Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI KONSUMSI DAN

FUNGSI TABUNGAN
Rola Nurul Fajria, S.ST, M.E
01 Fungsi Konsumsi Dalam Ekonomi Konvensional

02 Fungsi Konsumsi Dalam Ekonomi Islam

03 Fungsi Tabungan

04 Fungsi Investasi
Fungsi Konsumsi
Fungsi Konsumsi Dalam Ekonomi Konvensional
Pendapatan rumah tangga merupakan sisi pendapatan,
sedangkan pengeluaran konsumsi merupakan sisi pengeluaran

Keseimbangan akan tercapai jika Pendapatan (Y) =


Pengeluaran (C)

C = Co + bY
Pendapatan rumah tangga dialokasikan untuk
pengeluaran konsumsi (C)
C = Pengeluaran konsumsi
Co = Konsumsi otonom
b = MPC Besarnya alokasi pendapatan yang digunakan untuk
 
Y = Pendapatan Nasional konsumsi ditentukan oleh besarnya Marginal Propensity
to Consume (MPC)

Besarnya MPC 0 < MPC < 1


CONTOH
Jika diketahui Co = 80 dan MPC = 0,75, maka dapat dirumuskan fungsi konsumsinya
sebagai berikut:

C = 80 + 0,75 Y

Makna fungsi konsumsi tersebut :


 Konsumsi minimal yang harus dipenuhi sebesar 80
 Pertambahan konsumsi setiap pertambahan pendapatan per satu satuan sebesar 0,75

Besarnya keseimbangan (titik impas/ break even point) terjadi ketika Y = C, maka:
Y = 80 + 0,75 Y
Y - 0,75 Y = 80
0,25 Y = 80
Y = 320

Hal ini berarti masyarakat baru bisa menabung ketika pendapatannya di atas 320, begitu
juga sebaliknya.
Fungsi Konsumsi Dalam Ekonomi Islam
Dalam ekonomi Islam, perekonomian secara makro terdiri atas
dua karakteristik yang berbeda, yaitu muzakki dan mustahiq

Zakat yang terkumpul dibagikan kembali kepada mustahiq


 =Co + bY (1 – z – f)
= zY + fY
C = + Mustahiq mempunyai kecenderungan mengkonsumsi
marginal (MPC) yang lebih tinggi secara signifikan
  = Muzakki dibandingkan muzakki
= Mustahiq
z = zakat
F = infaq / shadaqah Zakat pendapatan dihitung sebagai komponen pengurang
b = MPC penghasilan kena pajak
Y = Pendapatan Nasional

Zakat yang diterima mustahiq tidak wajib dikenai pajak


CONTOH
 Jika diketahui :
Fungsi konsumsi (C) = 25 + 0,75 Y
Zakat (Z) = 0,025 Y
Infaq/shadaqah (F) = 0,025 Y

Karena Y= C dan C = + maka:  C = +


= 25 + 0,75 Y = 25 + 0,7125Y + 0,05Y
= 25 + 0,75 (Y – 0,025 Y – 0,025 Y) = 25 + 0,7625Y
= 25 + 0,75Y – 0,0375Y
= 25 + 0,7125Y
= Z+F Y=C
= 0,025Y + 0,025Y = 25 + 0,7625Y
= 0,05Y = 105,26316
Fungsi Tabungan
Fungsi Tabungan Dalam Ekonomi Konvensional

Pendapatan rumah tangga tidak hanya digunkan untuk pengeluaran


Y=C+S konsumsi (C) , juga sebagian digunakan disimpan sebagai tabungan (S)

E=C+I Variabel pengeluaran terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga (C)
dan pengeluaran investasi perusahaan (I)

Y=E Keseimbangan terjadi apabila pendapatan (Y) sama dengan pengeluaran


(E)
Fungsi Tabungan Dalam Ekonomi Konvensional

Pendapatan rumah tangga tidak hanya digunkan untuk pengeluaran konsumsi (C) ,
Y=C+S juga sebagian digunakan disimpan sebagai tabungan (S)

E=C+I Variabel pengeluaran terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) dan
pengeluaran investasi perusahaan (I)

Y=E Keseimbangan terjadi apabila pendapatan (Y) sama dengan pengeluaran (E)

Perekonomian akan berada dalam keseimbangan jika tabungan sama dengan


C+S=C+I investasi perusahaan
S=I
Persamaan kurva
S=Y–C tabungan dapat
C = Co + bY diperoleh dengan
Persamaan
memasukkan
TabunganDalam S = Y – (a + bY) persamaan kurva
Ekonomi = Y – a – bY pengeluaran
= - a + (1-b)Y konsumsi
Konvensional

Dalam teori ekonomi, tabungan sector rumah


tangga disebut kebocoran suntikan (injection).
Dengan demikian, perekonomian akan berada
keseimbangan apabila kebocoran sama
dengan suntikan
(1-b) adalah besarnya
hasrat marginal untuk
menabung (Marginal MPS = 1 – MPC
Propensity to Save = MPS)
Fungsi Tabungan Dalam Ekonomi Islam

1 Dengan tidak adanya bunga, tabungan tidak dapat dimobilisasi untuk pembentukan modal.

Keperluan akan modal berbunga sebenarnya timbul dengan perkembangan industry dan
2 perdagangan secara besar-besaran.

Sehingga mungkin terdapat lebih banyak tabungan dan investasi, dan berakibat lebih banyak
3 pendapatan. Karena daya tarik sisa laba yang lebih tinggi, sebagian lagi Karena kurangnya
risiko kerugian.

Dalam Ekonomi Islam fungsi tabungan sama dengan fungsi tabungan dalam ekonomi
4 konvensional.
Fungsi Investasi
Y=C+I
Y=C+S
C + I = C+ S
Fungsi Investasi I=S

Pengeluaran investasi sektor perusahaan (I)


diperlakukan sebagai variable konstan atau
variable eksogen (suatu variable yang besar
kecilnya ditentukan di luar persamaan)

Investasi biasanya menghubungkan antara suku


bunga atau margin/nisbah dalam Islam (i atau r)
dengan pendapatan nasional (Y) yang menunjukan
tingkat keseimbangan pada pasar barang
Keseimbangan pada Perekonomian Dua Sektor
Contoh Kasus
1. Diketahui Negara A memiliki pengeluaran Konsumsi rumah tangga dengan
persamaan C = 25 + 0,75 Y. Sedangkan besarnya pengeluaran Investasi perusahaan
(I) sebesar 20 M. Jika Negara tersebut berdasarkan ekonomi konvensional , maka:
a. Tentukan besarnya Pendapatan nasional Keseimbangan !
b. Tentukan besarnya Konsumsi Keseimbangan !
c. Tentukan besarnya Tabungan Keseimbangan !
d. Gambarkan keadaan di atas dalam sebuah grafik !

2. Jika negara tersebut berdasarkan sistem Ekonomi Islam, dengan besarnya zakat
adalah 0,25 Y dan Infaq/Shadaqah sebesar 0,05 Y tentukan:
a. Tentukan besarnya Pendapatan nasional Keseimbangan !
b. Tentukan besarnya Konsumsi Keseimbangan !
c. Tentukan besarnya Tabungan Keseimbangan !
d. Gambarkan keadaan di atas dalam sebuah grafik !
Soal 1 a. Cara II
S=I
C = 25 + 0,75 Y
S = -a + (1-b) Y
a. Cara I
= -25 + 0,25 Y
Y=C+I S =I
= 25 + 0,75 Y + 20 -25 + 0,25 Y = 20
0,25 Y = 45 0,25 Y = 45
Y = 180 Y = 180

Jadi Pendapatan Nasional Jadi Pendapatan Nasional Keseimbangan sebesar


Keseimbangan sebesar Rp 180 M Rp 180 M

Content Here

b. Konsumsi Keseimbangan
b. Tabungan Keseimbangan
Karena Y = 180, maka
C = 25 + 0,75 (180) Karena Y = 180, maka
= 25 + 135 S = - 25 + 0,25 (180)
= 160 = - 25 + 45
= 20
Jadi Konsumsi Keseimbangan sebesar
Rp 160 M Jadi Tabungan Keseimbangan sebesar Rp 20 M
Thank you

Anda mungkin juga menyukai