Anda di halaman 1dari 69

KESEIMBANGAN

PENDAPATAN NASIONAL
Keseimbangan pendapatan nasional adalah
satu tingkat dari pendapatan nasional yang
pada tingkat itu tidak dijumpai adanya
gejala-gejala untuk timbulnya perubahan.
Perekonomian dapat dilihat dari
keseimbangan pendapatan nasional
beberapa sektor, diantaranya :
1.Perekonomian 2 sektor
2.Perekonomian 3 sektor
3.Perekonomian 4 sektor
1. Keseimbangan Perekonomian 2 sektor
(yang artinya ada dua sektor sebagai
pembentuk keseimbangan pendapatan
nasional suatu perekonomian)
Y=C+I
C = Konsumsi masyarakat
I = Investasi
2. Keseimbangan Perekonomian 3
Sektor (yang artinya ada 3 sektor
sebagai pembentuk keseimbangan
pendapatan nasional suatu
perekonomian)
Y=C+I+G
C = Konsumsi masyarakat
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
3. Keseimbangan Perekonomian 4
Sektor (yang artinya ada 4 sektor
sebagai pembentuk keseimbangan
pendapatan nasional suatu
perekonomian)
Y = C + I + G + (X-M)
C = Konsumsi masyarakat
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Konsumsi (Consumsion)
Konsumsi adalah bagian dari pendapatan
masyarakat yang dibelanjakan. Sedangkan
fungsi konsumsi adalah fungsi yang
menunjukkan hubungan antara konsumsi
dengan pendapatan (C= F(Y)).
Fungsi konsumsi
C= a + bY
Kurva Konsumsi
C
Scale

C = a + bY

B
a
45

0
Y BE Y
Cara menentukan fungsi
konsumsi
Contoh soal
Pada tingkat pendapatan nasional setinggi
100, besarnya konsumsi 94. Pada tingkat
pendapatan nasional setinggi 120 besarnya
konsumsi adalah 110 (masing-masing
angka dalam miliar rupiah). Ditanyakan
fungsi konsumsi, besarnya pendapatan
beak even dan lukis grafiknya?
Grafik konsumsinya sbb :

C
Scale

C = 14 + 0,8Y

70

14

0
70 Y
Tabungan (Saving)
Saving adalah bagian dari pendapatan
nasional yang tidak dikonsumsikan. Bentuk
fungsi saving :

S = -a + (1- b) Y
Kurva Tabungan
S
Scale

C = a + bY

a S = -a + (1-b) Y

0 Y
YBE
-a
Contoh Soal
Diketahui Fungsi konsumsi C= 400+0,2Y,
tentukan fungsi tabungannya dan tentukan
besarnya tabungan saat Y=600
Fungsi tabungan
S= -a + (1-b)Y
= -400+ (1-0,2)Y
= -400+0,8Y
Jadi fungsi tabungannya S= -400+0,8Y
Besarnya tabungan jika diketahui Y=600
S= -a+(1-b)Y
= -400+(1-0,2)600
= -400+ 0,8.600
= -400+480
= 80 jadi tabungan saat Y=600 adalh S= 80
Investasi (Invesment)
Investasi disebut juga penanaman modal
yaitu penambahan alat-alat produksi untuk
menaikkan produk nasional. Dalam setiap
investasi ada pengeluaran untuk membeli
alat-alat produksi baru, selanjutnya dari
pengeluaran tersebut diharapkan tercipta :
pekerjaan, produksi dan pendapatan baru.
Pengeluaran untuk investasi terbagi dalam
tiga bagian, yaitu :
1.Kontruksi (Construktion)
2.Rehabilisasi (Rehabilization)
3.Ekspansi atau perluasan (Expansion)
Faktor yang mempengaruhi dan
menentukan jumlah investasi

1. Inovasi dan teknologi


2. Tingkat perekonomian
3. Ramalan atau harapan ekonomi masa
datang
4. Tingkat keuntungan perusahaan
5. Situasi politik
Macam-macam investasi
1. Investasi otonom (Autonomous
Invesment): investasi yang tidak tergantung
pada besar kecilnya pendapatan nasional
2. Investasi dorongan (Induced Invesment) :
investasi yang tergantung pada besarnya
pendapatan nasional
Investasi Otonom Investasi Induced

I I
Ii

I2

I1
Io

0 0 Y1 Y2
Y1 Y2 Y
Fungsi Investasi
Pengeluaran dan Penerimaan
Pemerintah
1. Penerimaan Pemerintah
Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
memuat penerimaan dan pengeluaran negara.
Dalam analisis ekonomi makro perlu
pemahaman sebagai berikut :
Penerimaan yang dimaksud adalah penerimaan
pajak, yg selanjutnya dibedakan menjadi :
pajak otonom dan pajak pendapatan.
Pajak Otonom Pajak Pendapatan

Tx Tx
Tx = Txo + t Y

Tx
TX

0 0 Y
Y1 Y2 Y
2. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah : asumsi hanya
pengeluaran konsumsi pemerintah
(Government Expenditure = G) dan
pengeluaran transfer pemerintah
(Government Transfer = Tr)
G = Belanja pegawai, membeli senjata
Tr = Bayar pensiun, bayar subsidi,
sumbangan (bencana alam,dll)
Dalam perekonomian tiga sektor
determinasi pendapatan nasional ada 6
macam : konsumsi, saving, investasi pajak
(Tx), government expend (G) dan transfer
(Tr).
Perumusan pendapatan nasional berubah
menjadi sbb :
•Menurut penggunaannya (Aggregate
Supply) : Y = C+S+Tx
•Menurut asalnya (Aggregate Demand) : Y
= C+I+G+Tr
Selanjutnya fungsi konsumsi untuk
perekonomian tiga sektor berubah.
Konsumsi tidak lagi dipengaruhi oleh
pendapatan nasional tetapi konsumsi
dipengaruhi oleh disposable income (Yd)
C = F(Yd)
Yd = Disposable income (Pendapatan yang
siap dibelanjakan)
Yd = Y+Tr-Tx
Sehingga C = a+bYd
C = a+b(Y+Tr-Tx)
C = a+bY+bTr-bTx
Fungsi savingpun berubah menjadi seperti
berikut :
S = F(Yd)
S = Yd-C
S = Yd-(a+bYd)
S = Yd-a-bYd
S = (1-b)(Yd)-a
S = (1-b)(Y+Tr+Tx)-a
Jadi... S = (1-b)Y+(1-b)Tr-(1-b)Tx-a
Sebagai contoh misalnya : C=20+0,75Yd,
Tr=30 dan Tx =10, carilah fungsi konsumsi
dan fungsi savingnya?
C = 20+0,75(Y+Tr-Tx)
C = 20+0,75(Y+30-10)
C = 20+0,75Y+22,5-7,5
Jadi C = 35+0,75Y
S = (1-b)Yd-a
S = (1-0,75)(Y+30-10)-20
S = 0,25Y+7,5-2,5-20
Jadi S = 0,25Y-15
Ekspor dan Impor
Perekonomian 4 sektor yaitu perekonomian
yang sudah mengenal hubungan
perdagangan dengan negara-negara lain
(luar negeri) yakni ekspor dan impor
Ada hubungan langsung antara impor dan
pendapatan nasional. Maka fungsi impor
dipengaruhi oleh pendapatan nasional :
Hubungan ekspor impor dg
pendapatan nasional
X M

Impor
Ekspor

M = Mo + mY
X
Mo

0 0 Y
Y
Dalam perekonomian 4 sektor determinasi
pendapatan nasional ada 8 macam :
konsumsi (C), saving (S), investasi (I), pajak
(Tx), government expenditure (G),
government transfer (Tr), ekspor (X) dan
impor (M)
Perumusan pendapatan nasional berubah
menjadi sbb :
•Menurut penggunaan (Aggregate Supply) :
Y= C+S+Tx+Tr
•Menurut asalnya (Aggregate Demand) : Y=
C+I+G+(X-M)
Keseimbangan pada perekonomian
dua sektor
Dalam perekonomian dua sektor
keseimbangan pendapatan nasional dapat
dicapai dengan syarat saving sama dengan
investasi (S=I). Keadaan ini tidak harus
terjadi pada perekonomian yang full
employment
Keseimbangan pendapatan nasional bisa
terjadi pada perekonomian dibawah full
employment (under employment) atau bisa
juga terjadi pada perekonomian yang full
employment, dengan syarat : saving full
employment besarnya harus sama dengan
investasi (Sf = I) sebab apabila Sf lebih kecil
dari I maka akan terjadi inflasi (Inflationary
Gap), sebaliknya apabila Sf lebih besar dari
I maka akan terjadi deflasi (Deflationary
Gap).
Ada 2 cara menentukan letak dan besarnya
pendapatan nasional dalam keseimbangan,
yaitu :
1.Saving Invesment Approach
Keseimbangan pendapatan nasional terletak
pada titik potong antara kurva saving (S)
dan kurva investasi (I)
2. Consumption Invesment Approach
Keseimbangan pendapatan nasional terletak
pada titik potong antara garis 45°atau scale
line (C + I)
Saving Invesment Approach Consumption Invesment Approach

S, I C,I Scale line

S
DG C+I

C
DG
I IG
IG

45°
0 YE 0 Y
Y YE
Contoh soal
Bila fungsi konsumsi masyarakat C=
0,75Y+20, sedangkan investasinya= 30 mrp,
maka carilah besarnya Y,C dan S masing-
masing dalam keseimbangan
Jawaban
Gambarnya: untuk menggambarkan Y,C,
dan S kesimbangan harus dicari lebih dulu
bentuk persamaan fungsi masing-masing
C= 0,75Y + 20
C+I = 0,75Y+20+30=0,75Y+50
S =0,25Y-20
Scale
C,S,I
C+I=0,75Y+50
C=0,75Y+20
200

100

80
S=0,25Y-20
50
DG
30 I=30
IG
20

0
50 80 100 200 Income (Y)

-20
Keseimbangan pada
perekonomian tiga sektor
Dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan pendapatan nasional
tercapai dengan syarat (I+G+Tr) = (S+Tx)
dan harus I=S. Perumusanya sebagai
berikut :
Aggregate Demand (AD): Y= C+I+G+Tr
Aggregate Supply (AS) : Y= C+S+Tx
Sehingga keseimbangan pendapatan
nasional (YE) dapat dicari :
S+Tx = I+G+Tr
Selanjutnya grafis letak keseimbangan pada
perekonomian tiga sektor dapat diikuti
gambar berikut ini :
Scale
C,I,G C+I+G

C+I

a+I+G C

a+I

0
YBE YBE YBE Income (Y)

S+Tx+Tr

I+G I+G

I I

0 Income (Y)
Contoh soal
Misalnya C=40+0,8Y, I=20 mrp, G=30 mrp,
Tx=15 mrp, Tr = 5 mrp. Berdasarkan data
tersebut carilah besarnya pendapatan
nasional dalam keseimbangan ?
Jawaban
Scale
C,I,G C+I+G

C+I

90 C

60

40

0
200 300 410 Income (Y)

S+Tx+Tr

50 I+G

20 I

0 Income (Y)
Keseimbangan pada
perekonomian empat sektor
Dalam perekonomian empat sektor keseimbangan
pendapatan nasional tercapai dengan syarat
(I+G+X) = (S+T+M-Tr)
Aggregate Demand (AD) : Y =C+I+G+(X-M)
Aggregate Supply (AS) : Y = C+S+Tx-Tr
Sehingga pendapatan keseimbangan (YE) dapat
dicari :
C+I+G+(X-M) = C+S+Tx-Tr
I+G+X = S+Tx+M-Tr
Secara grafis letak kesimbangan pada
perekonomian empat sektor dapat di ikuti pada
gambar berikut ini :
Scale
C,I,G,(X-M) C+I+G+(X-M)

C+I+G

C+I

C=a+bY

0
YBE YBE YBE YBE Income (Y)
I,G,X dan

S,Tx, M

S+Tx+M-Tr

II+G+X
0

YBE YBE Income (Y)


Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk
merumuskan besarnya pendapatan nasional
dalam keseimbangan untuk perekonomian 4
sektor :
Pertama : dengan asumsi ekspor (X) adalah
tetap dan impor (M) tidak tergantung
pendapatan nasional, maka keseimbangan
pendapatan nasional dapat dirumuskan sbb:
Kedua : Dengan asumsi ekspor adalah tetap
dan impor tergantung pada pendapatan
nasional sehingga M=F(Y) dan M=Mo+mY
maka kesimbangan pendapatan nasional
dapat dirumuskan sbb:
Contoh 1
Jika fungsi konsumsi C=10+0,8Yd, I=20,
G=10 Tx=7, Tr=2, X=6 dan M=2, maka
carilah Y,C,S masing-masing dalam
keseimbangan
Jawaban
Yd = Y+Tr-Tx=200+2-7 =195, maka :
CE = 10+0,8Yd = 10+0,8(195) =10+76 =166
SE = -10+0,2Yd = -10+0,2(195)=-10+39=29

Contoh 2 : Jika fungsi konsumsi


C=10+0,8Yd dan I=20, G=10, Tx=7, Tr=2,
X=6 dan M=2+0,05Y, carilah Y, C, S dan M
masing-masing dalam kesimbangan ?
MULTIPLIER (Angka Pengganda)
Sekian Terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai