a. Pengantar
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai
tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang
pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin,
mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang
tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif
membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan
untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara).
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok
yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepe-
mimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya,
agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.
Motivasi orang untuk berperilaku ada dua macam, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi
intrinsik. Dalam hal motivasi ekstrinsik perlu ada faktor di luar diri orang tersebut yang
mendorongnya untuk berperilaku tertentu. Dalam hal semacam itu kepemimpinan adalah
faktor luar. Sedang motivasi intrinsik daya dorong untuk berperilaku tertentu itu berasal dari
dalam diri orang itu sendiri. Jadi semacam ada kesadaran kemauan sendiri untuk berbuat
sesuatu, misalnya memperbaiki mutu kerjanya. kepemimpinan harus diarahkan agar orang-
orang mau berkerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi perilaku yang ditimbulkan oleh
kepemimpinan itu berupa kesediaan orang-orang untuk saling bekerjasama mencapai tujuan
organisasi yang disepakati bersama.
Sebagai bukti bahwa seorang pemimpin itu berhasil bukan hanya sebagai pemimpin yang
baik yang mampu memberikan motivasi yang konsisten terhadap karyawan/anak buahnya
untuk mendorong mereka mencapai keberhasilan dan kualitas kinerja mereka , tetapi seorang
pemimpin juga harus dapat selalu mencari cara yang sudah tentu pasti harus berpikir keras
untuk meningkatkan juga produksi dan standard perusahaan.
Seorang pemimpin yang dapat dikatakan memiliki kemampuan manajerial yang baik
adalah seorang pemimpin yang memiliki ketrampilan manajerial dalam melaksanakan
pekerjaan dengan atau tanpa adanya orang lain. Ketrampilan manajerial ini tergambar dari
bagaimana cara sang pemimpin mendidik, memotivasi, mengembangkan akan potensi
karyawan/anak buahnya sampai kepada cara bagaimana sang pemimpin ini untuk
memutuskan untuk memberhentikan akan karyawannya. Berdasarkan pengantar makalah
diatas, maka kami kelompok satu akan membahas tentang kepemimpinan manajerial, dimana
kepemimpinan ini lebih memfokuskan kedalam kepemimpinan dalam suatu perusahaan.
Apapun jenis kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan, pemimpin yang efektif
memiliki sifat-sifat yang dapat berkontribusi terhadap berkembangnya suatu perusahaan. Ada
lima sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin :
a. Pertama, seorang pemimpin yang efektif harus terus berinovasi dalam membangun
suatu nilai dan penerapan dalam perusahaan, tidak terus berpaku pada cara-cara yang
konvensional.
b. Kedua, seorang pemimpin yang efektif harus menginspirasi dan memotivasi semua
orang dalam perusahaan untuk mencapai visi yang ingin dituju bersama.
c. Ketiga, seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan yang baik bagi para pekerjanya.
Hal ini memotivasi para karyawan untuk ingin terus meningkatkan kemampuan dan
kinerja dalam diri mereka.
d. Keempat, seorang pemimpin yang efektif harus memiliki tingkat kecerdasan
emosional yang tinggi dan mampu memahami perasaan dalam diri tiap pekerjanya.
Pemimpin yang efektif harus menghargai perasaan para anggotanya dan membangun
hubungan yang baik dengan mereka.
e. Kelima, pemimpin yang efektif memungkinkan para anggotanya untuk bertindak
dengan memberikan akses terhadap informasi dan memberdayakan para pekerjanya
untuk bekerja dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki.
d. Teori X Dan Teori Y Dari Mcgregor
Strategi kepemimpinan efektif yang mempergunakan manajmen partisipatif dikemukakan
oleh Douglas Mc Gregor, dalam buku klasiknya, The Human Side of Enterprise. Buku ini
mempunyai dampak besar pada para menajer, sehingga walaupun edisi pertamanya telah
dipublikasikan lebih dari dua dekade, tetapi konsep-konsepnya masih dipelajari dalam
program-program pengembangan manajemen saat ini.
Konsep McGregor yang paling terkenal adalah bahwa strategi kepemimpinan
dipengaruhi anggapan-anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia. Sebagai
hasil pengalamannya menjadi konsultan McGregor menyimpulkan dua kumpulan anggapan
yang saling berlawanan yang dibuat oleh para manajer dalam perusahaan.
a. Anggapan-anggapan Teori X :
Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan dan akan
menghindarinya bila mungkin.
Karena karakteristik manusia tersebut, orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan, atau
diancam dengan hukuman agar mereka menjalankan tugas untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi.
Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab,
mempunyai ambisi relatif kecil, dan menginginkan keamanan/jaminan hidup di atas
segalanya.
b. Anggapan-anggapan Teori Y :
Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia, seperti
bermain atau istirahat.
Pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah satu-satunya cara untuk
mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi. Orang akan melakukan
pengendalian diri dan pengarahan diri untuk mencapai tujuan yang telah disetujuinya.
Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan
dengan prestasi mereka.
Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima
tetapi mencari tanggung jawab,
Ada kapasitas besar untuk melakukan imajinasi, kecerdikan dan Kreatifitas dalam
penyelesaian masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh
karyawan.
Seorang pemimpin yang menganut anggapan-anggapan teori X akan cenderung
menyukai gaya kepemimpinan otokratik. Sebaliknya, pemimpin yang mengikuti teori Y
akan lebih menyukai gaya kepemimpinan partisipatif atau demokratik.
Kesimpulan
Seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang bisa memimpin bawahannya
untuk menjadi orang yang dapat meningkatkan produktivitas kerja. Ada berbagai macam
gaya kepemimpinan dalam perusahaan. Keberhasilan gaya kepemimpinan ini tergantung dari
lingkungan perusahaan yang dipimpinnya.
Produktivitas kerja karyawan yang baik adalah karyawan yang selalu berusaha untuk
meningkatkan kualitas kerjanya setiap hari. Karyawan yang memiliki prinsip bahwa hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin. Produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
Pemimpin perusahaan merupakan roda penggerak bagi perjalanan roda perusahaan.
Pimpinan harus memiliki kemampuan memimpin karyawan dengan jujur, disiplin, sehingga
karyawan akan hormat dan segan. Kepemimpinan kerja seseorang sangat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.