.
 Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian supaya terjadi
keseimbangan antara pertumbuhan penduduk, pertambahan
kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Masalah
jangka panjang juga mengatur untuk dapat menghindari masalah
ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang (lima tahun,
sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya). Masalah ekonomi
jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga umum
secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang
beredar lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah
barang, dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang yang beredar.
Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan
menaikkan tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang
meminjam berkurang dan yang menabung meningkat, sehingga
jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga dapat
ditempuh dengan cara pemerintah menjual surat- surat berharga,
misalnya setifikat Bank Indonesia, kepada masyarakat dengan
harapan uang yang beredar di masyarakat dapat di tarik oleh bank.
Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
 Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik
diskonto (menaikkan dan menurunkan tingkat bunga), pasar
terbuka (kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk
menjual surat- surat berharga berupa SBI), meningkatkan kas
rasio yaitu perbandingan antara modal dengan dana pinjaman,
kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat
pemberian kredit).
 Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi
dengan harapan pajak yang ditarik pemerintah banyak,
sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat pula dengan
anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak
dibandingkan pengeluarannya
 Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara
mempertinggi jumlah produksi, membeli subsidi kepada
produse, sehingga produksi lebih produktif untuk
menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah dapat
pula mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya
(invenstasi) baru.
 Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara
menurunkan biaya impor, dengan harapan barang dan jasa
yang beredar di masyarakat dalam negeri melimpah.
 Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah
dalam menetapkan harga maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca
pembayaran merupakan masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian
neraca pembayaran adalah catatan transaksi- transaksi
internasional. Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam
jangka pendek sebab, hal ini merupakan kondisi aliran modal ke
luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk. Masalah ini
dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang
lebih besar dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi
dalam jangka panjang merupakan masalah. Begitu pula sebaliknya,
apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan tidak baik,
neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang
terakumulasi hanya akan mendorong tingkat harga umum naik.
b. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau
globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian
menyatunya negara- negara di dunia menjadi negara yang sangat besar.
Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas
negar menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi
dapat kalian rasakan dari segi budaya musik yang didengarkan remaja
Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar di Afrika. Begitu
pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai
negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang dikenal
dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian semakin
menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh
dapat kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai
berikut.
 Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam
menentukan dimana produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk
pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina, kainnya dibuat
di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika,
dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu,
dapatkah produk tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil,
elektronik, computer, pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu
terjadi karena sangat jarang suatu negara yang dapat memproduksi
suatu barang dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan
bahan dari negara lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi;
apabila salah satu bahan diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal.
 Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak
terdapat orang asing bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga i
kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan
sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan
dan memenuhi syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya
sebuah perusahaan di Indonesia memperkerjakan orang Philipina
karena kemampuannya berbahasa Inggris, atau memperkerjakan
orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi.
 Bidang Modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan
modal untuk memperluas perusahaannya. Misalnya perusahaan
tambak ikan di Indonesia memerlukan modal untuk memperluas
tambaknya, dapat saja meminjam modal dari Hongkong, karena
tingkat bunga di Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan
perdagangan bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan
dalam banyak hal; misalnya masuknya barang- barang negara maju
mudah (tanpa proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas
sumber daya manusia yang ketinggalan, produk- produk dalam
negeri yang tidak laku karena kualitas, dan harga produk luar yang
lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan
perdagangan bebas itu terhadap masalah ekonomi nasional?
Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah satunya adalah
pereknomonian nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu, agar
tidak ketinggalan, harus memenangkan persaingan. Ada tiga cara
untuk memenangkan persaingan yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara
melakukan penghematan di segala bidangdan sector kegiatan
ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak perlu
(efisiensi ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang
terbaik (efisiensi teknis).
2. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yaitu meningkatkan kemampuan. keterampilan, etos
kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai cara
dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan
kerja. dan lain- lain.
3. Mengadakan progam penelitian dan
pengembangan (research and development) atau litbang. Dengan
tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta
pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan lebih
bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan
penemuan (invention) yang mencakup penemuan metode- metode
baru, teknik- teknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta
pembahanian (innovation) yaitu membawa penemuan baru ke
masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu
memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang
murah, sedangkan sumberdaya yang berkualitas dan penelitian
yang baik akan memungkinkan perekonomian untuk
menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan
lebih murah.

2.4 Alternatif Teknologi yang Tersedia Bagi Masyarakat


Terbatasnya sumberdaya baik sumberdaya alam maupun manusia serta
teknologi menjadikan alternatif produksi yang terbuka bagi suatu bangsa
antara dua komoditas atau lebih . Hal ini berarti dalam ekonomi selalu ada
pilihan, ini memperlihatkan barang tertentu dapat digantikan oleh barang lain
dengan memindahkan sumberdaya dari produksi barang yang satu kepada
produksi barang yang lainnya . Efisiensi produksi terjadi apabila produksi
barang tertentu tidak dapat ditingkatkan lagi tanpa mengurangi produksi
barang lain . Seperti misalnya terdapat tingkat pengangguran yang tinggi atau
monopoli, dalam hal ini perekonomian tersebut berarti tidak berproduksi
secara efisien.
Suatu batas kemungkinan produksi dapat digunakan untuk menjelaskan
konsep-konsep dasar ilmu ekonomi yaitu bagaimana pertumbuhan ekonomi
dapat mendesak keluar batas, bagaimana kita dapat menggunakan
sumberdaya yang relatif lebih sedikit untuk memproduksi kebutuhan pokok,
bagaimana kita memilih barang pribadi dengan fasilitas umum, dan antara
barang konsumsi saat ini dengan pembentukan modal yang diperlukan untuk
meningkatkan kapasitas produksi yang akan datang.
Hukum hasil lebih yang makin berkurang menyatakan bahwa tambahan
hasil akan makin berkurang bila kita menambah terus menurus input variabel.
Batas kemungkinan produksi cenderung tunduk pada hukum biaya relatif
yang makin meningkat. Agar diperoleh tambahan hasil yang sama dari suatu
barang kita harus mengorbankan barang lain dengan jumlah yang makin
beasar. Pada umumnya diakui bahwa teknologi adalah suatu hal penting
selain SDM bagi pembangunan dan kesejahteraan ekonomi. Jadi kebijakan
pemerintah untuk lebih mengarah pada penggalakan sektor produksi dan
membangun infrastruktur yang handal disertai dengan pembangunan yang
berwawasan lingungan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sumber ajaran Islam terbagi menjadi dua macam yaitu primer dan
sekunder. Yang termasuk ajaran Islam yang primer adalah Al-Qur’an dan
Hadits. Sedangkan yang termasukajaran islam yang sekunder adalah ijtihad.
Selain itu ajaran Islam juga memiliki beberapa sifat dasar diantaranya yaitu
kesederhanaan dan rasionalitas, kesatuan antara materi dan rohani, cara hidup
yang lengkap, keseimbangan antara pribadi dan masyarakat, serta universalitas
dan humanisme. Karakteristik Islam juga terbagi kedalam dua macam yaitu
normativitas dan historisitas.
Moralitas Islam memiliki dasar yang meliputi dasar-dasar agama, dimana
etika Islam berakar pada kehidupan dan ajara-ajaran Nabi Muhammad SAW.
yang prinsip-prinsip moralitas dan prilaku utamanya sangat komprehensif.
Tujuannya ialah untuk membuat manusia patut menduduki jabatannya, yaitu
sebagai khalifah di muka bumi. Moralitas ini juga diterapkan dibeberapa aspek
seperti dalam ibadah, pendididkan, ilmu, dan sosial.
Dalam persoalan Islam dan wacana pembaharuannya ada sebagian umat
Islam tradisional hingga saat ini tampak ada perasaan masih belum mau
menerima apa yang dimaksud dengan pembaruan islam. Padahal hal ini perlu
dilakukan karna telah terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki Al-Qur’an
dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Syekh Sayid. (2013). Sekilas Pengantar Ilmu Ekonomi Dan Pengantar Ekonomi
Islam. Jakarta: GP Press Group.

http://wikipedia.org/wiki/ilmu_ekonomi.html

http://www.ekonomikonteksual.com/2013/09/pengertian-kelangkaan,html

http://slideshere.net/permasalahan-ekonomi/

http://pratiwi-rs.blogspot.nl/2008/08/masalah-pokok-organisasi-pengertian-.html

http://www.zonasiswa.com/2014/07/biaya-peluang-opportunity-cost.html

Anda mungkin juga menyukai